DaftarNama Alat Musik Tradisional 37 Provinsi di Indonesia. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah daftar 37 nama alat musik tradisional di Indonesia dari tiap provinsi. 1. Alat musik tradisional dari Provinsi Aceh: Serune Kalee, Rifai atau Rapai, Bangsi Alas, Arbab, Geundrang, Tambo, Taktok Trieng, Berenguh, Canang, dan Celempong. Surabaya - Siapa yang tidak kenal Wali Songo? Masyarakat beragama muslim di Indonesia pasti sudah tak asing lagi dengan Wali Songo. Para Wali Songo tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa dikenal gigih menyebarkan ajaran agama Islam pada abad ke 14 di tanah Jawa dan kerap berdakwah tanpa memaksa harus masuk Jawa Timur, ada 5 Wali Songo yang lokasi makamnya membentang dari Surabaya hingga ke Kota Tuban. Makamnya pun terawat dengan bagus. Hingga kini ke-5 makam waliyulloh tersebut ramai dikunjungi peziarah. Ke-5 Wali Songo itu yakni Sunan Ampel Surabaya, Sunan Giri, Sunan Maulana Malik Ibrahim, Sunan Drajat Lamongan dan Sunan Bonang Tuban. Berikut 5 Nama dan Makam Wali Songo dan Nama Aslinya tersebar di Jatim, Sudah Tahu?1. Sunan Ampel atau Raden RahmatSalah satu anggota Wali Songo yang memiliki peranan penting dalam pengembangan dakwah Islam di Pulau Jawa adalah Sunan Ampel. Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481. Petilasan Sunan Ampel berada di jantung Kota Surabaya atau sebelah barat Masjid Ampel di Jalan Ampel, Petukangan I, Ampel, Kecamatan Ampel menempati peranan penting penyebaran Islam di Indonesia. Sunan Ampel juga pembina pondok pesantren pertama di Jawa Timur. Salah satu muridnya yang paling terkenal adalah Sunan Giri, Gresik, Raden Patah yang makamnya ada di Kota Demak dan Mbah HisyamudinHingga kini makam Sunan Ampel sering dikunjungi wisatawan untuk melihat sejarah dan juga untuk mengalap Sunan Gresik atau Syekh Maulana Malik IbrahimSunan Gresik atau Syekh Maulana Malik Ibrahim dikenal dengan nama Maulana Maghribi Syekh Maghribi. Sunan Gresik diperkirakan lahir pada pertengahan abad ke 14. Namun hingga kini belum diketahui secara pasti sejarah tempat dan tahun Gresik dimakamkan di Jalan Malik Ibrahim Desa Gapurosukolilo, Kota Gresik, Jawa Timur. Sunan Gresik berasal dari keluarga muslim yang taat. Kendati ia belajar agama Islam sejak kecil, namun tidak diketahui siapa saja gurunya hingga ia menjadi abad ke-14, Sunan Gresik ditugaskan untuk menyebarkan agama Islam ke Asia Tenggara. Ia berlabuh di Desa Leran, Gresik. Saat itu, Gresik merupakan bandar Kerajaan Majapahit. Tentu saja masyarakat saat itu banyak yang memeluk agama Hindu dan Buddha. Di Gresik, dia menjadi pedagang dan tabib di sela-sela Gresik berdakwah berdagang di tempat terbuka dekat pelabuhan agar masyarakat tidak kaget dengan ajaran baru yang dibawanya. Sunan Gresik berhasil mengundang simpati masyarakat, termasuk Raja Brawijaya. Akhirnya, ia diangkat sebagai Syahbandar atau kepala hanya jadi pedagang andal, Sunan Gresik juga mengajarkan cara bercocok tanam kepada masyarakat kelas bawah yang selama ini dipandang sebelah mata. Karena strategi dakwah inilah, ajaran agama Islam secara berangsur-angsur diterima oleh masyarakat religi Makam Sunan Drajat/ Foto Istimewa3. Sunan GiriSunan Giri memiliki nama asli Raden Paku. Sunan Giri merupakan putra Maulana Ishak. Semasa hidupnya ditugaskan Sunan Ampel untuk menyebarkan ajaran agama Islam di Blambangan. Makamnya berada di Jalan Sunan Giri Gresik Kecamatan Giri pernah belajar di Pesantren Ampel Denta dan melakukan perjalanan haji bersama Sunan Bonang. Saat itu, Sunan Giri mendirikan sebuah pesantren di daerah Giri. Sunan Giri juga dikenal sebagai sang ahli tata berada di ketinggian sekitar 120 meter di atas permukaan laut. Kompleks ini masih mempertahankan gaya bangunan Kerajaan Astana Giri Kedaton. Area makam utama Sunan Giri dikelilingi tembok dengan ukiran Sunan DrajatSunan Drajat atau Raden Qasim Makam utama Sunan Drajat berada di dalam cungkup yang dindingnya diukir dengan relief. Di dekat kompleks makamnya, terdapat pula Museum Sunan Drajat yang berisi gamelan kuno milik Sunan Drajat dan beberapa alat musik tradisional makamnya berada di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Sunan Drajat menyebarkan agama Islam di Lamongan dan memiliki perhatian yang sangat besar terhadap masalah datang ke Desa Banjaranyar, Paciran, dia mendatangi pesisir Lamongan yang gersang bernama Desa Jelak. Masyarakat sekitar masih menganut agama Hindu dan Buddha. Di desa tersebut, Sunan Drajat membangun musala untuk beribadah dan mengajarkan agama Drajat juga membangun daerah baru di dalam hutan belantara. Dia mengubahnya menjadi daerah yang berkembang, subur, serta makmur. Daerah tersebut bernama Drajat dan akhirnya diberi gelar Sunan Drajat merupakan Wali Songo yang memiliki banyak nama, yaitu Sunan Mahmud, Sunan Mayang Madu, Sunan Muryapada, Raden Imam, dan Maulana Hasyim. Pada 1484, dia diberi gelar oleh Raden Patah dari Demak, yaitu Sunan Mayang Sunan BonangSunan Bonang salah satu Wali Songo yang menyebarkan ajaran agama Islam di Tanah Jawa. Ia memiliki nama asli Syekh Maulana Makdum Ibrahim, putra dari Sunan Ampel dan Dewi Condrowati Nyai Ageng Manila.Makamnya berada di Jalan KH Mustain Kelurahan Kutorejo Kecamatan Tuban. Saat memasuki komplek pemakaman tampak 3 gapura bergaya Bonang menyebarkan ajaran agama Islam dengan cara menyesuaikan diri terhadap corak kebudayaan