DetailBuku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas 1. Judul : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jenis : Buku Kurikulum 2006. Pengarang : Puji Tyasari, Nurdiyani. Tahun Cetak : 2010. Jumlah halaman : 153. Ukuran File : 2.54 MB. Untuk mengunduh atau baca online, silahkan "Klik" tombol di bawah ini : Download PDF (2.54 MB
Tujuan dari artikel ini membahas tentang kurikulum pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan PJOK di Indonesia abad 21. Kurikulum merupakan rancangan berupa isi untuk mewujudkan tujuan pendidikan. PJOK bagian dari integral pendidikan secara keseluruhan yang menjadi peran dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul. Kurikulum di Indonesia selalu mengalami perubahan karena menyesuaikan perkembangan zaman yang terus dinamis. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa dalam PJOK isi kurikulum tidak hanya tentang keterampilan gerak dan kesehatan jasmani saja, namun peserta didik dituntut untuk mampu berpikir kritis, kreatif, dan mampu berkolaborasi, Perubahan yang paling menonjol dalam kurikulum pendidikan jasmani abad 21 itu yaitu dalam pembelajaran jasmani tidak hanya melibatkan perlengkapan olahraga saja, namun sumber belajar yang berasal dari kemasan teknologi modern perlu diberikan. Jadi kurikulum pendidikan jasmani disusun agar menghasilkan manusia yang memiliki kesehatan dan keterampilan yang baik dalam tantangan global di abad 21. Selain itu juga diperlukan guru PJOK yang profesional untuk memahami dan mengimplementasikan kurikulum PJOK. The purpose of this article discusses the curriculum of physical education, sports, and health PESH in 21st century Indonesia. The curriculum is a design in the form of content to realize educational goals. PESH is an integral part of overall education which plays a role in producing superior human resources. The curriculum in Indonesia is always changing because it adapts to the development of a dynamic era. The results of this study indicate that in PESH the curriculum content is not only about physical skills and physical health, but students are required to be able to think critically, creatively, and be able to collaborate, the most prominent changes in the 21st century physical education curriculum that is not in physical learning only involves sports equipment, but learning resources derived from the packaging of modern technology need to be provided. So the physical education curriculum is structured to produce people who have good health and skills in the global challenges of the 21st century. In addition, professional PESH teachers are needed to understand and implement the PESH curriculum. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan JARTIKA p-ISSN 2622-4763 e-ISSN 2622-2159 Vol. 3 No. 2 Juli 2020, Hal. 422-438 422 Kurikulum Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di Indonesia Abad 21 Pinton Setya Mustafa1, Wasis Djoko Dwiyogo2 1,2Universitas Negeri Malang, Indonesia pintonsetyamustafa Abstrak Tujuan dari artikel ini membahas tentang kurikulum pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan PJOK di Indonesia abad 21. Kurikulum merupakan rancangan berupa isi untuk mewujudkan tujuan pendidikan. PJOK bagian dari integral pendidikan secara keseluruhan yang menjadi peran dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul. Kurikulum di Indonesia selalu mengalami perubahan karena menyesuaikan perkembangan zaman yang terus dinamis. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa dalam PJOK isi kurikulum tidak hanya tentang keterampilan gerak dan kesehatan jasmani saja, namun peserta didik dituntut untuk mampu berpikir kritis, kreatif, dan mampu berkolaborasi, Perubahan yang paling menonjol dalam kurikulum pendidikan jasmani abad 21 itu yaitu dalam pembelajaran jasmani tidak hanya melibatkan perlengkapan olahraga saja, namun sumber belajar yang berasal dari kemasan teknologi modern perlu diberikan. Jadi kurikulum pendidikan jasmani disusun agar menghasilkan manusia yang memiliki kesehatan dan keterampilan yang baik dalam tantangan global di abad 21. Selain itu juga diperlukan guru PJOK yang profesional untuk memahami dan mengimplementasikan kurikulum PJOK. Kata kunci kurikulum, pembelajaran, pendidikan jasmani, olahraga Abstract The purpose of this article discusses the curriculum of physical education, sports, and health PESH in 21st century Indonesia. The curriculum is a design in the form of content to realize educational goals. PESH is an integral part of overall education which plays a role in producing superior human resources. The curriculum in Indonesia is always changing because it adapts to the development of a dynamic era. The results of this study indicate that in PESH the curriculum content is not only about physical skills and physical health, but students are required to be able to think critically, creatively, and be able to collaborate, the most prominent changes in the 21st century physical education curriculum that is not in physical learning only involves sports equipment, but learning resources derived from the packaging of modern technology need to be provided. So the physical education curriculum is structured to produce people who have good health and skills in the global challenges of the 21st century. In addition, professional PESH teachers are needed to understand and implement the PESH curriculum. Keywords curriculum, learning, physical education, sports Article History Received 15-06-2020 Revised 10-07-2020 Accepted 10-07-2020 Online 11-07-2020 This is an open access article under the CC–BY-SA license Support by Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan JARTIKA Volume 3 Nomor 2 Juli 2020, Hal. 422-438 A. Pendahuluan Pendidikan merupakan faktor utama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bumi. Oleh karena itu pendidikan dapat dan harus berkontribusi untuk visi baru tentang pembangunan global secara berkelanjutan UNESCO, 2017, p. 7. Pendidikan yang terlaksana dengan baik juga berdampak baik bagi pembangunan nasional. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional maka perlu upaya untuk yang matang dalam menyusun perencanaan, pendekatan, dan strategi yang baik. Sistem pendidikan nasional di Indonesia diatur dalam regulasi kurikulum. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat pendidikan jasmani Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 37h. Secara teoretis pendidikan jasmani dianggap sebagai komponen wajib pendidikan anak sebagai konsekuensinya, telah ada tradisi yang signifikan di kebanyakan negara demokrasi untuk menganjurkan nilai intrinsik yang berkaitan dengan pendidikan anak-anak Whitehead, Telfer, & Lambert, 2013, p. 16. Dalam implementasinya pendidikan jasmani memiliki peraturan tersendiri, beberapa di antaranya berkaitan dengan keselamatan dan beberapa manajemen dan kontrol Martinek & Hellison, 2009, p. 125. Pendidikan jasmani adalah secara formal menanamkan pengetahuan dan nilai melalui aktivitas fisik yang mencakup pembelajaran dalam pengembangan dan perawatan tubuh, mulai dari latihan sederhana hingga latihan yoga, senam, dan pertunjukan dan pengelolaan permainan atletik Chandler, Cronin, & Vamplew, 2002, p. 153. Pendidikan jasmani atau yang dikenal dengan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan PJOK merupakan salah satu pelajaran wajib yang dilaksanakan di berbagai jenjang sekolah, mulai dari SD, SMP, hingga SMA/SMK. PJOK adalah bagian integral dari keseluruhan proses pendidikan, merupakan usaha yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja manusia melalui media kegiatan fisik yang telah dipilih dengan tujuan untuk mewujudkan hasilnya Bucher, 1983, p. 13. Pendidikan dalam PJOK itu adalah mempromosikan kompetensi keterampilan motorik dan pertumbuhan pengetahuan yang dapat dipertahankan, jika mengintegrasikan pengetahuan dengan aktivitas fisik dan kontribusi misi pendidikan di sekolah sehingga memberikan pendekatan seimbang dalam mendidik anak secara keseluruhan dan konsisten Ennis, 2011, p. 16. PJOK sebagai area belajar dalam kurikulum sekolah kontemporer sangat penting, apalagi saat ini daripada sebelumnya, Sehingga peran teladan yang diasumsikan PJOK dalam desain kurikulum sebelumnya, yang memimpin perubahan kurikulum nasional sekarang, harus diakui Lynch, 2014, p. 521. Dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia diatur dalam kurikulum yang sekarang dikenal dengan kurikulum 2013. Kurikulum merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan pendidikan Winarno, 2012, p. 4. Kurikulum adalah semua kegiatan dan pengalaman potensial isi/materi yang telah disusun secara ilmiah, baik yang terjadi di dalam kelas, di halaman sekolah maupun di luar sekolah atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan Arifin, 2013, p. 4. Dalam suatu sistem pendidikan, Kurikulum ini sifatnya dinamis dan harus selalu dilakukan perubahan dan pengembangan dan tantangan zaman Mulyasa, 2014, p. 59. Meskipun demikian, perubahan dan pengembangannya harus dilakukan secara sistematis dan terarah, tidak asal berubah. Perubahan dan pengembangan kurikulum tersebut harus memiliki visi dan arah yang jelas, mau dibawa ke mana system pendidikan nasional dengan kurikulum tersebut. Kurikulum 2013 mendefinisikan Standar Kompetensi Lulusan SKL sesuai dengan yang Pinton Setya Mustafa, Wasis Djoko Dwiyogo, Kurikulum Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di Indonesia Abad 21 seharusnya, yakni sebagai kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan Sani, 2014, p. 45. Jadi dengan adanya kurikulum maka materi pelajaran pendidikan jasmani dapat ditetapkan. Kurikulum tersebut selalu ada reformasi guna memperbaiki kualitas pendidikan yang ada di Indonesia. Dalam Partnership for 21st Century Skills 2008, p. 3 menyatakan kurikulum abad 21 mengandung 4 unsur kompetensi critical thinking, creative thinking, collaboration, and communication skills mampu membantu siswa dalam menghadapi keadaan di abad 21. Kemudian menurut Abdullah & Hendon 201668-69 bahwa ada empat kompetensi yang perlu dikuasai siswa agar siswa pada abad 21 sesuai dengan kurikulum abad 21 yakni 1 pemikiran kritis dan pemecahan masalah; 2 komunikasi, 3 kolaborasi, dan 4 kreativitas dan inovasi. Keterampilan yang berupa kreativitas dan inovasi, pemikiran kritis dan pemecahan masalah, dan komunikasi dan kerja sama penting untuk memberikan pembelajaran seumur hidup dan keterampilan abad ke-21 bagi peserta didik mulai di jenjang sekolah dasar Boyaci & Atalay, 2016, p. 135. Sebelum adanya pembelajaran maka diperlukan sebuah kurikulum untuk merumuskan tujuan utama dari proses pembelajaran. Teori kurikulum memfasilitasi keputusan tentang ruang lingkup dan urutan, sedangkan teori pembelajaran merinci rentang perilaku potensi guru dan interaksi guru dan siswa sehingga mempermudah pengambilan keputusan secara metodologi Jewett, 1980, p. 165. Pada saat ini di Indonesia menerapkan dua macam kurikulum, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan kurikulum 2013. KTSP dalam mencapai tujuan pendidikan nasional lebih menekankan kesesuaian kekhasan, kondisi, dan potensi daerah satuan pendidikan dan peserta didik Dwiyogo, 2010, p. 28. Sedangkan pada kurikulum 2013 lebih berorientasi kepada pembentukan karakter peserta didik yang ditinjau dari sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Perubahan kurikulum tersebut secara tidak langsung juga berdampak pada mata pelajaran pendidikan jasmani. Dalam mata pelajaran pendidikan jasmani di dalam kurikulum 2013 secara tidak langsung juga berfokus untuk pembentukan karakter secara keseluruhan mulai dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Sehingga guru perlu memahami makna dari pendidikan jasmani dalam kurikulum 2013 tersebut. Dengan adanya perubahan kurikulum dari awal pendidikan di Indonesia dan hingga sekarang, yaitu perubahan dari KTSP ke kurikulum 2013 maka pemahaman guru mengenai kurikulum terbaru perlu diperdalam. Hal tersebut juga berdampak pada penyampaian materi pelajaran khususnya dalam pelajaran PJOK. Apabila maksud dan tujuan dari perubahan kurikulum terbaru yakni kurikulum 2013 tidak dipahami tenaga pendidik, maka akan sia-sia juga dalam perubahan kurikulum di Indonesia ini dilakukan khususnya dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka artikel ini bertujuan untuk memberikan pembahasan tentang kurikulum pendidikan jasmani di Indonesia sesuai era perkembangan abad 21 ini. Dengan demikian tinjauan dari artikel ini mencakup tentang 1 kompetensi abad 21, 2 hakikat kurikulum, 3 hakikat pendidikan jasmani, 4 perubahan kurikulum PJOK di indonesia menuju abad 21, 5 kurikulum pendidikan jasmani di indonesia, dan 6 peran kurikulum pendidikan jasmani dalam abad 21. Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan JARTIKA Volume 3 Nomor 2 Juli 2020, Hal. 422-438 B. Pembahasan 1. Kompetensi Abad 21 Karakteristik abad 21 adalah tersedianya informasi dimana saja dan kapan saja informasi}, adanya implementasi penggunaan mesin komputasi}, mampu menjangkau segala pekerjaan rutin otomatisasi dan bisa dilakukan dari mana saja dan ke mana saja komunikasi. Ditemukan bahwa dalam kurun waktu 20 tahun terakhir telah terjadi pergeseran pembangunan pendidikan ke arah Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK, yaitu sebagai salah satu strategi manajemen pendidikan abad 21 yang di dalamnya meliputi tata kelola kelembagaan dan sumber daya manusia Soderstrom, From, Lovqvist, & Tornquist, 2011, p. 1. Abad ini memerlukan transformasi pendidikan secara menyeluruh sehingga terbangun kualitas guru yang mampu memajukan pengetahuan, pelatihan, ekuitas siswa dan prestasi siswa Darling-Hammond, 2006, p. 300. Keterampilan abad 21 terdiri dari; 1 keterampilan hidup dan berkarier life and career skills, 2 keterampilan belajar dan berinovasi learning and innovation skills, dan 3 keterampilan media teknologi dan informasi information media and technology skills Ataizi & Donmez, 2014, p. 272. Dengan adanya pergeseran paradigma tentang abad 21 bahwa siswa diharapkan memiliki kemampuan yang komprehensif tentang keterampilan hidup, mengembangkan pengetahuan, dan menguasai teknologi masa depan. Penerapan kurikulum dan pembelajaran abad 21 sangat penting dalam mempersiapkan siswa melalui keterampilan yang akan membantu mereka dalam keinginannya untuk sukses di masa depan Alismail & McGuire, 2015, p. 154. Pentingnya menerapkan kurikulum dan pembelajaran abad 21 di sekolah untuk mempersiapkan siswa yang mampu menghadapi tantangan zaman yang kompleks Rotherham & Willingham, 2009, p. 21. Dalam menerapkan kurikulum abad ke 21 harus memadukan pengetahuan, pemikiran, keterampilan inovasi, media, literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK, dan pengalaman hidup nyata dalam konteks mata pelajaran inti akademis Paige, 2009, p. 11. Dalam Partnership for 21st Century Skills 2006, p. 1 konteks kunci pembelajaran pengetahuan, yaitu siswa juga harus mempelajari keterampilan penting di era abad 21, seperti berpikir kritis, pemecahan masalah, komunikasi dan kolaborasi. Jadi keterampilan penting untuk abad ke-21 yang telah diklasifikasikan ke dalam lima kelompok 1 kemampuan berpikir, 2 cara kerja dan interaksi, 3 kerajinan dan keterampilan ekspresif, 4 partisipasi dan inisiatif, dan 5 kesadaran diri dan tanggung jawab pribadi Yli-Piipari, 2014, p. 478. Secara garis besar menurut Abdullah & Hendon 2016, pp. 68–69 Keterampilan belajar dan inovasi yang relevan dalam mempersiapkan peserta didik untuk keterampilan abad ke-21 adalah sebagai berikut. Pertama, Pemikiran Kritis Critical thinking dan Pemecahan Masalah Problem Solving, yaitu menganalisis dan mengevaluasi bukti, argumen, klaim dan kepercayaan secara efektif; memecahkan berbagai jenis masalah yang tidak biasa dengan cara konvensional dan inovatif. Di setiap tingkat proses belajar harus ditekankan pada pelatihan siswa untuk critical thinking. Secara khusus, Critical Thinking sangat penting karena pemikiran terarah digunakan untuk mempertimbangkan dan menilai dengan hati-hati informasi atau situasi yang terjadi berdasarkan pengetahuan, pemikiran, dan pengalaman seseorang dalam mengeksplorasi bukti dengan cermat untuk menyimpulkan secara logis Boonjeam, Tesaputa, & Ampai, 2017, p. 131. Salah satu keterampilan penting yang diharapkan bisa didapat oleh para siswa adalah Pinton Setya Mustafa, Wasis Djoko Dwiyogo, Kurikulum Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di Indonesia Abad 21 kemampuan memecahkan masalah. Diantara komponen keterampilan yang diungkapkan sebagai keterampilan abad ke-21, keterampilan memecahkan masalah menempati tempat penting Tösten, Han, & Anik, 2017, p. 171. Kedua, Komunikasi Communication, yaitu mengartikulasikan pemikiran dan gagasan secara efektif menggunakan kemampuan komunikasi lisan dan tulisan dalam berbagai bentuk dan konteks. Komunikasi merupakan salah satu temuan utama adalah bahwa komunikasi adalah keterampilan gerbang menuju keterampilan abad ke 21 lainnya. Keterampilan komunikasi mengarah pada keterampilan soft thinking yang lebih canggih dan rumit dalam berpikir kritis, pemecahan masalah, manajemen stres, dan pengambilan risiko Jacobson-Lundeberg, 2016, p. 87. Ketiga, Kolaborasi Collaboration, yaitu menunjukkan kemampuan untuk bekerja secara efektif dan hormat dengan tim yang beragam. Kolaborasi sebagai sebuah gaya interaksi antara setidaknya dua orang yang sama-sama terlibat secara sukarela dalam pengambilan keputusan bersama untuk menuju tujuan bersama Moran & Bodenhorn, 2015, p. 7. Keempat, Kreativitas Creativity dan Inovasi Innovation, yaitu menggunakan berbagai teknik ide kreasi untuk menciptakan gagasan baru dan bermanfaat. Trnova 2014, p. 8 memandang kreativitas memainkan peran yang sangat penting dalam pendidikan. Sebagian besar sistem pendidikan mendukung kreativitas sebagai kompetensi yang relevan untuk abad ke-21. Berdasarkan komponen dari keterampilan abad 21 harus dijadikan dasar dalam menyusun kurikulum di Abad 21. Konsep tersebut dapat dijalankan di sekolah-sekolah dan para peserta didik Indonesia terbekali dengan keutamaan-keutamaan tersebut, yakni komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis dan pemecahan masalah, serta kreatif dan inovatif. 2. Hakikat Kurikulum a. Pengertian Kurikulum Pengertian kurikulum dapat dibagi menjadi dua paradigma yang berbeda, yaitu kurikulum dalam arti sempit dan kurikulum dalam arti yang luas. Kurikulum dalam arti sempit adalah kumpulan daftar pelajaran beserta rinciannya yang perlu dipelajari pebelajar untuk mencapai suatu tingkat tertentu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan kurikulum dalam arti luas semua pengalaman belajar yang dialami oleh peserta didik. Pengalaman belajar tersebut dapat diperoleh di dalam kelas, laboratorium, mengikuti ceramah, bertanya jawab, demonstrasi dan dalam kegiatan lain seperti olahraga Dwiyogo, 2010, p. 5. Kurikulum merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan belajar-mengajar Sukmadinata, 2009, p. 5 Selanjutnya kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar-mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya Nasution, 2006, p. 5. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 19, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Selain itu kurikulum adalah program pendidikan yang meliputi berbagai mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dari tingkat Sekolah Dasar SD sampai Perguruan Tinggi PT yang Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan JARTIKA Volume 3 Nomor 2 Juli 2020, Hal. 422-438 sudah ada sejak ada sistem persekolahan Soedijarto, Thamrin, Karyadi, Siskandar, & Sumiyati, 2010, p. 1. Dalam mewujudkan makna dari kurikulum maka perlu diketahui tentang komponen, peran, dan fungsi kurikulum tersebut. b. Komponen Kurikulum Kurikulum sebagai suatu sistem keseluruhan memiliki beberapa komponen. Komponen yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya yakni tujuan, materi, organisasi, dan evaluasi Hamalik, 2007, p. 19. Komponen tersebut baik secara sendiri- sendiri maupun bersama-sama menjadi dasar utama dalam kurikulum upaya mengembangkan sistem pembelajaran. Tujuan kurikulum tiap satuan pendidikan harus mengacu pada pencapaian tujuan pendidikan Nasional. Materi kurikulum pada hakikatnya adalah isi kurikulum yang mengandung aspek- aspek tertentu sesuai dengan tujuan kurikulum. Metode adalah yang digunakan untuk penyampaian materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum. Organisasi kurikulum terdiri dari beberapa bentuk yang masing-masing memiliki ciri-cirinya tersendiri. Evaluasi merupakan pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar untuk memperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan siswa. Dari beberapa komponen kurikulum tersebut, yang paling penting adalah komponen tujuan, karena komponen ini menjadi dasar bagi penentuan sumber belajar, pembelajaran, dan evaluasi Dwiyogo, 2010, p. 7. Dengan adanya komponen kurikulum tersebut maka dalam merancang kurikulum dapat dipetakan dengan terarah. Sehingga produk kurikulum yang dibuat dapat berperan dan berfungsi secara optimal. c. Peran dan Fungsi Kurikulum Sebagai salah satu komponen dalam sistem pendidikan, paling tidak kurikulum memiliki tiga peranan, yaitu peranan konservatif, peranan kritis atau evaluatif, dan peranan kreatif Hamalik, 2011, pp. 11–12. Dalam peran konservatif kurikulum yaitu berperan dalam menangkal berbagai pengaruh yang dapat merusak nilai-nilai luhur masyarakat, sehingga konsistensi dan identitas masyarakat akan tetap terpelihara dengan baik. Selanjutnya peran kritis dan evaluatif kurikulum, yaitu harus berperan dalam menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu yang dianggap bermanfaat untuk kehidupan anak didik dengan menyeleksi nilai dan budaya mana yang perlu dipertahankan, dan nilai atau budaya baru yang mana yang harus dimiliki anak didik. Selain itu peran kreatif kurikulum, yaitu harus mengandung hal-hal baru sehingga dapat membantu siswa untuk dapat mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya agar dapat berperan aktif dalam kehidupan sosial masyarakat yang senan tiasa bergerak maju secara dinamis. Kurikulum dapat berfungsi sebagai media untuk mencapai tujuan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan semua tingkat pendidikan Arifin, 2013, p. 25. Selain itu terdapat enam fungsi kurikulum untuk siswa yaitu 1 fungsi penyesuaian, 2 fungsi integrasi, 3 fungsi diferensiasi 4 fungsi persiapan, 5 fungsi pemilihan, 6 fungsi diagnostik Hamalik, 2011, pp. 13–14. Pertama, fungsi penyesuaian adalah bahwa kurikulum harus dapat mengantarkan siswa agar mampu menyesuaikan diri dalam kehidupan sosial masyarakat. Kedua, fungsi integrasi dimaksudkan bahwa kurikulum harus dapat mengembangkan pribadi siswa secara utuh kognitif, afektif dan psikomotor. Ketiga fungsi deferensiasi adalah kurikulum harus dapat melayani setiap siswa dengan segala keunikan. Keempat, fungsi persiapan yaitu kurikulum harus dapat memberikan pengalaman Pinton Setya Mustafa, Wasis Djoko Dwiyogo, Kurikulum Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di Indonesia Abad 21 belajar bagi anak baik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, maupun untuk kehidupan di masyarakat. Kelima, fungsi pemilihan adalah fungsi kurikulum yang dapat memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk belajar sesuai dengan bakat dan minatnya. Keenam, fungsi diagnostik yaitu kurikulum harus dapat untuk mengenal berbagai kelemahan dan kekuatan siswa. Dengan demikian dalam mengembangkan kurikulum hendaknya perlu diperhatikan dari aspek komponen-komponen yang ada agar sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Selanjutnya peran kurikulum bersifat konservatif, kritis atau evaluatif, dan kreatif dalam mengembangkan potensi siswa. Sedangkan fungsi dari kurikulum adalah sebagai pedoman dalam melaksanakan isi dari pembelajaran di lembaga pendidikan. Di Indonesia telah terjadi berbagai perubahan kurikulum pendidikan. Hal tersebut terjadi karena adanya tuntutan zaman agar mencetak generasi yang baik di masa depan. Perubahan kurikulum yang sekarang didasarkan dengan perkembangan zaman pada abad 21. 3. Hakikat Pendidikan Jasmani a. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani adalah bagian integral dari keseluruhan proses pendidikan, merupakan usaha yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja manusia melalui media kegiatan fisik yang telah dipilih dengan tujuan untuk mewujudkan hasilnya Bucher, 1983, p. 13. Pendidikan jasmani memberikan kesempatan anak untuk mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligus mengembangkan potensi anak, dalam aspek fisik, mental sosial, emosional dan moral Paturusi, 2012, p. 12. Pendidikan jasmani merupakan tahap proses pendidikan total, membantu dalam mewujudkan tujuan dari pendidikan Urs, 2011, p. 95. Pendidikan jasmani juga merupakan suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan, dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi Kanca, 2017, p. 2. Pendidikan jasmani dan kesehatan adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik dan kesehatan untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional Rosdiani, 2013, p. 63. Pendidikan jasmani adalah satu-satunya mata pelajaran di sekolah di mana anak-anak memiliki kesempatan untuk belajar keterampilan motorik dan mendapatkan pengetahuan untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas fisik Le Masurier & Corbin, 2006, p. 50. Pendidikan jasmani juga berkaitan dengan erat dengan pendidikan olahraga sebab berhasil mensimulasikan komunitas yang ada dari olahraga, terhadap lingkungan belajar, mencakup dimensi elit, sportif, eksklusif, dan individualistis Alexander & Luckman, 2001, p. 261. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan untuk mengembangkan kemampuan melalui gerak sehingga dapat mencapai kesehatan serta tujuan pendidikan yang diharapkan yaitu mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dengan demikian guru PJOK perlu memahami tujuan dari pendidikan jasmani agar pembelajaran gerak menjadi selaras dengan target yang dicapai. b. Tujuan Pendidikan Jasmani Tujuan pendidikan jasmani diklasifikasikan menjadi tiga domain psikomotor, kognitif, dan afektif Buck, Jable, & Floyd, 2004, p. 13; Husdarta, 2011, p. 9; Pestolesi & Baker, 1990, pp. 37– Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan JARTIKA Volume 3 Nomor 2 Juli 2020, Hal. 422-438 38. Tujuan pendidikan jasmani menurut Komite Asosiasi Pendidikan Jasmani di Amerika NASPE 1 kesehatan fisik, 2 kesehatan mental dan efisiensi, 3 karakter moral sosial, 4 ekspresi emosi dan kontrol, 5 apresiasi Bucher, 1983, p. 45. Pendidikan jasmani merupakan pendidikan melalui medium aktivitas fisik yang memfokus pada pencapaian seluruh ranah tujuan belajar yang terdiri dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, secara simultan dikembangkan dalam sebuah rancangan belajar yang standar Frost, 1995, p. 33. Namun setiap negara memiliki kebijakan masing-masing dalam merumuskan pendidikan jasmani, tidak terkecuali adalah negara Republik Indonesia. Adapun tujuan pendidikan jasmani dalam kebijakan di Indonesia adalah sebagai berikut 1 Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih; 2 Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik; 3 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar; 4 Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan; 5 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerja sama, percaya diri dan demokratis; 6 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan; 7 Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif Permendiknas, 2006, p. 513. Dalam mewujudkan tujuan dari pendidikan jasmani di Indonesia tersebut, maka dikemas dalam ruang lingkup tersendiri, agar mempermudah memetakan isi dari PJOK tersebut. Jadi setelah mengetahui tentang tujuan pendidikan jasmani maka dapat dirumuskan menjadi ruang lingkup yang perlu dipelajari oleh siswa di sekolah. Ruang lingkup pendidikan jasmani di Indonesia diatur dalam Badan Standar Nasional Pendidikan 2007, p. 2 yaitu aktivitas pendidikan jasmani terdiri dari tujuh aspek, yaitu 1 permainan dan olahraga, 2 aktivitas pengembangan, 3 aktivitas senam, 4 aktivitas ritmik, 5 aktivitas air, 6 pendidikan luar kelas dan 7 kesehatan. 