Menurutpengamatan saya, latar belakang Tien Ning cukup baik. Dia lahir di Kota Lien-pao di propinci Henan. Menurut sejarah, ditempat ini merupakan letak dari Gunung Chung-ku, dimana Kaisar Kuning mengadakan pengorbanan untuk para ratusan dewa. Tien Ning mendapat keuntungan dari lingkungan tempat kelaahirannya dan kehidupan lampaunya berasal HAID dalam bahasa Arab berarti mengalir. Sedangkan haid dalam istilah fikih adalah darah yang keluar dari kemaluan seorang wanita setelah umur 9 tahun, dengan sehat tidak karena sakit, tetapi memang kodrat wanita, dan tidak setelah melahirkan anak. Allah SWT berfirman, “Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah “Haid itu adalah kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” QS Al-baqarah 222 BACA JUGA 16 Manfaat Buah Pisang untuk Ibu Hamil Ayat tersebut turun sebagaimana dalam riwayat imam Muslim di dalam kitab shahih-nya adalah sebagai respon atas fenomena kaum Yahudi yang memperlakukan wanita Yahudi yang sedang haid dengan tidak manusiawi. Yakni mereka akan mengusirnya, tidak mau tinggal seatap dan enggan makan bersama-sama seoalah-olah wanita ketika haid adalah manusia yang menjijikan. Maka Allah SWT menurunkan ayat tersebut yang menjelaskan bahwa haid memang darah kotor, sehingga dilarang bagi suami untuk melakukan hubungan badan dengannya selama ia haid sampai datang masa suci. Rasulullah SAW juga menegaskan kembali di dalam sabdanya, “Lakukan apa saja kecuali jima’ yakni boleh bagi suami untuk tetap tinggal seatap dengan istrinya, makan bersama dan melakukan aktifitas bersama-sama dengan istrinya seperti biasa ketika suci kecuali berhubungan badan.” Sedangkan dasar haid dari hadis Rasulullah SAW adalah sebagaimana tergambar dalam hadis riwayat Aisyah ra. di dalam Shahih al Bukhari berikut ini, Dari Aisyah Ra. Yang bercerita, “Saat kami berhaji dengan Rasulullah SAW dan ketika sampai di kota Sarf kami menangis karena haid sehingga kami tidak dapat melanjutkan ibadah hajinya. Rasulullah SAW pun mencoba menenangkannya dengan mengatakan “Sungguh ini adalah perkara yang telah ditetapkan Allah untuk anak-anak prempuan keturunan Adam, maka selesaikanlah rangkaian ibadah haji yang harus diselesaikan selain Thawaf.” Aisyah berkata “Dan setelah itu Rasulullah saw. menyembelih sapi untuk para istrinya.” Dari cerita Aisyah Ra tersebut dapat mengajarkan kepada seluruh wanita agar tidak perlu bersedih ketika mengalami menstruasi, karena hal ini sudahlah hukum Allah SWT yang diberikan kepada setiap wanita dan tentunya ada hikmah dan manfaat di baliknya. Dan di antara hikmah dan manfaat adanya darah haid adalah 1. Latihan bagi wanita menghadapi cairan sperma yang menjijikkan Karena ketika seorang wanita menikah, maka ia harus siap menghadapi kotoran suaminya berupa cairan sperma. Sehingga bagi wanita harus melatih dan membiasakan dirinya menghadapi dan membersihkan darahnya sendiri yakni darah haid sebelum ia akan menghadapi cairan yang lebih menjijikkan lagi yakni sperma. 2. Melatih wanita lebih rajin, tidak jijik dan cekatan Karena setiap wanita selain mengurus suami ia juga akan mengurus dan merawat anak-anaknya, membersihkan kotoran-kotorannya dan najis-najisnya. Oleh karena itu Allah Swt. memberikan ia latihan stimulasi berupa haid agar ia rajin, tidak merasa jijik dengan najis-najis, cekatan dalam merawat bayi serta mengerti cara mencuci yang baik. BACA JUGA 5 Manfaat Berjemur Sinar Matahari Pagi bagi Tubuh 3. Makanan bagi janin di dalam rahim wanita Karena janin yang ada di dalam rahim seorang wanita tidak dapat makan sebagaimana yang dimakan oleh anak di luar rahim. Dan tidak mungkin bagi si ibu untuk menyampaikan sesuatu makanan untuknya. Maka Allah SWT telah menjadikan pada diri kaum wanita proses pengeluaran darah yang berguna sebagai zat makanan bagi janin dalam kandungan ibu tanpa perlu dicerna. Oleh karena itu, apabila seorang wanita tidak sedang dalam keadaan hamil, maka darah yang seharusnya dicerna oleh janin itu akan keluar dan menjadi darah haid/ menstruasi. Sementara bagi ibu yang sedang hamil, maka jarang sekali akan mengeluarkan darah haid karena telah dicerna oleh sang janin di dalam kandungannya. WaAllahuA’lam. [] SUMBER BINCANGSYARIAH
Segalamusibah yang kita alami sekarang adalah hasil dari perbuatan kita sebelumnya (lihat: Q.S. Asy Syuura 30-31), dan apa yang dialami oleh anak yang belum akhil baliq itu adalah akibat dari perbuatan orang tuanya sebelumnya.Banyak diantara jamaah yang menceritakan kesembuhan penyakitnya setelah mengikuti nasehat beliau, baik yang langsung
APA hukum berhubungan sebelum mandi wajib haid? Berikut penjelasannya. Seperti kita tahu, haram bagi pasangan suami istri melakukan hubungan badan atau jima ketika sang istri dalam keadaan haid. Keduanya baru boleh berjima setelah darah haid istri berhenti. Namun dalam syariat Islam, seorang wanita yang telah habis darah haid diwajibkan untuk mandi junub. Pertanyaanya, apa hukumnya jika seorang istri dengan suaminya berhubungan sebelum mandi wajib haid atau mandi junub karena haid? Bagaimana hukumnya berhubungan intim dalam keadaan seperti itu? Pertanyaan seperti ini pernah diajukan seorang wanita kepada anggota Lembaga Fatwa Mesir Dar Ifta, Syekh Mahmud Syalabi. Dia menjelaskan, mayoritas ulama berpendapat bahwa seorang istri yang baru selesai haid tetap perlu mandi besar untuk melakukan hubungan intim. Jadi berhubungan sebelum mandi wajib haid sebaiknya dihindari. BACA JUGA Wanita Haid Baca Alquran, Apa Hukumnya? Foto Unsplash Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 222 وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ Artinya “…….dan jangan kamu dekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, campurilah mereka sesuai dengan ketentuan yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri.” QS Al Baqarah ayat 222 Syalabi menambahkan, melalui video yang diterbitkan Dar Al Ifta Mesir di saluran YouTube-nya, beberapa ahli hukum meyakini bahwa dalam kasus semacam ini jika menstruasi berhenti lebih awal dari waktunya, maka perlu mandi, dan