masyarakat Jawa. Seperti diketahui, orang Jawa sangat menggemari wayang dan musik itulah, Sunan Bonang menciptakan gending-gending yang memiliki nilai-nilai keislaman. Setiap bait lagu ciptaannya diselingi ucapan dua kalimat syahadat sehingga musik gamelan yang mengiringinya kini dikenal dengan istilah sekaten. Simak Video "Batu Ini Konon Tempat Sujud Sunan Bonang di Rembang" [GambasVideo 20detik] fat/fat Thebook is about Tasawwaf Ilmu wifiq, rajah, azimat dan asma' merupakan ilmu yang sangat populer di negeri Arab أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله Uyub Al-Nafsi wa Dawaa'uha Oleh Imam Abu Abdul Rahman Al-Sulamiy (325H-412H) Muqaddimah Saya telah diminta oleh beberapa orang syeikh r Ketika disebut kata wali maka yang langsung terbayang dalam benak kita adalah suatu keanehan, ke-nyleneh-an, dan kedigdayaan. Itulah yang dapat ditangkap dari pemahaman masyarakat terhadap wali ini. Maka bila ada orang yang bertingkah aneh, apalagi kalau sudah dikenal sebagai kyai, mempunyai indera keenam sehingga mengerti semua yang belum terjadi, segera disebut sebagai wali. Lalu siapakah wali Allah yang sebenarnya?Definisi WaliWali Allah Adalah yang Beriman Kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa SallamDefinisi WaliSecara etimologi, kata wali adalah lawan dari aduwwu musuh dan muwaalah adalah lawan dari muhaadah permusuhan. Maka wali Allah adalah orang yang mendekat dan menolong agama Allah atau orang yang didekati dan ditolong Allah. Definisi ini semakna dengan pengertian wali dalam terminologi Al Qur’an, sebagaimana Allah berfirman, “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Yaitu orang-orang beriman dan selalu bertaqwa.” Yunus 62 – 64Dari ayat tersebut, wali adalah orang yang beriman kepada Allah dan apa yang datang dari-Nya yang termaktub dalam Al Qur’an dan terucap melalui lisan Rosul-Nya, memegang teguh syariatnya lahir dan batin, lalu terus menerus memegangi itu semua dengan dibarengi muroqobah terawasi oleh Allah, kontinyu dengan sifat ketaqwaan dan waspada agar tidak jatuh ke dalam hal-hal yang dimurkai-Nya berupa kelalaian menunaikan wajib dan melakukan hal yang diharomkan Lihat Muqoddimah Karomatul Auliya’, Al-Lalika’i, Dr. Ahmad bin Sa’d Al-Ghomidi, 5/8.Ibnu Katsir rohimahulloh menafsirkan Allah Ta’ala menginformasikan bahwa para wali Allah adalah orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Siapa saja yang bertaqwa maka dia adalah wali Allah Tafsir Ibnu Katsir, 2/384.Syaikh Ibnu Utsaimin rohimahulloh juga menjelaskan dalam Syarah Riyadhus Shalihin bahwa wali Allah adalah orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Mereka merealisasikan keimanan di hati mereka terhadap semua yang wajib diimani, dan mereka merealisasikan amal sholih pada anggota badan mereka, dengan menjauhi semua hal-hal yang diharamkan seperti meninggalkan kewajiban atau melakukan perkara yang harom. Mereka mengumpulkan pada diri mereka kebaikan batin dengan keimanan dan kebaikan lahir dengan ketaqwaan, merekalah wali Allah Adalah yang Beriman Kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa SallamSyaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitabnya yang berjudul Al Furqon Baina Auliya’ir Rohman wa Auliya’us Syaithon hlm. 34 mengatakan “Wali Allah hanyalah orang yang beriman kepada Rasulullah ShallAllahu alaihi wa sallam, beriman dengan apa yang dibawanya, dan mengikuti secara lahir dan batin. Barangsiapa yang mengaku mencintai Allah dan wali-Nya, namun tidak mengikuti beliau maka tidak termasuk wali Allah bahkan jika dia menyelisihinya maka termasuk musuh Allah dan wali setan. Allah Ta’ala berfirman, “Katakanlah Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu’.” Ali Imron 31Hasan Al Bashri berkata “Suatu kaum mengklaim mencintai Allah, lantas Allah turunkan ayat ini sebagai ujian bagi mereka”.Allah sungguh telah menjelaskan dalam ayat tersebut, barangsiapa yang mengikuti Rasulullah ShollAllahu alaihi wa sallam maka Allah akan mencintainya. Namun siapa yang mengklaim mencintai-Nya tapi tidak mengikuti beliau ShallAllahu alaihi wa sallam maka tidak termasuk wali Allah. Walaupun banyak orang menyangka dirinya atau selainnya sebagai wali Allah, tetapi kenyataannya mereka bukan uraian di atas, terlihat bahwa cakupan definisi wali ini begitu luas, mencakup setiap orang yang memiliki keimanan dan ketaqwaan. Maka wali Allah yang paling utama adalah para nabi. Para nabi yang paling utama adalah para rasul. Para Rasul yang paling utama adalah ulul azmi. Sedang ulul azmi yang paling utama adalah Nabi kita Muhammad ShallAllahu alaihi wa sangat salah suatu pemahaman yang berkembang di masyarakat kita saat ini, bahwa wali itu hanya monopoli orang-orang tertentu, semisal ulama, kyai, apalagi hanya terbatas pada orang yang memiliki ilmu yang aneh-aneh dan sampai pada orang yang meninggalkan kewajiban syari’at yang dibebankan padanya. Wallahu a’lam.Disarikan dari Majalah Al Furqon dengan sedikit tambahanBaca Juga Salah Kaprah Mengenai Wali dan Karomah***Penulis Abu Isma’il Muhammad Abduh Tuasikal Artikel
Daftar, Goa , Indonesia , Pamijahan , Wali. Misteri Galih Gumelar - Berikut adalah Daftar Nama dan Alamat Ziarah Wali : Aceh. Syekh Abdul Rouf Lekal - Samudra Pasai, Pasai, Aceh. Malikul Dhohir - Perlak Aceh. Al Malikul Saleh - Samudra Pasai, Aceh Pasai. Teuku Umar - Meulaboh Aceh Besar. Teuku Cik Di Tiro - Takengon Aceh Besar.