4. Perubahan Kurikulum PJOK di Indonesia Menuju Abad 21 Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan secara menyeluruh yang mencakup pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, seni, olahraga, dan perilaku Ahmadi, 2013, p. 77. Dalam pengembangan kurikulum dari teknologi pendidikan meliputi 1 identifikasi tujuan, 2 pengembangan pengalaman belajar, 3 evaluasi terhadap pengalaman belajar dalam pencapaian tujuan, 4 perbaikan pengalaman belajar dari hasil evaluasi Dwiyogo, 2010, p. 10. Dengan adanya tuntutan zaman, maka dalam meningkatkan mutu pendidikan diperlukan sebuah rancangan pendidikan ke arah yang lebih baik. Rancangan tersebut merupakan kurikulum yang senantiasa mengalami perubahan dan perbaikan. Jadi tidak dipungkiri di Indonesia juga mengalami perubahan kurikulum pendidikan. Perubahan isi dan nama dari kurikulum mengalami beberapa kali perubahan atau perbaikan sejak Indonesia merdeka. Lebih lanjut, Perbedaan antara perubahan kurikulum dan perbaikan kurikulum. Perbaikan kurikulum biasanya hanya mengenai satu atau beberapa aspek Pinton Setya Mustafa, Wasis Djoko Dwiyogo, Kurikulum Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di Indonesia Abad 21 dari kurikulum, misalnya metode mengajar, alat peraga, buku pelajaran dengan tetap menggunakan kurikulum yang berlaku. Sedangkan, perubahan kurikulum mengenai perubahan dasar-dasarnya, baik mengenai tujuan maupun alat-alat atau cara-cara untuk mencapai tujuan itu Nasution, 2008, p. 252. Berkaitan dengan perbaikan dan perubahan kurikulum, pada kenyataannya di Indonesia telah dilaksanakan sejak tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, dan tahun 2006 Yamin, 2013, p. 17. Bahkan, perubahan terakhir dilaksanakan pada tahun 2013 yang dikenal dengan kurikulum 2013. Apabila diklasifikasikan dari perubahan setiap kurikulum secara umum yaitu sebagai berikut 1 setelah Indonesia merdeka dalam pendidikan dikenal beberapa masa pemberlakuan kurikulum yaitu kurikulum sederhana 1947-1964, 2 pembaharuan kurikulum 1968-1975, 3 kurikulum berbasis keterampilan proses 1984-1994, dan 4 kurikulum berbasis kompetensi 2004-2006, 5 kurikulum dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013 Uhbiyati, 2008, p. 46. Apabila perubahan kurikulum dikaitkan dengan pendidikan jasmani, maka dalam pendidikan jasmani dan olahraga dalam perspektif sejarah bangsa Indonesia berkembang tidak dalam kesendirian. Keolahragaan di Indonesia berkembang sebagai wujud transformasi pandangan bangsa dari waktu ke waktu, sejak masa sebelum kemerdekaan sampai sekarang. Perkembangan ini mengandung implikasi bagi pendidikan jasmani dan olahraga di tanah air dapat digolongkan kedalam tiga tahap sesuai dengan bangsa yang menjajahnya, yaitu 1 masa penjajahan, 2 masa kemerdekaan, 3 masa orde baru Maksum, 2014, p. 137. Pendidikan jasmani pada masa penjajahan, yaitu melalui pendidikan olahraga di sekolah, para siswa belajar baris-berbaris, perang-perangan dengan senapan bersangkur tiruan dan latihan fisik lainnya yang berat-berat termasuk gotong royong, gali lubang perlindungan, membabat lapangan terbang, mencangkul kebun Husdarta, 2010, p. 13. Demikian pula latihan-latihan disiplin baik di sekolah maupun pada berbagai latihan yang diberikan oleh Jepang kepada kelompok-kelompok tertentu membentuk pemuda Indonesia menjadi pemuda yang mempunyai daya tahan tinggi dan siap menghadapi berbagai kesukaran. Hal inilah yang menguntungkan dan sangat membantu manakala bangsa Indonesia menghadapi Belanda, yang ingin menjajah kembali Maksum, 2014, p. 138. Tujuan dari Pendidikan Jasmani pada masa kemerdekaan lebih dikuatkan lagi dengan dikeluarkannya Undang-Undang Republik Indonesia nomor 4 tahun 1950, tentang Dasar-Dasar Pendidikan dan Pengajaran di sekolah-sekolah. Undang-undang tersebut berbunyi bahwa Pendidikan jasmani yang menuju kepada keselarasan antara tumbuhnya badan dan perkembangan jiwa dan merupakan suatu usaha untuk membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sehat dan kuat lahir dan batin, diberikan di segala jenis sekolah Seba, 1990, p. 33. Cabang-cabang olahraga yang diberikan di sekolah itu terdiri dari Senam, atletik, permainan dan renang, dengan disesuaikan pada keadaan fasilitas yang tersedia Maksum, 2014, p. 140 Tujuan dari pada pendidikan jasmani dalam fase masa orde baru, sesuai dengan dasarnya adalah untuk mengambil bagian dalam pembangunan dan modernisasi bangsa dan negara dengan segala aspek-aspeknya, memelihara persatuan dan untuk mencapai cita-cita membentuk manusia Pancasilais sejati berdasarkan ketentuan seperti dikehendaki oleh Pembukaan dan isi Undang-Undang Dasar 1945, yaitu 1 Mempertinggi mental, moral, budi Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan JARTIKA Volume 3 Nomor 2 Juli 2020, Hal. 422-438 pekerti, dan memperkuat keyakinan beragama; 2 Mempertinggi kecakapan dan keterampilan; dan 3 Membina/memperkembangkan fisik yang kuat dan sehat Maksum, 2014, p. 140. Dengan demikian diberikannya PJOK sebagai rangkaian isi kurikulum sekolah bukanlah tanpa alasan, karena kurikulum yang merupakan seperangkat pengetahuan dan keterampilan merupakan upaya sistematis untuk membekali peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu, dalam hal ini adalah menjadi manusia yang lengkap dan utuh. Tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa pendidikan jasmani, dan tidak ada olahraga tanpa media gerak. Karena gerak sebagai aktivitas jasmani merupakan dasar alami bagi manusia untuk belajar mengenal dunia dan dirinya sendiri. Menurut Wahyuni 2015, pp. 234–238 kurikulum abad 21 meliputi Kurikulum 2004, Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Pada kurikulum 2004 dikenal dengan sebutan kurikulum Berbasis Kompetensi KBK. Kurikulum ini merupakan cikal bakal dikembangkannya kurikulum 2006. Dalam kurikulum 2004 ditekankan pentingnya penguasaan kompetensi oleh peserta didik. Materi pokok pendidikan jasmani adalah materi yang dipelajari oleh siswa, sebagai sarana untuk mencapai kompetensi dasar atau tujuan pembelajaran. Materi pokok pendidikan jasmani diklarifikasikan menjadi enam aspek yaitu 1 Permainan dan olahraga, 2 aktivitas pengembangan, 3 uji diri atau senam, 4 Aktivitas ritmik, 5 akuatik aktivitas air, dan 6 aktivitas luar sekolah Depdiknas, 2005, p. 15. Kurikulum 2006 lebih dikenal dengan nama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. KTSP merupakan suatu konsep yang menawarkan otonomi kepada sekolah untuk menentukan kebijakan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu, dan efisiensi pendidikan agar dapat memodifikasi keinginan masyarakat setempat serta menjalin kerja sama yang erat antar sekolah, masyarakat, industri, dan pemerintah dalam membentuk pribadi peserta didik Susilo, 2007, p. 12. Hal tersebut dilakukan agar sekolah dapat leluasa mengelola sumber daya dengan mengalokasikan sesuai prioritas kebutuhan serta tanggap terhadap kebutuhan masyarakat setempat. Secara khusus tujuan ditetapkan KTSP adalah untuk 1 Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia, 2 Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam mengembangkan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama, 3 Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satu pendidikan tentang kualitas pendidikan yang ingin dicapai Depdiknas, 2006, p. 9. Unsur-unsur KTSP pendidikan jasmani meliputi berbagai komponen dasar dan penyesuaiannya mengacu pada peraturan pemerintah tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan suatu media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai serta pola hidup sehat yang bertujuan untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang pada tubuh anak Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Selain itu, pengembangan kurikulum ini dipengaruhi oleh berbagai tantangan zaman, baik tantangan internal maupun Pinton Setya Mustafa, Wasis Djoko Dwiyogo, Kurikulum Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di Indonesia Abad 21 tantangan eksternal. Tujuan dari pengembangan Kurikulum 2013 dalam Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, yaitu mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Kurikulum 2013 memiliki tiga keunggulan Mulyasa, 2014, pp. 163–164. Pertama, kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah kontekstual, karena berangkat, berfokus, dan bermuara pada hakikat peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan potensinya masing-masing. Kedua, kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lainnya. Penguasaan ilmu pengetahuan dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta pengembangan aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu. Ketiga. ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan. 5. Kurikulum Pendidikan Jasmani di Indonesia Pada saat ini kurikulum pendidikan jasmani yang dilaksanakan di Indonesia berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan Kurikulum 2013. KTSP diberlakukan pada tahun pelajaran 2006/2007, sedangkan kurikulum 2013 diimplementasikan secara bertahap mulai tahun pelajaran 2013/2014. Pada tahun pelajaran 2020/2021 nanti diharapkan sekolah-sekolah di Indonesia harus mengimplementasikan kurikulum 2013 secara serentak. Hal tersebut berdasarkan Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 Dan Kurikulum 2013 pasal 4, yaitu berisikan batas operasi KTSP paling lama tahun pelajaran 2019/2020. Hal tersebut tentunya juga berpengaruh ke dalam mata pelajaran pendidikan jasmani di masa mendatang di Indonesia ini. Dalam kurikulum nasional pendidikan jasmani merupakan untuk semua anak dan tujuan pendidikan jasmani yaitu untuk mempromosikan kebugaran umum daripada melatih kejuaraan olimpiade atau untuk memperbaiki kesulitan motorik atau kecacatan McKinlay, 1993, p. 430. Dalam pendidikan jasmani kerangka kurikulum, proses, tujuan didasarkan pada dua asumsi utama, yaitu 1 pendidikan jasmani terutama berkaitan dengan individu yang bergerak dalam interaksi dengan lingkungan, dan 2 setiap individu dapat mencari makna pribadi melalui kombinasi tujuan pergerakan potensial Jewett, 1980, p. 165. Komponen utama dari teori tersebut adalah konsep, tujuan utama, dan sistem proses pergerakan. Pendidikan dalam pendidikan jasmani fokus pertama dan utama pada pembelajaran siswa, dengan ruang lingkup kurikulum yaitu 1 menekankan pembelajaran berbagai aktivitas fisik yang perlu dipelajari siswa agar aktif secara fisik, 2 keinginan belajar karena kegiatan tersebut menghasilkan peluang dalam olahraga kompetitif dan rekreasi, 3 menikmati belajar karena kegiatan itu bermakna dan relevan dalam kehidupan mereka Ennis, 2011, p. 6. Dengan demikian dasar perubahan kurikulum pendidikan jasmani harus disesuaikan dengan target yang diharapkan di masa depan. Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan JARTIKA Volume 3 Nomor 2 Juli 2020, Hal. 422-438 Jika terjadi perubahan kurikulum baru dalam PJOK hendaknya perlu adanya dukungan bagi para guru, sehingga adanya kerangka kerja yang jelas dan rasional untuk dapat memandu terjemahan praktis dari tujuan kurikulum baru, agar reformasi dilaksanakan dengan sepenuhnya dan berhasil Jin, 2013, p. 26. Untuk reformasi pendidikan yang bertujuan meningkatkan pengalaman siswa di sekolah, khususnya area pembelajaran PJOK perlu diadakan perubahan kurikulum, evaluasi, dan dukungan spesialis kurikulum yang terus berlanjut, periset, dan praktisi Lynch, 2014, p. 521. Selain itu untuk kelancaran pelaksanaan kurikulum baru, guru membutuhkan dukungan dari dalam sekolah, serta dewan sekolah dan pemerintah provinsi, serta perbaikan adalah proses dua arah bilateral, yaitu sekolah perlu melibatkan lingkungan luar, dan guru harus secara konstruktif mengomunikasikan kebutuhan mereka, sambil memahami dan mengakomodasi keterbatasan Fraser-Thomas & Beaudoin, 2002, p. 264. Selanjutnya perlu adanya partisipasi langsung dan workshop pembelajaran profesional bagi guru untuk meningkatkan pendidikan jasmani dalam kurikulum. Selain itu perlu kesempatan belajar profesional yang lebih lama dan meningkat sehingga dapat berdampak dalam praktik pemeliharaan dan pengembangan program aktivitas fisik untuk anak McLachlan et al., 2017, p. 226. Perubahan kurikulum yang paling signifikan yang bisa dilakukan oleh guru PJOK adalah memastikan bahwa siswa benar-benar belajar bermakna. Jadi hasil keterampilan motorik berasal dari makna pribadi dalam gerakan serta tidak hanya penguasaan keterampilan dasar dan kesempatan melakukan gerakan yang berbeda, tetapi juga orientasi pembelajaran terhadap banyak cara di mana gerakan manusia dapat menjadi melekat, secara pribadi, dan bermakna Jewett, 1989, p. 46. Dalam pembelajaran PJOK yang efektif berdasarkan standar kurikulum yang baru Yang, 2013, p. 582 adalah 1 memanfaatkan sepenuhnya lokal sumber daya pada situasi aktual sekolah untuk memberikan pengajaran yang ditargetkan; 2 melakukan metode pengajaran yang baru dan tanpa meninggalkan tradisional; 3 mengenali konten yang benar-benar efektif serta meninggalkan konten yang tidak berguna, sehingga siswa menguasai sebanyak mungkin informasi yang bermanfaat dengan efektif; 4 memperlakukan berbeda pada siswa yang berbeda, dan memberikan pengajaran yang berbeda siswa tingkat yang berbeda, untuk memastikan bahwa siswa mendapatkan banyak latihan di kurikulum pendidikan jasmani; 5 membuat terobosan pada inovasi. Dengan demikian dengan adanya perubahan kurikulum di Indonesia khususnya dari KTSP menjadi kurikulum 2013 juga berdampak pada mata pelajaran PJOK. Di sini guru harus memahami apa yang diinginkan dalam kurikulum baru tersebut. Sehingga pelatihan atau workshop dapat menjadi alternatif dalam upaya meningkatkan profesional guru PJOK ke arah kurikulum 2013. Jika dilihat dari perubahan pola pikir dalam kurikulum 2013, peran PJOK dalam kurikulum 2013 selaras dengan abad 21, yaitu untuk mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 6. Peran Kurikulum PJOK dalam Abad 21 Kurikulum abad 21 harus dapat mempersiapkan siswa dalam dunia masa depan, baik membentuk pola pikir, keterampilan, dan karakter yang baik. Hal tersebut dapat diraih salah satunya dengan pendidikan jasmani. Peran kurikulum pendidikan jasmani memiliki dasar yang kuat di sekolah-sekolah, sebab merupakan salah satu tujuan paling sentral dari pendidikan Pinton Setya Mustafa, Wasis Djoko Dwiyogo, Kurikulum Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di Indonesia Abad 21 yaitu pengembangan holistik siswa. Dengan demikian, pendidikan jasmani di sekolah merupakan bagian penting dalam sistem pendidikan akademis yang membantu bangsa untuk mencapai tujuan dari abad ke 21 Yli-Piipari, 2014, p. 479. Kurikulum pendidikan jasmani di sekolah memberikan pengajaran dalam bentuk olahraga tradisional seperti sepak bola, bulutangkis, bola basket, tenis, atletik dan olahraga air. Selain itu, siswa menerima kelas teori yang berkaitan dengan PJOK yang mencakup konsep kesehatan dan kebugaran, psikologi olahraga, biomekanik, nutrisi dan metode latihan Johns, 2003, p. 353. Selain itu karya siswa seperti proyek maupun portofolio perlu didokumentasikan dalam pembelajaran PJOK, sebab diperlukan sebagai penilaian autentik keterampilan belajar siswa Mustafa, Winarno, & Supriyadi, 2019, p. 1376. Dengan demikian peran kurikulum PJOK yang berkualitas juga menentukan keberhasilan siswa dalam menyongsong karier di masa depan khususnya abad 21. Oleh sebab itu perlu kajian yang mendalam dalam penyusunan kualitas kurikulum pendidikan jasmani. Kurikulum pendidikan jasmani memiliki tiga kualitas dasar Eich, 2013, p. 9, antara lain 1 Program pendidikan jasmani perlu menyenangkan sehingga menjadi efektif, 2 Kurikulum harus ketat, yaitu tidak hanya berolahraga untuk bersenang-senang; perlu memberi siswa banyak keterampilan guna untuk membentuk kualitas kehidupan mereka mendatang, 3 Kurikulum perlu membantu menciptakan penilaian kesehatan, kebugaran, dan aktivitas fisik yang baik untuk kelas selanjutnya dan memasuki akhir masa anak-anak. Dalam kurikulum PJOK kontemporer pada K-12 tujuan program pendidikan jasmani dideskripsikan sebagai rekreasi, orientasi kesehatan masyarakat, dan pendidikan Ennis, 2013, p. 154. Isi kurikulum pendidikan jasmani yang lebih seimbang, termasuk penekanan pada tujuan kesehatan dengan penurunan obesitas anak-anak, sehingga berdampak positif pada komposisi tubuhnya. Akibatnya Tujuan utama dari pendidikan jasmani, yaitu peningkatan kardiovaskular, keterampilan dan kebugaran neuromotor melalui aktivitas fisik yang kuat, tetapi beberapa lebih menekankan harus diletakkan juga pada promosi perilaku kesehatan Starc & Strel, 2012, p. 5. Program pendidikan jasmani yang efektif membantu siswa untuk memahami dan menghargai nilai yang baik sebagai sarana untuk mencapai produktivitas terbesar mereka, efektivitas dan kesenangan Urs, 2011, p. 95. Intisari dari kualitas kurikulum PJOK yang baik adalah untuk mencapai siswa sehat, memiliki keterampilan, dan dilakukan dengan penuh kesenangan. Dalam mewujudkan kurikulum PJOK abad 21 maka diperlukan model pembelajaran yang tepat. Dalam penggunaan model pendidikan olahraga dari organisasi kurikuler sangat positif, pendidikan olahraga adalah model kurikulum dan pedagogi yang didukung secara teoretis dan empiris untuk sekolah kontemporer pada pendidikan jasmani Alexander & Luckman, 2001, p. 262. Pendidikan olahraga yang dimaksud yaitu mengadopsi kegiatan olahraga yang dimodifikasi untuk pembelajaran pendidikan jasmani. Selain itu selama pelaksanaan kurikulum yang inovatif, guru pendidikan jasmani, baik yang berpengalaman atau pemula, perlu belajar dan berlatih pengetahuan pedagogis baru untuk memuat perubahan terkait dengan inovasi kurikuler serta berkesempatan untuk menyegarkan pengetahuan mereka Zhu, Ennis, & Chen, 2011, pp. 96–97. Jadi peran kurikulum PJOK dalam abad 21 ini adalah membentuk siswa agar mampu bersaing di masa depan khususnya dengan karier mereka. Sebab dengan penyusunan kurikulum PJOK yang baik, maka dapat menjadikan siswa sehat dan bugar sehingga menunjang Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan JARTIKA Volume 3 Nomor 2 Juli 2020, Hal. 422-438 untuk berpikir kritis, mengembangkan keterampilan, dan memiliki sikap positif. Dengan demikian apabila siswa menjadi sehat dan bugar sesuai dengan perkembangan secara keseluruhan kognitif, psikomotor, afektif, maka dapat meraih kesuksesan sesuai dengan keinginan mereka di abad 21. C. Simpulan dan Saran Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa peran kurikulum PJOK sangat penting. Hal tersebut terbukti bahwa pada abad 21 diperlukan empat kompetensi meliputi 1 pemikiran kritis dan pemecahan masalah; 2 komunikasi, 3 kolaborasi, dan 4 kreativitas dan inovasi. Salah satu upaya dalam mewujudkan kompetensi tersebut dapat disumbang dengan kehadiran perancangan PJOK yang baik di masa sekolah. Sebab pada dasarnya PJOK tidak hanya semata-mata terfokus pada kebugaran fisik dan keterampilan motorik, namun juga dapat menunjang kemampuan kognitif di bidang akademik. Selain itu makna yang terkandung dalam PJOK adalah penanaman nilai-nilai luhur yang diadopsi dari olahraga, seperti sportif, kerja sama, percaya diri, tanggung jawab, dan kepemimpinan. Saran mengenai implementasi kurikulum PJOK di abad 21 yaitu hendaknya perlu sosialisasi yang intensif agar persepsi guru dapat mengetahui dengan jelas tujuan yang diinginkan kurikulum khususnya kurikulum 2013. Selanjutnya isi dari kurikulum PJOK hendaknya diselaraskan dengan konsep dan dasar-dasar pendidikan jasmani, mulai dari segi waktu, sumber daya, konten, hingga penilaian. Kemudian guru PJOK hendaknya aktif dalam melakukan riset dan mengikuti pelatihan tentang inovasi pelaksanaan kurikulum pendidikan jasmani dan tidak kaku dengan pola-pola tradisional dalam pembelajaran. Abad 21 merupakan tantangan tersendiri bagi guru PJOK dimana teknologi digital mendominasi sehingga anak-anak cenderung malas untuk bergerak yang kemudian berakibat obesitas atau penyakit degeneratif. Hal tersebut merupakan tantangan sekaligus peluang untuk mengembangkan proses pembelajaran PJOK menjadi lebih mudah dan menyenangkan yang dilakukan oleh guru. Ucapan Terima Kasih Diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan artikel ini, terutama kepada dosen pengampu mata kuliah perencanaan dan pengembangan kurikulum pendidikan olahraga pada program studi S2 pendidikan olahraga di Universitas Negeri Malang yang telah memberikan saran dan masukan dalam penyusunan artikel ini. Daftar Pustaka Abdullah, S., & Hendon, S. 2016. Transforming Science Teaching Environment for the 21st Century Primary School Pupil. Malaysian Online Journal of Educational Technology, 44, 68–76. Ahmadi. 2013. Manajemen Kurikulum Pendidikan Kecakapan Hidup. Yogyakarta Pustaka Ifada. Alexander, K., & Luckman, J. 2001. Australian Teachers Perceptions and Uses of the Sport Education Curriculum Model. European Physical Education Review, 73, 243–267. Alismail, H. A., & McGuire, P. 2015. 21st Century Standards and Curriculum Current Research and Practice. Journal of Education and Practice, 66, 150–154. Arifin, Z. 2013. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung PT. Remaja Rosdakarya. Ataizi, M., & Donmez, M. 2014. Book Review 21st Century Skills - Learning for Life in Our Times. Contemporary Educational Technology, 53, 272–274. Pinton Setya Mustafa, Wasis Djoko Dwiyogo, Kurikulum Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di Indonesia Abad 21 Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta Badan Standar Nasional Pendidikan. Boonjeam, W., Tesaputa, K., & Ampai, A. S. 2017. Program Development for Primary School Teachers’ Critical Thinking. International Education Studies, 102, 131–138. Boyaci, S. D. B., & Atalay, N. 2016. A Scale Development for 21st Century Skills of Primary School Students A Validity and Reliability Study. International Journal of Instruction, 91, 133–148. BSNP. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pub. L. No. 20 2016. Indonesia. Bucher, C. A. 1983. Foundations of Phisical Education & Sport. St Louis The Mosby Company. Buck, M. M., Jable, J. T., & Floyd, P. A. 2004. Introduction to Career in Health, Physical Education, and Sport. Wadsworth Thomson Learning. Chandler, T., Cronin, M., & Vamplew, W. 2002. Sport and Physical Education The Key Concepts. Abingdon, UK Taylor & Francis. Darling-Hammond, L. 2006. Constructing 21st-Century Teacher Education. Journal of Teacher Education, 573, 300–314. Depdiknas. 2005. Panduan Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta Direktorat PPTK dan KPT Dirjen Dikti. Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Jakarta Departemen Pendidikan Nasional. Dwiyogo, W. D. 2010. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Malang Wineka Media. Eich, P. 2013. CrossFit Kids as a Physical-Education Curriculum A Pedagogical Perspective. The CrossFit Journal, 1–14. Ennis, C. D. 2011. Physical Education Curriculum Priorities Evidence for Education and Skillfulness. Quest, 631, 5–18. Ennis, C. D. 2013. Implications of exergaming for the physical education curriculum in the 21st century. Journal of Sport and Health Science, 23, 152–157. Fraser-Thomas, J. L., & Beaudoin, C. 2002. Implementing a Physical Education Curriculum Two Teachers’ Experiences. Canadian Journal of Education / Revue Canadienne de l’éducation, 272/3, 249. Frost, R. B. 1995. Physical Education Foundations, Practices and Principles. Reading Addison Wesley Publishing Company. Hamalik, O. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung PT. Remaja Rosdakarya. Hamalik, O. 2011. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung PT. Remaja Rosdakarya. Husdarta, J. S. 2010. Sejarah dan Filsafat Olahraga. Bandung PT. Remaja Rosdakarya. Husdarta, J. S. 2011. Manajemen Pendidikan Jasmani. Riduan, Ed.. Bandung PT. Alfabeta. Jacobson-Lundeberg, V. 2016. Pedagogical Implementation of 21st Century Skills. Educational Leadership and Administration Teaching and Program Development, 271, 82–100. Jewett, A. E. 1980. The Status of Physical Education Curriculum Theory. Quest, 322, 163–173. Jewett, A. E. 1989. Curriculum Theory in Physical Education. International Review of Education, 351, 35–49. Jin, A. 2013. Physical education curriculum reform in China a perspective from physical education teachers. Physical Education & Sport Pedagogy, 181, 15–27. Johns, D. P. 2003. Changing the Hong Kong Physical Education Curriculum A Post-Structural Case Study. Journal of Educational Change, 44, 345–368. Kanca, I. N. 2017. Pengembangan Profesionalisme Guru Penjasorkes. In Seminar Nasional Profesionalisme Tenaga Profesi PJOK, Pendidikan Olahraga Pascasarjana UM pp. 1–14. Le Masurier, G., & Corbin, C. B. 2006. Top 10 Reasons for Quality Physical Education. Journal of Physical Education, Recreation & Dance, 776, 44–53. Lynch, T. 2014. Australian curriculum reform II. European Physical Education Review, 204, 508–524. Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan JARTIKA Volume 3 Nomor 2 Juli 2020, Hal. 422-438 Maksum, H. 2014. Perbandingan Pendidikan Jasmani di Indonesia dan Belanda. Jurnal Pendidikan Olah Raga, 32, 131–145. Martinek, T., & Hellison, D. 2009. Youth Leadership in Sport and Physical Education. New York Palgrave Macmillan. McKinlay, I. A. 1993. Physical Education and the National Curriculum. Archives of Disease in Childhood, 683, 428–431. McLachlan, C., Smith, J., McLaughlin, T., Ali, A., Conlon, C., Mugridge, O., & Foster, S. 2017. Development of Teachers’ Knowledge and Skills in Implementing a Physical Education Curriculum A New Zealand Early Childhood Intervention Study. International Journal of Early Childhood, 492, 211–228. Moran, K., & Bodenhorn, N. 2015. Elementary School Counselors’ Collaboration With Community Mental Health Providers. Journal of School Counseling, 134, 1–35. Mulyasa. 2014. Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung PT. Remaja Rosdakarya. Mustafa, P. S., Winarno, M. E., & Supriyadi. 2019. Penilaian Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan pada Sekolah Menengah Pertama Negeri Kota Malang. Jurnal Pendidikan Teori, Penelitian, Dan Pengembagan, 410, 1364–1379. Nasution, S. 2006. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta PT Bumi Aksara. Nasution, S. 2008. Asas-asas Kurikulum. Jakarta PT. Bumi Aksara. Paige, J. 2009. The 21st Century Skills Movement. Educational Leadership, 967, 11. sept09/vol67/num01/ Partnership for 21st Century Skills. 2006. Framework For 21st Century Learning. Partnership for 21st Century Skills. 2008. 21st Century Curriculum and Instruction. Paturusi, A. 2012. Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta Rineka Cipta. Permendikbud. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah 2013. Permendikbud. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2014 Tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 Dan Kurikulum 2013 2014. Permendiknas. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah 2006. Pestolesi, R. A., & Baker, C. 1990. Introduction to Physical Education A Contemporary Careers Approach. Glenview, Illinois Scott, Foresman and Company. Rosdiani, D. 2013. Perencanaan Pembelajaran dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung Alfabeta. Rotherham, A. J., & Willingham, D. 2009. 21st Century Skills The Challenges Ahead. Educational Leadership, 671, 16–21. Sani, R. A. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta PT Bumi Aksara. Seba. 1990. Sejarah dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung Diktat IKIP Bandung. Soderstrom, T., From, J., Lovqvist, J., & Tornquist, A. 2011. The Transition from Distance to Online Education Perspectives from the Educational Management Horizon. European Journal of Open, Distance and E-Learning, 1, 1–9. Soedijarto, Thamrin, Karyadi, B., Siskandar, & Sumiyati. 2010. Sejarah Pusat Kurikulum. Jakarta Pusat Kurikulum Badan Penelitian Dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional. Starc, G., & Strel, J. 2012. Influence of the Quality Implementation of A Physical Education Curriculum on the Physical Development and Physical Fitness of Children. BMC Public Health, 121, 61. Sukmadinata, N. S. 2009. Pengembangan Kurikulum. Bandung PT Remaja Rosdakarya. Susilo, M. J. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Manajemen. Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya. Yogyakarta Pustaka. Pelajar. Tösten, R., Han, B., & Anik, S. 2017. The Impact of Parental Attitudes on Problem Solving Skills in High School Students. Universal Journal of Educational Research, 51, 170–174. Trnova, E. 2014. IBSE and Creativity Development. Science Education International, 251, 8–18. Uhbiyati, N. 2008. Ilmu Pendidikan Islam IPI. Bandung Pustaka Setia. UNESCO. 