Cerita ini mempunyai inti dan pusat permasalahan ketika kelinci tertidur di tengah perlombaan dan kura-kura menyusul secara perlahan hingga menang.Tapi dengan beberapa kejanggalan di cerita ini muncul pertanyaan di benak para pembaca, mengapa kelinci tertidur? mengapa kura-kura berjalan tanpa lelah? sejauh apa lomba mereka hingga kelinci yakin bKura-kura dengan lantang menantang kelinci dalam lomba lari. Semua ketidakpercayaan itu menjadi cemohan untuk kura-kura. Bagaimana bisa kura-kura menang dalam lomba ini, sedangkan untuk menuju tempat lomba diadakan saja ia belum tiba. Sesuai judul cerita fabel ini, tentu saja tokoh utamanya adalah Kelinci dan Kura-Kura. Si Kelinci memiliki watak yang sombong dan sering menyepelekan kemampuan hewan lain. Sebaliknya, Kura-Kura memiliki sikap rendah hati dan cerdas. Ia juga tak pantang menyerah dalam meraih tujuannya. Meski langkahnya pelan, ia tak pernah berhenti sebelum
Kura-kura memberi tahu mereka bahwa dia ingin balapan dengan Kelinci. Mereka terkejut dan merasa ragu karena Kura-kura sangat lambat. Kura-kura butuh waktu seharian untuk menempuh jarak yang dicapai Kelinci dalam satu menit.
Kelinci pun berhenti sejenak dan berteduh di bawah pohon. Ia melihat ke belakang dan ia tidak melihat ada tanda-tanda si kura-kura sudah mendekatinya. "Ah, lama sekali, ya, dia. Aku bisa tidur dulu sambil menunggunya di sini. Dengan percaya diri, Kura-kura menemui Kelinci yang sedang duduk di bawah pohon, lalu mengajaknya balapan. "Kudengar, kau adalah hewan tercepat di hutan. Tepatnya, kaulah yang berpikir begitu. Mari kita lihat siapa yang lebih cepat," tantang Kura-kura. Kelinci tertawa dengan sangat keras dan menjawab dengan sombong, "Kau lawan aku? Hahaha, kau bercanda. Tak mungkin kau bisa mengalahkanku. Saat kau selesai satu langkah, aku sudah melewati garis akhir." Namun, dengan percaya diri, Kura-kura tetap menantang Kelinci balapan EClK.