Daftar nama 9 wali songo beserta nama asli dan asalnya. - Kids, apakah kamu tahu daftar nama 9 wali songo beserta nama asli dan asalnya? Wali songo adalah tokoh Islam yang dihormati di Indonesia, khususnya di pulau Jawa, karena peran historis mereka dalam penyebaran agama Islam di Indonesia. Artikel ini akan membahas daftar nama 9 wali songo beserta nama asli dan asalnya yang menyebarkan agama Islam di Indonesia. Baca Juga Hasil Kebudayaan Masyarakat Nusantara pada Masa Pengaruh Islam, IPS Kelas VII SMP Wali Songo berasal dari kata Wali yang berarti "orang yang dipercaya" atau "orang yang ditugaskan" sedangkan kata Songo dalam berarti nomor sembilan. Peran wali songo adalah sebagai ulama penyebar agama Islam yang mempunyai wilayah penyebaran masing-masing berikut dengan bukti dakwahnya. Berikut ini ulasan mengenai daftar nama 9 wali songo beserta nama asli dan asal mereka. Simak, yuk! Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
5 Sunan Giri Sunan Giri adalah nama salah seorang wali songo dan pendiri kerajaan Giri Kedaton. Sunan Giri memiliki nama asli Maulana 'Ainul Yaqin. Sunan Giri juga memiliki beberapa nama panggilan, diantaranya Raden Paku, Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, Raden 'Ainul Yaqin dan Joko Samudro.
Hilyat Al-Auliya’ Kitab Daftar Nama Para Wali Kewalian adalah salah satu topik penting dalam ajaran Islam. Secara khusus, kewalian menjadi pembahasan ilmu tasawuf. Banyak ayat Al-Quran dan hadis Nabi saw. yang berbicara tentang kemuliaan derajat kewalian. Kewalian kemudian menjadi citra Muslim ideal selama ada pihak-pihak yang mulai menyudutkan serta menolak tasawuf, termasuk di dalamnya konsep kewalian. Pihak kontra tasawuf tersebut merujuk kepada perilaku sebagian pengamal tasawuf yang ekstrim sehingga menabrak aturan syariat dan bahkan jatuh dalam sama-sama cenderung berlebihan. Kedua kelompok tersebut pada dasarnya sama-sama-sama merobohkan konsep kewalian yang merupakan ajaran Islam. Kedua sikap ekstrim tersebut berbahaya. Karena itu, perlu upaya penjernihan tentang konsep kewalian yang benar dan yang menyimpang. Upaya penjernihan ini telah dilakukan para ulama sejak zaman antara ulama zaman old yang telah melakukan upaya tersebut adalah Syekh Abu Nu’aim Al-Ashbahani w. 430 H.. Seorang ahli hadis terkemuka Persia yang bergelar Al-Hafizh Penghafal Hadis. Beliau menulis ensiklopedi para wali dan sufi sejak masa sahabat hingga masa beliau hidup yang berjudul Hilyat Al-Auliya’ Fi Thabaqat Al-Ashfiya’ Mahkota Para Wali; Ensiklopedia Manusia Pilihan. Kitab tersebut disusun karena ada para pendusta yang mengaku sebagai sufi, namun sejatinya hanya pembohong. Dalam pembukaan kitab, beliau mengatakan, “Bahwa ada sekelompok orang fasik, jahat, penghalal segala sesuatu, dan pengikut paham hulul yang kafir. Mereka menisbatkan diri pada ahli ilmu, kebajikan, ketakwaan, dan menggunangan simbol-simbol kemuliaan mereka sampai masyarakat awam tertipu penampilan mereka.”Karena kondisi itulah beliau perlu menyusun kitab yang bertujuan membersihkan nama baik tasawuf dan para sufi-wali. Beliau mengatakan, “Dalam menampilkan keberlepasan dari para pendusta tersebut serta pengingkaran terhadap para pengkhianat batil itu, ada pembersihan nama baik para sufi sejati sadiqin dan menjaga kemuliaan orang-orang yang telah mencapai maqam hakikat muhaqqiqin. Jikalau kami belum sempat membongkar pelecehan kaum batil dan buruk tersebut, sebagai implementasi ajaran agama, niscaya hukumnya sudah wajib menjelaskan dan menyebarkan keburukan mereka sebagai perlindungan terhadap kesucian tasawuf.”Buku tersebut memuat paling tidak 689 biografi para sufi-wali. Penyebutan tiap biografi selalu disertai penyebutan sumber informasi, daftar guru, kelebihan para wali dan maqalah-maqalah mereka terkait pengalaman mengamalkan ajaran Islam. Penulisan biografi menggabungkan metode ahli hadis yang memperhatikan akurasi dan metode sufi yang memperhatikan adab. Sederhananya, kitab tersebut menggabungkan sanad dan dua metode tersebut menunjukkan posisi keilmuan penulisnya yang memang menguasai dua ilmu penting dalam Islam; hadis dan tasawuf. Hadis-tasawuf tidak dibenturkan. Tokoh-tokoh kedua disiplin disatukan dalam derajat kemuliaan yang sama; kewalian dan kecintaan kepada Allah azza wa jalla. Pada akhirnya, buku ini ingin menyampaikan pesan; wali itu ada. Nama mereka terukir abadi dalam buku ini. Anda yang ingin tahu siapa saja 689 wali tersebut, bacalah buku ini. Ensiklopedi para wali.