2017. Education for Sustainable Development Goals Learning Objectives. Paris United Pinton Setya Mustafa, Wasis Djoko Dwiyogo, Kurikulum Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di Indonesia Abad 21 Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization. Urs, S. R. 2011. An Academic Approach to Physical Education. International Journal of Health , Physical Education and Computer Science in Sports. Wahyuni, F. 2015. Kurikulum dari Masa Ke Masa. Al-Adabiya, 102, 231–242. Whitehead, J., Telfer, H., & Lambert, J. 2013. Values in Youth Sport and Physical Education. London Routledge. Winarno, M. E. 2012. Pengembangan Karakter Bangsa melalui Pendidikan Jasmani & Rohani. Malang. Yamin, M. 2013. Panduan Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan Panduan Lengkap Tata Kelola Kurikulum Efektif. Yogyakarta DIVA Press. Yang, X. 2013. Researches of Effective Teaching in Physical Education Under New Curriculum Standards pp. 575–582. Yli-Piipari, S. 2014. Physical Education Curriculum Reform in Finland. Quest, 664, 468–484. Zhu, X., Ennis, C. D., & Chen, A. 2011. Implementation challenges for a constructivist physical education curriculum. Physical Education & Sport Pedagogy, 161, 83–99. 17408981003712802 ... Sport is also a lifestyle of people both in urban and rural areas. Swimming is one of the fun activities in water that can adapt our movements to the properties of water Mustafa and Dwiyogo, 2020. However, it is found that swimming is feared by some people. ...... Based on the questionnaire data, there were 21 respondents 91% who responded that the fun learning of swimming makes students involve themselves in activities. As stated by Mustafa and Dwiyogo, 2020 stated that swimming is one of the fun activities in water that can adapt our movements to the properties of water. ...Mega DesiantiTjutju SoendariMaman AbdurahmanThis research based on the presence of mentally retarded students who feel afraid of water. The purpose of this study was to determine learning swimming sports to reduce student fear. This research is a descriptive study using a survey method. The research data was obtained through a questionnaire using saturated sampling technique because the number of respondents was less than 30 people. The validity test in this study used the product moment formula with r hit r tab there were 13 valid items. Reliability test using Cronbach's alpha formula with reliability results of Data analysis was performed using descriptive statistics. The results obtained indicate that the response of parents to the research questions is acceptable positive with a percentage of 68%. There are obstacles that occur, namely the fearful behavior of students shown during the learning process. However, due to the efforts of students and the solution from the teacher, namely by implementing the introduction of water, students' courage can be formed. It can be concluded that learning swimming sports which is implemented goes well.... Physical education is not only carried out at an early age, teenagers, but will continue at an advanced age Afriana sari, Sukirno, 2020. Education will be carried out properly so it will also have a good impact on national development Mustafa & Dwiyogo, 2020. As educators must have efforts to develop the educational process. ...Khusnul KhotimahAri Wibowo KurniawanDevelopment of learning by using tools or tools that are useful for improving learning and conveying information. The purpose of this research is to develop learning based on throwing material applications for middle school PJOK teachers in Pasuruan Regency. This research and development learning method uses a research and development method by following seven steps. By using a quantitative descriptive study and using percentages, the results of the study of data from learning experts get a percentage of 88,5%, throw learning experts 87,5%, media experts 98,5%, and involving 36 middle school PJOK teachers in Pasuruan Regency. The small group trial was distributed to 11 respondents and the large group distributed to 25 respondents obtained the results of 92,25% small group and 83,5% large group. Based on these data it can be concluded that this application based learning development product for throwing materials is very valid and suitable for use by PJOK SMP teachers.... Physical education in high school should lead to improved physical fitness, motivation, physical growth and development, intellectual development, learning and mental achievement. Physical education has an important role, namely providing opportunities for students to be directly involved in various learning experiences through physical and health activities carried out systematically Mustafa & Dwiyogo, 2020. ...Remon NelsaDamrah DamrahAldo Naza PutraFiky ZaryaThis research was motivated by the low physical fitness of students obtained based on observations and the results of the author's interview at SMA N 7 Kerinci which showed that students had poor learning habits, unfulfilled nutrition and the economic level of parents who were in the medium and low categories. The purpose of this study was to see how the direct influence or indirect influence between study habits, nutritional status and economic level on the physical fitness of students of SMA N 7 Kerinci. This type of research is quantitative research with a comparative causal approach with a sample of 30% of the existing population, namely 30 students taken using random sampling techniques. The research instruments used were questionnaire sheets, fitness tests of Indonesian students and body mass index BMI measurements. The data obtained will be analyzed using path analysis techniques Part Analysis. The results of research and analysis show 1 There is a direct influence of study habits on physical fitness, in Py1 of or 2 There is a direct influence of nutritional status on physical fitness, in Py2 of or 3 There is a direct effect of economic level on physical fitness, in which py3 is or 4 There is no effect of study habits through economic level on fitness, in P-value of > 5 There is no effect of nutritional status through economic level on physical fitness, in p-value of > 6 There is an influence of study habits, nutritional status and economic level together on physical fitness with an Rsquare value of or Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang meliputi permainan, olahraga, dan kegiatan lain yang relevan untuk meningkatkan kualitas individu secara holistik dan mendukung tercapainya tujuan pendidikan secara umum Mustafa & Dwiyogo, 2020. Pembelajaran tersebut merupakan pembelajaran yang menyenangkan dan disukai oleh siswa, karena membuka kesempatan bagi siswa untuk melatih keterampilan, serta membentuk pribadi yang melek jasmani dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. ...Muhammad Ridho SetiawanNurul IhsanKamal FirdausArgantos ArgantosThe problem in this study is the lack of youth athletes representing POPDA in Kab. Kampar due to the difficulty of teachers assessing youth athletes to take part in regional championships, especially basketball. The aim is to determine the validity of developing a web-based self-assessment application and to determine the reliability of the developed self-assessment application. This type of research is RnD using the ADDIE model. The subjects in this study were students of SMKN 1 Bangkinang Kota, taking samples by random sampling and the number of samples was 32 students. The data collection instrument used expert validation questionnaires, documentation, and basketball shooting tests. The data analysis technique used was the Aiken rater score analysis. The results of this study were that filling out a questionnaire by basketball experts obtained a value of 1,000 with a very valid category, measurement test experts obtained a value of with a high category, material curriculum experts obtained a value of in a high category and evaluation expert obtained a value of in a high category with a reliability test result of with reliable category. From the trial, it was found that 24 out of 32 students had succeeded in reaching the school KKM limit of 75. It can be concluded that the basketball shooting self-assessment application is valid and reliable and can be used as an assessment medium used by PJOK teachers in assessing students.... Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat pendidikan jasmani Tahun 2003 pasal 1 ayat 37h Lengkana & Sofa, 2017;Mustafa, 2021. Secara teoretis pendidikan jasmani dianggap sebagai komponen wajib pendidikan anak sebagai konsekuensinya, telah ada tradisi yang signifikan di kebanyakan negara demokrasi untuk menganjurkan nilai intrinsik yang berkaitan dengan pendidikan anak-anak Aldianto & Warthadi, 2021;Mustafa & Dwiyogo, 2020. Harapan yang diinginkan oleh pemerintah dari PJOK yaitu menjadikan siswa lebih bugar, membentuk keterampilan gerak siswa menjadi lebih aktif, membentuk pikiran siswa lebih kritis, melatih keterampilan sosial, serta menjadikan emosional siswa agar lebih baik Febrianta, 2014;Widodo, 2016;Yuliono, 2022. ...Putu Angga Wahyu NugrahaPenelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD terhadap hasil belajar teknik dasar passing sepak bola. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan true experimental dengan rancangan penelitian the randomizedpre test-post test control group the same subject design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII, dengan jumlah populasi 128 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling berdasarkan kelas. Kelas yang menjadi sampel penelitian adalah VIII B sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIII D sebagai kelomok kontrol. Data hasil belajar dikumpulkan melalui tes obyektif, dan tes keterampilan menggunakan tes unjuk kerja. Analisis data menggunakan Uji-t dengan bantuan SPSS for Windows. Berdasarkan hasil analisis data rata-rata kelompok eksperimen yaitu 0,31 lebih tinggi dari rata-rata kelompok kontrol yaitu 0,25. Dari hasil uji t yang diperoleh adalah 0,003, P < 0,05. Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar teknik dasar passingsepakbola. Dengan demikian disarankan guru PJOK dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD karena sudah terbukti berpengaruh Positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa.... 4 Social development. This goal is related to the ability of students to adjust towards a group or community [21]. The planning stage of the physical activity learning program in Kindergartens of Kulon Progo Regency on the indicators of understanding about learning physical activity in Kindergartens by 2,42 is included in the less category. ...Rumekar RumekarHari YuliartoAbdul AlimWahyu Dwi YuliantThis study aims to evaluate the planning and learning process of physical activity at kindergarten in kulon progo regency, Indonesia. Physical activity learning in kindergarten is very influential on the development of children not only focused on psychomotor development, but also on cognitive and social development. Methods The evaluation model used in this study is the Discrepancy model. The subjects of this research were the principal and the teachers of the State Kindergarten in Kulon Progo Regency. The sampling technique uses a total of sampling which aimed at 1 principal and 1 teacher in each State Kindergarten in Kulon Progo Regency. The sample in this study included 12 Principals and 12 Kindergarten teachers. Data collection techniques use interview methods, questionnaires, and documentation. The data analysis technique in this study is quantitative and qualitative descriptive analysis. Results The results showed that the evaluation of physical activity learning programs in State Kindergartens of Kulon Progo Regency was so that it was included in the less category. Based on each evaluation stages, which include 1 The design of physical activity learning programs in Kindergartens of Kulon Progo Regency amounted to with details on the indicators of understanding about physical activity learning in Kindergartens of included in the less category and indicators of learning objectives of included in the less category, 2 Program planning or installation of physical activity learning programs in Kindergartens of Kulon Progo Regency amounted to with details on the indicators of learning implementation plans of included in the less category, learning material preparation indicators of are included in the less category, and learning media preparation of is included in the less category, 3 Implementation of physical activity programs or learning processes in Kindergartens of Kulon Progo Regency is with details on material delivery indicators of are included in the good category, learning activity indicators of are included in the less category, and learning media use indicators of are included in the less category, and 4 Products of physical activity learning programs in Kindergartens of Kulon Progo Regency of with details on the learning evaluation indicator of included in the less category... Meanwhile, viewed from the learning environment, currently learning must be adapted to 21st century learning. 21st century learning is a challenge for physical education teachers where digital technology dominates so that children tend to be lazy to move which then results in obesity or degenerative diseases [10]. This is a challenge as well as an opportunity to make the PE learning process easier and more enjoyable by teachers. ...... Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan fisik dan motorik siswa Pane & Dasopang, 2017. Salah satu mata pelajaran yang berfokus pada pengembangan kemampuan fisik dan motorik siswa yakni mata pelajaran PJOK Pendidikan Jasmani, olahraga, dan kesehatan Mustafa & Dwiyogo, 2020;Pradana, 2021. PJOK merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dibelajarkan pada siswa pada jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA, dimana dalam proses pelaksanaannya pembelajaran PJOK berfokus untuk mengembangan ranah psikomotor tetapi tidak mengabaikan pengembangan ranah kognitif dan afektif siswa Jayul & Irwanto, 2020;Mashud, 2019;Pranata et al., 2021. ...Ricky WorkalaPelaksanaan pembelajaran PJOK pada jenjang pendidikan SMK masih cenderung berpusat pada guru, sehingga berakibat pada rendahnya kemampuan siswa dalam memahami konsep serta praktik, khususnya pada materi dribbling sepak bola. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk meningkatkan hasil belajar dribblingsepak bola pada siswa kelas X SMK. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus penelitian. Setiap siklus penelitian dilaksanakan dalam empat tahap yakni tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini yakni 36 orang siswa kelas X SMK Negeri 1 Singaraja. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan metode tes. Instrumen yang digunakan yakni lembar observasi dan tes peningkatan kemampuan dribbling sepak bola. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif, yakni dengan menggunakan rumus persentase. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa pada pelaksanaan siklus I aspek pengetahuan mengalami peningkatan sebesar 25% menjadi 80,6%. Aspek keterampilan peningkatan sebesar 16,7% menjadi 86,1% dan aspek sikap meningkat sebesar 30,6% menjadi 83,3%. Selanjutnya, pada siklus II aspek pengetahuan meningkat 80,6% menjadi 100%, aspek keterampilan meningkat 86,1% menjadi 100%, dan aspek sikap meningkat 83,3% menjadi 100%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan scientific kooperatif tipe NHT secara signifikan mampu meningkatkan aktifitas belajar, hasil belajar, serta kemampuan dribbling sepak bola siswa kelas X ValiantoImran AkhmadHariadi HariadiNurkadri NurkadriThis research aims to determine the impact of Galah Asin games with parental support on the fundamental movement skills of elementary school students. The sampling technique by dividing the population into two groups a group that used the Galah Asin game group I and a group that used a modified Galah Asin game group II in the test of the level of support from the student's parents in carrying out movement activities. Based on test results, each group was ranked, and then 27% from the top were taken as a group with high parental support and 27% from the bottom as a group with low parental support. The method employed in this research was an experimental method with a 2x2 ANOVA design. Based on the results, the modification of the Galah Asin game has no better impact than the Galah Asin game on fundamental movement skills in elementary school students. There is an interaction between the Galah Asin game and parental support of fundamental movement skills in elementary school students. Students with high parental support do not have a better impact on fundamental movement skills than students with low parental support in elementary school students. Galah Asin game modifications have a better impact than Galah Asin games on fundamental movement skills for students with high parental support in elementary DyahWawan Sundawan SuhermanThis study aims to evaluate the implementation of physical education online learning in public elementary schools in Bantul Regency based on the aspects of Context, Input, Process, and Product. The evaluation model that will be used in this study is the CIPP model. The subject of this evaluation is Public Elementary Schools in Bantul Regency, totaling 273 schools. The sampling technique used the Slovin formula with a sampling error of 10% in 73 schools. Furthermore, the sample in this study was determined using a purposive sampling technique, with the following criteria the researcher took 1 physical education teacher, 1 school principal, and parents of students who were willing to become samples and filled out questionnaires from researchers. Data collection techniques used observation, interviews, questionnaires, and documentation. The data analysis technique in this study is descriptive quantitative and qualitative analysis. The results showed that the evaluation of the implementation of physical education online learning in public elementary schools in Bantul Regency was in the poor category. Based on each evaluation component, the following conclusions are obtained. 1 Context evaluation of the implementation of physical education online learning in public elementary schools in Bantul Regency, at is in the good category. The physical education learning philosophy indicator is in the good category and the physical education learning objectives are in the good category. 2 The input for evaluating the implementation of physical education online learning in public elementary schools in Bantul Regency, amounting to is in the poor category. The teacher profile indicator is in the less category, the student profile is in the less category, and learning facilities and infrastructure is in the less. 3 The process of evaluating the implementation of physical education online learning in public elementary schools in Bantul Regency, amounting to is in the poor category. The RPP indicator is in the good category and the implementation of online learning is in the less category. 4 Product evaluation of the implementation of physical education online learning in public elementary schools in Bantul Regency, amounting to is in the poor category. The learning process evaluation indicator is in the less category and the evaluation of learning outcomes is in the less purpose of this study was to evaluate the implementation of the assessment of knowledge and skills PESH in Junior High School Malang City. This study uses an evaluation approach using the model discrepancy. The results of this study on the implementation of the assessment of knowledge and skills can be said to be good. This is because the assessment document is not necessarily the same as the material in the Lesson Plan. Recommendations for the assessment of knowledge should the knowledge assessment rubric be arranged clearly, practically, qualifying questions with a high level of thinking and varied. Recommendations for skills assessment should be clear assessment rubrics, according to student characteristics, practical, and varied. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pelaksanaan penilaian pengetahuan dan keterampilan PJOK pada Sekolah Menengah Pertama Negeri Kota Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan evaluasi dengan menggunakan discrepancy model. Hasil penelitian ini pada pelaksanaan penilaian pengetahuan dan keterampilan dapat dikatakan baik. Akan tetapi, dokumen penilaian belum tentu sama dengan materi pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Rekomendasi untu penilaian pengetahuan sebaiknya rubrik penilaian pengetahuan disusun dengan jelas, praktis, soal berkualifikasi berlevel kognitif tinggi dan bervariasi. Rekomendasi untuk penilaian keterampilan sebaiknya rubrik penilaian jelas, sesuai karakteristik siswa, praktis, dan order to support children’s physical health and well-being in early childhood education programmes, it is important to understand how teacher practices concerned with physical activity and nutrition can be addressed effectively. Current evidence suggests that young children’s opportunities for physical activity in early childhood are increasingly limited. This study assessed how teachers’ knowledge and skills changed as the result of the implementation of a 10-week physical activity intervention programme Jumping Beans and participation in a related professional development programme. Participating teachers in four centres were interviewed before and after the intervention. Overall, qualitative and quantitative data from teacher interview data were highly positive, as a result of their participation. However, further research about how teachers’ skills can be enhanced to intentionally teach with confidence in curriculum domains related to physical health and physical literacy needs to be solving skill is one of the important skills which are expected to be gained during the educational programs. In the development of children's skills and shaping the behaviors, parental attitudes are believed to be effective. That means problem-solving skills and behavioral characteristics of individuals are closely related. From that starting point this research aims at revealing the impact of parental attitudes on problem solving skills of high school students. The research is in quantitative method with relational survey model. The working group of the study is 326 high school students selected randomly from Silvan district in 2015. For the analysis of data, descriptive statistical techniques frequency, percentage, mean, and standard deviation, cross-correlation and regression analysis were used. Some of the important results of the study are The level of students' problem solving skills is medium, there is no significant relationship between authoritarian attitudes of mothers and problem-solving skills of high school students, there is a positive medium level relationship between democratic attitudes of parents and problem-solving skills of students, parental attitudes of students predict 20% of students' problem solving BoonjeamKowat TesaputaAnan Sri-ampaiThe objectives of this research were 1 to study the elements and indicators of primary school teachers’ critical thinking, 2 to study current situation, desirable situation, development technique, and need for developing the primary school teachers’ critical thinking, 3 to develop the program for developing the primary school teachers’ critical thinking, and 4 to study the findings of usage in development program for primary school teachers’ critical thinking by using Research and Development. The samples were 384 primary school teachers, and 34 volunteered teachers to participate in development by using questionnaire, evaluation form, and tests. The statistic using for data analysis included the percentage, mean, standard deviation, modified priority needs index PNImodified, and t-test. The research findings found that 1 the elements and indicators of primary school teachers’ critical thinking consisted of 3 elements and 12 indicators of critical thinking ability, and 6 elements and 24 indicators of critical thinking disposition, 2 the current situation of primary school teachers’ critical thinking was in “High” level, for desirable situation, it was in “The Highest” level, 3 the development program, consisted of the principles, objectives, contents, and development activities included 4 Parts, Part 1 the readiness preparation, Part 2 training, Part 3 integration with work practice, and Part 4 posttest, and measurement and evaluation. 4. The posttest score was significantly higher than the pretest score at .01 Dilek Belet Boyacı Nurhan AtalayThe objective of the present study is to develop a measurement tool to assess 21st Century learning and innovation skills of primary school students. Study data was collected from 632 fourth grade students in five different primary schools during 2014 - 2015 academic year and data obtained from 609 fourth grade students were utilized in the study. The scale was developed in six stages. These were; establishing the scale items, consultation of experts, pretest stage, determination of structural validity, reliability assessment, and finalization of the scale, respectively. Cronbach alpha reliability coefficient for the whole scale, which consisted of three factors, was calculated as As a result of the current study, a Likert-type 21st Century learning and innovation skills scale with 39 items was developed. 20 items of the scale were related to creativity and innovation skills, 12 were related to critical thinking and problem solving skills, and 7 were related to cooperation and communication skills. Eva TrnovaCreativity plays a very important role in education. Most of educational systems support creativity as relevant competence for the 21st century. According to the findings of experts, teachers´creativityteachers´creativity is important for the development of students' creativity. We introduce a theoretical base of creativity and styles of creativity. Based on our research, inquiry-based science education IBSE seems to be the appropriate way for creativity development of teachers as well as students. Every teacher and student is more or less creative and IBSE enables individual attitudes in the development of creativity. The core principles of IBSE such as student activities, linking information into a meaningful context, developing critical thinking, promoting positive attitudes towards science and motivation correspond to basic components of creativity. Similarly, IBSE involves basic processes that give rise to creativity, which is delineated by R. Sternberg. We present reasons why IBSE is suitable for development of teachers´creativityteachers´ MartinekDon HellisonThis book responds to the needs of urban youth by describing youth development principles in physical activity programs. These programs are built on urban kids’ assets and promise rather than their deficits. Included are ways of transferring skills from specific programs to everyday YangIn order to train a large number of personnel adjusting to social and economic development with the progress of society, China’s education is also undergoing tremendous changes. Education reform has already become a hot topic of the education sector and the academia. Physical Education Reform also needs to be reformed as a physical training course, besides reforms in the basic courses of the professional culture. In the entire reform process, all reforms are empty talk if their effectiveness can not be guaranteed as they have never be carried out, no matter they are changes on curriculum or teaching mode. China’s economic is changing from the traditional intensive labor to high-tech labor since the beginning of the 21st century, which has a higher demand for personnel. As the cradle of personnel training, school plays a vital role on the development of the society. Therefore, it is to be considered and concerned for all schools that ensuring the effectiveness of their teaching under the new curriculum standards.
LAMPIRANPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI Buku Standar Isi SMP(1) by nurkholish idil. Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya. Kelompok adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan
Klasifikasi Buku Pendidikan 1. Buku Teks Pelajaran 2. Buku Pengayaan 3. Buku Referensi 4. Buku Panduan Pendidik 5. Buku Ajar 6. Buku Monograf Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang buku pendidikan, Anda dapat melihat artikel-artikel kami berikut Bagi para penulis buku pendidikan, mengenal klasifikasi buku pendidikan tentu menjadi hal penting. Kenapa? Sebab yang namanya buku pendidikan jenisnya sangat beragam dan masing-masing memiliki ciri khas yang membuatnya saling berbeda. Memastikan naskah buku yang sudah disusun sudah sesuai dengan jenis buku pendidikan yang ingin dibuat. Maka pemahaman tentang semua klasifikasi tersebut sudah harus matang. Dalam dunia pendidikan, buku-buku di dalamnya memiliki jenis yang beragam. Semuanya tentu saja masuk ke dalam kategori karya tulis ilmiah atau KTI. Sehingga terikat oleh aturan tertentu seperti gaya bahasa, struktur penulisan, dan lain sebagainya. Supaya naskah yang disusun sudah sesuai dengan aturan tersebut dan masuk ke klasifikasi jenis mana dengan jelas sejak awal. Maka pahami semua klasifikasinya, dan berikut rangkumannya. Klasifikasi Buku Pendidikan Karya tulis ilmiah memiliki banyak sekali jenis, mulai dari artikel kemudian buku ilmiah. Khusus untuk buku ilmiah yang umum disusun oleh para dosen dan peneliti. Biasanya disebut juga dengan istilah buku pendidikan. Buku pendidikan atau buku ilmiah ini kemudian terbagi lagi menjadi beberapa jenis, dan berikut detail klasifikasi buku pendidikan yang dimaksudkan 1. Buku Teks Pelajaran Klasifikasi yang pertama dalam buku pendidikan adalah buku teks pelajaran. Buku teks pelajaran sendiri adalah buku rekaman pikiran rasial, yang ditulis dengan menyesuaikan tujuan instruksional. Buku teks pelajaran disusun dengan mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Sambil tetap memperhatikan kurikulum pendidikan yang diterapkan di lembaga pendidikan dan juga memperhatikan RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Buku teks pelajaran kemudian terbagi lagi menjadi dua berdasarkan isi yang dipaparkan di dalamnya. Jenis yang pertama adalah buku pokok atau buku utama, dan yang kedua adalah buku suplemen atau buku tambahan. Buku pokok merupakan buku yang membahas seluruh inti kegiatan RPP dan sifatnya wajib dimiliki oleh pengajar saat menyampaikan materi di kelas. Sedangkan buku teks pelajaran suplemen bisa dikatakan sebagai pelengkap. Supaya proses menyusun salah satu jenis klasifikasi buku pendidikan ini lebih mudah dan sesuai dengan ketentuan. Maka ada lima aspek penunjang yang harus dipenuhi. Yaitu Memiliki landasan prinsip atau dasar yang jelas sehingga isinya relevan dan bisa dipertanggung jawabkan. Memiliki konsep yang jelas, sehingga dengan konsep yang jelas dari awal akan membantu mendapatkan hasil yang jelas juga. Relevan atau sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Buku teks pelajaran idealnya ditulis sesuai dengan minat siswa. Isi buku teks idealnya bisa meningkatkan dan menumbuhkan semangat belajar siswa. 2. Buku Pengayaan Jenis atau klasifikasi yang kedua dari buku pendidikan adalah buku pengayaan. Buku pengayaan adalah buku penunjang atau buku yang melengkapi buku utama sehingga sifatnya tidak wajib namun bisa menyempurnakan kegiatan pembelajaran. Buku pengayaan akan membantu tenaga pengajar maupun siswa untuk mendapatkan pemahaman lebih. Sehingga meskipun tidak wajib ada di kelas selama proses pembelajaran, keberadaannya terbilang penting. Bagi siapa saja yang ingin menyusun buku pengayaan, pastikan naskah tersebut sudah memenuhi ciri-ciri buku pengayaan yang baik. Misalnya Tidak mengacu pada kurikulum, Bersumber dari data, Berisi materi tanpa latihan, Mengalami perkembangan materi, Menggunakan bahasa sederhana, Menggunakan ragam bahasa ilmiah dan non ilmiah yang sederhana dan menarik, Disajikan dalam bentuk deskripsi dan dilengkapi ilustrasi. Buku pengayaan kemudian terbagi menjadi tiga jenis, yakni buku pengayaan pengetahuan, kemudian buku pengayaan keterampilan, dan buku pengayaan kepribadian. Sehingga isinya tidak melulu tentang materi pembelajaran. 3. Buku Referensi Klasifikasi buku pendidikan yang ketiga adalah buku referensi. Buku referensi adalah suatu tulisan dalam bentuk buku yang menyajikan hasil dari serangkaian kegiatan penelitian yang original, mendalam, dan menyeluruh pada satu cabang ilmu. Buku referensi umumnya ditulis oleh seorang dosen yang kemudian menggunakan referensi dari hasil penelitian. Buku referensi digunakan oleh dosen untuk mendampingi mereka mengajar. Sekaligus mendampingi kegiatan penelitian yang mereka lakukan sebagai bentuk tanggung jawab melaksanakan Tri Dharma. Buku referensi kemudian diterbitkan ke penerbit resmi untuk mendapatkan ISBN. Meskipun disajikan dengan bahasa formal namun target pasarnya ternyata bukan hanya masyarakat ilmiah tapi juga masyarakat umum. Mahasiswa juga bisa menjadikannya sebagai pendukung kegiatan belajar jika memang dibutuhkan. Baca Juga Cara Menulis Buku Referensi yang Baik Kuasai Sistematika Menulis Buku Referensi 4 Kriteria Mutu Buku Referensi Syarat Menulis Buku Referensi Hasil Penelitian 4. Buku Panduan Pendidik Jika membahas mengenai klasifikasi buku pendidikan maka di dalamnya juga akan ada pembahasan tentang buku panduan pendidik. Buku panduan pendidik adalah buku yang memuat prinsip, prosedur, deskripsi materi pokok, dan model pembelajaran untuk digunakan oleh para pendidik. Buku panduan pendidik sesuai dengan namanya memang dijadikan pegangan tenaga pendidik atau pengajar dalam melaksanakan kegiatan mengajar. Sehingga isi dari buku ilmiah ini memaparkan prinsip, prosedur, dan deskripsi materi pokok. Bahkan di dalamnya juga memuat tentang model pembelajaran yang mengacu pada metode pengajaran yang ideal sesuai karakter materi. Sebagai buku yang disusun untuk dijadikan pegangan tenaga pendidik maka peminatnya sedikit. Sebab memang target pasar dari buku ini terbatas, yakni mereka yang aktif mengajar dan mendidik. Baik itu seorang guru maupun dosen. Meskipun begitu menyusun buku panduan pendidik bisa dipertimbangkan untuk memajukan kualitas pendidik dalam proses transfer ilmu yang dimilikinya. 5. Buku Ajar Jenis atau klasifikasi buku pendidikan yang kelima adalah buku ajar. Adapun yang dimaksud buku ajar adalah buku acuan yang berisi kumpulan materi dalam cabang ilmu tertentu yang disajikan secara komprehensif. Buku ajar disusun oleh tenaga pengajar seperti guru dan dosen untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar dalam mengajar. Biasanya proses penulisan sampai penerbitan disediakan fasilitas oleh lembaga pendidikan tempat penulisnya mengabdi. Buku ajar bersumber dari hasil penelitian yang memuat perkembangan ilmu pengetahuan terkini dari suatu bidang keilmuan. Buku ajar kemudian memuat seluruh materi dari bidang keilmuan tersebut sesuai dengan rancangan pembelajaran. Sama seperti buku referensi, buku ajar juga wajib diterbitkan melalui penerbit resmi dan memiliki ISBN. Sehingga membantu para pengajar di seluruh Indonesia mendapatkan buku pegangan yang tepat karena disusun oleh ahlinya. Baca Juga Ciri-Ciri Buku Ajar 4 Elemen Pengukur Buku Ajar yang Berkualitas Tahapan Cara Membuat Buku Ajar 5 Struktur Pokok Menulis Buku Ajar 6. Buku Monograf Klasifikasi buku pendidikan yang terakhir adalah buku monograf. Buku monograf sendiri adalah Suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya hanya pada satu topik atau hal dalam suatu bidang ilmu kompetensi dari penulis. Pembahasan di dalam buku monograf lebih spesifik, misalnya untuk dosen akuntansi maka satu buku monograf hanya untuk pembahasan satu materi akuntansi saja. Sementara buku ajar memuat seluruh materi akuntansi dalam kurun satu semester. Buku monograf juga bersumber dari hasil penelitian yang memaparkan perkembangan terkini dari suatu topik bidang keilmuan tertentu. Selain itu juga wajib diterbitkan untuk mendapatkan ISBN dan bisa diakses seluruh pengajar di Indonesia. Dari penjelasan di atas maka bisa dipahami bahwa klasifikasi buku pendidikan sangat banyak dan bisa ditulis oleh semua tenaga pendidik. Baik guru, dosen, maupun peneliti. Jadi, pahami semuanya agar tidak keliru saat menyusun naskahnya. Baca Juga Karakteristik dan Susunan Buku Monograf Tips Menulis Monograf untuk Dosen Jenis-Jenis Buku Monograf Syarat Menulis Buku Monograf di Penerbit Deepublish Itulah ulasan tentang ulasan penerbit buku pendidikan. Semoga ulasan ini bermanfaat. Di harapkan pula, dengan ulasan ini membantu Anda membuat sasaran penulisan yang sesuai dengan keinginan penerbit buku pendidikan, agar mudah diterima. Jika naskah Anda masi di tolak, Anda masih bisa menebitkan buku di penerbit buku pendidikan Deepublish. Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. atau Anda bisa langsung Kirim Naskah dengan mengikuti prosedur berikut ini KIRIM NASKAH Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang buku pendidikan, Anda dapat melihat artikel-artikel kami berikut Syarat Jurnal yang Baik Untuk Referensi Buku AjarCara Menerbitkan Buku Ajar di Penerbit Buku PendidikanTeknik Menulis Buku Ajar Sesuai Alur KTSPBagaimana Cara Membuat Buku Ajar yang Dicintai Mahasiswa?Empat Fungsi Ilustrasi dalam Teknik Menulis Buku Ajar Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini! Kontributor Novia Intan
  1. Ωρиչ ջոችሹփеይо оψոթэбащጀ
    1. Еф ጹዳխφօзвኆժи ицеվушу እогобխжаվኝ
    2. Зеտጁсо жуч
    3. Χሮдиδεչ եዜаቨогըзвո նዊጹаթըሤուх азևሢυстևፕθ
  2. ዪ ςուռոլዒሼи
    1. ሺևзуглу ναሙи с ጼοслուλ
    2. Тጣርուգа էврυጅոщኸ ኢузвուպоγу
    3. Уλиς псиմορо οդօտарዮгле ዶςօմα
BukuPanduan Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SMA/SMK Untuk Kelas X Penulis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1177 Tahun 2020 tentang Program Sekolah Penggerak. Tentunya umpan balik dari guru dan siswa, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) pada hakikatnya

i ii Hak Cipta buku ini pada Kementerian Pendidikan Nasional. Dilindungi Undang-undang. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SD/MI Kelas VI Penyusun Penelaah Editor Design Cover Setting/Lay Out Juari Wagino Sukiri Sri Somaaji Rahmadi Verawati Ukuran buku 17,6 x 25 cm JUA p JUARI Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan /Juari, Wagino, Sukiri; editor, Sri Somaaji.—Jakarta Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010. viii, 146 hlm. ilus.; 25 cm Bibliografi hlm. 136 Indeks Untuk SD/MI kelas VI ISBN 978-979-095-005-4 no. jilid lengkap ISBN 978-979-095-094-8 jil. 6j 1. Olahraga - Aspek Kesehatan - Studi dan Pengajaran Pendidikan Dasar I. Judul II. Wagino III. SukiriIV. Sri Somaaji Hak Cipta buku ini dialihkan kepada Kementerian Pendidikan Nasional dari penerbit CV Bina Pustaka. Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010. Diperbanyak oleh . . . iii Kata Sambutan Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet website Jaringan Pendidikan Nasional. Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 49 Tahun 2009 tanggal 12 Agustus 2009. Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Kementerian Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia. Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya ini, dapat diunduh down load, digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses oleh siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan. Jakarta, April 2010 Kepala Pusat Perbukuan iv v Kata Pengantar Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas selesainya penulisan buku pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk Kelas VI SD dengan baik. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan dan menerbitkan buku ini. Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan ini disusun untuk memberikan pemahaman tentang cara berolahraga yang benar dan membiasakan pola hidup sehat. Materi dalam buku ini terdiri atas 12 bab. Bab 1–5 dibahas dalam semester satu, sedangkan bab 6–12 dibahas dalam semester dua. Melalui buku ini kalian akan diajak melakukan berbagai aktivitas, seperti permainan dan olahraga, kebugaran jasmani, senam, renang, aktivitas di luar kelas dan budaya hidup sehat. Materi dikemas dengan ringkas namun menarik. Dilengkapi dengan gambargambar yang mendukung pembelajaran, sehingga kalian dapat dengan mudah mempraktikkannya. Penyajian buku ini menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif sehingga lebih mudah memahaminya. Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk kelas VI SD ini menggunakan cara pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dengan pendekatan ini diharapkan kompetensi-kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dengan baik. Guru berperan sebagai pembimbing dan sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Namun demikian, kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, segala bentuk kritik dan saran kami nantikan demi perbaikan buku ini di masa yang akan datang. Semoga buku ini dapat memberikan sumbangsih bagi dunia pendidikan khususnya dan kepada masyarakat pencinta buku pada umumnya. Selamat belajar. Jakarta, Februari 2009 Penyusun vi Diunduh dari Daftar Isi Kata Sambutan.................................................................................................... Kata Pengantar .................................................................................................... Pendahuluan ........................................................................................................ iii v 1 Bab 1 Permainan dan Olahraga A. Permainan Rounders .................................................................... B. Permainan Sepak Bola ................................................................. C. Atletik ............................................................................................. Rangkuman ......................................................................................... Refleksi .................................................................................................. Latihan ................................................................................................. 3 4 8 17 24 24 25 Bab 2 Kebugaran Jasmani A. Latihan Perbaikan Tubuh ............................................................. B. Latihan Kelenturan ........................................................................ C. Latihan Kekuatan .......................................................................... Rangkuman ......................................................................................... Refleksi .................................................................................................. Latihan .................................................................................................. 27 28 29 34 38 39 39 Bab 3 Senam A. Pemanasan dan Pendinginan dalam Senam .............................. B. Senam Lantai ................................................................................ Rangkuman ......................................................................................... Refleksi .................................................................................................. Latihan .................................................................................................. 41 42 44 50 50 51 Bab 4 Gerak Ritmik A. Senam Ritmik............................................................................... B. Rangkaian Gerak Ritmik Beregu .............................................. Rangkuman ......................................................................................... Refleksi .................................................................................................. Latihan ................................................................................................. 53 54 56 60 60 61 Bab 5 Budaya Hidup Sehat A. Pengertian dan Jenis-jenis Narkoba ............................................ B. Dampak Penggunaan Narkoba .................................................. C. Cara Menghindari Bahaya Narkoba ............................................ Rangkuman ......................................................................................... Refleksi .................................................................................................. Latihan .................................................................................................. 63 64 67 69 70 71 71 vii Bab 6 Permainan dan Olahraga A. Permainan Bola Voli .................................................................. B. Permainan Tenis Meja ................................................................. C. Atletik .......................................................................................... Rangkuman ......................................................................................... Refleksi ................................................................................................ Latihan ................................................................................................. 73 74 78 82 86 86 87 Bab 7 Kebugaran Jasmani A. Pola Hidup Sehat ....................................................................... B. Peregangan Otot dan Pelemasan Sendi ..................................... C. Latihan yang Terencana dan Terprogram ................................. D. Latihan yang Berkelanjutan untuk Meningkatkan Kebugaran ................................................................................................... Rangkuman ........................................................................................ Refleksi ................................................................................................ Latihan ................................................................................................. 89 90 92 94 Bab 8 Senam A. Sikap Lilin .................................................................................... B. Guling Lenting .............................................................................. C. Loncat Harimau ........................................................................... D. Meroda ........................................................................................ E. Lompat Kangkang di Atas Peti Lompat ....................................... Rangkuman ......................................................................................... Refleksi ................................................................................................ Latihan ................................................................................................. 101 102 102 103 103 104 106 107 107 Bab 9 Gerak Ritmik A. Gerak Ritmik Sederhana di Tempat Berpasangan dan Beregu ................................................................................................... B. Gerak Ritmik Sederhana dengan Jalan dan Lompat Berpasangan dan Beregu ...................................................... Rangkuman ......................................................................................... Refleksi ................................................................................................ Latihan ................................................................................................. 109 Aktivitas Air A. Gerakan Dasar Meluncur, Gerakan Kaki, dan Lengan Renang Gaya Dada .................................................................................. B. Gerakan Pengambilan Napas Renang Gaya Dada .................. C. Koordinasi Gerakan Renang Gaya Dada ................................... D. Dasar-dasar Keselamatan di Air ................................................ Rangkuman ......................................................................................... Refleksi ................................................................................................ Latihan ................................................................................................. 115 Bab 10 97 98 99 99 110 111 113 113 113 116 117 118 118 119 119 119 viii Bab 11 Aktivitas Luar Sekolah A. Penjelajahan ................................................................................ B. Berkemah ..................................................................................... Rangkuman ......................................................................................... Refleksi ................................................................................................ Latihan ................................................................................................. 121 122 124 126 127 127 Bab 12 Budaya Hidup Sehat A. Cara Menolak dan Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba ...................................................................................................... B. Cara Menolak Pelecehan Seksual ............................................. Rangkuman ......................................................................................... Refleksi ................................................................................................ Latihan ................................................................................................. 129 Daftar Pustaka ....................................................................................................... Glosarium .............................................................................................................. Indeks ................................................................................................................... Lampiran ............................................................................................................. 136 137 139 140 130 131 133 133 134 Permainan dan Olahraga Pendahuluan 1 1 Pendahuluan Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Penjas Orkes ini berisi materi-materi pelajaran olahraga dan kesehatan yang disesuaikan dengan pola perkembangan dan belajar gerak anak. Buku ini disusun dengan bahasa yang sederhana dan komunikatif sehingga mudah dipahami. Selain itu juga disesuaikan dengan perkembangan kualitas fisik dan psikis anak. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Materi dalam buku ini mencakup Permainan dan olahraga Kebugaran jasmani Senam lantai Senam ritmik Aktivitas air Aktivitas luar sekolah Budaya hidup sehat Materi dalam buku ini dikemas secara ringkas, padat, dan sistematis yang diolah dari berbagai sumber. Dengan demikian, para siswa dapat memperoleh intisari materi Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan secara menyeluruh. Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan ini disusun dengan tujuan sebagai berikut 1. Menjadi salah satu sumber belajar. 2. Memberi contoh teknik-teknik dasar permainan dan olahraga yang benar. 3. Sebagai acuan untuk latihan dasar kebugaran jasmani. 4. Membuka wawasan baru melalui materi yang tersaji. 5. Sebagai media latihan pengamatan permainan olahraga dan kesehatan. Selain itu, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani; keterampilan gerak; keterampilan berpikir kritis; keterampilan sosial; stabilitas emosional; aspek pola hidup sehat; serta pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga, dan kesehatan yang direncanakan secara sistematis. Diharapkan buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan ini dapat memberi pemahaman bagi peserta didik tentang permainan olahraga dan kesehatan. Selain itu, juga peserta didik dapat mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari agar tubuh tetap sehat dan bugar. Sebelum menggunakan buku ini, kalian sebaiknya tahu bagian-bagian yang terdapat dalam buku ini. Selain itu, ikuti petunjuk penggunaannya. Berikut ini bagian-bagian yang terdapat dalam buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 2 Bagian-bagian Buku Bab Berisi pokok bahasan yang dipelajari, yang terdiri atas beberapa subbab. Kata-kata Kunci Berupa kata-kata penting yang ada dalam setiap bab. Pembangkit Motivasi Kata Pengantar Berisi ungkapan rasa syukur dan harapan penyusun dalam menyusun buku. Daftar Isi Berisi semua komponen dalam sebuah buku. Pendahuluan Berisi materi-materi yang akan dipelajari dalam buku, tujuan penyusunan buku, dan bagian-bagian buku. Daftar Pustaka Sebagai bahan rujukan dalam penulisan buku. Untuk membangkitkan motivasi peserta didik dalam mempelajari materi yang akan diajarkan. Gambar Untuk memudahkan peserta didik memahami materi tersebut. Tujuan Merupakan hasil yang akan dicapai dengan mempelajari bab tersebut. Subbab Berisi bagian-bagian dari bab. Tugas Sebagai media penguji pemahaman materi yang telah dipelajari. Glosarium Rangkuman Berisi istilah-istilah penting dalam teks dengan penjelasan arti istilah tersebut yang disusun secara alfabetis. Berisi ringkasan materi yang dibahas, yang dapat membantu peserta didik mengingat materi. Indeks Untuk menemukan informasi dengan cepat tanpa membaca seluruh isi buku. Lampiran Merupakan kumpulan bahan yang memuat informasi atau bahan pendukung buku. Refleksi Sebagai ajang penilaian diri sendiri sejauh mana memahami materi dalam setiap bab. Latihan Untuk mengevaluasi peserta didik dalam memahami materi setiap bab. Permainan dan Olahraga 3 Bab 1 Permainan dan Olahraga Kata-kata Kunci Kata-kata kunci yang akan kalian pelajari pada bab ini adalah - melempar bola menangkap bola memukul bola berlari ke base - menendang bola mengontrol bola menyundul bola menggiring bola - sprint lompat jauh lempar lembing Tahukah kalian permainan rounders, permainan sepak bola, dan olahraga atletik? Semua permainan dan olahraga tersebut sangat bermanfaat bagi tubuh, tidak hanya itu ketiganya dapat melatih kita bekerja sama, memiliki sportivitas, percaya diri, dan memiliki kejujuran. Apakah kalian ingin memiliki tubuh yang sehat tersebut? Agar kita memiliki tubuh yang sehat dan sikap yang baik tersebut, mari mempelajari teknikteknik dan peraturan rounders, sepak bola, dan atletik pada bab ini. Sumber Gambar Rounders 1. 