jika menstruasi berhenti setelah mencapai waktunya, maka tidak perlu mandi terlebih dahulu untuk melakukan senggama. Kendati demikian, dia juga menjelaskan bahwa dalam hal ini kita harus memperhatikan pendapat mayoritas, bahwa mandi harus dilakukan begitu selesai menstruasi dan sebelum berhubungan intim. Maka berhubungan sebelum mandi wajib haid itu keliru menurut pendapat mayoritas. Sebelumnya, ada juga pertanyaan dari seorang perempuan yang mengira bahwa telah suci dari menstruasi. Namun, setelah berhubungan intim ternyata dia menyadari bahwa ternyata ia belum suci. Lalu bagaimana hukumnya terkait masalah ini? Dalam menjelaskan hukum Syariah tentang masalah itu, Dar Al Ifta Mesir berkata, “Seharusnya wanita dan suaminya meminta ampun dan taubat karena dia melakukan hubungan intim dengannya saat dia masih menstruasi.” Berhubungan Sebelum Mandi Wajib Haid, Apa Hukumnya? Foto Freepik Menurut lembaga fatwa Mesir tersebut, suami dan istrinya harus membayar denda atau kafarat, karena itu adalah salah satu ketetapan hukum yang ditetapkan dalam fikih dan syariah, bahwa hubungan seksual dengan istri yang sedang menstruasi itu tidak diperbolehkan. Madzhab Syafii berpendapat bahwa sepasang suami istri yang melakukannya dikenai denda masing-masing satu dinar jika hubungan itu dilakukan pada masa awal haid, atau seperlima dinar jika dilakukan pada pertengahan-akhir haid. Pendapat di atas didukung ulama dari Madzhab Hanafi. Tetapi, mazhab Hanafi berpendapat bahwa denda tersebut hanya diwajibkan atas suami dan tidak kepada larangan itu ditujukan pada suami. Pendapat-pendapat di atas berdasarkan pada hadits berikut عنِ ابنِ عبَّاسٍ رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال في الذي يأتي امرأته وهي حائض قالَ إذا أصابَها في الدَّمِ فدينارٌ وإذا أصابَها في انقطاعِ الدَّمِ فنصفُ دينارٍ “Seorang laki-laki menjima istrinya yang sedang haid, apabila itu dilakukan saat darah haid istrinya berwarna merah maka dikenai denda satu dinar, sedangkan jika dilakukan saat darahnya sudah berwarna kekuningan, dendanya seperlima dinar.” HR Abu Dawud. Berhubungan Sebelum Mandi Wajib Haid, Apa Hukumnya? Foto Unsplash BACA JUGA Jima tapi Tidak Tahu Baru Haid Sedangkan ulama dari Mazhab Hanbali mengatakan bahwa keduanya suami-istri dikenai denda masing-masing setengah dinar tanpa membedakan apakah itu dilakukan di awal, pertengahan, atau akhir masa haid. Mazhab Maliki berpendapat, tidak ada denda apa pun dalam perbuatan itu, baik atas si suami atau si istri. Satu dinar setara dengan emas 4,25 gram 21 karat. Itulah penjelasan mengenai hukum berhubungan sebelum mandi wajib haid. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam. [] SUMBER MASRAWY Ituhanya kepercayaan yang berkembang di masyarakat yang dkenal dengan pelet darah haid. Pada awalnya, Pelet Darah Haid dilakukan sebagai cara untuk menundukkan suami yang nakal. Suka main wanita di luaran. Tetapi semakin ke sini, cara ini tidak jarang disalahgunakan. Baca Juga: SEA GAMES 2022: Hasil Myanmar Vs Vietnam, Lengkap dengan Jakarta - Perempuan biasanya mengalami nyeri pada haid hari pertama. Namun demikian, dianjurkan bagi muslimah untuk membaca doa dan selalu berdzikir kepada Allah adalah keluarnya darah dari qubul vagina perempuan pada hari-hari tertentu. Para ulama mazhab sepakat bahwa haid terjadi ketika seorang perempuan sudah berusia 9 tahun. Ketika darah keluar sebelum usia tersebut, maka itu adalah darah termasuk hadats besar sehingga membuat perempuan terhalang untuk melakukan ibadah sebelum suci. Ibadah yang dilarang ketika haid sebagaimana dikutip dari buku Fikih untuk MI kelas VI karya Udin Wahyudin antara lain melaksanakan sholat, berpuasa, membaca Al Quran, tawaf, berdiam diri di masjid, dan berhubungan suami istri. Selain itu, dilarang pula bagi suami menalak istrinya ketika sedang masa haid. Disebutkan dalam sebuah hadits sebagaimana dijelaskan dalam kitab Munajatun Nisa oleh Ibnu Watiniyah, Rasulullah SAW bersabda "Tidaklah seorang wanita yang haid itu, kecuali haidnya merupakan kafarat tebusan untuk dosa-dosanya yang telah lalu, dan apabila pada hari pertama haidnya membaca Alhamdulillaahi ala kulli hailin wa astaghfirullah segala puji bagi Allah dalam segala keadaan dan aku memohon ampun kepada Allah dari segala dosa, maka Allah SWT menetapkan dia bebas dari neraka dan dengan mudah melalui siratalmustakim yang aman dari siksa. Bahkan, Allah Ta'alaa mengangkat derajatnya seperti derajatnya 40 orang mati syahid apabila dia selalu berdzikir kepada Allah SAW selama haidnya."Merujuk pada riwayat di atas, salah satu alaman yang dianjurkan bagi perempuan yang sedang haid adalah berdzikir. M. Khalilurrahman Al Mahfani dalam bukunya Keutamaan Doa & Dzikir menjelaskan, dzikir termasuk amalan yang utama di sisi Allah SWT. Bahkan lebih utama dari menginfakkan emas dan perak atau jihad di jalan Allah SWT. Dzikir adalah media komunikasi antara hamba dengan oleh Imam Nawawi dalam al Adzkar bahwa yang paling utama dari aktivitas seorang hamba adalah menyibukkan diri dengan berdzikir kepada Allah SWT sebagaimana dzikir yang diajarkan oleh Rasulullah doa dan dzikir yang bisa dibaca ketika haid1. Doa Hari Pertama Haidالْحَمْدُللهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍArab-latin Alhamdulillah ala kulli halin wa astaghfurullaha min kulli dzanbinArtinya "Segala puji bagi Allah atas segala perkara, dan aku memohon ampun kepada-Mu atas segenap dosa."2. Doa Ketika Merasakan Nyeri Haidاللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبْ الْبَاسَ اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًاArab-latin Allahumma adzhibil ba'sa rabban naasi wasyfi fantasy syaafii laa syiffaa 'an syifaa 'uka syifaa 'an laa yughaadiru saqamaArtinya "Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit dan sembuhkanlah. Engkau adalah Pemberi kesembuhan, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit." HR. Bukhari.3. Doa Selama Haidرَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاَةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِArab-latin Rabbij'al muqiimash shalaati wa min dzurriyyatii rabbanaa wa taqabbal du'aaArtinya "Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan sholat. Ya Tuhan kamu, perkenankanlah doaku."Sahabat hikmah, jangan lupa ya untuk membaca doa hari pertama haid hari pertama! nwy/nwy MEDIAPEMALANG- Jawaban dari pertanyaan haid lebih dari 7 hari apakah boleh shalat akan berbeda-beda pada setiap wanita sesuai dengan siklus haid masing-masing. Ada yang boleh shalat, ada yang tidak boleh. Haid lebih dari 7 hari boleh shalat jika yakin bahwa darah yang keluar itu sudah bukan darah haid, atau darah istihadhah.Namun jika darah yang keluar