Daftar nama Wali Songo dan profil Wali Songo. Tokoh-tokoh Walisongo di Indonesia khususnya bagi umat Islam bukanlah suatu yang baru. Mereka memiliki kedekatan dalam perkembangannya menyebarkan nilai-nilai dan kepercayaan Islam. Pada abad ke 15 di wilayah Jawa, dikenal sebagai Walisongo. pixabay Nama-nama Ulama Indonesia yang mendunia. - Selain Wali Songo, peran para ulama Indonesia juga tidak bisa dilupakan. Keberadaan mereka tidak hanya berperan dalam hal agama. Namun juga politik. Bahkan mereka menjadi salah satu penyebab muncul dan berjayanya kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara. Sebab peran ulama sangat menonjol sekali dalam pemerintahan yang fungsinya memperkokoh kedudukan para pemimpin. Fungsi lain dari para ulama adalah memberi nasihat spiritual sekaligus memberi legitimasi politik di tengah rakyatnya yang beralih menjadi muslim. Ulama juga memegang peran penting dalam menentukan kehidupan keagamaan. Jika Wali Songo ada 9 orang, maka ada juga banyak ulama Indonesia yang meninggalkan karya monumental. Misalnya Syamsuddin al-Sumaterani w. 1693 M, Nuruddin ar-Raniri w. 1658 M, Abdul Rauf al-Sinkili w. 1693 M, dan Yusuf al-Makassari w. 1699 M. Selanjutnya, pada abad 18 muncul Abdus Samad al-Falimbani w. 1789 M dan Syekh Daud al-Fatani w. 1847 M. Namun para ulama Indonesia itu tidak hanya memberikan sumbangsih besar untuk Indonesia, tetapi mewarnai wajah dunia sampai saat ini. Inilah nama-nama para ulama Indonesia yang mendunia Baca Juga Alasan Ulama Indonesia Syekh Yusuf Menjadi Pahlawan di Negara Lain PROMOTED CONTENT Video Pilihan Selaparangdialihkan ke halaman ini, untuk nama bandara kunjungi Bandar Udara Selaparang. Kerajaan Selaparang adalah salah satu kerajaan yang pernah ada di Pulau Lombok. Pusat kerajaan ini pada masa lampau berada di Selaparang (sering pula diucapkan dengan Seleparang ), yang saat ini kurang lebih lebih berada di desa Selaparang, kecamatan Pengertian 9Wali Nama-nama 9Wali, Biografi serta Sejarahnya_ Sebagai orang muslim mungkin sudah tidak asing dengan yang namaya walisongo. Wali menurut agama islam mempunyai arti waliyullah yaitu wali Allah. Sedangkan songo artinya sembilan. Jadi secara keseluruhan berarti sembilan wali Allah. Seperti yang kita ketahui Walisongo terkenal sebagai penyebar agama Islam pada abad ke 14 di tanah Jawa. Mereka tinggal di Pantai utara Pulau Jawa, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Para wali berdakwah dengan cara mengajak masyarakat untuk masuk keagama Islam tanpa memaksa. Selama berdakwah mereka punya wilayah masing-masing dan meninggalkan bukti terhadap perannya dalam penyebaran Islam di Negeri ini. Sembilan wali Allah tersebut dijuluki sebagai Sunan karena telah berjasa dalam Islam. Daftar Isi1 Pengertian 9 Wali2 Nama-Nama 9 Wali3 Biografi dan Sejarah 9 Sunan Gresik Maulana Malik Asal Usul Sunan Sejarah Sunan Sunan Sunan Sunan Sunan Sunan Sejarah Singkat Sunan Sunan Sunan Gunung Sunan Giri Pengertian 9 Wali Beberapa pendapat mengenai arti dari Walisongo, diantaranya Pengertian Pertama adalah wali yang sembilan, yang menandakan jumlah wali yang ada sembilan, atau sanga dalam bahasa Jawa. Pengertian Kedua menyebutkan bahwa kata songo/sanga berasal dari kata tsana yang dalam bahasa Arab berarti mulia. Pengertian Ketiga menyebut kata sana berasal dari bahasa Jawa, yang berarti tempat. Pengertian Keempat mengatakan bahwa Walisongo merupakan majelis dakwah yang pertama kali didirikan oleh Sunan Gresik pada tahun 1404 Masehi 808 Hijriah. Waktu itu Walisongo terdiri dari Maulana Malik Ibrahim sendiri, Maulana Ishaq Sunan Wali Lanang, Maulana Ahmad Jumadil Kubro Sunan Kubrawi; Maulana Muhammad Al-Maghrabi Sunan Maghribi; Maulana Malik Isra’il, Maulana Ali Akbar, Hasanuddin, Aliyuddin, dan Syekh Subakir. Mereka adalah intelektual yang menjadi perbaikan masyarakat pada saat itu. Pengaruh mereka tertarik dalam bentuk manifestasi peradaban baru masyarakat Jawa, mulai dari kesehatan, bercocok-tanam, perniagaan, kebudayaan, kesenian, kemasyarakatan, hingga ke pemerintahan. Nama-Nama 9 Wali Sesuai dengan namanya ada 9 tokoh yang termasuk dalam wali songo. Berikut ini nama-nama Wali Songo beserta nama asli nya. Sunan Gresik Maulana Malik Ibrahim. Sunan Ampel Raden Rahmat. Sunan Bonang Raden Makhdum Ibrahim. Sunan Drajat Raden Qasim. Sunan Kudus Ja’far Shadiq. Sunan Giri Raden Paku/Ainul Yaqin. Sunan Kalijaga Raden Said Sunan Muria Raden Umar Said. Sunan Gunung Jati Syarif Hidayatullah. Biografi dan Sejarah 9 Wali Sunan Gresik Maulana Malik Ibrahim Sunan Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik termasuk salah seorang Sunan dari 9 nama-nama Wali Songo. Menurut sejarah Wali Songo inti dari perjuangan Sunan Gresik yang bertujuan untuk menghapuskan jalan bangsa didalam masyarakat. Karena hal itu tidak sesuai dengan ajaran agam islam yang menyatakan bahwa semua manusia itu sama di mata Allah