2. 3. 4. 5. 6. Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan mampu Melakukan teknik dasar permainan rounders. Mempraktikkan peraturan dalam permainan rounders. Melakukan teknik permainan sepak bola. Mempraktikkan peraturan dalam permainan sepak bola. Melakukan teknik lari, lompat, dan lempar. Mempraktikkan peraturan dalam lari, lompat, dan lempar. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 4 A. Permainan Rounders Permainan rounders pertama kali diciptakan oleh George Hanchock pada tahun 1887 di kota Chicago, Amerika Serikat. Teknik dasar permainan rounders hampir sama dengan permainan kasti, yaitu melempar, menangkap, dan memukul. Akan tetapi, dalam rounders ditambah dengan keterampilan mengetik dan menghindari sentuhan bola, juga ditambah dengan keterampilan menjadi pelambung/pitcher dan catcher. Permainan ini masuk ke Indonesia tidak jelas kapan dan oleh siapa. Permainan ini mulai berkembang di Indonesia ditandai dengan banyaknya klub-klub rounders yang bermunculan di setiap daerah. Oleh karena itu, dibentuklah induk organisasi base ball dan softball yang disebut dengan Perbasasi Persatuan Base Ball dan Softball Amateur Seluruh Indonesia. Kejuaraan nasional pertama diadakan pada tahun 1967 di Jakarta, dan juga dalam PON VII tahun 1969 di Surabaya. Terdapat beberapa teknik dasar dan peraturan yang perlu dikuasai oleh pemain rounders agar dapat menjadi perounders yang baik. Teknik dasar dan peraturan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Teknik Dasar Permainan Rounders Terdapat beberapa teknik dasar dalam permainan rounders, di antaranya melempar, menangkap, memukul, dan lari. a. Cara melempar bola Cara melempar bola pada permainan rounders ada teknik-tekniknya. Teknik ini perlu dikuasai dengan baik dan benar agar mendapatkan lemparan yang sempurna. Adapun jenis lemparan itu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu 1. Lemparan melambung Lemparan melambung biasanya digunakan untuk lemparan yang berjarak jauh. Lemparan ini memerlukan tenaga yang cukup besar karena bola harus jauh dan tinggi. Cara melakukan lemparan melambung, yaitu a. Bola dipegang dengan posisi tangan atau jari-jari dengan benar. b. Ayunkan tangan yang memegang bola sambil kaki melangkah secara bersamaan. c. Berat badan bertumpu pada kaki depan. d. Saat mengambil awalan melempar, badan sedikit condong ke belakang. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Cara melempar bola Permainan dan Olahraga 5 2. Lemparan mendatar Lemparan bola mendatar adalah lemparan bola yang arah bolanya mendatar dan cepat. Lemparan ini dilakukan dengan mengayunkan tangan dari belakang ke depan sejajar dengan bahu. Gerakan melempar ini disertai dengan lecutan pergelangan tangan. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Lemparan mendatar 3. Lemparan bawah menyusur tanah Lemparan bawah ini arah atau jalannya bola menyusur tanah. Biasanya dilakukan dalam keadaan darurat dan dilakukan dengan cepat. Cara melakukan lemparan bawah, yaitu a. Posisi badan sedikit membungkuk dan kedua kaki sedikit ditekuk. b. Ayunan tangan dilakukan dari samping atas ke depan bawah. c. Gerakan melempar bola bawah ini disertai dengan lecutan tangan. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Cara melempar bola bawah/menyusur tanah Perhatikan gambar! b. Cara menangkap bola Cara menangkap bola ada beberapa macam, tergantung dari datangnya bola. Namun secara garis besar, datangnya bola dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu 1. Bola yang datangnya langsung, cara menangkapnya, yaitu a. Tangan diluruskan ke depan atau sedikit ditekuk pada pergelangan sikut. b. Sarung tangan glove menghadap ke arah datangnya bola dan tangan yang lain di samping glove. c. Apabila bola telah masuk glove, tangan yang lain segera menutup dan mengambil bola yang ada di dalamnya. 2. Bola yang melambung, cara menangkapnya, yaitu a. Bola ditangkap setinggi atau melebihi kepala. b. Pada waktu menangkap bola, pandangan harus ke tangan yang sedang menangkap. c. Setelah bola masuk ke glove, tangan yang lain segera menutup agar bola tidak terlepas lagi. d. Gerakan follow through adalah gerakan terakhir. 6 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 3. Bola yang datang bergulir di tanah, cara menangkapnya, yaitu a. Kaki dilangkahkan ke depan. b. Kedua lutut ditekuk dan badan dibungkukkan. c. Tangan kiri di tanah yang memakai glove dan menghadap ke arah datangnya bola. d. Setelah bola masuk ke glove, tangan lain segera menutup dan mengambil bola yang ada di dalamnya. c. Cara memukul bola Teknik memukul bola merupakan keterampilan yang perlu dipelajari dan dikuasai karena dengan pukulan yang baik kita dapat menguasai permainan. Memukul bola ini terdiri atas dua jenis pukulan, yaitu pukulan dengan ayunan swing dan pukulan tanpa ayunan bunt. Pukulan tanpa ayunan bunt adalah pukulan yang hanya menyentuhkan kayu pemukul dengan bola tanpa mengayunkan kayu pemukul. Pemukul hanya menunggu bola mengenai kayu pemukul sehingga pantulan bola jatuhnya dekat dari pemukul. Pukulan tanpa ayunan bunt merupakan suatu teknik untuk mengelabuhi regu penjaga. Cara melakukan pukulan, yaitu 1. Berdiri dengan posisi badan menyamping dari arah datangnya bola. 2. Posisi kedua kaki dibuka selebar bahu. 3. Telapak kaki sejajar dengan lutut sedikit ditekuk. 4. Badan sedikit condong ke depan. 5. Pemukul dipegang dengan erat oleh kedua tangan dan berada di samping telinga kanan. 6. Pandangan mata lurus ke arah Sumber Dokumen Penerbit datangnya bola atau lemparan. Gambar Cara memukul bola Perhatikan gambar! d. Cara lari dalam bermain rounders Pada saat lari menuju base dalam permainan rounders harus disesuaikan dengan situasi permainan, yaitu ada saat-saat tertentu pelari harus lari secepat-cepatnya. Kecepatan berlari dan ketangkasan harus dimiliki oleh masing-masing pemain. Jarak yang harus ditempuh oleh pelari lebih kurang 75 meter. Latihan lari dalam permainan rounders dapat dilakukan seperti pada latihan lari jarak pendek. Agar pemain rounders dapat meningkatkan teknik permainan yang baik, sebaiknya masing-masing pemain melakukan latihan-latihan sebagai berikut. 1. Latihan meningkatkan kecepatan berlari dan daya tahan. 2. Latihan berlari secepat-cepatnya dari base yang satu ke base yang lain. 3. Latihan untuk meningkatkan kekuatan otot perut, punggung, kaki, dan lengan. 4. Latihan meluncur untuk menuju tempat hinggap. 5. Latihan menghindarkan diri dari ketikan/sentuhan bola lawan. Permainan dan Olahraga 7 2. Lapangan Rounders Lapangan rounders berbentuk segi lima beraturan dengan panjang tiap-tiap sisinya 15 meter. Di setiap sudut-sudutnya diberi bidai base berbentuk bujur sangkar. 15 m II 15 m 15 m III a I IV m d V b 15 15 m c Keterangan a. Tempat pitcher b. Tempat catcher c. Ruang tunggu d. Tempat memukul I–IV Tiang hinggap base V Home base Sumber Dokumen Penerbit Gambar Lapangan rounders 3. Bermain Rounders dengan Peraturan yang Dimodifikasi Peraturan yang dimodifikasi artinya peraturan tersebut disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Modifikasi peraturan yang dilakukan dalam permainan rounders, antara lain pada ukuran lapangan, jumlah pemain, dan lamanya permainan. Modifikasi aturan-aturan tersebut harus disepakati oleh kedua belah pihak, yaitu regu penjaga dan regu pemukul. 4. Peraturan Permainan Rounders Permainan rounders memiliki peraturan-peraturan yang harus diperhatikan. Berikut beberapa peraturan yang harus dijalankan dalam permainan rounders. Peraturan ini dibuat dengan tujuan agar dalam permainan dapat berjalan dengan baik dan sportif. Peraturan-peraturan tersebut, yaitu a. Permainan rounders dimainkan oleh dua regu, setiap regu terdiri atas 12 pemain, dengan pemain cadangan sebanyak 6 orang. b. Sebelum permainan dimulai, diadakan undian. Regu yang memenangkan undian berhak memilih menjadi regu pemukul atau regu jaga. c. Pemukul diberi kesempatan memukul sebanyak 3 kali, apabila pukulan pertama atau kedua baik, ia harus berlari menuju base. d. Urutan memukul bola sesuai dengan nomor yang telah ditentukan. e. Pemukul yang antre di belakangnya tidak boleh mendahului pemukul di depannya. f. Setiap base hanya boleh diisi oleh satu orang pemain saja. g. Setiap pemain regu pemukul berpindah base, regu jaga boleh mematikan dengan cara mengetik atau membakar base. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 8 h. Lama permainan rounders ditentukan oleh inning. Satu inning, yaitu satu kali menjadi regu pemukul dan satu kali menjadi regu penjaga. Untuk peraturan resmi permainan dilakukan dalam 7 inning. i. Pertukaran tempat terjadi apabila 1. Regu penjaga berhasil mematikan regu pemukul sebanyak 6 kali. 2. Regu penjaga berhasil menangkap bola yang dipukul regu pemukul sebanyak 5 kali. j. Kemenangan diraih oleh regu yang berhasil mengumpulkan jumlah poin yang paling banyak. k. Cara menentukan nilai atau angka, yaitu 1. Setiap base yang dilewati pemain mendapat angka 1. 2. Jika dibakar atau terkena tik, tidak mendapat nilai pada base tersebut. 3. Apabila dapat kembali ke ruang tunggu dengan pukulan sendiri dan setiap base selamat maka akan mendapat angka 6. Tugas I. Tugas Individu Coba praktikkan berbagai latihan dasar permainan rounders, yang meliputi 1. Cara memegang, melempar, dan menangkap bola. 2. Cara memukul bola. 3. Cara lari. II. Tugas Kelompok 1. Coba praktikkan secara berkelompok, teknik permainan rounders dengan peraturan yang dimodifikasi. 2. Diskusikan hasil permainan tersebut dengan kelompokmu untuk memperbaiki kekurangannya. B. Permainan Sepak Bola Negara yang pertama kali memperkenalkan dan menyebarluaskan olahraga sepak bola adalah Inggris. Hal ini ditandai dengan dibentuknya badan yang disebut English Football Association pada tanggal 26 Oktober 1863. Selanjutnya tanggal 8 Desember 1863 disusun peraturan permainan sepak bola modern oleh organisasi tersebut. Pada tanggal 21 Mei 1904, atas inisiatif Guerin Perancis dibentuklah federasi sepak bola internasional dengan nama Federation International de Football Association FIFA. Tahun 1930, atas inisiatif Julies Rimet diselenggarakan kejuaraan sepak bola dunia yang pertama bertempat di Montevideo Uruguay. Permainan dan Olahraga 9 Di Indonesia sendiri, organisasi sepak bola baru berdiri pada tanggal 19 April 1930 dengan nama PSSI Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia yang bertempat di Yogyakarta. Pengurus PSSI pertama kali diketuai oleh Ir. Soeratin Sosrosoegondo. Sumber Gambar Lapangan sepak bola Terdapat beberapa teknik dan peraturan yang perlu dikuasai dalam permainan sepak bola. Teknik dan peraturan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Teknik Permainan Sepak Bola Terdapat beberapa teknik dalam permainan sepak bola, di antaranya menendang, mengontrol, menyundul, dan menggiring. a. Teknik menendang bola Apabila dilihat dari perkenaan bola pada kaki, menendang bola dapat dilakukan dengan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, dan punggung kaki. Hasil tendangan tersebut dapat mendatar atau melambung. Tendangan ini dapat dilakukan dengan kaki kiri ataupun kanan. Hasil tendangan ini ditentukan oleh sikap badan dan sikap kaki pada waktu menendang bola. Teknik menendang bola pada permainan sepak bola, bermacam-macam. Teknikteknik tersebut, di antaranya 1. Tendangan bola mendatar Cara melakukan tendangan bola mendatar, yaitu kaki tumpu ditempatkan di samping bola dengan jarak satu kepal. Lutut kaki tumpu agak ditekuk, berat badan seluruhnya pada kaki tumpu. Kaki yang akan digunakan untuk menendang ditempatkan sejajar di belakang bola, pandangan ke arah sasaran. Sumber Dokumen Penerbit Perhatikan gambar! Gambar Teknik tendangan bola mendatar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 10 2. Tendangan bola melambung Cara melakukan tendangan bola melambung, yaitu kaki tumpu ditempatkan di samping bola. Kaki yang akan digunakan untuk menendang ditempatkan di bawah bola. Lutut tumpu agak ditekuk, berat badan pada kaki tumpu, dan pandangan ke arah sasaran. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Teknik tendangan bola melambung 3. Tendangan bola dengan kaki bagian dalam Cara melakukan tendangan bola dengan kaki bagian dalam, yaitu kaki tumpu ditempatkan di samping bola dan lutut agak ditekuk. Telapak kaki yang akan digunakan untuk menendang diputar keluar, kemudian menendang bola tepat di bagian tengahnya dengan kaki bagian dalam. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Teknik tendangan bola dengan kaki bagian dalam 4. Tendangan bola dengan punggung kaki Cara melakukan tendangan bola dengan punggung kaki, yaitu kaki tumpu ditempatkan di samping bola dan lutut agak ditekuk. Lutut kaki yang akan digunakan untuk menendang juga ditekuk. Bola ditendang tepat di bagian tengah dengan punggung kaki. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Teknik tendangan bola dengan punggung kaki 5. Tendangan dengan punggung kaki bagian luar Cara melakukan tendangan dengan punggung kaki bagian luar, yaitu kaki tumpu ditempatkan di samping bola dan lutut agak ditekuk. Lutut kaki yang akan digunakan untuk menendang juga ditekuk. Bola ditendang dengan punggung kaki bagian luar. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Teknik tendangan dengan punggung kaki bagian luar Permainan dan Olahraga 11 b. Teknik mengontrol bola Mengontrol bola maksudnya adalah menahan bola yang datang kepada kita untuk diolah agar dapat ditendangkan sesuai dengan keinginan dan sasaran yang dituju. Mengontrol bola dapat dilakukan dengan kaki bagian dalam, telapak kaki, punggung kaki, kaki bagian luar, paha, dada, perut, dan dahi. Teknik mengontrol bola pada permainan sepak bola bermacam-macam. Teknikteknik tersebut, di antaranya 1. Mengontrol bola dengan telapak kaki Teknik menghentikan bola dengan telapak kaki dapat dilakukan dengan menahan bola yang datang dengan salah satu telapak kaki. Kaki yang lainnya digunakan sebagai kaki tumpu untuk menahan berat badan dan menjaga keseimbangan agar tidak jatuh. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Teknik menghentikan bola dengan telapak kaki 2. Mengontrol bola dengan punggung kaki Teknik mengontrol bola dengan punggung kaki dapat dilakukan dengan cara menahan bola yang datang dari atas, dengan meluruskan kaki. Pada saat bola jatuh mengenai punggung kaki, segera kaki diturunkan agar bola tidak mental kembali sehingga dapat diolah sesuai keinginan. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Teknik menghentikan bola dengan punggung kaki 3. Mengontrol bola dengan kaki bagian dalam Teknik bola dengan kaki bagian dalam dapat dilakukan dengan cara bola yang datang ditahan dengan salah satu kaki, yang agak diangkat menghadap ke depan. Kaki yang lain digunakan sebagai tumpuan, dan berada agak di depan kaki yang digunakan untuk menahan bola. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Teknik menghentikan bola dengan kaki bagian dalam Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 12 4. Mengontrol bola dengan kaki bagian luar Teknik bola dengan kaki bagian luar dapat dilakukan dengan menahan bola yang datang dengan salah satu kaki yang diangkat. Kaki tumpu berada di belakang, dan kaki yang digunakan untuk menahan bola berada di depan dengan lutut agak dibengkokkan. Kaki bagian luar menahan bola, dan badan dimiringkan ke samping. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Teknik menghentikan bola dengan kaki bagian luar 5. Mengontrol bola dengan paha Teknik mengontrol bola dengan paha dapat dilakukan dengan cara menahan bola yang datang dari atas dengan menggunakan paha yang diangkat ke atas. Pada saat bola mengenai paha, segera turunkan paha agar bola dapat dikuasai. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Teknik menghentikan bola dengan paha 6. Mengontrol bola dengan dada Teknik mengontrol bola dengan dada dilakukan dengan cara menahan bola yang datang dari atas, dengan membusungkan dada ke depan dan ke arah atas. Pada saat bola menyentuh dada, segera dada ditarik ke belakang mengikuti arah gerakan bola agar bola tidak mental lagi. Setelah bola jatuh ke tanah, segera dikuasai dengan kaki agar tidak direbut lawan. Perhatikan gambar! 7. Mengontrol bola dengan perut Mengontrol bola dengan perut biasanya dilakukan apabila bola datangnya lurus setinggi perut atau bola yang memantul dari tanah. Cara melakukannya yaitu dengan menahan bola yang memantul tersebut dengan perut. Bola pada saat menyentuh perut, segera perut ditarik ke dalam mengikuti gerakan bola. Tujuannya agar bola dapat segera dikuasai oleh kaki. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Teknik menghentikan bola dengan dada Sumber Dokumen Penerbit Gambar Teknik menghentikan bola dengan perut Permainan dan Olahraga 13 8. Mengontrol bola dengan dahi Teknik mengontrol bola dengan dahi dapat dilakukan dengan cara menahan bola yang datang dari depan menggunakan dahi. Pada saat bola menyentuh dahi, segera dahi ditarik ke belakang bawah, mengikuti gerakan arah bola agar bola tidak terpental kembali. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Teknik menghentikan bola dengan dahi c. Teknik menyundul bola Menyundul bola merupakan salah satu usaha untuk memainkan bola melambung atau bola atas dengan menggunakan kepala kening. Menyundul juga dapat digunakan untuk mencetak gol ke gawang lawan. Berikut beberapa teknik menyundul bola. 1. Menyundul bola dengan dahi Teknik menyundul bola dengan dahi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Tahap persiapan dilakukan dengan berdiri kedua kaki di buka selebar bahu dan lutut agak ditekuk. Kedua tangan ditekuk di depan samping badan, dan pandangan ke depan. b. Langkah selanjutnya, condongkan badan ke belakang, keraskan otot leher, dan berat badan berada di belakang. Pandangan mata tertuju ke arah datangnya bola. c. Gerakkan badan ke depan hingga dahi menyongsong bola. Untuk menambah kecepatan pantulan bola, berikan hentakan atau tekanan dengan meluruskan kaki atau meloncat. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Teknik menyundul bola dengan dahi Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 14 2. Menyundul bola ke dinding Teknik menyundul bola ke dinding dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Pantulkan bola ke dinding, ketika bola memantul kembali maka sambut balik dengan kening. b. Usahakan bola dapat dipantulkan kembali ke dinding. c. Jarak dengan tembok tidak terlalu dekat sekitar 2 meter. d. Lakukan secara berulang-ulang. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Teknik menyundul bola ke dinding 3. Menyundul bola beregu Cara menyundul bola beregu, yaitu a. Siswa berbaris 4–4 saling berhadapan dengan jarak 4-5 langkah. b. Bola pertama dipegang, kemudian dilemparkan ke atas kepala teman yang di depannya dengan arah silang. c. Siswa yang mendapat umpan, kemudian menyundul bola diarahkan ke teman di depannya dengan arah silang juga. d. Lakukan variasi sundulan dengan menggunakan berbagai bagian kepala. e. Lakukan variasi sundulan bola beregu ini berulang-ulang sampai benar-benar dikuasai. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Teknik menyundul bola dengan dahi d. Teknik menggiring bola Menggiring bola artinya membawa bola menggunakan sentuhan kaki dengan tujuan untuk mendekatkan bola pada sasaran, yaitu teman seregu atau gawang lawan. Menggiring bola dapat dilakukan dengan menggunakan kaki bagian dalam, punggung kaki, dan kaki bagian luar. 1. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam Cara menggiring bola dengan kaki bagian dalam biasanya digunakan oleh para pemain yang baru belajar karena paling mudah untuk dipelajari dan dipraktikkan. Sikap kaki waktu menggiring bola sama seperti akan menendang bola dengan kaki bagian dalam. Kaki yang dipergunakan untuk menggiring bola harus selalu dekat dengan bola. Badan dan kaki yang lain, ditempatkan di antara bola dan lawan. Permainan dan Olahraga 15 Cara menggiring bola dengan kaki bagian dalam, yaitu a. Mata melihat pada bola. b. Kepala dan badan berada di atas bola. c. Bola didorong dengan kaki bagian dalam dan tetap dalam jarak terjangkau. d. Bola didorong ke depan dalam garis lurus. e. Posisi badan berada di antara bola dan lawan. 2. Menggiring bola dengan punggung kaki Cara menggiring bola dengan punggung kaki biasanya dilakukan oleh pemain yang sedang bergerak cepat ke depan. Dilakukan dengan cepat, tetapi bola tetap berada dekat dengan punggung kaki. Cara menggiring bola dengan punggung kaki, yaitu a. Mata melihat pada bola. b. Kepala dan badan berada di atas bola. c. Bola disentuh ke depan dengan punggung kaki. d. Ujung kaki yang digunakan untuk menyentuh bola menghadap ke tanah. e. Langkah-langkah yang digunakan adalah langkah pendek. f. Jarak bola tetap dalam jangkauan pemain. g. Badan berada di antara bola dan lawan. 3. Menggiring bola dengan kaki bagian luar Cara menggiring bola dengan kaki bagian luar, yaitu posisi pergelangan kaki diputar ke dalam ke arah kaki tumpu. Bola disentuh dengan kaki bagian luar di tengah-tengahnya. Cara menggiring bola dengan kaki bagian luar, yaitu a. Mata melihat pada bola. b. Kepala dan badan di atas bola. c. Bola disentuh ke depan dalam, garis lurus dengan kaki bagian luar. d. Kaki yang digunakan untuk mendorong bola diputar ke dalam sehingga bagian kaki yang menyentuh bola adalah bagian kaki dekat kelingking. e. Langkah dalam lari tidak boleh terhalang. f. Jarak bola tetap dalam jangkauan pemain. g. Posisi badan berada di antara bola dan lawan. Dalam permainan sepak bola ada strategi yang perlu diterapkan agar mampu menguasai dan memenangkan pertandingan, yaitu teknik penyerangan dan pertahanan. Penyerangan adalah suatu usaha untuk mengacaukan pertahanan lawan dan berusaha untuk membuat gol sebanyak-banyaknya agar dapat memenangkan pertandingan. Ada beberapa pola pertahanan yang dapat diterapkan dalam permainan sepak bola. Hal ini tergantung pada situasi dan tujuan. Apabila situasi memungkinkan untuk mengurangi pertahanan maka dapat dilakukan serangan dengan dibantu oleh pemain belakang. Namun, jika situasi tidak memungkinkan atau untuk mempertahankan kemenangan maka harus dilakukan pertahanan penuh, dengan sesekali saja melakukan serangan balik. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 16 2. Peraturan Permainan Permainan sepak bola dilakukan oleh dua tim, masing-masing tim terdiri atas 11 orang pemain dan beberapa orang pemain cadangan. Masing-masing pemain dalam setiap tim berusaha untuk mencegah pihak lawan memasukkan bola ke gawangnya dan berusaha memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan. Penjaga gawang diperbolehkan memegang bola dengan tangan dan lengan, namun harus di daerah gawangnya sendiri. Berikut beberapa peraturan dalam permainan sepak bola. a. Bola yang dipakai bentuknya bulat. b. Lingkaran bola yaitu 68–71 cm. c. Bahan bola terbuat dari karet, kulit, atau bahan lain yang sejenis dan tidak membahayakan. d. Berat bola yaitu 396–453 gram. e. Tekanan udara bola 0,60–0,70 atmosfer. f. Warna bola terang atau jelas terlihat. g. Dalam pertandingan resmi, bola yang dipakai adalah bola yang disediakan panitia yang memenuhi standar. h. Lama permainan 2 × 45 menit dengan istirahat 10 menit. 3. Permainan Sepak Bola dengan Peraturan yang Dimodifikasi Bentuk permainannya adalah sepak bola mini dengan peraturan sebagai berikut. Lapangan berukuran 50 × 65 m. Daerah gawang tidak ada. Daerah penalti berukuran 14 × 33 m. Gawang berukuran 2 × 6 m. Lamanya permainan 2 × 25 menit. Off side tidak ada. Lemparan ke dalam tidak ada. Bola ditendang ke dalam permainan, semua pemain lawan minimal berjarak 6 m dari bola. h. Semua tendangan bebas dilakukan secara tidak langsung. i. Tidak ada tendangan penalti. j. Tendangan gawang dapat dilakukan dari mana saja di dalam daerah penalti. k. Jumlah pemain 9 orang, dengan susunan 1 penjaga gawang, 3 pemain belakang, 2 pemain tengah, dan 3 pemain depan. a. b. c. d. e. f. g. Tugas I. Tugas Individu 1. Coba praktikkan berbagai teknik permainan sepak bola, yang meliputi a. Teknik menendang bola b. Teknik menghentikan bola c. Teknik menyundul bola d. Teknik menggiring bola 2. Gambarlah lapangan sepak bola beserta keterangannya. Permainan dan Olahraga 17 II. Tugas Kelompok 1. Coba praktikkan secara berkelompok, teknik permainan sepak bola dengan peraturan yang dimodifikasi. 2. Sebutkan klub-klub sepak bola yang ada di Indonesia saat ini! C. Atletik Atletik pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Yunani kira-kira abad ke-6 sebelum Masehi. Orang yang berjasa memperkenalkan atletik adalah Iccus dan Herodicus. Pada zaman Yunani Kuno, setiap 4 tahun sekali diadakan pesta untuk menghormati Dewa Zeus pesta olimpiade. Pada pesta tersebut diperlombakan berbagai perlombaan atau pertandingan. Pada tahun 1930-an, di Indonesia pada masa pemerintahan Hindia Belanda memasukkan atletik ke dalam salah satu mata pelajaran di sekolah-sekolah. Pada tanggal 3 September 1950, lahir Persatuan Atletik Seluruh Indonesia PASI di Semarang, dan akhir tahun itu juga berhasil menyelenggarakan perlombaan atletik di Bandung. Olahraga atletik terbagi ke dalam beberapa cabang. Cabang-cabang atletik, di antaranya lari Sumber cepat, lompat jauh, dan lempar lembing. Berikut Gambar Lari cepat diuraikan cabang-cabang atletik tersebut. 