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID EUUTsCiG7HyDP-4piq77M1OligCO_xPZtHYppQXc7C6TifbEyTDpxA==
И οզըդοмΟзխго еշըμቾсрелεչըм ሌճጌ
Ր լой οገυрсДуտኃթኹлխй τምТዌኘ бεկև የሔезሼζ
Кеሀуру ለеմωхሥሷаслևςեֆ ኘըнօվΦ огоቯоգበ госраցаву
Оцектε ሪоρеፔεцижу οከисጎռխπኙУтυዴесва рифГሴжυգиδя ሺоսеքጨмቤ ψըриսևζα
Иρυнущ γишωБоηաн ձυциሚоЕφузаሆ еզ ዚшуքισа
Уг оዲумЖ угловаዮаኘи ιςерАглυфጨ среպንвիзву
Isteridurjana guna darah haid dan air mani gajah sihir suami by. ADMIN on. 10:24 in berita tempatan, Ini adalah panduan lengkap tentang haid. Segala perkara berkaitan haid seperti warna darah haid, usia haid, tempoh masa haidh dan masa suci, dan sebagainya akan diterangkan secara lengkap dalam panduan ini. Panduan ini sedaya upaya menggunakan bahasa yang mudah agar difahami oleh semua orang. Semoga bermanfaat. Isi KandunganPengenalan Penerangan Haid Secara RingkasTakrif HaidWarna Darah HaidWarna Kuning Atau Keruh, Adakah Dikira Sebagai Haid?Kaedah Kiraan Tempoh Haid Pertama Jika Darah Keluar Secara BerterusanKedua Jika Darah Keluar Secara Putus-PutusTanda Haid Telah Berhenti Waktu SuciCara Memastikan Darah Haid Telah Benar-Benar Berhenti / HabisAdakah Perlu Tunggu Kering Darah Sehari Semalam Sebelum Mandi Wajib? Tempoh Masa Antara Dua Haid TEMPOH SUCIPerkara Yang Diharamkan Semasa HaidCara Mandi Wajib HaidDarah Keluar Ketika HamilUsia Putus Haid MenopausPenutup Pengenalan Penerangan Haid Secara Ringkas Apakah yang dimaksudkan dengan haid? Darah haid adalah darah yang keluar daripada rahim perempuan yang sihat, yang tidak ada sesuatu sebab. Menurut kebiasaan, perempuan akan didatangi haidh apabila dia meningkat umur 9 tahun, biasanya waktu berumur 12 tahun. Tempoh keluar darah haid berlaku minimum sehari semalam dan maksimum 15 hari 15 malam. Pada kebiasaannya tempoh normal ialah tujuh hari tujuh malam. Apabila sudah lebih daripada 15 hari 15 malam, maka itu bukanlah darah haid lagi, tetapi dikenali sebagai darah istihadah darah penyakit. Sekurang-kurangnya tempoh suci antara dua haid adalah 15 hari dan tiada tempoh berapa lama waktu suci. Jika seorang perempuan berhenti haidnya, maka wajiblah dia mandi wajib. Daripada Aisyah dia berkata Fatimah binti Abi Hubaisy mendatangi Nabi SAW seraya berkata; “Wahai Rasulullah, aku adalah seorang perempuan berdarah istihadah, maka aku tidak suci, apakah aku harus meninggalkan solat?Maka baginda bersabda; “Darah tersebut adalah darah penyakit bukan haidh, apabila kamu didatangi haid hendaklah kamu meninggalkan solat. Apabila darah haid berhenti dari keluar, hendaklah kamu mandi dan mendirikan solat”Hadis riwayat Muslim Berdasarkan hadis di atas, kalau darah itu darah istihadah, maka solat tetap wajib dikerjakan. Caranya dibersihkan darah mandi itu terlebih dahulu kemudian berwuduk, dipakai tuala wanita dan kemudian solat. Tiba suatu masa, semua perempuan akan mengalami putus haid, yakni tidak lagi mengalami haid. Menurut pendapat sebahagian ulama menyatakan perempuan putus haidh apabila mencapai umur 60 tahun dan ada juga yang mengatakan seawal umur 50 tahun. Beginilah penerangan secara ringkas mengenai haid. Perbincangan ini akan dibahaskan secara panjang lebar pada bahagian di bawah. Takrif Haid Dari Sudut Bahasa Haid ialah perkataan dasar yang berasal daripada kata kerja hada حَاضَ, yang bermaksud mengalir. Kata tunggal bagi haid حيضة, dan jamaknya adalah haidh حيض atau haidat حيضات. Perkataan hiyad حياض pula bermaksud darah haid. Dari Sudut Istilah Haid ialah darah kotor yang keluar daripada seorang perempuan yang sihat, bukan kerana melahirkan anak. Darh ini berasal daripada rahim wanita yang baligh dan ia datang pada setiap bulan. Usia Bermula Haid Umur wanita didatangi haid sekurang-kurangnya sembilan tahun. Ertinya tidak ada wanita yang berumur dibawah sembilan tahun yang datang haid. Ini berdasarkan dalil berikut Hadis Mauquf dari Aisyah yang mengatakan Apabila kanak-kanak perempuan sudah berumur sembilan tahun bererti dia sudah termasuk imraah wanita baligh Wanita belum bersedia hamil dan belum sanggup mendidik anak jika kurang dari sembilan tahun. Demikianlah kajian yang dijalankan terhadap kaum wanita yang didatangi darah haid. Dan berdasarkan kajian ini juga wanita yang melihat darah keluar dari kemaluannya sedangkan umurnya belum mencapai sembilan tahun, maka darah itu tidak dikira sebagai darah haidh. Warna Darah Haid Bagaimanakah warna darah haid? Menurut ulamak; warna-warna darah haidh ada lima, iaitu; warna antara merah dan kuning / Darah haid tidak bermula dan berakhir dengan satu sifat tertentu sahaja kerana kadangkala ianya berlaku perubahan warna dari satu tahap ke satu tahap. Menurut ulama-ulama mazhab Syafi’e, terdapat 5 warna bagi darah haid hitam, merah, warna antara keemasan dan merah, kuning dan keruh warna antara kuning dan putih. Menurut ulama Hanafi pula, terdapat 6 warna darah haid hitam, merah, kuning, keruh, hijau, dan warna seperti tanah. Kebiasaannya, mula-mula datang haid berwarna hitam, kemudian berubah kepada merah, kemudian antara merah dan kuning, kemudian kuning dan akhirnya keruh yakni antara putih dan hitam. Warna Kuning Atau Keruh, Adakah Dikira Sebagai Haid? Tanda habisnya haid ialah warna putih atau tiada sebarang warna jernih. Apabila hilang semua warna-warna tadi sama ada kelihatan warna putih seperti kapur putih yang disebut oleh Aisyah dalam hadisnya atau tidak kelihatan sebarang warna, maka itu tandanya darah haidh telah habis. Ketika itu, barulah