SWT, yang membedakan hanyalah amal ibadahnya saja. Nama Asli Sunan Gresik Maulana Malik Ibrahim. Wilayah Dakwah Sunan Gresik Gresik, Jawa Timur. Peninggalan Sunan Gresik iyalah Masjid Malik Ibrahim di Leran, Gresik, Jawa Timur. Tahun Wafatnya 1419 masehi Makam Sunan Gresik Desa Gapura Wetan, Gresik. Berdasarkan sejarah, Sunan Gresik merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW ke 22. pertama kali beliau menyebarkan agama Islam di pulau Jawa di akhir saat kekuasaan kerajaan Majapahit. Sunan Gersik mengambil hati masyarakat dengan cara bertani dan menjadi pedagang. Sehingga bisa merangkul dan menolong rakyat jelata yang menjadi korban dari perang saudara sebagai dampak runtuhnya kerajaan Majapahit. Sehingga banyak rakyat jelata yang terbantu dan secara perlahan tertarik belajar Islam. Karena terus bertambahnya masyarakat yang berkeinginan mempelajari Islam dengan baik. beliaupun membangun pondok pesantren di wilayah Leran, Gresik, Jawa Timur. Disitulah beliau mengajarkan tentang ilmu agama Islam sampai beliau meninggal dunia. Asal Usul Sunan Gresik Ada yang menyebutkan bahwa beliau berasal dari Turki dan pernah mengembara di Gujarat sehingga beliau cukup berpengalaman menghadapi orang-orang Hindu di pulau Jawa. Gujarat adalah wilayah negara Hindia yang kebanyakan penduduknya beragama Hindu. Dahulu sebelum Syekh Maulana Malik Ibrahim datang ke Pulau Jawa. Sebenarnya sudah terdapat sebagian masyarakat yang memeluk agama islam di daerah sekitar pantai utara, termasuk di desa Leran. Hal itu dapat diketahui dengan adanya bukti berupa makam seorang wanita bernama Fatimah Binti Maimun yang meninggal pada tahun 1082 M atau tahun 475 Hijriah. Dapat disimpulkan Islam sudah ada di pulau jawa sebelum Wali Songo. Tepatnya di daerah sekitar Jepara dan Leren. Tetapi ajaran agam Islam yang ada pada saat itu masih belum berkembang secara luas. Sejarah Sunan Gresik Syekh Maulana Malik Ibrahim atau yang lebih dikenal oleh penduduk setempat dengan nama Kakek Bantal itu diprediksi pertama kali datang ke Gresik pada tahun 1404 M. Ia berdakwah di Gresik sampai akhir hayatnya yaitu pada tahun 1419 M. Saat itu kerajaankerajaan Majapahit berkuasa di jawa timur. Raja dan rakyat Majapahit sebagian besar masih beragama Hindu atau Budha. Namun terdapat juga beberapa rakyat Gresik yang beragam Islam, tetapi masih banyak yang beragama Hindu atau bahkan tidak memiliki agama. Pada makamnya terdapat sebuah tulisan yang berbunyi Inilah makam Almarhum Almaghfur, yang mengharap rahmat Tuhan, kebanggaan para pangeran, para Sultan dan para Menteri, penolong para Fakir dan Miskin, yang berbahagia lagi syahid, cemerlangnya simbol negara dan agama, Malik Ibrahim yang terkenal dengan Kakek Bantal. Allah meliputinya dengan RahmatNya dan KeridhaanNya, dan dimasukkan ke dalam Surga. Wafatnya beliau hari Senin 12 Rabiul Awal tahun 822 H. Selama berdakwah menyebarkan agama islam kakek bantal memakai cara yang bijaksana dan strategi yang tepat sesuai dengan tuntunan Al Quran yaitu “Hendaklah engkau ajak ke jalan Tuhan-Mu dengan hikmah kebijaksanaan dan dengan petunjuk-petunjuk yang baik serta ajaklah mereka berdialog bertukar pikiran dengan cara yang sebaik-baiknya QS. An Nahl ; 125” Sifatnya yang lemah lembut, ramah tamah, dan welas asih kepada semua, baik orang muslim maupun non muslim menjadikan beliau terkenal sebagai tokoh masyarakat yang disegani. Berkat akhlaknya yang sehingga menarik hati masyarakat untuk berbondong-bondong masuk Islam secara suka rela dan menjadi pengikutnya yang setia. Sunan Ampel Menurut sejarah Walisongo inti sari dari ajaran Sunan Ampel yang terkenal pada saat itu yaitu “Moh Limo“. Moh Limo berasal dari bahasa jawa yang mempunyai arti Moh yaitu menolak dan Limo arti lima. Maksudnya adalah pada inti ajaran beliau terdapat makna “Untuk menolak dan tidak mengerjakan lima perkara. Kelima perkara itu adalah Moh Main Tidak Berjudi, Moh Ngombe Tidak Minum Alkohol, Moh Maling Tidak Mencuri, Moh Madat Tidak Menghisap Narkoba, Moh Madon Tidak Berzina. Nama Asli Sunan Ampel Raden Rahmat. Wilayah Dakwah Sunan Ampel Surabaya. Peninggalan Sunan Ampel iyalah Masjid Ampel di Ampel Denta, Surabaya. Tahun Wafatnya 1481 M. Makam Sunan Ampel Sebelah barat Masjid Ampel, Surabaya. Menurut sejarah Sunan Ampel merupakan anak dari pasangan Sunan Gresik dan Dewi Condro Wulan. Beliau menyebarkan agama Islam di kalangan masyarakat di daerah pedesaan Ampel Denta di Surabaya. Di tempat itu Beliau mendirikan pondok pesantren untuk masyarakat yang hendak belajar dan mendalami ajaran agama Islam. Sunan Bonang Dalam sejarah Wali Songo, merupakan salah satu tokoh Wali Songo yang dalam ajarannya ia menyampaikan “Jangan bertanya, Jangan memuja nabi dan wali-wali, jangan mengaku Tuhan. Jangan mengira tidak ada padahal ada, sebaiknya diam, jangan sampai di goncang kebingungan. Nama Asli Sunan Bonang Maulana Makdum