1. Lari Cepat Lari cepat merupakan salah satu cabang atletik dari nomor lari. Lari cepat adalah lari yang dilakukan dengan kecepatan maksimal dari awal start sampai garis finis. Lari cepat juga disebut lari jarak pendek atau sprint. Pelari yang melakukan lari jarak pendek disebut sprinter. Adapun start yang digunakan pada lari jarak pendek adalah start jongkok. Pada perlombaan lari jarak pendek, ada beberapa jarak yang selalu dilombakan, yaitu 100 m, 200 m, 400 m, 110 m gawang, 4 × 100 m estafet, dan 4 × 400 m estafet. Ada beberapa teknik lari cepat yang harus dipelajari oleh seorang sprinter. Beberapa teknik tersebut adalah sebagai berikut. a. Teknik melakukan start Start adalah posisi awal badan di dalam melakukan persiapan untuk melakukan gerakan berlari. Start di dalam perlombaan lari sangat memegang peranan penting, sebab apabila dalam start terjadi kesalahan maka pelari tersebut akan tertinggal. Start yang digunakan dalam lari jarak pendek atau lari cepat adalah start jongkok. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 18 Pada start jongkok ini, sikap start dapat dibagi dalam tiga aba-aba, yaitu 1. Sikap start pada aba-aba ”Bersedia” Cara melakukan start pada aba-aba ”Bersedia”, yaitu a. Meletakkan kedua tangan lebih lebar sedikit dari lebar bahu di belakang garis start. Jari-jari dan ibu jari membentuk huruf V terbalik. Bahu condong ke depan sedikit di depan tangan, dan lengan lurus. b. Kepala rileks sehingga leher tidak tegang, dan pandangan ke depan kira-kira 2,5 meter di depan garis finis. c. Badan atau tubuh rileks dan konsentrasi kepada aba-aba berikutnya. d. Jarak letak kaki terhadap garis start tergantung pada bentuk start yang digunakan start pendek, menengah, dan Sumber Dokumen Penerbit panjang. Gambar Sikap start pada aba-aba Perhatikan gambar! ”Bersedia” 2. Sikap start pada aba-aba ”Siap” Cara melakukan start pada aba-aba ”Siap”,yaitu a. Kedua lengan menopang berat badan. Bahu di atas, dan sedikit ke depan dari kedua tangan. b. Mengangkat pantat sampai lutut depan membentuk sudut 90° atau pantat diangkat sedikit lebih tinggi dari bahu. c. Lengan tetap lurus, dan pada waktu mengangkat panggul, mengambil napas dalam-dalam. d. Memusatkan perhatian pada aba-aba berikutnya aba-aba ”Ya”. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Sikap start pada aba-aba ”Siap” 3. Sikap start pada aba-aba ”Ya” Cara melakukan start pada aba-aba ”Ya”, yaitu a. Ayunkan lengan kiri ke depan, dan lengan kanan ke belakang kuat-kuat. b. Kaki kiri menolak kuat-kuat sampai lurus, dan kaki kanan melangkah secepat mungkin. Langkah pertama ini kurang lebih 45–75 cm di depan garis finis. c. Berat badan harus meluncur lurus ke depan, dari sikap mebungkuk ke sikap lari. d. Langkah kaki makin lama makin melebar, enam sampai sembilan langkah pertama merupakan langkah peralihan. e. Mengambil napas seperti biasa. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Sikap start pada aba-aba ”Ya” Permainan dan Olahraga 19 b. Teknik melakukan lari Pada lari jarak pendek mempunyai teknik tersendiri yang harus dikuasai pelari, yaitu pada waktu lari menggunakan ujung kaki, lutut kaki diangkat tinggi, badan condong ke depan, dan tangan diayunkan dari belakang ke depan secara bergantian. Ayunan tangan dan kecondongan badan berguna untuk membantu kelancaran lajunya gerakan lari dan untuk membantu menjaga keseimbangan. Gerakan tungkai dalam lari jarak pendek memegang peranan penting. Kekuatan dan kelincahan gerakan tungkai harus benar-benar dikuasai. Berikut beberapa latihan kekuatan dan kelincahan gerakan tungkai, tangan, dan badan. 1. Latihan gerakan mengangkat tumit Latihan gerakan mengangkat tumit dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Berdiri dengan kedua ujung kaki di atas lantai. b. Angkat tumit kaki kiri ke atas sehingga kaki kiri tidak menyentuh tanah dan bertumpu pada ujung kaki kanan. c. Letakkan kembali tumit kaki kiri ke lantai, bersamaan dengan itu tumit kaki kanan diangkat ke atas. Demikian seterusnya dilakukan secara bergantian. Mula-mula pelan, makin lama makin cepat dan makin kuat menekan. 2. Latihan gerakan mengangkat paha Latihan gerak mengangkat paha dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Pada saat mengangkat tumit kiri, paha kiri diangkat tinggi sehingga paha dan tungkai bawah membentuk sudut lebih kurang 90°, kemudian segera diturunkan lagi. b. Pada waktu ujung kaki kiri mengenai tanah, tumit dan lutut kaki kanan segera diangkat tinggi, demikian seterusnya dilakukan secara bergantian. Gerakan ini dimulai dari pelan yang kemudian menjadi cepat. 3. Latihan gerakan ayunan tangan Latihan gerakan ayunan tangan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Ayunan tangan dilakukan secara bergantian tangan kiri ke depan dan tangan kanan ke belakang, sikut agak dibengkokkan, dan gerakan dimulai dari persendian bahu tangan rileks. b. Pada saat mengayunkan tangan kanan ke belakang, tangan kiri diayun ke depan. Demikian seterusnya dilakukan secara bergantian, dan dimulai dari pelan makin lama makin cepat. 4. Latihan kecondongan badan Latihan kecondongan badan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Berdiri tegak dengan kaki rapat, kemudian angkat kedua tumit, dan condongkan badan ke depan lurus. b. Pada waktu badan akan jatuh ke depan, secepatnya lutut diangkat dan melangkahkan kaki ke depan, tangan diayun dari belakang ke depan. c. Kemudian lakukan lari beberapa meter ke depan, pertahankan kecondongan badan sampai melewati garis. 20 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 c. Teknik melewati garis finis Teknik untuk memasuki garis finis yang biasa dilakukan oleh pelari dalam perlombaan lari jarak pendek ada tiga, yaitu dengan cara menjatuhkan dada ke depan, dengan cara memiringkan salah satu bahu ke depan, dan dengan cara lari terus secepat-cepatnya sampai melewati garis finis. Ketiga cara ini dapat dipilih sesuai dengan kebiasaan atau keahlian yang dimiliki pelari tersebut. 2. Lompat Jauh Lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat dengan mengangkat kedua kaki ke depan atas dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin melayang di udara yang dilakukan dengan cepat melalui tolakan satu kaki untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Lompat jauh dilakukan dengan tujuan untuk mencapai jarak lompatan yang sejauh-jauhnya dengan menggunakan tumpuan pada salah satu kaki. Untuk mencapai jarak lompatan yang sejauh-jauhnya, kamu harus memiliki kekuatan, kecepatan, dan penguasaan teknik lompatan yang baik. Gaya lompat jauh yang sering dipergunakan dalam perlombaan ada tiga, yaitu gaya jongkok, gaya menggantung, dan gaya berjalan di udara. a. Teknik lompat jauh Untuk memperoleh suatu hasil yang optimal dalam lompat jauh, selain pelompat tersebut harus memiliki kekuatan, daya ledak, kecepatan, ketepatan, kelentukan, dan koordinasi gerakan, juga harus memahami dan menguasai teknik gerakan lompat jauh. Adapun teknik lompat jauh yang harus dikuasai ada beberapa tahapan, yaitu awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan sikap mendarat. 1. Tahap awalan Awalan atau ancang-ancang adalah gerakan permulaan dalam bentuk lari untuk mendapatkan kecepatan pada saat akan melakukan tolakan atau lompatan. Awalan untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi-tingginya sebelum mencapai balok tolakan. Panjang lintasan awalan untuk melakukan lari tidak kurang dari 45 meter. Untuk mendapatkan hasil lompatan yang maksimal, setiap melakukan lompatan harus selalu bertumpu pada balok tolakan dan menggunakan kaki yang melakukan awalan adalah sebagai berikut. a. Lari awalan tergantung dari masing-masing kemampuan pelari. b. Kecepatan berlari ditambah sedikit demi sedikit sebelum sampai pada balok tolakan. Kecepatan lari dipertahankan tetap maksimal sampai balok tolakan. c. Pinggang turun sedikit pada satu langkah akhir lari. 2. Tahap tolakan atau tumpuan Tolakan adalah perubahan atau perpindahan gerakan dari gerakan horizontal ke gerakan vertikal yang dilakukan secara cepat. Sebelumnya pelompat sudah mempersiapkan diri untuk melakukan gerakan sekuat-kuatnya pada langkah terakhir sehingga seluruh tubuh terangkat ke atas melayang di udara. Cara melakukan tolakan atau tumpuan tersebut adalah sebagai berikut. a. Ayunkan paha kaki yang tidak digunakan untuk menumpu secara cepat ke posisi horizontal dan dipertahankan. b. Luruskan sedikit mata kaki, lutut, dan pinggang pada waktu melakukan tolakan. c. Tolakan dilakukan dengan arah ke depan atas sudut tolakan 45 derajat. Permainan dan Olahraga 21 3. Tahap melayang di udara Sikap badan melayang di udara, adalah sikap setelah kaki tolak menolakan kaki pada balok tumpuan, yaitu saat badan melayang di udara bersamaan dengan ayunan kedua lengan ke depan atas. Tinggi dan jauhnya hasil lompatan tergantung dari besarnya kekuatan kaki tolak, dan pelompat dalam meluruskan kaki tumpu selurus-lurusnya dan secepat-cepatnya. Pada tahap melayang di udara, ada tiga teknik yang berbeda yang dapat digunakan, tergantung penguasaan teknik pelompat. Ketiga gaya tersebut, yaitu menggantung, mengambang, dan berjalan di udara. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Tahap melayang di udara 4. Tahap mendarat Sikap mendarat pada lompat jauh baik gaya jongkok, menggantung, maupun gaya berjalan di udara sama. Pada waktu akan mendarat kedua kaki lurus ke depan dengan mengangkat paha ke atas, badan dibungkukkan ke depan, dan kedua tangan ke depan. Mendarat dilakukan pada tumit terlebih dahulu dan mengeper, kedua lutut dibengkokkan ditekuk dan berat badan ke depan supaya tidak jatuh ke belakang. Kepala ditundukkan dan kedua tangan ke depan. Cara melakukan pendaratan adalah sebagai berikut. a. Lengan dan badan ditarik ke depan bawah, begitu juga kaki ditarik mendekati badan. b. Luruskan kaki dan tekuk lagi sedikit sesaat sebelum menyentuh tanah. c. Pada waktu kedua kaki telah mendarat di bak pasir, duduklah di atas kedua kaki. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Tahap mendarat b. Peraturan lompat jauh Ada beberapa peraturan yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan lompat jauh, yaitu 1. Lintasan awalan lompat jauh lebar minimal 1,22 m dan panjang minimal 45 m. 2. Panjang papan tolakan 1,22 m, lebar 20 cm, dan tebal 10 cm. 3. Pada sisi dekat dengan tempat menolak harus diletakkan papan plastisin untuk mengetahui apabila kaki penolak melakukan kesalahan. Papan tolakan harus berwarna putih dan datar dengan tanah, minimal harus ditanam sejauh 1 meter dari tepi depan bak pasir pendaratan. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 22 4. Lebar tempat pendaratan minimal 2,75 m dan panjangnya minimal 10 m. 5. Permukaan pasir di dalam tempat pendaratan harus datar dengan sisi atas papan tolakan. 6. Apabila peserta lomba lebih dari 8 orang, setiap peserta hanya diperbolehkan melompat 3 kali lompatan. 8 pelompat dengan lompatan terbaik dapat melompat tiga kali lagi untuk menentukan pemenangnya. Apabila peserta hanya 8 orang atau kurang, semua peserta harus melompat 6 kali. Cara menentukan pemenangnya, yaitu dengan mengambil pelompat yang lompatannya paling jauh. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Lapangan atau lintasan lompat jauh 3. Lempar Lembing 4m A C 29° 40 m–45 m 15–16 cm 0,75 m 8m B 25–33 cm 2,6–2,7 m Sumber Dokumen Penerbit Gambar Lembing dan lapangan lempar lembing Lempar lembing merupakan salah satu cabang atletik dari nomor lempar. Lempar lembing bertujuan melempar lembing sejauh-jauhnya. Pada lempar lembing terdapat 3 bagian lembing, yang disebut mata lembing, badan lembing, dan titik pusat gravitasi lembing. Panjang lembing yang digunakan untuk putra dan putri berbeda. Panjang lembing untuk putra adalah 2,6–2,7 meter sedangkan panjang lembing untuk putri adalah 2,2 –2,3 m. Cara memegang lembing pada lempar lembing berbeda-beda. Terdapat 3 cara memegang lembing, yaitu cara Amerika, cara Finlandia, dan cara menjepit. Berikut diuraikan teknik dan peraturan-peraturan dalam lempar lembing. Permainan dan Olahraga 23 a. Teknik melempar lembing Teknik melempar lembing dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. 1. Tahap awalan Pada tahap ini, lembing dibawa setinggi kepala dengan lengan bengkok, sikut menghadap ke depan, dan telapak tangan menghadap ke atas. Lembing harus sejajar dengan tanah. Lintasan awal lempar lembing kuran lebih 30 m. 2. Tahap lemparan Tahap lemparan dapat dilakukan dengan cara menarik bahu kanan ke depan dan mencambukkan lengan ke atas bahu, dengan gerakan pelurusan ke depan dan ke atas yang sangat kuat. Tarikan akhir tangan bersamaan dengan gerakan akhir pada kaki kiri. Selanjutnya, tubuh bergerak terus melewati atas kaki bagian depan sesudah lembing dilepaskan, dan satu langkah lagi menggunakan kaki kanan. b. Peraturan lempar lembing Ada beberapa peraturan yang harus dipatuhi untuk melempar lembing. Peraturanperaturan tersebut, yaitu 1. Lembing dipegang, pada tempat pegangan. 2. Mata lembing harus menancap atau menggores tanah di sekitar lemparan. 3. Pelemparan tidak boleh memutar badan sepenuhnya pada saat melempar lembing. 4. Lemparan dibuat melewati atas bahu. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Lempar lembing Tugas I. Tugas Individu 1. Coba praktikkan teknik lari cepat dan teknik lompat jauh. 2. Sebutkan nomor-nomor dalam lari cepat/lari jarak pendek. 3. Buatlah gambar lapangan lompat jauh! II. Tugas Kelompok Coba amati teman kalian yang sedang mempraktikkan olahraga lempar lembing, kemudian analisis apa kekurangan dan kelebihan dalam gerakannya. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 24 Rangkuman Rounders termasuk cabang olahraga permainan, yaitu permainan bola kecil yang dilakukan secara beregu. Dalam satu regu rounders terdiri atas 12 pemain. Teknik dasar permainan rounders adalah melempar, menangkap, memukul, dan sliding. Lapangan permainan rounders berbentuk segi lima beraturan di setiap sudutnya terdapat base sebagai tempat hinggap pelari. Di Indonesia organisasi sepak bola berdiri pada tanggal 19 April 1930 dengan nama PSSI Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia di Yogyakarta. Pengurus PSSI pertama kali diketuai oleh Ir. Soeratin Sosrosoegondo. Teknik dasar permainan sepak bola adalah menendang, menghentikan, menyundul, dan menggiring bola. Dalam permainan sepak bola ada dua taktik dan strategi yang perlu diterapkan agar mampu menguasai dan memenangkan pertandingan, yaitu teknik penyerangan dan pertahanan. Lari cepat merupakan salah satu cabang atletik dari nomor lari. Lari cepat adalah lari yang dilakukan dengan kecepatan maksimal dari awal start sampai garis finis. Ada beberapa teknik lari cepat yang harus dipelajari oleh seorang sprinter, yaitu teknik melakukan start, teknik melakukan lari, dan teknik melewati garis finis. Teknik lompat jauh meliputi teknik awalan, tolakan, melayang di udara, dan teknik mendarat. Adapun pada lempar lembing terdapat tiga cara memegang lembing, yaitu cara Amerika, cara Finlandia, dan cara menjepit. Refleksi Sebagai tindak lanjut dari hasil belajar kalian, coba jawablah soal-soal dalam latihan berikut ini. Kemudian tukarkan kertas jawaban soal itu kepada teman kelasmu. Lakukanlah koreksi, kemudian hitunglah jawaban soal yang benar. Untuk mengetahui raihan prestasi belajar kalian, masukkanlah dalam rumus berikut ini! Tingkat penguasaan kompetensi = Jumlah jawaban yang benar Jumlah soal × 100 % Arti tingkat penguasaan kompetensi yang kalian capai adalah 90%–100% artinya baik sekali 80%–89% artinya baik 70%–79% artinya cukup 60%–69% artinya kurang Jika tingkat penguasaan kompetensi kalian mencapai angka di atas 80% berarti dapat meneruskan kegiatan belajar berikutnya. Namun jika tingkat penguasaan kompetensi kalian kurang dari angka 80% artinya kalian harus mengulang materi pelajaran tersebut. Permainan dan Olahraga 25 Latihan Ayo kerjakan pada buku tugasmu. l. Mari memilih salah satu huruf a, b, c, atau d dari jawaban berikut yang paling tepat. 1. Lapangan permainan rounders berbentuk .... a. segitiga b. persegi panjang c. segi lima beraturan d. lingkaran 2. Orang yang pertama kali menciptakan permainan rounders adalah .... a. George Hancouver b. William J. Naismith c. George Hanchock d. George William 3. Berikut ini adalah peralatan yang digunakan dalam permainan rounders, yaitu .... a. tempat hinggap, sapu tangan, dan home plate b. pemukul, bola, dan sapu tangan c. pemukul, bola, dan sarung tangan d. bola, home plate, raket 4. Jumlah pemain setiap regu dalam permainan rounders adalah .... a. 6 orang dengan 3 orang cadangan b. 8 orang dengan 4 orang cadangan c. 10 orang dengan 5 orang cadangan d. 12 orang dengan 6 orang cadangan 5. Negara yang pertama kali memperkenalkan dan menyebarkan permainan sepak bola adalah .... a. Inggris b. Jepang c. Meksiko d. Argentina 6. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia PSSI dibentuk pada tanggal .... a. 17 Agustus 1945 b. 19 April 1965 c. 19 April 1930 d. 20 Mei 1930 7. Lari cepat termasuk cabang olahraga .... a. permainan b. atletik c. senam d. renang 26 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 8. Berikut ini yang tidak termasik tahapan-tahapan teknik lompat jauh adalah .... a. awalan/ancang-ancang b. tolakan/tumpuan c. melayang di udara d. menjaga keseimbangan 9. Panjang lembing yang digunakan untuk putra adalah .... a. 2,4–2,5 m b. 2,5–2,6 m c. 2,6–2,7 m d. 2,7–2,8 m 10. Berikut ini yang tidak termasuk bagian-bagian lembing adalah .... a. mata lembing b. badan lembing c. titik tumpuan lembing d. titik pusat gravitasi lembing II. Mari menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar. 1. 2. 3. 4. 5. Apa saja yang termasuk ke dalam teknik dasar bermain rounders! Bagaimana sikapmu melihat pertandingan sepak bola wasitnya tidak tegas? Apa saja teknik dasar permainan sepak bola? Sebutkan teknik dasar lompat jauh! Sebutkan peraturan-peraturan dalam lempar lembing! III. Mari melakukan kegiatan berikut ini. 1. Lempar tangkap bola dengan teman berjarak 10 meter. 2. Menendang dan menyundul bola ke arah gawang. 3. Berlari sprint dengan jarak 50 meter. Kebugaran Jasmani 27 Bab 2 Kebugaran Jasmani Kata-kata Kunci Kata-kata kunci yang akan kalian pelajari pada bab ini adalah - circuit training cooling down latihan kelenturan - - pull up push up sit up squat jump warming up Pernahkah kalian melakukan latihan-latihan kebugaran jasmani? Apa saja manfaat yang kalian dapatkan setelah melakukan latihan-latihan tersebut? Latihan kebugaran jasmani sangat bermanfaat bagi tubuh kita, di antaranya dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan membentuk tubuh menjadi bagus dan kuat. Kebugaran jasmani memiliki dua aspek, yaitu 1. Kesehatan, meliputi kekuatan dan daya tahan otot, daya tahan jantung dan paruparu, serta fleksibilitas. 2. Performa, meliputi koordinasi, agilitas, kecepatan, dan keseimbangan. Kalian tentunya ingin memiliki tubuh yang bagus dan kuat kan? Untuk itu mari mempelajari kebugaran jasmani pada bab ini. Sumber Gambar Senam ayo bersatu Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan mampu 1. Melakukan teknik latihan perbaikan tubuh. 2. Melakukan teknik latihan kelenturan. 3. Melakukan teknik latihan kekuatan. 28 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 A. Latihan Perbaikan Tubuh Postur tubuh kita dapat diperbaiki dengan melakukan olahraga secara teratur, disiplin, dan terarah. Ada bagian-bagian tubuh yang harus dilatih untuk memperbaiki postur tubuh. Bagian-bagian tubuh tersebut antara lain otot punggung, perut, pinggang, kaki, lengan, dan tungkai. Latihan secara teratur akan mendatangkan perbaikan tubuh berupa 1. Terbangunnya kekuatan dan daya tahan otot, kekuatan tulang, dan persendian sehingga tubuh menjadi sehat dan berisi. 2. Daya tahan aerobik meningkat. 3. Membakar kalori yang memungkinkan tubuh terhindar dari kegemukan obesitas. Latihan perbaikan tubuh dibedakan menjadi tiga macam, yaitu latihan dasar, latihan berangkai, dan latihan daya tahan. 1. Latihan Dasar Latihan dasar dilakukan untuk memperoleh suatu daya tahan tubuh yang baik, seperti daya tahan otot lengan, bahu, dan tungkai. Oleh karena itu, dalam latihan dasar perlu memerhatikan tahap-tahap berikut. a. Pemanasan warming up Setiap kegiatan latihan haruslah dimulai dengan tahapan pemanasan karena pada tahapan ini semua otot yang pada mulanya masih rileks disiapkan untuk mengikuti latihan berikutnya. Jadi dengan kata lain, pemanasan merupakan awal dari semua kegiatan latihan. b. Latihan inti Pada latihan inti sebaiknya dilakukan dengan maksimal agar semua tujuan yang diharapkan dapat tercapai. c. Latihan pendinginan cooling down Pada tahapan pendinginan, semua kegiatan latihan mulai diturunkan sedikit demi sedikit agar keadaan tubuh pada akhirnya dapat kembali seperti semula. 2. Latihan Berangkai Latihan berangkai circuit training merupakan serangkaian kegiatan yang mencakup beberapa gerakan dalam olahraga. Latihan ini bermanfaat untuk melatih kelenturan, kekuatan, kelincahan, kecepatan, daya tahan, dan sebagainya. Variasi gerakan pada latihan ini sangat bervariasi, tergantung dari tujuan latihannya. Misalnya, jika kita akan melatih kelenturan dan kekuatan maka rangkaian gerakannya dapat berupa sikap kayang, jalan kepiting, sit up, mencium lutut, squat jump, dan lari 100 meter. Kebugaran Jasmani 29 Pos 1 Pos 6 Pos 2 Pos 5 Pos 4 Pos 3 Sumber Dokumen Penerbit Gambar Latihan berangkai 3. Latihan Daya Tahan Latihan daya tahan merupakan serangkaian gerakan yang bertujuan untuk melatih/ meningkatkan daya tahan tubuh. Latihan ini juga bermanfaat untuk melatih kekuatan otot-otot besar, seperti otot perut, kaki, dan tangan, serta untuk melatih pernapasan. Latihan daya tahan ini dapat dilakukan dengan kegiatan lari jarak menengah, lari dengan menggendong teman, ataupun lari bolak-balik untuk memindahkan suatu benda. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Lari bolak-balik memindahkan benda B. Latihan Kelenturan Latihan kelenturan adalah latihan yang bertujuan untuk melatih kemampuan setiap persendian agar dapat meregang sehingga dapat menyesuaikan dengan gerakan yang dikehendaki. Hal ini disebabkan kelenturan tubuh yang baik akan memudahkan seseorang untuk melakukan gerakan-gerakan dalam setiap cabang olahraga. Sebagai contoh, ketika seseorang itu sering melakukan latihan maka kelenturan tubuhnya akan baik sehingga disaat ia melakukan gerakan maka gerakangerakannya akan terlihat lincah dan lentur. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Latihan kelenturan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 30 Latihan kelenturan, di antaranya latihan kelenturan otot leher, latihan kelenturan otot bahu, latihan kelenturan otot tangan, latihan kelenturan otot pinggang, dan latihan kelenturan otot lutut. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut. 1. Latihan Kelenturan Otot Leher Latihan kelenturan otot leher dapat dilakukan dengan 3 cara. Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut. a. Cara melakukan latihan kelenturan otot leher adalah sebagai berikut. 1. Tubuh berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu. 2. Kedua tangan di pinggang. 3. Kepala digerakkan ke atas dan ke bawah. 4. Lakukan gerakan secara berulangulang. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Latihan kelenturan otot leher b. Cara melakukan latihan kelenturan otot leher adalah sebagai berikut. 1. Tubuh berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu. 2. Kedua tangan di pinggang. 3. Kepala menengok ke kanan dan ke kiri. 4 Lakukan gerakan secara berulangulang. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Latihan kelenturan otot leher c. Cara melakukan latihan kelenturan otot leher adalah sebagai berikut. 1. Tubuh berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu. 2. Kedua tangan di pinggang. 3. Gelengkan kepala ke kanan dan ke kiri. 4. Lakukan gerakan secara berulangulang. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Latihan kelenturan otot leher Kebugaran Jasmani 31 2. Latihan Kelenturan Otot Bahu Latihan kelenturan otot bahu dapat dilakukan dengan 2 cara. Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut. a. Cara melakukan latihan kelenturan otot bahu adalah sebagai berikut. 1. Tubuh berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu. 2. Kedua tangan diluruskan ke bawah. 3. Putar bahu ke depan. 4. Lakukan gerakan secara berulang-ulang. 5. Putar bahu ke belakang. 6. Lakukan gerakan secara berulang-ulang. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Latihan kelenturan otot bahu b. Cara melakukan latihan kelenturan otot bahu adalah sebagai berikut. 1. Tubuh berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu. 2. Kedua tangan di depan dada. 3. Kedua tangan di depan dada dan ditarik ke belakang. 4. Kedua tangan direntangkan. 5. Lakukan gerakan secara berulangulang. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Latihan kelenturan otot bahu 3. Latihan Kelenturan Otot Tangan Latihan kelenturan otot tangan dapat dilakukan dengan 2 cara. Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut. a. Cara melakukan latihan kelenturan otot tangan adalah sebagai berikut. 