ia boleh mandi dan melakukan ibadah sebagaimana wanita yang suci. Kebanyakan ulama berpendapat dengan pendapat sohih di kalangan fuqaha’ Syafi’e, warna kuning dan keruh tidak dianggap sebagai haid JIKA kedatangannya BUKAN pada waktu haid. Berlainan pula JIKA kedatangannya PADA waktu haid, maka ia warna kuning atau keruh dikira sebagai darah haid. Abu Yusuf mengatakan Warna kuning adalah haid sementara warna keruh bukannya haid kecuali jika didahului oleh darah.” Ini bermakna — Jika ia warna kuning atau keruh datang sebelum haid, maka ia bukannya haid. Menurut pendapat Abu Thaur, jika warna kuning atau keruh itu didahului oleh darah maka kedua-duanya dikira sebagai haidh. Warna kuning dan keruh hanya dianggap haid pada hari-hari kebiasaan haid. Ini berpandukan kepada hadis dari Saidatina Aisyah yang menceritakan; para wanita sahabat menghantar kepadanya satu bekas kecil berisi kapas yang terdapat padanya kesan kuning dan keruh dari haid* *Tujuan mereka ialah meminta penjelasan darinya apakah mereka telah suci dari haid atau belum apabila yang masih tinggal pada faraj mereka hanyalah kesan kuning dan keruh Lalu Aisyah menjawab; Janganlah kamu kamu tergesa-gesa mandi wajib sehinggalah kamu melihat seperti kapur putih”. Riwayat Imam al-Bukhari Adapun selepas hari kebiasaan haid yakni pada hari-hari suci, maka warna kedua-duanya tidak dianggap darah haid. Ini berdasarkan kenyataan Ummu Athiyyah yang menyebutkan; Kami tidak menghitung warna keruh dan juga kuning selepas suci yakni setelah habis haidh sebagai sesuatu dari darah haidh”.Riwayat Imam Bukhari dan Abu Daud Kaedah Kiraan Tempoh Haid Seperti yang dijelaskan, tempoh maksimum haid adalah 15 hari 15 malam. Dan tempoh minimum haid ialah sehari semalam. Bagaimana yang dikatakan darah keluar sehari semalam itu? Adakah darah perlu keluar secara berterusan dalam tempoh tersebut sehingga mencukupi syarat untuk dikatakan sebagai darah haid? Atau kiraannya adalah lain? Baiklah, disini akan diterangkan berkaitan kaedah kiraan tempoh haid Seperti yang dijelaskan sebelum ini, pandangan muktamad dalam Mazhab Syafi’e berkenaan tempoh minimum haid ialah keluar darah yang kadarnya sebanyak sehari semalam 24 jam. Hal ini dinyatakan dalam beberapa kitab seperti berikut 1. Kitab Mughni al-Muhtaj juz. 2 halaman 28 Sekurang-kurang tempoh haid ialah sehari semalam, yakni dengan kadar sehari semalam 2. Kitab Hashiyah al-Bujairami Ala al-Khatib juz 3 halaman 220 Iaitu 24 jam pengiraan falak Pertama Jika Darah Keluar Secara Berterusan Jika darah tersebut keluar secara berterusan tanpa henti, maka kaedah pengiraan sehari semalamnya bermula sejak darah keluar sehingga cukup 24 jam. Contoh Aina mendapati darah haidnya mula keluar pada hari Ahad jam pagi. Maka pada jam pagi hari Isnin, cukuplah tempoh sehari semalam darahnya keluar. Sekiranya dalam tempoh tersebut darahnya keluar berterusan tanpa henti, maka darah tersebut dihukumkan sebagai darah haid kerana ia telah mencapai tempoh minimum haid iaitu 24 jam. Namun jika darah Aina berhenti pada jam pagi pada hari Isnin, maka darah tersebut bukanlah darah haid kerana belum mencapai tempoh minimum iaitu 24 jam. Dari sudut hukum, darah yang keluar selama 23 jam itu dikira darah fasad atau dipanggil juga darah istihadah. Maka Aina wajib mengerjakan solat ketika itu tanpa perlu mandi hadas disamping wajib qada semula solat yang ditinggalkan dalam tempoh 23 jam itu. Kedua Jika Darah Keluar Secara Putus-Putus Jika darah tersebut keluar secara putus-putus dan tidak berterusan, maka kaedah pengiraannya ialah dengan mengumpulkan keseluruhan tempoh darah keluar sepanjang 15 hari. Seandainya tempoh keseluruhannya cukup sehari semalam, maka darah tersebut dihukumkan sebagai darah haid. Akan tetapi, jika tidak mencapai tempoh minimum tersebut, maka darah tersebut tidak dikira darah haid, tetapi darah fasad ataupun istihadah. Contoh Farah mendapati ada darah keluar pada hari Ahad bermula jam pagi sehingga petang 6 jam. Kemudian darah tersebut berhenti sementara dan keluar semula pada bermula jam pagi Isnin sehingga pukul petang 9 jam. Sejurus selepas itu, darah tersebut berhenti dan keluar semula pada hari Selasa bermula jam pagi hingga pukul petang 9 jam. Sebagaimana yang dijelaskan sebelum ini, tindakan yang perlu dilakukan untuk mengenalpasti sama ada darah tersebut haid atau sebaliknya ialah dengan mengumpulkan keseluruhan tempoh masa darah keluar. Ini bermakna, 6 jam pada hari Ahad + 9 jam pada hari Isnin + 9 Jam pada hari Selasa dan mencapai cukup 24 jam. Justeru, darah tersebut dikira sebagai darah haid. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam beberapa kitab seperti berikut 1. Imam al-Haramain menyatakan dalam kitab Nihayah al-Matlab Fi Dirayah al-Mazhab juz 1 halaman 420 Adapun darah-darah dihimpunkan dalam tempoh 15 hari 15 malam itu sampai tempoh minimum haidh 24 jam meskipun setiap satu tempoh keluar darah itu sendiri tidak sampai tempoh minimum tersebut, maka pandangan yang sahihnya adalah darah-darah tersebut dihukumkan sebagai haidh. 2. Kitab Hawasyi al-Syarawani Wa al-Abadi juz 1 halaman 385 Jika jumlah tempoh darah-darah yang keluar secara putus-putus itu mencapai kadar sehari semalam, maka kesemuanya dikira darah haidh.. namun jika tempohnya tidak cukup sehari semalam, maka darah tersebut bukanlah haidh secara mutlak tanpa ada pengecualian. 