Ibrahim. Wilayah Dakwah Sunan Bonang Tuban, Jawa Timur. Peninggalan Sunan Bonang ialah Alat musik tradisional gamelan yang berisi bonang, bende serta kenong dan gapura yang berarsitektur tema islam. Tahun Wafatnya 1525 M. Makam Sunan Bonang Tuban, Jawa Timur. Dalam sejarah Sunan Bonang mempuyai nama asli Maulana Makdum Ibrahim merupakan anak dari pasangan Sunan Ampel dan Dewi Condrowati. Sesudahtelah ayahnya Sunan Ampel wafat Sunan Bonang mengambil keputusan untuk belajar agama di Malaka yang berada di wilayah Samudra Pasai. Di tempat itu Sunan Bonang berguru dan belajar dari Sunan Giri yang memiliki ilmu khusus dalam tata cara dakwah mengajarkan agama Islam yang dapat membuat banyak masyarakat tertarik hatinya. Kemudian sesudah selesai menimba ilmu di sana Beliau kembali lagi ke Tuban. Di Tuban Sunan Bonang membangun pondok pesantren di tanah kelahiran ibunya itu. Karena karakteristik masyarakat Tuban yang sangat menyukai hiburan. Dari itu beliau pun memiliki pemikiran untuk membuat alat musik gamelan untuk menarik minat masyarakat Tuban. Agar banyak masyarakat yang tertarik untuk belajar agama Islam. Sehingga waktu itu beliau mengadakan pertunjukan gamelan, sambil beliau melakukan dakwah. Sunan Drajat Ajaran yang disampaikan Sunan Drajat kepada murid-muridnya adalah “Suluk Petuah”. Di dalamnya terdapat beberapa buah pesan yang bisa ditanamkan di dalam diri setiap manusia. Nama Asli Sunan Drajat Raden Qosim Tempat berkakwah Sunan Drajat iyalah Desa Jelog, Pesisir Banjarwati, Lamongan. Peninggalan Sunan Drajat Gamelan singa mangkok. Tahun Wafatnya 1522 M. Makam Sunan Drajat Paciran, Lamongan. Sunan Drajat merupakan saudara seibu dengan Sunan Bonang. Setelah ayahnya meninggal dunia, ia belajar tentang ilmu agama Islam pada Sunan Muria. Lalu dia kembali ke Desa Jelog, Pesisir Banjarwati, Lamongan. Adapun beberapa kutipan perkataan yang terdapat pada suluk petuah adalah sebagai berikut Wenehono teken wong kang wuto yang artinya kasihlah tongkat kepada orang yang tidak bisa melihat. Wenehono mangan marang wong kan luwe yang artinya kasihlah makanan kepada orang yang kelaparan. Wenehono busono marang wong kang wudo yang diartikan berilah baju pada orang yang telanjang. Wenehono ngiyup marang wong kang kudanan artinya berilah tempat untuk berteduh pada orang yang kehujanan. Setelah Beliau tiba di Lamongan, Beliau menyampaikan pelajaran apa yang sudah didapatkan dari dari Sunan Muria kepada masyarakat Lamongan. Semakin hari muridnya semakin banyak, hingga pada akhirnya Sunan Drajat memutuskan mendirikan pondok pesantren yang berada di Daleman Duwur, Desa Drajat, Paciran Lamongan. Sunan Kalijaga Sunan Kalijaga merupakan salah seorang Wali yang mengajarkan agama Islam secara bertahap. Caranya adalah dengan menanamkan nilai-nilai agama dalam budaya dan ideologi rakyat sekitar. Hal ini dilakukan karena Beliau memiliki keyakinan bahwa jika agama Islam sudah dikenali dan dimengerti oleh masyarakat, maka perilaku buruk manusia akan hilang dengan sendirinya. Nama Asli Sunan Kalijaga Raden Said. Wilayah Dakwah Sunan Kalijaga Demak dan daerah sekitarnya. Warisan Sunan Kalijagayaitu Seni ukir, wayang, gamelan dan suluk. Tahun Wafatnya Sunan 1513 M. Sunan kali jaga dimakamkan Desa Kadilangu, Demak Bintara, Jawa Tengah. Sunan Kalijaga lahir di Tuban, Jawa Timur. Sunan Kalijaga adalah anak laki-laki dari Arya Wilatikta yang merupakan seorang tokoh pemberontak pimpinan Ronggolawe pada masa kerajaan Majapahit. Julukan Kalijaga sendiri yang disematkan kepada beliau berdasarkan sejumlah pendapat diambil dari nama sebuah dusun di Cirebon. Desa itu mempunyai nama Kalijaga, karna dulu Sunan Kalijaga mempunyai hubungan dekat dengan Sunan Gunung Jati. Sunan Kudus Sunan Kudus merupakanorang yang mewariskan budaya toleransi antar umat beragama. Sebagai contoh adalah umat Islam diajarkan untuk menyembelih kerbau pada saat hari raya Idul Adha untuk menghormati masyarakat Hindu di Kudus. Nama Asli Sunan Kudus Ja’far Shadiq Wilayah Dakwah Sunan Kudus Kudus, Jawa Tengah Peninggalan Sunan Kudus Masjid Menara Kudus Tahun Wafatnya 1550 M Makam Sunan Kudus Kudus, Jawa Tengah Menurut catatan sejarah Sunan Kudus adalah cucu dari Sunan Ampel dan Dewi Condrowati dari anaknya yang bernama Syarifah. Berarti ia adalah keponakan dari Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Sebutan Sunan Kudus yang diberikan untuknya berasal dari tempat ia belajar yaitu Al-Quds. Sejarah Singkat Sunan Kudus Selain menimba ilmu agam Islam di Al-Quds, Yerusalem, Palestina, Beliau juga belajar agam islam dari kedua pamannya Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Selama belajar di Yerusalem, ia banyak mendapat ilmu agama serta ilmu pengetahuan dari para ulama Arab. Setelah menyelesaikan belajar di Yerusalem, ia kembali ke Nusantara dan memulai membangun pondok pesantren. Adipondik tersebut beliau mengajarkan ilmu-ilmu agama Islam