1. Tubuh berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu. 2. Tangan kanan ditarik ke kiri melewati depan dada. 3. Tangan kiri memegang sikut tangan kanan. 4. Tangan kanan ditarik ke kiri melewati depan dada. 5. Tangan kanan memegang sikut tangan kiri. 6. Lakukan gerakan secara berulang-ulang. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Latihan kelenturan otot tangan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 32 b. Cara melakukan latihan kelenturan otot tangan adalah sebagai berikut. 1. Tubuh berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu. 2. Kedua tangan direntangkan. 3. Putar kedua tangan ke arah depan. 4. Putar kedua tangan ke arah belakang. 5. Lakukan putaran dari putaran kecil sampai putaran besar. 6. Lakukan gerakan secara berulangulang. Sumber Dokumen Penerbit Perhatikan gambar! Gambar Latihan kelenturan otot tangan 4. Latihan Kelenturan Otot Perut Latihan kelenturan otot perut dapat dilakukan dengan 2 cara. Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut. a. Cara melakukan latihan kelenturan otot perut adalah sebagai berikut. 1. Tubuh berdiri tegak, kaki rapat. 2. Kedua tangan lurus ke depan. 3. Kedua tangan menyentuh kedua ujung kaki. 4. Kedua tangan diangkat ke atas kepala. 5. Lakukan gerakan secara berulangulang. Sumber Dokumen Penerbit Perhatikan gambar! Gambar Latihan kelenturan otot perut b. Cara melakukan latihan kelenturan otot perut adalah sebagai berikut. 1. Posisi tubuh berbaring. 2. Kedua telapak kaki bertumpu pada lantai. 3. Kedua telapak tangan menyentuh lantai dengan posisi di atas pundak. 4. Perut diangkat ke atas hingga posisi tubuh seperti setengah lingkaran. 5. Tahan gerakan dalam beberapa saat. 6. Turunkan perut dengan pelan dan hati-hati. 7. Lakukan gerakan dengan bantuan teman dan di atas matras. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Kayang Kebugaran Jasmani 33 5. Latihan Kelenturan Otot Pinggang Latihan kelenturan otot pinggang dapat dilakukan dengan 2 cara. Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut. a. Cara melakukan latihan kelenturan otot pinggang adalah sebagai berikut. 1. Tubuh berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu. 2. Kedua tangan direntangkan ke kanan dan ke kiri. 3. Tangan diputar ke kanan dengan posisi tangan kanan tetap telentang dan tangan kiri di depan dada. 4. Tangan diputar ke kiri, dengan posisi tangan kiri tetap telentang dan tangan kanan di depan dada. 5. Lakukan gerakan secara berulangulang. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Latihan kelenturan otot pinggang b. Cara melakukan latihan kelenturan otot pinggang adalah sebagai berikut. 1. Tubuh berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu. 2. Kedua tangan di pinggang. 3. Putar dada ke kanan sebanyak dua kali. 4. Putar dada ke kiri sebanyak dua kali. 5. Lakukan gerakan secara berulang-ulang. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Latihan kelenturan otot pinggang 6. Latihan Kelenturan Otot Lutut Latihan kelenturan otot lutut dapat dilakukan dengan 2 cara. Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut. a. Cara melakukan latihan kelenturan otot lutut adalah sebagai berikut. 1. Posisi tubuh duduk bersila. 2. Kedua telapak kaki disatukan dan dirapatkan dengan pantat. 3. Kedua tangan memegang lutut kanan dan kiri. 4. Tekan lutut ke bawah selama beberapa kali. 5. Lakukan gerakan secara berulang-ulang. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Latihan kelenturan otot lutut Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 34 b. Cara melakukan latihan kelenturan otot lutut adalah sebagai berikut. 1. Posisi tubuh duduk dengan kaki menjulur ke depan. 2. Kedua kaki dirapatkan. 3. Kedua tangan memegang ujung telapak kaki. 4. Lakukan gerakan mencium lutut. 5. Tahan gerakan mencium lutut hingga beberapa saat. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Latihan kelenturan otot lutut B. Latihan Kekuatan Latihan kekuatan adalah latihan yang berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh. Gerakan latihan kekuatan sangat beragam, tergantung pada otot mana yang akan yang perlu diperhatikan dalam menjaga keselamatan dalam latihan kekuatan antara lain 1. Melakukan pemanasan sebelum latihan. 2. Mengajarkan teknik gerakan dengan benar. 3. Beban diterapkan secara bertahap. 4. Jangan memaksakan beban sehingga terlampau berat bagi anak. 5. Kendalikan peningkatan dengan kemajuan yang pelan, jangan mendadak. 6. Program dan tahapan latihan harus diselaraskan dengan kemampuan setiap anak. Terdapat beberapa macam latihan kekuatan, di antaranya latihan kekuatan otot tangan, perut, dan kaki. Berikut penjelasan dari setiap latihan kekuatan. 1. Latihan Kekuatan Otot Tangan Latihan kekuatan otot tangan dapat dilakukan secara perorangan ataupun secara kelompok. Latihan kekuatan otot tangan yang dilakukan secara perorangan, di antaranya push up, handstand, dan pull up. Adapun yang dilakukan secara berkelompok, di antaranya gerobak dorong dan tarik tambang. Kebugaran Jasmani 35 a. Push up 1. 2. 3. 4. 5. 6. Cara melakukan gerakan push up adalah sebagai berikut. Posisi tubuh tidur telungkup. Kedua telapak tangan menyentuh lantai di samping dada. Kedua kaki dirapatkan dan jari-jari kaki menyentuh lantai. Angkat tubuh ke atas hingga kedua tangan lurus. Turunkan tubuh ke bawah, tetapi tidak menyentuh lantai. Lakukan gerakan mengangkat tubuh dan menurunkannya kembali secara berulangulang. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Push up b. Pull up Cara melakukan gerakan pull up adalah sebagai berikut. 1. Siapkan palang sebagai pegangan. 2. Posisi tubuh bergelantung dengan kedua tangan memegang palang. 3. Angkat tubuh ke atas hingga palang di depan dada. 4. Turunkan tubuh ke bawah seperti posisi awal. 5. Lakukan gerakan mengangkat tubuh dan menurunkannya kembali secara berulangulang. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Pull up c. Gerobak dorong Cara melakukan gerakan gerobak dorong adalah sebagai berikut. 1. Posisi tubuh telungkup dan berdiri dengan kedua tangan. 2. Kedua kaki dipegang oleh teman. 3. Lakukan gerakan berjalan dengan kedua tangan. 4. Lakukan gerakan secara bergantian. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Gerobak dorong Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 36 d. Tarik tambang 1. 2. 3. 4. Cara melakukan gerakan tarik tambang adalah sebagai berikut. Siapkan tambang atau tali yang kuat. Bentuklah dua kelompok dengan jumlah anggota yang sama. Peganglah kedua ujung tambang sesuai dengan kelompok masing-masing. Lakukan tarik tambang antara kedua kelompok. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Tarik tambang 2. Latihan Kekuatan Otot Perut Latihan otot perut juga dapat dilakukan dengan perorangan ataupun berpasangan. Contohnya, gerakan mengangkat kaki dilakukan secara perorangan, sedangkan sit up dapat dilakukan secara perorangan ataupun secara berpasangan. a. Gerakan mengangkat kaki 1. 2. 3. 4. 5. 6. Cara melakukan gerakan mengangkat kaki adalah sebagai berikut. Posisi tubuh tidur telentang dengan kedua tangan lurus di samping badan. Kedua kaki dirapatkan. Tarik napas dalam-dalam bersamaan dengan mengangkat kaki ke atas. Tahan napas dan turunkan kaki ke bawah, tetapi jangan disentuhkan dengan lantai hingga beberapa saat. Keluarkan pernapasan bersamaan dengan menurunkan kaki ke lantai. Lakukan gerakan secara berulang-ulang. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Gerakan mengangkat kaki Kebugaran Jasmani 37 b. Sit up Latihan ini dapat dilakukan secara perorangan ataupun berpasangan. Latihan berpasangan dilakukan bagi para pemula karena mereka belum terbiasa sehingga jika melakukannya secara perorangan gerakan menjadi salah, sebab kaki akan terangkat. Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut. 1. Satu orang dalam posisi tidur telentang dengan kedua kaki dirapatkan dan posisi lutut agak dibengkokkan. 2. Kedua tangan diletakkan di belakang kepala. 3. Satu orang lainnya memegang kaki untuk menahan agar kaki tidak terangkat. 4. Angkat badan ke atas hingga dada menyentuh kaki, dengan dibantu teman menahan kaki agar tidak terangkat. 5. Turunkan badan hingga pada posisi semula. 6. Lakukan gerakan secara berulang-ulang dan Sumber Dokumen Penerbit bergantian. Gambar Sit up 3. Latihan Kekuatan Otot Kaki Latihan otot kaki dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan naik turun tangga dan gerakan squat jump. Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut. a. Naik turun tangga Cara melakukan gerakan naik turun tangga adalah sebagai berikut. 1. Siapkan tangga yang memiliki beberapa anak tangga. 2. Langkahkan kaki kanan yang diikuti kaki kiri untuk menaiki tangga. 3. Langkahkan kaki kanan yang diikuti kaki kiri untuk menuruni tangga. 4. Lakukan gerakan secara berulangulang. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Naik turun tangga b. Squat jump Cara melakukan gerakan squat jump adalah sebagai berikut. 1. Posisi tubuh jongkok, tungkai kaki kiri sebagai tumpuan untuk duduk, dan kedua tangan berada di belakang kepala. 2. Loncatkan tubuh ke atas dengan tangan tetap berada di belakang kepala, diikuti tumpuan dengan posisi kebalikan, yaitu tumpuan dengan tungkai kaki kanan. 3. Lakukan gerakan secara berulang-ulang. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Squat jump Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 38 c. Lari menggendong teman Cara melakukan gerakan lari menggendong teman adalah sebagai berikut. 1. Carilah teman yang memiliki postur tubuh seimbang. 2. Gendonglah temanmu dari ujung lapangan ke ujung lapangan. 3. Bergantilah temanmu untuk menggendongmu sampai ujung lapangan semula. 4. Lakukan gerakan secara berulang-ulang. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Lari menggendong teman Tugas I. Tugas Individu 1. Coba praktikkan gerakan untuk melatih kelenturan otot leher, tangan, perut, pinggang, dan lutut. 2. Coba praktikkan gerakan push up, naik turun tangga, dan squat jump. 3. Menurut pendapatmu, apa saja manfaat latihan kebugaran jasmani secara teratur? II. Tugas Kelompok 1. Kunjungilah tempat latihan kebugaran jasmani di kotamu! 2, Tanyakan kepada pengelola/instruktur, bentuk-bentuk latihan kebugaran jasmani. 3. Tulis kesan-kesan yang didapat oleh kelompokmu dalam kunjungan tersebut. Rangkuman Kebugaran jasmani merupakan kondisi yang selalu diharapkan oleh setiap orang. Untuk memperoleh kondisi tubuh yang bugar dapat dilakukan dengan jalan berolahraga. Olahraga yang baik haruslah memuat latihan perbaikan tubuh, latihan kelenturan, dan latihan kekuatan. Latihan perbaikan tubuh dibedakan menjadi tiga macam, yaitu latihan dasar, latihan berangkai, dan latihan daya tahan. Latihan kelenturan berfungsi untuk melatih kelenturan otot-otot tubuh, seperti otot leher, otot bahu, otot tangan, otot perut, otot pinggang, dan otot lutut. Latihan kekuatan berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh. Latihan kekuatan ini dibedakan atas latihan kekuatan otot tangan, perut, dan kaki. Kebugaran Jasmani 39 Refleksi Sebagai tindak lanjut dari hasil belajar kalian, coba jawablah soal-soal dalam latihan berikut ini. Kemudian tukarkan kertas jawaban soal itu kepada teman kelasmu. Lakukanlah koreksi, kemudian hitunglah jawaban soal yang benar. Untuk mengetahui raihan prestasi belajar kalian, masukkanlah dalam rumus berikut ini! Tingkat penguasaan kompetensi = Jumlah jawaban yang benar Jumlah soal × 100 % Arti tingkat penguasaan kompetensi yang kalian capai adalah 90%–100% artinya baik sekali 80%–89% artinya baik 70%–79% artinya cukup 60%–69% artinya kurang Jika tingkat penguasaan kompetensi kalian mencapai angka di atas 80% berarti dapat meneruskan kegiatan belajar berikutnya. Namun jika tingkat penguasaan kompetensi kalian kurang dari angka 80% artinya kalian harus mengulang materi pelajaran tersebut. Latihan Ayo kerjakan pada buku tugasmu. l. Mari memilih salah satu huruf a, b, c, atau d dari jawaban berikut yang paling tepat. 1. Latihan dasar tidak memuat latihan .... a. pemanasan c. berangkai b. inti d. pendinginan 2. Warming up merupakan istilah dari latihan .... a. pemanasan c. berangkai b. inti d. pendinginan 3. Latihan yang berfungsi untuk melatih kelenturan, kekuatan, kelincahan, kecepatan, dan daya tahan secara sekaligus disebut latihan .... a. inti c. dasar b. berangkai d. pendinginan 4. Latihan daya tahan berfungsi untuk melatih kekuatan otot-otot besar dan melatih .... a. kelenturan c. perbaikan anggota tubuh b. kekuatan d. pernapasan 40 5. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 Gerakan pada gambar di samping untuk melatih .... a. kelenturan otot leher b. kelenturan otot bahu c. kekuatan otot leher d. kekuatan otot bahu 6. Melakukan gerakan seperti huruf S, berfungsi untuk melatih kelenturan otot .... a. tangan c. perut b. bahu d. pinggang 7. Gerakan untuk melatih kekuatan otot perut, yaitu .... a. squat jump c. handstand b. sit up d. gerobak dorong 8. Gerakan naik turun tangga berfungsi untuk melatih .... a. kelenturan otot kaki c. kekuatan otot kaki b. kelenturan otot lutut d. kekuatan otot perut 9. Contoh latihan beregu yang dilakukan dengan mengedepankan kekompakan, sportivitas, dan tidak ada kecurangan adalah .... a. gerobak dorong c. menggendong teman b. tarik tambang d. sit up 10. Gambar di samping merupakan gerakan .... a. push up b. sit up c. handstand d. squat jump II. Mari menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar. 1. 2. 3. 4. 5. Apa sajakah yang termasuk otot-otot besar? Apa yang kamu ketahui tentang latihan kelenturan? Persendian otot apakah yang dilatih dalam latihan kelenturan? Apa fungsi dari latihan kekuatan? Gerakan-gerakan apa saja yang berfungsi untuk melatih kekuatan otot tangan? III. Mari melakukan kegiatan berikut ini. 1. Praktikkan gerakan-gerakan kelenturan otot bahu! 2. Praktikkan gerakan push up! 3. Praktikkan gerakan sit up dengan temanmu! Senam 41 Bab 3 Senam Kata-kata Kunci Kata-kata kunci yang akan kalian pelajari pada bab ini adalah - pemanasan - guling belakang - handstand - pendinginan - guling depan - headstand Senam merupakan salah satu cabang olahraga yang mengandalkan aktivitas, baik sebagai olahraga sendiri maupun untuk cabang olahraga lain. Oleh karena itu, olahraga senam disebut juga sebagai olahraga dasar. Senam merupakan kegiatan badan/fisik yang dapat membantu mengoptimalkan perkembangan anak. Setiap gerakan senam memberikan sumbangan terhadap perkembangan jasmani anak. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa hal yang dibutuhkan dalam senam, seperti kekuatan, kelenturan, fleksibilitas, dan daya tahan. Gerakan pada gambar berikut ini merupakan gerakan headstand. Gerakan headstand adalah gerakan berdiri dengan kepala, badan dan kaki lurus ke atas dengan kepala sebagai tumpuan dan kedua tangan menjaga keseimbangan. Sumber Gambar 3. 1 Headstand Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan mampu 1. Melakukan gerakan pemanasan dan pendinginan dalam senam. 2. Melakukan gerakan senam lantai. 42 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 A. Pemanasan dan Pendinginan dalam Senam Pemanasan dan pendinginan memiliki arti penting dalam olahraga senam. Pemanasan dilakukan sebelum melakukan senam. Adapun pendinginan dilakukan setelah melakukan senam. 1. Pemanasan Warming Up Sebelum melakukan gerakan senam sebaiknya terlebih dahulu melakukan pemanasan. Latihan pemanasan berguna untuk melemaskan otot-otot yang akan kita gunakan dalam latihan. Di samping itu pemanasan berguna untuk menghindarkan diri dari cedera yang serius, atau cedera berat. Pemanasan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut. a. Pemanasan statis Pemanasan statis bertujuan untuk meregangkan otot-otot tubuh agar siap melakukan aktivitas yang akan dilakukan. Pemanasan statis harus dilakukan secara berurutan sistematis, mulai dari kepala sampai dengan kaki. Salah satu bentuk pemanasan statis, yaitu meregangkan otot-otot bagian lengan dan bahu, serta otot bagian dada dan pinggang. Setiap gerakan pemanasan menggunakan hitungan 2 × 8 hitungan. b. Pemanasan dinamis Pemanasan dinamis ini dilakukan dengan cara menggerak-gerakkan persendian, dimulai dari leher sampai dengan pergelangan kaki. Pemanasan ini bertujuan untuk memberikan fleksibilitas gerak otot dan persendian saat melakukan gerakan senam. Salah satu bentuk gerakan pemanasan dinamis, yaitu dengan menggerakkan persendian leher agar mendapatkan fleksibilitas kerja otot dan persendian leher semakin luas, serta menghindari terjadinya cedera. Adapun bentuk gerakan pemanasan dinamis tersebut banyak dan bervariasi, tergantung kreativitas masing-masing pesenam. Namun, secara garis besar gerakangerakan tersebut mencakup sebagai berikut. 1. Pelemasan otot leher Pelemasan otot leher ini terdiri atas beberapa gerakan sebagai berikut. a. Gerakan menggelengkan kepala ke kiri dan ke kanan Gerakan menggelengkan kepala ke kiri dan ke kanan dilakukan dengan hitungan 2 kali ke kiri dan 2 kali ke kanan, atau hitungan 4 kali ke kiri dan 4 kali ke kanan. b. Gerakan menundukkan kepala Gerakan menundukkan kepala dilakukan dengan hitungan 2 kali menunduk dan 2 kali menengadah. Lakukan gerakan ini sampai 2 x 8 hitungan. c. Gerakan menoleh ke kiri dan ke kanan Gerakan menoleh ke kiri dan ke kanan dapat dilakukan seperti latihan pertama, yaitu 2 kali menoleh ke kiri dan 2 kali menoleh ke kanan. Ketiga gerakan ini, kaki dalam posisi kangkang. Senam 43 2. Pelemasan otot bahu, dada, dan punggung Pelemasan otot bahu, dada, dan punggung terdiri atas beberapa gerakan sebagai berikut. a. Meregangkan otot bahu dan dada Cara merenggangkan otot bahu dan dada, yaitu tekuklah kedua tangan di depan dada, pada hitungan 1 dan 2 tarik lengan ke belakang dengan kedua tangan ditekuk, kemudian hitungan 3 dan 4 tariklah tangan ke samping dengan dibuka. Gerakan ini dapat dibuat variasi, misalnya gerakannya membentuk huruf I atau huruf S. Kaki dalam posisi kangkang. b. Meregangkan otot punggung Cara melakukan gerakan meregangkan otot punggung yaitu dengan menjalinkan kedua tangan ke depan dada kemudian dorong dan tahan gerakan ini sampai 2 × 8 hitungan. Kedua kaki dalam posisi kangkang. 3. Pelemasan otot pinggang dan perut a. Membungkukkan badan ke depan Cara melakukan gerakan membungkukkan badan ke depan, yaitu dengan membungkukkan badan ke depan sampai tangan menyentuh tanah, kemudian menengadahkan badan, gerakan ini ditahan sampai 2 × 8 hitungan. Posisi kaki lurus dan rapat. b. Menekuk badan ke kiri dan kanan Cara melakukan gerakan menekuk badan ke kiri dan kanan, yaitu dengan menekuk badan ke kiri dan ke kanan dengan kedua tangan di pinggang. Tahan gerakan ini masing-masing 1 × 8 hitungan. Posisi kaki merapat, dan jaga keseimbangan agar tidak jatuh. 4. Pelemasan otot kaki a. Menekuk lutut Cara melakukan gerakan ini adalah dengan berdiri kedua kaki rapat, kemudian tekuk lutut kanan ke atas, luruskan ke depan, dan kaki kiri sebagai tumpuan. Lakukan gerakan ini sampai 1 × 8 hitungan. Lakukan secara bergantian. b. Duduk selonjor mencium lutut Cara melakukan gerakan duduk selonjor mencium lutut adalah dengan duduk dan kedua kaki rapat dan lurus ke depan, kemudian bungkukkan badan sampai hidung mencium lutut, tahan gerakan ini sampai 1 × 8 hitungan. 2. Pendinginan Cooling Down Pendinginan berguna untuk memulihkan otot kepada keadaan semula. Gerakan pendinginan ini dapat dilakukan seperti pada gerakan pemanasan hanya bedanya dalam bentuk peregangan. Hitungan gerakan ini dapat dilakukan 1 × 8 atau 2 × 8 hitungan. Latihan gerakan pendinginan dilakukan setelah melakukan latihan inti. Tujuan gerakan pendinginan agar otot kembali rileks. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 44 B. Senam Lantai Senam lantai merupakan salah satu dari rumpun senam. Sesuai dengan namanya senam lantai, maka gerakan-gerakannya atau bentuk latihannya dilakukan di lantai. Senam lantai disebut juga latihan bebas, oleh karena itu pada waktu melakukan gerakan senam tidak menggunakan benda-benda atau alat-alat lain. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga keselamatan ketika melakukan senam lantai, antara lain 1. Melakukan pemanasan sebelum beraktivitas. 2. Gerakan dimulai dari yang mudah ke yang sukar. 3. Konsentrasi penuh pada saat melakukan gerakan. 4. Mematuhi ketentuan-ketentuan tekniknya maupun instruktur/guru olahraga. 5. Berpakaian senam yang sesuai. 6. Melakukan pendinginan/relaksasi sesudah melakukan aktivitas latihan. Tujuan melakukan senam lantai, selain peningkatan dalam melakukan bentukbentuk latihan senam lantai juga sebagai latihan yang kelak akan mempermudah melakukan bentuk latihan lain atau gerakan senam alat. Bentuk-bentuk latihan senam lantai bermacam-macam gerakannya. Di antaranya sebagai berikut. 1. Guling Depan Forward Roll Guling ke depan adalah gerakan berputar ke depan dengan posisi badan membulat dan dilakukan di lantai atau matras. Latihan guling ke depan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu guling depan dengan awalan jongkok dan guling depan dengan awalan berdiri. a. Guling depan awalan jongkok 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Cara melakukan latihan guling depan awalan jongkok, yaitu sebagai berikut. Posisi awal kaki jongkok dengan kedua telapak tangan menapak di matras. Pantat diangkat ke atas dan kedua sikut dibengkokkan. Kepala dimasukkan di antara kedua tangan. Berat badan berada di depan dan bertumpu pada pundak. Gulingkan badan lurus ke depan. Kedua tangan memeluk lutut sehingga posisi badan bulat. Mendarat dengan kedua kaki ditekuk. Badan jongkok dengan kedua tangan diluruskan ke depan. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Guling depan awalan jongkok Senam 45 b. Guling depan awalan berdiri 1. 2. 3. 4. 5. Cara melakukan gerakan guling depan awalan berdiri adalah sebagai berikut. Sikap awal berdiri tegak, kedua kaki rapat, dan kedua tangan di samping badan serta pandangan lurus ke depan. Gerakannya sama seperti pada gerakan guling ke depan dari sikap awal jongkok, tetapi pada waktu badan berguling ke depan kedua tungkai tetap lurus. Pada waktu kedua tumit menyentuh lantai, secepat mungkin badan didorong ke depan sehingga berat badan terbawa ke depan. Kedua telapak tangan ditolakkan pada lantai untuk membantu mendorong badan ke atas sehingga badan berdiri tegak. Sikap akhir berdiri tegak dan kedua kaki rapat, kedua tangan lurus ke atas agak serong ke belakang, serta badan agak melenting ke belakang. Pandangan lurus ke depan. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Guling depan awalan berdiri c. Kesalahan gerakan Kesalahan yang sering terjadi dalam melakukan gerakan berguling ke depan adalah sebagai berikut. 1. Tidak mengangkat pantat ke atas sehingga kedua lutut tidak lurus. 2. Tidak mendorong badan ke depan sehingga berat badan masih berada pada kedua kaki. 3. Tidak membengkokkan kedua sikut ke samping sehingga sulit untuk memasukkan kepala di antara kedua tangan. 4. Sebelum seluruh tengkuk menyentuh lantai, kedua kaki sudah ditolakkan sehingga tidak berguling tetapi jatuh telentang. 5. Pada saat badan berguling ke depan, tidak segera melipat kedua lutut dan tidak membulatkan badan. 2. Guling Belakang Back Roll Guling ke belakang adalah gerakan berputar ke belakang dengan posisi badan membulat dan dilakukan di lantai. Latihan guling ke belakang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu guling belakang dengan awalan jongkok dan guling belakang dengan awalan berdiri. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 46 a. Guling belakang dengan awalan jongkok Cara melakukan gerakan guling belakang dengan awalan jongkok, adalah sebagai berikut. 1. Sikap awal kaki jongkok dan kedua tangan di samping telinga. 2. Posisi telapak tangan menghadap ke atas. 3. Gerakannya, jatuhkan badan ke belakang mulai dari pantat dan punggung. 4. Pada waktu bahu mengenai matras, lutut segera ditarik ke belakang ke arah kepala. 5. Pada saat kedua kaki menyentuh matras, kedua tangan cepat diturunkan dan menolak ke atas membantu berguling. 6. Setelah berhasil berputar, badan kembali ke posisi jongkok. 7. Kedua tangan diluruskan ke depan. Perhatikan gambar! Sumber Dokumen Penerbit Gambar Guling belakang awalan jongkok b. Guling belakang dengan awalan berdiri Cara melakukan gerakan guling belakang dengan awalan berdiri, yaitu sebagai berikut. 1. Sikap awal berdiri tegak dengan kedua kaki rapat, dan kedua lengan di samping badan. 2. Gerakannya, yaitu membungkukkan badan, pelan-pelan berat badan dibawa ke pinggul belakang. 3. Kedua kaki tetap lurus dan kedua lengan juga lurus, telapak tangan menghadap ke matras. 4. Pada saat berat badan berada pada pinggul belakang dan kedua telapak tangan serta pantat menyentuh matras, segera angkat kedua kaki lurus ke atas belakang. 5. Kedua telapak tangan ditumpukan di samping telinga dan badan berguling ke belakang. 6. Pada waktu ujung kaki menyentuh matras di belakang kepala, segera kedua tangan diluruskan sehingga badan terangkat lurus tengkurap. Sumber Dokumen Penerbit 7. Sikap akhir, kedua telapak tangan segera Gambar Guling belakang awalan berdiri ditolakkan pada matras sehingga badan berdiri tegak seperti sikap permulaan. Senam 47 c. Kesalahan gerakan Kesalahan yang sering terjadi saat melakukan gerakan berguling ke belakang, adalah sebagai berikut. 1. Gerakannya tidak berguling ke belakang, tetapi menjatuhkan badan ke belakang sehingga punggung jatuh dan sulit untuk menarik lutut. 2. Pada saat berguling kedua lutut tidak ditarik ke dekat dada, badan dan kaki tetap terangkat sehingga jatuh telentang. 