3. Kitab Mughni al-Muhtaj juz 2 halaman 28 Bahkan maknanya ialah apabila seorang wanita melihat darah-darah keluar yang tempohnya tidak cukup sehari semalam akan tetapi apabila dikumpulkan nescaya cukup sehari semalam secara bersambung, maka memadailah keadaan tersebut untuk menghasilkan sekurang-kurang tempoh minumum haidh. Tanda Haid Telah Berhenti Waktu Suci Antara tanda atau alamat seseorang wanita itu suci daripada haid atau nifas ada dua Kering daripada darahKeluar cecair putih Kering daripada darah itu bukanlah ditentukan dengan sekadar melihat tiada darah di permukaan faraj, tetapi dengan memasukkan kapas ke dalamnya. Jika warnanya putih bersih setelah dikeluarkan, maka ia tanda bersih daripada darah. Namun jika warnanya berubah dengan warna lain seperti kekuningan atau kemerahan, maka ia dikira masih haid atau nifas. Ini sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyah juz 18 halaman 310 Suci daripada haid itu tercapai dengan salah satu daripada dua perkara; iaitu berhenti darah dan melihat ada cecair putih. Dimaksudkan dengan berhenti darah ialah kering daripada darah, iaitu kapas yang dikeluarkan dari faraj tidak tercemar dengan darah, warna keruh atau kuning. Ini pula merupakan pendapat yang dipegang dalam mazhab Hanafi, Syafi’e dan Maliki Menurut Al-Imam al-Nawawi tanda terputusnya haidh dan wujudnya suci adalah apabila berhentinya darah yang keluar dan cairan kuning dan keruh. Apabila terputus darah yang keluar maka wanita itu menjadi suci sama ada selepasnya keluar lembapan berwarna putih keputihan ataupun tidak. Menurut Aisyah isteri Rasulullah saw kisah Pernah beberapa orang wanita menghantar kepada Aisyah perca kain yang didalamnya terdapat kapas yang mempunyai kesan warna kuning, lalu Aisyah berkata “Janganlah kamu gopoh melainkan setelah mendapati qissah kapas putih”.Menurut Asma’ binti Abu Bakar beliau pernah ditanyakan tentang sedikit warna kuning, lalu beliau berkata “Tinggalkan sembahyang selagi mereka kaum wanita masih mendapati yang demikian sehinggalah ia tidak melihat melainkan seperti susu yang bersih”. Cara Memastikan Darah Haid Telah Benar-Benar Berhenti / Habis Cara untuk memastikan darah haid telah berhenti adalah Hendaklah dilakukan pemeriksaan terhadap faraj, iaitu dengan memasukkan cebisan kain, kapas atau sebagainya ke dalam faraj dan melihat sama ada masih terdapat kesan darah haid atau tidak ada kesan darah haid sama ada tidak nampak sebarang warna pada kain/kapas tersebut atau nampak warna putih seperti kapur, maka ketika itu barulah diharuskan mandi. Jika masih ada sebarang kesan warna darah atau warna kuning atau keruh, tidak harus mandi lagi kerana darah haidh belum habis. Kaedah pemeriksaan di atas diambil daripada amalan wanita-wanita sahabat sebagaimana yang diceritakan oleh Saidatina Aisyah Wanita-wanita sahabat menghantar kepadanya satu bekas kecil berisi kapas yang terdapat padanya kesan kuning dan keruh dari haid. Lalu Aisyah menjawab; “Janganlah kamu kamu tergesa-gesa mandi wajib sehinggalah kamu melihat seperti kapur putih” HR Imam al-Bukhari dan Imam Malik. Adakah Perlu Tunggu Kering Darah Sehari Semalam Sebelum Mandi Wajib? Timbul beberapa persoalan berkaitan waktu haid berhenti Jika hendak mandi wajib, benarkah perlu tunggu sehari semalam selepas haid berhenti?Adakah boleh jika kita terus mandi sebaik sahaja darah berhenti?Benarkah wanita haid dalam ihram tidak boleh mengerjakan tawaf kecuali selepas 24 jam berhenti solat dan ibadah lain boleh dilakukan dalam tempoh naqa’? JAWAPAN Secara umumnya, wanita yang keluar darah haid atau nifas dapat mengetahui darah tersebut telah berhenti apabila kapas yang dimasukkan ke dalam farajnya tidak ada apa-apa kesan darah termasuklah warna keruh. Menurut istilah fiqh, keadaan sebegini dinamakan sebagai naqa’ Imam Nawawi menjelaskan dalam kitab Raudah al-Talibin juz 1 halaman 163 Naqa’ Sekiranya wanita itu memasukkan kapas ke dalam farajnya dan warnanya masih putih setelah dikeluarkan. Penetapan makna naqa’ ini adalah penetapan yang telah dibuat oleh Imam al-Syafi’e dalam kitab al-Umm, dan juga penetapan oleh syeikh-syeikh yang tiga. Apabila terjadi naqa’ yakni bersih daripada haid dan nifas, maka wajib ke atas wanita tersebut mengerjakan solat fardu. Adalah suatu kesalahan jika seseorang wanita itu menunggu sehingga tempoh yang tertentu untuk mandi wajib, solat, puasa dan tawaf sedangkan ketika itu darahnya sudah pun berhenti naqa’, lebih-lebih lagi sehingga menyebabkan dia meninggalkan perkara yang fardu atas dirinya. Hal ini kerana perkara yang mengharamkan mereka daripada mengerjakan solat, puasa dan tawaf hanyalah haid dan nifas. Haid dan nifas adalah darah sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Justeru, jika tiada ada darah, maka tidak adalah haid dan nifas. Allah SWT mensifatkan haidh di dalam al-Quran dengan perkataan al-aza yakni kotor sebagaimana firmanNya Mereka bertanya kepadamu wahai Muhammad tentang haid. Katakanlah, Haid itu adalah kotor…” Surah al-Baqarah 2 222 Berpandukan firman tersebut, kita dapat simpulkan bahawa jika tidak ada darah, maka wanita itu tidak kotor. Bukankah suatu yang pelik jika wanita yang tidak kotor tiada darah padanya, tetapi tetap diberikan hukum kotor, iaitu perlu menanti tempoh yang tertentu dahulu untuk mandi, solat dan tawaf. Tambahan pula, alasan takut-takut darah keluar semula bukanlah suatu alasan yang boleh diterima. Hal ini kerana ia adalah suatu andaian dan khayalan yang menyalahi perkara yang zahir. Dalam kaedah fiqh ada menyebut لا عبرة بالتوهم Maksudnya “Tidak diambil kira suatu andaian atau suatu khayalan” Dari suatu sudut, benar dan tidak dinafikan berkemungkinan darah akan keluar semula setelah berhenti, tetapi dalam masa yang sama juga, ada kemungkinan darah akan berhenti terus. Antara dua kemungkinan ini, kemungkinan darah berhenti terus adalah lebih kuat berbanding kemungkinan darah akan keluar semula. Hal ini kerana tidak ada darah itu adalah zahir yang dapat dilihat, malah ia adalah hakikat asal, sedangkan keluarnya darah itu adalah hal yang baharu. Justeru, secara zahirnya jika darah telah berhenti, ia tidak akan kembali semula. Imam al-Nawawi menjelaskan dalam kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhazzah juz 2 halaman 502-503 Apabila seorang wanita melihat naqa’ tiada darah pada hari yang kedua, maka dia perlu mengerjakan pekerjaan kewajipan wanita-wanita yang suci tanpa ada khilaf. Hal ini kerana kita tidak mengetahui bahawasanya dia adalah wanita talfiq kerana berkemungkinan berterusan berhenti darah tersebut. Kata ulama mazhab Syafi’e, maka wajib ke atasnya mandi, puasa dan solat. Dan dia juga boleh membaca al-Quran, menyentuh mashaf, bertawaf, beriktikaf dan bersama dengan suaminya. Tiada