serta berdakwah untuk mengajak masyarakat agar beriman serta bertaqwa kepada Allah SWT. Ilmu yang didapatkan ketika menuntut ilmu di Jawa dan Timur Tengah dangatlah banyak. Atas pengetahuan serta ilmu agama yang dimiliki oleh beliau, akhirnya masyarakat meminta agar beliau menjadi pimpinan daerah Kudus. Kemudian beliau mengambil tawaran itu, sebab ini dapat menjadi salah satu kesempatan untuk menyebarkan ajaran agama Islam lebih luas lagi. Ditambah Beliau jadi memiliki kesempatan untuk mengajarkan agama Islam di kalangan pejabat, priyai, dan bangsawan-bangsawan pada kerajaan Jawa. Beliau juga mendapat gelar Wali Al-ilmi yang berarti orang yang berilmu karena keluasan ilmu yang dimiliki oleh Sunan Kudus. Ketika berdakwah beliau menggunakan cara dakwah dengan memasukan ajaran agama Islam dalam kebiasaan atau budaya rakyat setempat. Sunan Muria Sunan Muria adalah salah satu tokoh Wali Songo yang memiliki metode pembelajaran agam Islam yang terkenal. Cara pengajaranya degan menggunakan nyanyian sinom dan kinanti dalam menyampaikan ajaran Islam Tidak hanya itu ia pun mewariskan budaya yang bernama kenduri. Budaya Kenduri ini merupakan sebuah budaya untuk mendoakan orang yang sudah meninggal sesudah dimakamkan. Di dalam kenduri ini terdapat istilah nelung dinani artinya 3 hari, mitung dinani artinya 7 hari, matang puluhi artinya 40 hari, nyatus artinya 100 hari, mendak pisan, mendak pindo, nyewu artinya 1000 hari. Nama Asli Sunan Muria Raden Umar Said. Wilayah Dakwah Sunan Muria Kudus dan Pati. Peninggalan Sunan Muria Masjid Muria. Tahun Wafatnya 1551 M. Makam Sunan Muria Kudus, Jawa Tengah. Sunan Muria merupakan putra dari Sunan Kalijaga dan Istrinya yang bernama Saroh, adik kandung dari Sunan Giri. Dalam berdakwah di masyarakat Beliau menggunakan cara syiar dengan menyisipkan nilai-nilai Islam kedalam budaya dan dan kesenian masyarakat setempat. Beliau lebih dekat dan suka berdakwah dengan rakyat miskin karena jumlahnya paling banyak dan mereka pun mudah menerima ilmu-ilmu baru. Tidak hanya menyampaikan ajaran agama islam, semasa hidupnya ia pun bertani, berdagang dan melaut. Sunan Gunung Jati Berdasarkan sejarah Wali Songo, Sunan Gunung Jati merupakan salah seorang tokoh Walisongo yang populer akan pesan wasiatnya. Pesan wasiat itu berbunyi “Sugih bli rerawat, mlarat bli gegulat” maknanya menjadi kaya bukan untuk diri sendiri, menjadi miskin bukan untuk menjadi beban orang lain. Nama Asli Sunan Gunung jati Syarif Hidayatullah. Tempat Sunan Gunung Jati berdakwah Cirebon, Banten dan Demak. PeninggalanSunanGunungJatiMasjidmerahPanjunan,KumangangPintu, dan Kereta untuk berdakwah. Tahun Wafatnya 1568 M. Sunan Gunung Jati dimakamkan Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Cirebon Jawa Barat. Beliau merupakan seorang Wali dari keturunan orang kaya Timur Tengah yang bernama Sultan Syarif Abdullah Maulana. Ayah beliau merupakan keturunan dari Bani Hasyim yang berasal dari Palestina serta jadi raja di Negara Mesir. Beliau diwaktu hidupnya memberikan ajaran Islam di wilayah Cirebon, Jawa Barat. Di sana Beliau juga membangun sebuah pondok pesantren untuk mengajarkan ilmu agama Islam kepada masyarakat yang tinggal di Cirebon. Sunan Giri Sunan Giri adalah seorang Wali yang terkenal dengan cara penyampaian dakwah yang ceria terhadap masyarakat. Dalam berdakwa, beliaupun memasukan ke dalam hiburan lagu permainan misalnya cublak-cublak suweng, jamuran, dan lir ilir. Nama Asli Sunan Giri Muhammad Ainul Yakin. Sunan Giri menyebarkan islam di derah Gresik, Madura, Lombok, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Peninggalan Sunan Giri Tembang Pucung, Tembang Asmarandana, Masjid Giri, Giri Kedaton dan Telogo Pegat. Tahun Wafat Sunan Giri 1506 M Makam Sunan Giri Kebomas, Gresik, Jawa Timur. Beliau merupakan anak dari ulama Islam yang sedang melakukan syiar Islam di daerah Pasai, Malaka. Tetapi saat itu muncul konflik, sampai ayahnya menitipkan Sunan Giri pada seorang nelayan agar dibawa pergi ke Jawa. Demikian sedikit pembahasan mengenai Pengertian 9Wali Nama-nama 9Wali, Biografi serta Sejarahnya semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare 🙂 Baca juga artikel lainnya tentang Fungsi Puisi Definisi, Sejarah, DefinisiPara Ahli, Jenis, Unsur, Cara Membuat dan Kelebihan serta Kekurangan Fungsi Pemerintah Definisi, Macam-macam, Tujuan, Definisi menurut Ahli dan Sistem Pemerintahan Indonesia Wawancara Menurut Para Ahli, Syarat, Tujuan, Jenis Terlengkap! Fungsi Jurnal Akuntansi Pengertian Jurnal Umum, Khusus, Jenis-jeni, Prinsip dan Manfaat Jurnal Pengertian Cek Sejarah, Jenis, Fungsi dan Masa Berlaku! InilahDaftar Wali Allah Di Pulau Jawa Ceramah Habib Lutfi Bin Yahya Yang Menceritakan Tentang Para Wali Yang Mendiami Tanah Jawa Yang Berperan Sebagai Paku Bumi Tanah Jawa. Habib Lutfi Adalah Juga Seorang Wali Yang Sampai Sekarang Masih Hidup Menjalani Peran Kewaliannya.