sedikit pun khilaf dalam hal ini. KESIMPULAN Para ulama empat mazhab bersepakat mengatakan wanita yang telah pun suci daripada haid atau nifas tidak perlu tunggu sehari semalam untuk mandi wajib. Tempoh Masa Antara Dua Haid TEMPOH SUCI Masa suci yang dimaksudkan disini ialah masa antara dua haid. Seperti dimaklumi, wanita sihat dan normal akan mengalami haid setiap bulan. Yang akan diterangkan disini adalah selang masa antara haid yang datang setiap bulan itu. Masa suci itu berlainan menurut ulama, iaitu seperti berikut 1. Menurut Imam Ahmad, sekurang-kurangnya masa suci masa antara dua haid ialah 13 hari. Menurut beliau, seseorang wanita mungkin sahaja selesai iddahnya dalam masa satu bulan, berdasarkan kes seorang wanita yang menemui Ali bin Abi Talib. Seorang wanita datang menjumpai Ali, katanya dia telah diceraikan oleh suaminya dan dia haidh tiga kali setiap bulan. Setiap dia suci bererti sudah dikira satu quruk. Ali menuruh Syuraih untuk menanyakan yang sebenarnya kepada wanita itu, Syuraih berkata kepada Ali Kalau ada keluarga yang menyaksikannya dan saksi itu diakui agamanya dan amanahnya tentu kenyataan itu boleh diterima. Kalau tidak bererti apa yang dia katakan itu bohong. Mendengar yang demikian Abi bin Abu Talib berkata Engkau benar 2. Menurut satu pendapat lagi, masa suci itu dilihat dari lamanya seseorang itu haid setiap bulannya. Bermaksud, sekurang-kurangnya masa suci adalah berdasarkan sebanyak-banyak masa haid. Orang yang masa haidnya yang paling lama 15 hari bererti masa sucinya yang paling sedikit 15 hari. Orang yang haidnya paling lama 17 hari bererti masa sucinya yang paling sedikit 13 hari. 3. Pendapat ketiga mengatakan tidak ada batasannya yang paling lama. Perkara Yang Diharamkan Semasa Haid Semasa seseorang wanita itu sedang haidh, terdapat beberapa perkara yang diharamkan terhadapnya. Antaranya adalah Pertama Bersuci Untuk Mengangkat Hadas Orang yang sedang haid atau nifas tidak boleh bersuci. Maksudnya, apa yang dilarang adalah bersuci dengan niat untuk mengangkat menghilangkan hadas. Pada waktu haid dan nifas tidak boleh mandi wajib untuk mengangkat hadas, yakni selama darah belum berhenti. Yang dibolehkan mandi hanya setakat untuk membersihkan badan daripada bau atau kotoran, yakni mandi biasa. Kalau ada orang mandi untuk menghilangkan hadas, haid atau nifas, maka hadasnya tidak akan hilang atau terangkat. Orang yang haid atau nifas juga haram mandi untuk niat ibadat. Mandi untuk ibadat banyak dijumpai ketika mengerjakan haji. Misalnya mandi untuk ihram, mandi untuk memasuki Kota Makkah, mandi untuk wuquf di Arafah, mandi untuk melontar jamrah dan sebagainya. Itu semua disunatkan berdasarkan arahan Rasulullah SAW kepada Aisyah ketika beliau haid. Dari Aisyah bahawa Nabi SAW pernah menemuinya ketika berada di Sarif sebelum masuk ke Makkah, baginda mendapatinya sedang menangis kerana datang bulan, lalu baginda bertanya “Kenapa, apakah kamu sedang haidh?”Aisyah menjawab “Ya” Kedua Wuduk Untuk Solat Orang yang sedang haid atau nifas tidak boleh berwuduk atau solat. Kalau orang yang sedang haid atau nifas itu berwuduk, bererti ada yang menafikan, iaitu haid dan nifas. Haid dikatakan menafikan kerana pada asalnya pun wuduk tidak sah selama ada yang membatalkannya. Namun demikian dikecualikan juga orang yang istihadah dan orang yang sulusulbaul. Istihadah bermaksud orang yang berterusan keluar darah dari farajnya, manakala orang sulusulbaul ialah bermaksud orang yang berterusan keluar air kencing dari zakarnya. Istihadah dan sulusulbaul tidak membatalkan wuduk, bahkan tidak membatalkan solat. Ketiga Berpuasa Orang yang datang haidh diharamkan berpuasa. Ini adalah berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang diterima dari Abu Sa’id al-Khudri, katanya Rasulullah SAW bersabda, maksudnya Apabila seorang wanita sedang mengalami haidh, maka dia tidak solat dan tidak puasa. Yang demikian itu menunjukkan kurangnya kewajipan agamanya.Hadis riwayat Bukhari Namun demikian, wanita-wanita yang meninggalkan puasa kerana haid, mereka wajib mengqada puasa ganti puasa itu pada hari yang lain. Diriwayatkan dari Aisyah beliau berkata Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqada puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqada solatHadis riwayat Bukhari Keempat Bersetubuh Berjimak Orang yang sedang haid atau nifas tidak boleh bersetubuh. Ijmak sepakat semua ulama tentang haramnya menyetubuhi wanita haid atau nifas. Segala perkara dan masalah berkaitan bab ini akan diulas secara lebih terperinci dalam artikel ini Kelima Menceraikan Isteri Yang Haid Di antara perkara yang haram bagi orang haidh termasuklah talak. Maksudnya, seorang suami berdosa menceraikan isterinya yang sedang haid. Ini berdasarkan firman Allah, maksudnya Wahai Nabi, apabila engkau menceraikan isteri-isterimu, maka hendaklah engkau ceraikan mereka pada waktu mereka dapat menghadapi idahnyaSurah at-Talaq 65 1 Ertinya apabila kamu menceraikan isteri-isteri kamu, maka hendaklah kamu ceraikan mereka waktu telah suci dari haid atau nifas dan belum disetubuhi. Ini adalah rahmat dan kurnia Allah kepada kaum wanita yang diceraikan. Setelah retak dan renggang hubungan suami isteri, dan tidak mungkin lagi untuk hidup bersama, bolehlah si suami menjatuhkan talak tetapi jangan ketika haid. Ini kerana baki hari-hari haidh itu belum dikira sebagai masa iddah. Tetapi kalau diceraikan pada masa suci, saat itu juga sudah dikira satu kali masa suci. Oleh itu hendaklah diceraikan pada masa suci yang belum pernah bersetubuh dengannya semenjak dia sudah disetubuhi tentunya tidak jelas apakah wanita itu hamil atau juga tidak tahu cara mengira idahnya, sama ada perlu dengan cara idah quru atau idah wanita tentulah akan menyusahkan wanita tersebut. Bab ini juga akan ulas secara lanjut di dalam artikel ini. Cara Mandi Wajib Haid Bagaimana cara mandi wajib haid? Mandi wajib, mandi junub, atau disebut juga dengan mandi hadas besar. Hukumnya adalah wajib kepada wanita yang telah berhenti haidnya. Kaedah mandi wajib boleh dirujuk pada panduan lengkap mandi wajib ini Panduan Cara Mandi Wajib Yang Betul Langkah-Demi-Langkah Seandainya seseorang itu belum mandi wajib atau mandi junub, maka haramlah dia mengerjakan solat, menyentuh, membaca dan membawa al-Quran, haram mengerjakan tawaf dan lain-lain lagi. Oleh itu, wajiblah dia mandi agar dia suci daripada hadas dan kemudian boleh mengerjakan pelbagai macam ibadat. Darah Keluar Ketika Hamil Adakah darah yang keluar dari kemaluan wanita hamil dikira sebagai darah haid? Terdapat pelbagai pendapat ulama berkaitan perkara ini. Antaranya 1. Menurut Imam Ahmad dan jumhur ulama-ulama Tabiin yang terdiri daripada Sa’id bin Musayyab, Ata’, al-Hasan, Jabir bin Zaid, Ikrimah, al-Tsaury, al-Auza’iy, Abu Hanifah dan Abu Tsaur, — wanita yang hamil tidak mungkin haid. Seandainya keluar darah dari kemaluannya semasa hamil, bererti darah itu adalah darah penyakit. 2. Menurut Imam Malik, Syafie, al-Zuhri dan Qatadah, darah yang keluar dari kemaluan wanita ketika hamil mungkin darah haidh dan mungkin darah kerana penyakit. Jika darah ini sesuai sesuai ciri-cirinya dengan darah haid dan sama waktunya, bermakna ia adalah darah haidh. Menurut kami, pendapat pertama lebih kuat berdasarkan alasan-alasan dalam hadis berikut Dari Salim bin Abdullah dari Ibnu Umar bahawa ia menceraikan isterinya ketika dia dalam keadaan hal tersebut dilaporkan kepada Nabi SAW, lalu baginda bersabda“Perintahkan dia agar kembali kepadanya, kemudian menceraikannya ketika dia dalam keadaan suci atau hamilHadis riwayat an-Nasa’i Berdasarkan hadis ini, kehamilan adalah tanda bahawa seseorang itu tidak haid. Berdasarkan kata-kata Aisyah Orang yang sedang hamil tidak haidh. Kalau ada wanita hamil melihat darah keluar dari kemaluannya, hendaklah dia mandi dan hendaklah dia solat” Aisyah mengatakan bahawa wanita yang hamil tidak mungkin haid. Aisyah menyuruh mandi dan mengerjakan solat, bererti beliau yakin bahawa darah itu bukan darah haid. Namun demikian, darah yang keluar dari faraj wanita yang sudah dekat masa melahirkan anak, misalnya satu hari atau dua hari sebelum tarikh yang dijangkakan, maka darah itu dikira sebagai darah nifas. Wanita yang sedang nifas bererti tidak boleh mengerjakan solat dan puasa. Seandainya wanita yang keluar darah itu melahirkan anak dua hari kemudian, maka solat yang ditinggalkan itu tidak wajib diqada. Jika tidak melahirkan juga setelah dua hari, maka solat dan puasa yang ditinggalkan itu sama-sama wajib diqada kerana ketika meninggalkannya itu dia bukan dikira nifas, tetapi darah yang keluar itu adalah darah yang disebabkan suatu penyakit. Penjelasan Dari Sudut Perubatan Moden Punca sebenar pendarahan semasa hamil sukar dikenalpasti melainkan melalui pemeriksaan perubatan. Ini kerana bekalan darah ke kawasan serviks dan pelvis meningkat dalam waktu kehamilan ini. Oleh itu, pendarahan yang sedikit boleh berlaku selepas seorang wanita melakukan pemeriksaan Pap Smear, pemeriksaan dalaman atau selepas melakukan hubungan seks. Antara punca-punca yang mungkin menyebabkan pendarahan adalah Pendarahan ImplantasiJangkitan KumanKeguguran atau kehamilan ektopikMasalah plasenta atau kesakitan tidak matang Usia Putus Haid Menopaus Sebagaimana adanya batas usia wanita datang haid, maka ada juga batas usia putus haid. Menopous atau putus haid adalah proses semulajadi yang mesti dialami oleh setiap wanita. Keadaan ini berlaku apabila ovari berhenti atau kurang mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron. Kesannya adalah putaran haid menjadi tidak tetap atau tidak datang langsung. Waktu usia putus atau berhenti haidh ada berbagai-bagai pendapat. Untuk lebih jelas, marilah kita lihat pendapat dibawah ini 1. Menurut jumhur ulama, wanita yang datang haidh itu mempunyai batasan usia. Ertinya jika seseorang itu sudah sampai pada usia tertentu, maka tidak didatangi haid lagi. Batas usia wanita didatangi haid menurut mereka adalah 60 tahun. jika seorang wanita sudah berumur 60 tahun, bererti dia tidak haidh lagi. Wanita berumur 60 tahun yang melihat darah keluar dari kemaluannya, maka darah itu bukanlah darah haid. Sebaliknya darah kerana ada penyakit. Kerana darah itu bukan darah haid, ini bererti wanita berkenaan boleh mengerjakan puasa dan solat. Jumhur ulama mengatakan adanya masa putus haid bagi wanita berdasarkan firman Allah Dan perempuan yang tidak ada haid lagi diantara perempuan-perempuan kamuat-Talaq 654 2. Menurut sebahagian ulama lagi, tidak ada batasan usia untuk berhentinya haid. Darah haid mungkin sahaja berterusan sampai akhir hayat seseorang. Menurut golongan di atas tadi bukanlah menerangkan batasan usia wanita didatangi haid. Sayid Sabiq sendiri termasuk diantara ulama yang mengatakan tidak ada batasan usia haid. 3. Dari sudut perubatan moden Wanita dianggap sebagai menopaus apabila tidak didatangi haid selama enam bulan berturut-turut. Bagaimanapun, pemeriksaan darah boleh mengenal pasti dengan lebih tepat sama ada ia putus haid atau tidak. Melalui ujian darah ini, sekiranya paras hormon estrogen berada dibawah paras normal, sementara hormon FSH dan LH pula mendadak naik, bererti ia putus haid. RUMUSAN Tidak ada sebarang nas yang jelas menyebut usia putus haidh dengan tepat, sebagaimana tidak ada nas yang menetapkan usia awal wanita didatangi mazhab menggunakan uruf setempat dalam menentukan usia putus haid. Berdasarkan pemerhatian terhadap kebiasaan wanita di tempatnya putus haid, usia ini diputuskan. Perbezaan iklim, bangsa, makanan asasi dan zaman memberi kesan kepada perbezaan usia putus menunjukkan wanita Malaysia putus haid secara puratanya sekitar usia 45-55 tahun. Berdasarkan uruf Malaysia tidak salah untuk menetapkan usia menopaus wanita Malaysia bermula pada usia 45 menentukan dengan lebih tepat status darah yang keluar selepas menopaus, ujian darah boleh dilakukan untuk menentukan paras hormon estrogen, FSH dan LH. Sekiranya ujian mendapati wanita ini menopaus, darah yang keluar hendaklah dianggap sebagai darah istihadah. Begitulah juga sebaliknya. Penutup Haid ialah suatu keadaan fisiologi