Jakarta - Wali songo memegang peranan penting dalam proses Islamisasi di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Penyebaran agama Islam di Jawa tersebut terjadi saat keruntuhan Kerajaan Majapahit yang disusul dengan berdirinya Kerajaan itu, wali songo sebagai ulama penyebar agama Islam memiliki wilayah penyebaran masing-masing berikut dengan bukti dakwahnya. Secara bahasa, wali songo memiliki makna seseorang yang telah mencapai derajat tinggi dan memiliki pengetahuan agama yang luar biasa."Wali songo secara sederhana artinya sembilan orang yang telah mencapai tingkat wali, suatu derajat tingkat tinggi yang mampu mengawal babahan hawa sanga mengawal sembilan lubang dalam diri manusia, sehingga memiliki peringkat wali," tulis Drs. Imam Subchi, MA dalam buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah Kelas wali biasanya disesuaikan dengan tempat tinggalnya. Adapun daftar nama-nama wali songo beserta nama asli dan daerah penyebaran ajarannya adalah sebagai Maulana MaghribiNama aslinya adalah Maulana Malik Ibrahim. Diperkirakan lahir di Uzbekistan, Asia Tengah. Daerah yang ditujunya pertama kali yakni Desa Sembalo, desa yang masih berada dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Desa Sembalo sekarang adalah daerah Leran, Kecamatan Manyar, 9 kilometer utara Kota membangun pondokan tempat belajar agama di Leran, ia wafat pada tahun 1419. Makamnya terdapat di kelurahan Gapurosukolilo, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Sunan AmpelSemula bernama Raden Rahmat dan merupakan putra dari Syekh Maulana Malik Ibrahim. Sunan Ampel datang ke Pulau Jawa pada tahun 1443 M bersama adiknya Sayid Ali Ampel diambil dari daerah bernama Ampel Denta, daerah rawa yang dihadiahkan raja Majapahit kepadanya. Di tempat inilah, ia memulai aktivitasnya mendirikan pesantren Ampel Denta, dekat dengan Surabaya. Ia wafat pada tahun 1491 M dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Ampel, Sunan BonangSunan Bonang adalah anak dari Sunan Ampel atau cucu dari Maulana Malik Ibrahim. Nama kecilnya adalah Raden Makdum Ibrahim. Mulanya, ia berdakwah di Kediri yang mayoritas penduduknya beragama menetap di Desa Bonang, Lasem, Jawa Tengah. Di sana, Sunan Bonang mendirikan pesantren yang dikenal sebagai Watu Layar. Ia kemudian wafat pada tahun 1525 M dan dimakamkan di Tuban, sebelah barat Masjid Sunan DrajatNama asli Sunan Drajat adalah Raden Syarifuddin. Beberapa sumber sejarah menyebutkan bahwa ia adalah putra dari Sunan Ampel. Ia berdakwah ke sebuah desa bernama Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur. Kemudian, mendirikan mushola atau surau yang dimanfaatkan sebagai tempat Sunan GiriWali songo selanjutnya adalah sahabat dari Makhdum Ibrahim yang semula bernama Raden Paku. Sunan Giri memilih sebuah tempat yang letaknya di bukit sebelah selatan Kota Gresik, yaitu bukit Giri pada tahun 1481 M sebagai pusat berdakwah di Jawa ia mendirikan sebuah pondok pesantren dengan nama Pesantren Sunan KalijagaIa merupakan tokoh wali songo yang paling terkenal di antara sembilan wali lainnya. Nama kecilnya adalah Jaka Said dan diyakini lahir pada 1401. Daerah tempat berdakwahnya tidak terbatas karena ia merupakan seorang mubalig Sunan Kalijaga lama menetap di Kadilangu, Demak. Di sana, ia berperan aktif dalam pendirian Masjid Agung Demak dan menentukan kiblat agar sesuai dengan arah Ka' Sunan KudusMemiliki nama asli Ja'far Shodiq. Tidak ada bukti tahun berapa Sunan Kudus tiba di Kudus pertama kali, namun saat itu wilayah Kudus masih dikenal dengan nama Kota itu, Kudus masih didominasi oleh penganut agama Hindu dan Budha. Sebab itulah, Sunan Kudus menerapkan strategi dakwah dengan menghargai adat istiadat yang lama dianut warga sekitar. Bentuk masjid yang dibangun juga tidak berbeda jauh bentuknya dari candi milik orang Sunan MuriaNama kecilnya adalah Raden Prawoto. Ia adalah putra dari Sunan Kalijaga. Nama Muria diambil dari tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria, yang berjarak sekitar 18 kilometer ke utara Kota berdakwahnya berbeda dengan sang ayah. Ia lebih memilih daerah yang sangat terpencil dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam. Ia menyebarkannya lewat para pedagang, nelayan, pelaut, dan rakyat Sunan GunungjatiMulanya bernama Syarif Hidayatullah. Ia mendapat tugas untuk berdakwah di daerah Cirebon. Di sana, Sunan Gunungjati mendirikan kerajaan Cirebon dan melepaskan diri dari pengaruh ini membuat Sunan Gunungjati menjadi satu-satunya wali songo yang juga memiliki kedudukan sebagai wali songo dalam menyebarkan agama Islam, bukan serta merta tanpa melalui proses yang panjang. Tentunya dilalui dengan peleburan diri mereka dengan budaya dan karakter masyarakat dengan memahami nama-nama wali songo berikut dengan sekilas informasi dakwahnya dapat menambah wawasan kita ya, detikers. Selamat membaca! Simak Video "Kartini, Islam dan Hadiah Pernikahan Tafsir Al-Qur'an" [GambasVideo 20detik] rah/erd

gfDrJGS.
  • jtc3jwm93s.pages.dev/342
  • jtc3jwm93s.pages.dev/362
  • jtc3jwm93s.pages.dev/318
  • jtc3jwm93s.pages.dev/324
  • jtc3jwm93s.pages.dev/92
  • jtc3jwm93s.pages.dev/249
  • jtc3jwm93s.pages.dev/6
  • jtc3jwm93s.pages.dev/212
  • jtc3jwm93s.pages.dev/225
  • daftar nama wali allah di indonesia