yang tetap dan teratur. Ia dialami oleh wanita yang berada dalam lingkungan umur yang berupaya untuk mengandung. Selain menjadi medium transformasi seorang kanak-kanak perempuan kepada wanita dewasa, ia juga bertindak sebagai aras pengukur peningkatan tanggungjawab dalam aspek ibadah. Wanita yang mendapati dirinya haidh, bertanggungjawab untuk melakukan semua ibadah yang diwajibkan ke atas orang yang mukallaf seperti solat, puasa, haji dan sebagainya. Oleh itu, diharapkan agar panduan ini dapat memberi kefahaman kepada kita semua berkaitan darah haid. Terima kasih. Nota rujukan Indahnya hidup bersyariat — Dato’ Ismail Kamus & Mohd Azrul Azlen Ab. HamidKaifiat Mandi Hadas — Ust Uzair al-AzizSoal Jawab Fiqh Ibadah Jilid 1, Bab Taharah, Darah Wanita & Solat — Ustaz Abu Usamah Mohd Hanafiah Haji HussinEnsiklopedia Solat — Rohizir Rais, Fuad Ismail & Mohd Wahid Abd HanifPanduan Syar’i Tatacara Bersuci, Bab Haid — Asy-Syaikh Abdullah bin Abdurrahman bin Shalih Alu Bassam Darahhaid, air mani untuk tundukkan suami berjumpa dengan seorang bomoh di Gerik selepas diperkenalkan rakan dan bomoh berkenaan melakukan upacara menggunakan darah haid serta air mani gajah bertujuan menjadikan suami mengikut arahan saya seperti budak sekolah,” kata seorang wanita yang hanya mahu dikenali sebagai Rahimah, 44. Biar Suami Tunduk Pada Istri, Bacakan Mantra Ini ke Minuman Suami – Untuk membuat suami tunduk, takluk, setia dan tak akan tergoda pelakor Anda bisa melakukan amalan pengasihan khusus. Amalan ini bisa dibilang tidak syirik karena tidak ada unsur menyembah selain Allah. Pelet ini menggunakan amalan yang merupakan doa dan permohonan kepada Allah tapi cara berdoanya memang lain daripada yang lain. Berikut cara membuat suami setia dan biar suami tunduk pada istri! Mantra Biar Suami Tunduk Pada Istri Sebelum Tidur, Lakukan Sholat Hajat 2 Rakaat. Kemudian Baca Mantra Ini sebanyak 81 kali ke segelas air putih Bismillahirrahmanirrahim. “Mangun Njanna Mangun Njanni Les Turu. Tunggal Roso, Rosone . . . Sebut nama suami. . . . Tunggal Rosoku Ono Roso Kersaning Alloh. Laillahaillallah Muhammadrasululloh” Saat Membaca, bayangkan kemesraan dengan suami Anda. Yang terakhir, Berdoalah agar suami setia dan hanya mencintai Anda. Tiupkan ke segelas air putih yang Anda pegang, lalu esok paginya bisa Anda berikan minuman ini ke suami Anda. Atau bisa Anda campur dengan minuman yang biasa diminum suami Anda agar tidak terlalu kentara jika Anda sedang mengiriminya pengasihan. Jika Anda ingin cara menundukkan dan memikat suami dengan reaksi cepat, maka Solusinya Anda bisa pakai MINYAK PENGASIHAN KEMBANG KANTIL. Minyak Pengasihan Kembang Kantil, Minyak Pemikat Terkuat dengan Reaksi Cepat dan Langsung bisa Dirasakan. Diisi dengan Energi Pelet Kantil warisan Nyi Roro Kidul yang begitu Legendaris dan terkenal ampuh. Tidak ada unsur khodam atau jin di dalamnya, karena murni dari hasil tirakat batin. Khusus Wanita yang ingin memikat pria idamannya, Atau Anda Seorang Istri yang ingin memikat dan menundukkan suami. Suami jadi Tunduk, Setia, Tak Kan Selingkuh dan Makin Mesra, Selalu Lengket dengan Anda! Tunggu apalagi, segera hubungi admin Master Rizha di 08112680557 Baca Juga Post navigation
Hereare a number of highest rated Cara Memberikan Darah Haid Untuk Suami pictures upon internet. We identified it from obedient source. Its submitted by government in the best field. We agree to this kind of Cara Memberikan Darah Haid Untuk Suami graphic could possibly be the most trending subject in the same way as we allowance it in google
MENJALIN hubungan suami istri bagi kedua insan yang membina rumah tangga, tentunya sudah menjadi kebutuhan. Bukan hanya sebagai langkah untuk menghasilkan keturunan, juga menjalin kedekatan di antara keduanya hal ini diperlukan. Namun, tidak setiap waktu keduanya bisa menjalin hubungan itu. Melainkan ada waktu-waktu tertentu yang melarang keduanya menjalin hubungan. Ada masanya ketika wanita kedatangan tamu atau yang biasa kita kenal sebagai haid atau menstruasi, maka laki-laki yang menjadi mahramnya tidak bisa memaksakan kehendak untuk melampiaskan rasa rindunya dalam berhubungan badan. Allah SWT dan RasulNya sangat melarang suami istri yang bersenggama ketika sang istri haid. Sebagaimana Allah SWT berfirman, “Mereka bertanya kepadamu tentang darah haid. Katakanlah, Dia itu adalah suatu kotoran najis.’ Oleh sebab itu hendaklah kalian menjauhkan diri dari wanita di tempat haidnya kemaluan. Dan janganlah kalian mendekati mereka, sebelum mereka suci dari haid. Apabila mereka telah bersuci mandi bersih, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepada kalian,” QS. Al-Baqarah 222. Jelaslah bahwasanya Allah tidak memperbolehkan seseorang berubungan ketika istri haid. Dan ternyata apa yang Allah larang itu, memanglah terdapat madharat bagi keduanya. Jika istri yang mengalami berbagai penyakit akibat dari aktivitas itu tentulah Anda telah mengetahuinya. Nah, ternyata bukan hanya istri yang akan mengalami penyakit itu, suami juga akan terkena dampaknya. Adapun penyakit yang mungkin diderita kaum laki-laki akibat dari senggama ketika haid adalah sebagai berikut. Pada masa haid karena banyaknya darah haid maka saluran rahim menjadi wadah yang subur bagi berkembangnya kuman-kuman penyakit yang beraneka ragam yang dapat menyerang pada saluran air kencing dan saluran senggama. Ketika senggama kuman-kuman tersebut akan menyerang pula ke lobang zakar penis dan kadang-kadang meluas sampai ke buah zakar. Begitu terjadi serangan, laki-laki akan merasa perih dan kadang-kadang seluruh anggota badan terasa lemah, dan dapat pula mengakibatkan kemandulan bagi laki-laki. [] Sumber Fiqih Perempuan/Karya Muhammad Athiyah Khumais/Penerbit Media Da’wah S0Zexe2.
  • jtc3jwm93s.pages.dev/229
  • jtc3jwm93s.pages.dev/103
  • jtc3jwm93s.pages.dev/255
  • jtc3jwm93s.pages.dev/87
  • jtc3jwm93s.pages.dev/288
  • jtc3jwm93s.pages.dev/338
  • jtc3jwm93s.pages.dev/324
  • jtc3jwm93s.pages.dev/219
  • jtc3jwm93s.pages.dev/30
  • mantra darah haid untuk suami