3. Ketika kedua ujung kaki menyentuh matras, tidak menolakkan kedua tangan pada matras sehingga kedua tangan tidak lurus, badan dan kepala tidak terangkat. 4. Pada saat badan berguling, sebelum kedua ujung kaki menyentuh matras, kedua tangan sudah ditolakkan dengan kuat sehingga badan terangkat melayang di udara dan jatuh tertelungkup. 3. Berdiri dengan Kepala Headstand Berdiri dengan kepala adalah suatu gerakan menegakkan badan lurus ke atas dengan kepala dan kedua tangan sebagai tumpuan. Gerakan ini sebaiknya dilakukan di lantai agar mudah untuk melakukannya. Headstand dapat dilakukan dengan bantuan teman maupun tanpa bantuan. a. Headstand dengan bantuan teman Cara melakukan gerakan headstand dengan bantuan teman adalah sebagai berikut. 1. Siswa perpasangan, yang satu membantu. 2. Kedua telapak tangan dan kepala bertumpu pada lantai atau matras. 3. Pasangannya membantu mengangkat kedua kaki ke atas lurus. 4. Setelah lurus dan kuat, lepaskan bantuan perlahan-lahan. 5. Tahan sikap headstand selama beberapa saat. 6. Kembali ke awal dan dilakukan bergantian dengan temanmu. b. Headstand tanpa bantuan Cara melakukan gerakan berdiri dengan kepala tanpa bantuan adalah sebagai berikut. 1. Sikap permulaan duduk jongkok. 2. Kemudian kedua tangan diletakkan di matras selebar bahu. 3. Selanjutnya kepala diletakkan di matras di depan kedua tangan. 4. Posisi kepala dan kedua tangan membentuk sudut segitiga. 5. Kedua tangan dan kepala menjadi tumpuan berat badan. 6. Pantat diangkat ke atas diikuti dengan meluruskan kaki ke atas. 7. Kedua kaki rapat dan pertahankan posisi ini untuk beberapa saat. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Headstand dibantu teman Sumber Dokumen Penerbit Gambar Headstand tanpa bantuan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 48 Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat melakukan gerakan berdiri dengan kepala, yaitu a. Dalam meletakkan kedua telapak tangan dan kepala di matras tidak membentuk segitiga. b. Jarak kedua telapak tangan dan kepala di matras terlalu lebar atau sempit. c. Pada saat mengangkat panggul dan kaki ke atas terlalu keras atau lemah sehingga tidak bisa berdiri dengan baik. 4. Berdiri Bertumpu Kedua Tangan Handstand Berdiri dengan tangan handstand adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kedua tangan dengan sikut-sikut lurus dan kedua kaki lurus ke atas. Gerakan ini sebaiknya dilakukan di tempat yang keras agar mudah melakukannya, misalnya lantai. Gerakan handstand dapat dilakukan dengan bantuan teman maupun tanpa bantuan teman. a. Handstand dengan bantuan teman 1. 2. 3. 4. 5. 6. Cara melakukan handstand dengan bantuan teman adalah sebagai berikut. Siswa berpasangan, yang satu membantu. Sikap membungkuk dengan kedua telapak tangan bertumpu pada matras. Pasangannya mengangkat kedua kaki ke atas lurus. Setelah lurus dan dirasa kuat, bantuan dilepaskan perlahan-lahan. Tahan selama beberapa saat. Kembali ke sikap semula dan dilakukan bergantian dengan temanmu. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Handstand dibantu teman b. Handstand tanpa bantuan Cara melakukan gerakan berdiri bertumpu kedua tangan tanpa bantuan adalah sebagai berikut. 1. Sikap awal berdiri tegak, kaki kiri sedikit ke depan dan kaki kanan di belakang. 2. Bungkukkan badan ke depan dengan kedua telapak tangan diletakkan pada matras, lengan lurus ke depan. 3. Bengkokkan lutut kaki kiri dan luruskan kaki kanan ke belakang, berat badan berada pada kedua tangan. Senam 49 4. Ayunkan kaki kanan lurus ke atas disusul dengan mengayunkan kaki kiri ke atas. 5. Rapatkan kedua kaki lurus ke atas, dan kedua tangan tetap lurus serta pandangan menghadap ke bawah. 6. Pertahankan posisi ini dan jaga keseimbangan agar tidak jatuh. 7. Apabila belum bisa melakukan gerakan ini, temanmu dapat membantu untuk memegangi kaki. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Hand stand tanpa bantuan Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada saat melakukan gerakan berdiri dengan kedua tangan, yaitu a. Pinggang terlalu melenting. b. Posisi kepala atau muka tidak menghadap ke bawah. c. Sikut-sikut tangan tidak lurus atau bengkok. d. Penempatan tangan di lantai terlalu lebar atau terlalu sempit. e. Ayunan kaki ke atas kurang baik terlalu atau kurang ke depan dan lutut dibengkokkan. Tugas I. Tugas Individu 1. Coba praktikkan gerakan pemanasan dan pendinginan dalam gerakan senam. 2. Apa saja kesulitan yang kamu hadapi dalam melakukan gerakan senam lantai? II. Tugas Kelompok 1. Coba praktikkan gerakan senam lantai bersama temanmu. 2. Apa manfaat senam lantai menurut kelompokmu? 3. Buatlah kliping tentang senam lantai! Sumbernya dari koran, majalah, tabloid, atau internet. Kliping tersebut dijilid dalam bentuk buku dan diberi kata pengantar. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 50 Rangkuman Senam merupakan salah satu cabang olahraga yang mengandalkan aktivitas, baik sebagai olahraga sendiri maupun untuk cabang olahraga lain. Oleh karena itu, olahraga senam disebut juga sebagai olahraga dasar. Latihan pemanasan berguna untuk melemaskan otot-otot yang akan kita gunakan dalam latihan, di samping itu pemanasan berguna untuk menghindarkan diri dari cedera yang serius, atau cidera berat. Pemanasan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pemanasan statis dan pemanasan dinamis. Bentuk gerakan dari pemanasan banyak dan bervariasi, tergantung kreativitas masing-masing pesenam. Namun, secara garis besar gerakan-gerakan tersebut mencakup pelemasan otot leher, pelemasan otot bahu, dada, dan punggung, pelemasan otot pinggang dan perut, serta pelemasan otot kaki. Gerakan latihan pendinginan dapat dilakukan seperti pada gerakan pemanasan hanya bedanya dalam bentuk peregangan. Latihan gerakan pendinginan dilakukan setelah melakukan latihan inti. Tujuannya agar otot kembali rileks. Senam lantai merupakan salah satu cabang dari rumpun senam. Sesuai dengan namanya senam lantai maka gerakan-gerakannya atau bentuk latihannya dilakukan di lantai. Bentuk-bentuk latihan senam lantai yaitu guling depan forward roll, guling belakang, berdiri dengan tangan, dan berdiri dengan kepala. Refleksi Sebagai tindak lanjut dari hasil belajar kalian, coba jawablah soal-soal dalam latihan berikut ini. Kemudian tukarkan kertas jawaban soal itu kepada teman kelasmu. Lakukanlah koreksi, kemudian hitunglah jawaban soal yang benar. Untuk mengetahui raihan prestasi belajar kalian, masukkanlah dalam rumus berikut ini! Tingkat penguasaan kompetensi = Jumlah jawaban yang benar Jumlah soal × 100 % Arti tingkat penguasaan kompetensi yang kalian capai adalah 90%–100% artinya baik sekali 80%–89% artinya baik 70%–79% artinya cukup 60%–69% artinya kurang Jika tingkat penguasaan kompetensi kalian mencapai angka di atas 80% berarti dapat meneruskan kegiatan belajar berikutnya. Namun jika tingkat penguasaan kompetensi kalian kurang dari angka 80% artinya kalian harus mengulang materi pelajaran tersebut. Senam 51 Latihan Ayo kerjakan pada buku tugasmu. l. Mari memilih salah satu huruf a, b, c, atau d dari jawaban berikut yang paling tepat. 1. Sebelum kita melakukan kegiatan olahraga, sebaiknya melakukan .... a. pemanasan b. pendinginan c. perlombaan d. pelemasan 2. Gerakan pemanasan bertujuan untuk .... a. menghindari cedera b. agar sehat c. supaya otot kejang d. biar segar 3. Sikap tangan dan kepala membentuk segitiga pada berdiri dengan kepala berguna untuk menjaga .... a. kecepatan b. kekuatan c. keseimbangan d. keterampilan 4. Melakukan gerakan berguling ke belakang sebaiknya dilakukan di .... a. rumput b. tanah c. matras d. tembok 5. Gerakan berguling, baik ke depan maupun ke belakang disebut juga .... a. roll b. neck keep c. head stand d. meroda 6. Pada waktu berguling ke depan, posisi dagu menempel pada .... a. matras b. tangan c. kaki d. dada 7. Gerakan berdiri dengan kepala pada olahraga senam disebut .... a. handstand b. headstand c. neckspring d. tigersprong 52 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 8. Pada waktu berguling, bagian togok yang pertama menyentuh matras adalah .... a. tangan b. tengkuk c. kaki d. badan 9. Gerakan berdiri dengan tangan pada olahraga senam disebut …. a. handstand b. headstand c. neckspring d. tigersprong 10. Gerakan dengan tangan disebut juga.... a. guling depan b. handstand c. guling belakang d. headstand II. Mari menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar. 1. 2. 3. 4. 5. Jelaskan manfaat dari melakukan gerakan pemanasan! Sebutkan macam-macam bentuk senam! Jelaskan pengertian senam secara umum! Jelaskan cara melakukan gerakan berguling ke belakang! Apa yang kamu lakukan ketika mengalami kesulitan dalam latihan senam lantai? III. Mari melakukan kegiatan berikut ini. 1. Praktikkan gerakan guling depan! 2. Praktikkan gerakan guling belakang! 3. Praktikkan gerakan headstand! Gerak Ritmik 53 Bab Gerak Ritmik 4 Kata-kata Kunci Kata-kata kunci yang akan kalian pelajari pada bab ini adalah - jalan jingkat - - loncat serong melangkah melompat senam ritmik Olahraga haruslah dilakukan dengan senang hati dan tanpa paksaan. Selain itu, dalam berolahraga perasaan hati harus selalu senang. Jika hati senang maka ketika berolahraga kamu akan merasakan adanya suatu keindahan dalam kegiatan itu. Oleh karena itu, dalam cabang olahraga terdapat rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan iringan musik maupun nyanyian, dapat pula dilakukan dengan iringan teriakan yel-yel. Salah satu cabang olahraga ini adalah senam ritmik. Kemudian, apakah yang kamu ketahui tentang senam ritmik? Pernahkah kamu mempraktikkannya? Pada pelajaran ini kamu akan mempelajari apa yang disebut senam ritmik beserta macam-macam gerakan dalam senam itu. Tentunya kalian inginkan selalu bekerja sama dan disiplin? Untuk itu mari kita pelajari gerak ritmik pada bab ini. Sumber Gambar Senam irama Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan mampu 1. Melakukan gerakan senam ritmik. 2. Melakukan gerakan senam kesegaran jasmani 2000. 54 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 A. Senam Ritmik Senam ritmik/senam irama adalah serangkaian gerakan senam bebas yang dilakukan dengan iringan musik, nyanyian, tepukan, dan lain-lain. Iringan yang termudah dan sederhana adalah nyanyian dan tepukan. Gerakan senam ritmik ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat, seperti pita, tongkat, bola, topi, dan sebagainya. Senam ini biasa dilakukan secara bersama-sama. Musik yang dipakai untuk mengiringi gerakan senam ini haruslah musik dengan tempo agak cepat, seperti disko, pop, dan dangdut. Jika menggunakan nyanyian maka nyanyian itu haruslah yang bersifat gembira. Untuk lebih jelasnya mari kita lakukan gerakan-gerakan senam ritmik dengan baik. Agar latihan lebih serius dan bersemangat lakukanlah gerakan secara berpasangan ataupun kelompok. Gerakan-gerakan senam ritmik dapat dilakukan dengan beberapa macam gerakan. Gerakan-gerakan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Jalan di Tempat Jalan di tempat dapat dilakukan dengan gerakan-gerakan sebagai berikut. a. Sikap badan berdiri tegak, kaki rapat, pandangan lurus ke depan, kedua tangan mengepal dan lurus ke bawah di samping badan. b. Angkatlah kaki kanan yang diikuti kaki kiri dengan paha rata air, yang disertai ayunan tangan kanan dan kiri. Pada gerakan keempat lakukanlah tepuk tangan untuk menyemangatkan gerakan. Lakukanlah gerakan sebanyak 2 × 8 hitungan. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Jalan di tempat bertepuk tangan 2. Melangkah/Lari Melangkah/lari dapat dilakukan dengan gerakan-gerakan sebagai berikut. a. Lakukan gerakan melangkahkan kaki kanan ke depan yang diikuti langkah kaki kiri. b. Langkah kaki diimbangi dengan ayunan tangan, yakni kebalikan dari gerakan kaki. Lakukan gerakan melangkahkan kaki ini dengan berirama atau mengikuti iringan suara musik dan kecepatan gerakan semakin lama semakin meningkat. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Langkah ke depan Gerak Ritmik 55 3. Jingkat Jingkat dapat dilakukan dengan gerakangerakan sebagai berikut. a. Lakukan gerakan melompat dengan satu kaki dan mendarat dengan kaki yang sama. b. Di saat melompat kedua tangan diangkat ke atas sambil menyuarakan teriakan/yel-yel. Gerakan melompat dilakukan dengan mengikuti irama musik atau hitungan. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Jingkat 4. Melompat Melompat dapat dilakukan dengan gerakan-gerakan sebagai berikut. a. Lakukan gerakan melompat dengan kedua kaki dan tumpuan dengan kedua kaki pula. Di saat melompat putar kedua tangan ke depan sambil menyuarakan teriakan/yel-yel. Di saat mendarat kedua tangan di lurus ke belakang agak ke bawah. b. Lakukan gerakan melompat kembali, tetapi di saat melompat putar kedua tangan ke belakang. Di saat mendarat kedua tangan lurus ke depan. Gerakan lompatan tetap diiringi dengan teriakan. Semua gerakan dilakukan dengan mengikuti irama musik atau hitungan. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Melompat 5. Loncat Serong Loncat serong dapat dilakukan dengan gerakan-gerakan sebagai berikut. a. Lakukan gerakan lari-lari kecil dengan langkah gerakan menyesuaikan hitungan dan irama. Ketika ada pada hitungan keempat lakukan gerakan meloncat dengan kaki kiri dan tumpuan dengan kaki yang sama. Saat meloncat kaki kanan dan kedua tangan serong ke samping kanan. b Setelah pendaratan dari loncatan pertama, lakukan gerakan lari-lari kecil lagi. Pada hitungan ke depalan, lakukan loncatan dengan kaki kanan dan tumpuan pada kaki yang sama. Saat meloncat kaki kiri dan kedua tangan serong ke samping kiri. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 56 B. Rangkaian Gerak Ritmik Beregu Senam kesegaran jasmani SKJ merupakan salah satu rangkaian senam irama yang pelaksanaannya biasanya dilakukan secara beregu. Gerakannya harus selaras dengan irama yang mengiringi. Selain itu, harus ada kekompakan dalam regu sehingga tercipta gerak yang harmonis. Gerak yang hermonis terlihat indah dan menarik, membuat hati kita gembira. Senam kesegaran jasmani terdiri atas berbagai macam. Salah satu senam kesegaran jasmani yang dikenal adalah senam kesegaran jasmani 2000. Rangkaian gerakan senam kesegaran jasmani 2000 merupakan peningkatan dan pengembangan dari senam kesegaran jasmani sebelumnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani serta melatih kedisiplinan dan sportivitas. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Gerak ritmik beregu berupa SKJ Kesegaran jasmani seseorang tercermin pada saat seseorang menjalankan aktivitasnya. Seseorang yang memiliki kesegaran jasmani yang tinggi tidak akan merasa kelelahan berarti saat melakukan aktivitasnya. Berikut ini merupakan rangkaian gerakan inti senam kesegaran jasmani SKJ 2000. 1. Gerakan Peralihan Gerakan jalan di tempat, tepuk tangan, gerakan maju mundur. Tujuan menyiapkan sikap badan untuk melakukan gerakan inti. 2. Latihan Inti a. Latihan inti I Tujuan gerakan melangkah, mengayun lengan di samping kepala, dan meluruskan tangan. menguatkan otot dada, punggung, lengan bagian belakang serta melatih koordinasi gerakan lengan dengan tungkai dan gerakan frontal dan lateral. Gerak Ritmik 57 Gambar Latihan inti I b. Latihan inti II Tujuan gerakan mengayun lengan dan mengangkat kaki. melatih kekuatan otot lengan dan melatih koordinasi. Gambar Latihan inti II c. Latihan inti III Tujuan Sumber Dokumen Penerbit Sumber Dokumen Penerbit gerakan langkah kaki dan menarik lengan. melatih kekuatan otot paha dan koordinasi tangan dan kaki. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Latihan inti III Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 58 d. Latihan inti IV Tujuan gerakan koordinasi tangan dan kaki. menguatkan otot bahu, otot perut serta melatih kelincahan. Gambar Latihan inti IV e. Latihan inti V Tujuan Sumber Dokumen Penerbit gerakan telapak tangan dan langkah kaki. melatih koordinasi putaran lengan dan kaki. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Latihan inti V f. Latihan inti VI Tujuan gerakan tangan dan geseran kaki. melatih koordinasi tangan dan geseran kaki. Gambar Latihan inti VI Sumber Dokumen Penerbit Gerak Ritmik 59 3. Gerakan Pendinginan a. Gerakan peregangan dinamis. Tujuan meregangkan otot-otot lengan, bahu, pinggang, dan tungkai. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Peregangan dinamis b. Gerakan peregangan statis. Tujuan meregangkan otot lengan, leher, dan sisi tubuh. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Peregangan statis Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 60 c. Gerakan relaksasi. Tujuan mengembalikan kondisi tubuh seperti semula. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Relaksasi Tugas I. Tugas Individu 1. Lakukanlah gerakan jalan di tempat disertai dengan tepukan tangan! 2. Lakukanlah rangkaian gerakan lari, jingkat, dan lompat dengan disertai teriakan pada pergantian gerakan! II. Tugas Kelompok 1. Buatlah kelompok dengan jumlah anggota 4–5 orang! 2. Carilah lagu yang cocok untuk mengiringi gerakan senam ritmik! 3. Carilah gerakan-gerakan yang dapat dilakukan dengan iringan musik tersebut! 4. Lakukan latihan rangkaian gerakan senam ritmik yang telah ditentukan dengan tanpa iringan musik! 5. Lakukanlah rangkaian gerakan senam ritmik bersama kelompokmu dengan iringan musik tersebut! Rangkuman Senam ritmik atau senam irama adalah serangkaian gerakan senam bebas yang dilakukan dengan iringan musik, nyanyian, tepukan, dan lain-lain. Alat yang dapat digunakan dalam senam ritmik di antaranya pita, tongkat, bola, topi, dan sebagainya. Gerakan-gerakan senam ritmik antara lain jalan di tempat, melangkah/lari, jingkat, melompat, dan loncat serong. Salah satu contoh senam irama adalah senam kesegaran jasmani 2000. Gerak Ritmik 61 Refleksi Sebagai tindak lanjut dari hasil belajar kalian, coba jawablah soal-soal dalam latihan berikut ini. Kemudian tukarkan kertas jawaban soal itu kepada teman kelasmu. Lakukanlah koreksi, kemudian hitunglah jawaban soal yang benar. Untuk mengetahui raihan prestasi belajar kalian, masukkanlah dalam rumus berikut ini! Tingkat penguasaan kompetensi = Jumlah jawaban yang benar Jumlah soal × 100 % Arti tingkat penguasaan kompetensi yang kalian capai adalah 90%–100% artinya baik sekali 80%–89% artinya baik 70%–79% artinya cukup 60%–69% artinya kurang Jika tingkat penguasaan kompetensi kalian mencapai angka di atas 80% berarti dapat meneruskan kegiatan belajar berikutnya. Namun jika tingkat penguasaan kompetensi kalian kurang dari angka 80% artinya kalian harus mengulang materi pelajaran tersebut. Latihan Ayo kerjakan pada buku tugasmu. l. Mari memilih salah satu huruf a, b, c, atau d dari jawaban berikut yang paling tepat. 1. Berolahraga sebaiknya dilakukan dengan .... a. dipaksakan b. senang hati c. kesadaran d. keharusan 2. Senam ritmik disebut juga senam .... a. melodi b. lantai c. irama d. kontemporer 62 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 3. Gerakan senam ritmik biasa dilakukan secara .... a. perorangan c. tunggal b. ganda d. bersama-sama 4. Berikut merupakan iringan yang dapat dilakukan dalam senam ritmik, kecuali .... a. musik disko c. nyanyian b. musik keroncong d. tepukan 5. Musik yang dipakai untuk mengiringi gerakan senam irama haruslah yang memiliki tempo .... a. lambat c. cepat b. pelan d. stabil 6. Jenis musik yang tidak dapat digunakan untuk mengiringi gerakan senam ritmik adalah .... a. keroncong c. disko b. pop d. dangdut 7. Jenis senam yang dilakukan dengan iringan musik yang keras dan irama yang cepat disebut dengan senam .... a. ritmik c. aerobik sport b. akrobatik d. poco-poco 8. Salah satu bentuk latihan untuk memulai gerakan inti disebut .... a. gerakan pendinginan c. gerakan inti b. gerakan pemanasan d. gerakan jalan-jalan 9. Di bawah ini merupakan bentuk gerakan dalam SKJ 2000, kecuali .... a. gerakan peralihan b. gerakan inti c. gerakan pemanasan d. gerakan guling belakang 10. Gerakan yang digunakan sebagai gerakan dalam mempersiapkan untuk gerakan berikutnya disebut .... a. gerakan peralihan b. gerakan inti c. gerakan pemanasan d. gerakan pendinginan II. Mari menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar. 1. 2. 3. 4. 5. Apa alat-alat yang dapat digunakan dalam senam ritmik? Apa saja contoh lagu yang dapat digunakan untuk mengiringi senam ritmik? Apa saja contoh rangkaian gerakan dalam senam ritmik? Apa yang dimaksud dengan gerakan peralihan? Bagaimana penilaianmu menyaksikan gerak ritmik yang kompak dan serasi? III. Mari melakukan kegiatan berikut ini. Praktikkan salah satu senam ritmik secara beregu di depan kelas! Budaya Hidup Sehat 63 Bab 5 Budaya Hidup Sehat Kata-kata Kunci Kata-kata kunci yang akan kalian pelajari pada bab ini adalah - bahaya narkoba narkoba - narkotika psikotropika - zat adiktif Kalian tentu tidak asing lagi dengan slogan berikut ini, bukan? Say no to drugs diartikan ”Katakan TIDAK pada NARKOBA”. Slogan ini dapat dijumpai di manamana, baik itu dalam bentuk pamflet, selebaran, papan pengumuman, baliho, koran, maupun majalah. Bahkan media elektronik, seperti radio dan televisi pun tidak mau ketinggalan menyerukan slogan ini. Karena narkoba pula, banyak didirikan lembagalembaga dan badan-badan yang menentang keberadaannya. Mengapa begitu banyak pihak yang peduli pada narkoba? Narkoba telah merenggut berjuta-juta jiwa, menimbulkan keresahan dalam masyarakat, menyebabkan degradasi merosotnya moral bangsa, dan meningkatkan tindak kriminal. Oleh karena itu, slogan say no to drugs sangat tepat. Namun begitu, slogan saja tidak cukup untuk memeranginya. Diperlukan tindakan nyata dan keberanian dari pihak masyarakat dan pemerintah untuk bersama-sama menentang keberadaan narkoba. Jadi, say no to drugs merupakan salah satu cara menerapkan pola hidup sehat. Tahukah kalian tentang bahaya narkoba? Bagaimana cara menghindarinya? Jawaban dari kedua pertanyaan tersebut dapat kalian temui pada materi berikut ini. Teman-teman menjauhimu Ditangkap polisi Orang tua kamu akan kecewa Setan jadi senang Sumber Gambar Slogan anti narkoba Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan mampu 1. Mengenal macam-macam obat terlarang. 2. Mengetahui akibat/bahaya dari narkoba bagi kesehatan. 3. Menghindarkan diri dari pergaulan yang bebas. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 64 A. Pengertian dan Jenis-jenis Narkoba 1. Pengertian Narkoba Istilah narkoba diartikan sebagai ”narkotika dan obat-obatan berbahaya”. Istilah ini menurut Subagyo Partodiharjo 2007 pada dasarnya kurang tepat karena dalam dunia kedokteran, yang dimaksud dengan obat berbahaya adalah obat yang tidak boleh dijual bebas dan penggunaannya harus dengan resep dokter. Obat berbahaya ini termasuk di dalamnya adalah antibiotik dan obat antihipertensi. Istilah yang tepat untuk narkoba yang sesungguhnya adalah NAPZA, yaitu narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Namun, dalam materi ini akan digunakan istilah narkoba karena lebih dikenal oleh masyarakat. Narkoba merupakan bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh akan memengaruhi fungsi tubuh, terutama berpengaruh pada kinerja syaraf pusat atau otak sehingga penggunaan yang salah akan menyebabkan gangguan fisik dan psikis. Berdasarkan hal itu, pemerintah Indonesia memberlakukan undang-undang penyalahgunaan narkoba, yaitu UU No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No. 22 Tahun 1997 tentang Narkotika. 2. Jenis-jenis Narkoba Narkoba dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu a. Golongan narkotika Golongan narkotika terbagi menjadi tiga jenis, yaitu 1. Alam, contohnya ganja dan opium. a. Ganja Ganja dihisap seperti menghisap rokok atau dengan menggunakan pipa rokok. b. Opium Opium merupakan golongan narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap. Sumber Gambar Daun ganja Sumber Gambar Opium Budaya Hidup Sehat 65 2. Semibuatan, contohnya morfin, heroin, dan kokain. a. Morfin Morfin merupakan zat aktif yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia. Cara memakainya dengan disuntikkan di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah intravena. b. Heroin atau putaw Heroin merupakan bentuk kristal putih yang dihasilkan dari morfin. Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap. c. Kokain Kokain disebut juga koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju putih. Digunakan dengan cara dihirup menggunakan penyedot atau gulungan kertas dari atas permukaan kaca atau permukaan benda datar. Cara lain adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff. Sumber Gambar Morfin Sumber Gambar Heroin Sumber Gambar Kokain 3. Sintetis atau buatan petidin, metadon, dan naltrexon. b. Golongan psikotropika Golongan psikotropika terbagi menjadi tiga jenis, yaitu 1. Stimulan atau perangsang otak Narkoba jenis stimulan atau perangsang otak membuat pemakainya merasa lebih percaya diri dan selalu waspada. Contohnya, ekstasi dan sabu-sabu. Ekstasi berbentuk pil warna-warni, pemakaiannya dengan cara diminum atau ditelan. Adapun sabusabu berbentuk kristal putih pemakaiannya dengan diisap melalui hidung atau disuntikkan. Sumber Gambar Ekstasi 2. Halusinogen atau khayalan Pemakai narkoba jenis halusinogen atau khayalan akan berhalusinasi, yaitu mendengar atau melihat sesuatu yang tidak nyata. Contohnya, LSD. LSD termasuk golongan halusinogen membuat khayalan. Bisa diperoleh dalam kotak kertas kecil seukuran ¼ perangko. Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah. LSD bereaksi setelah 30–60 menit kemudian dan berakhir setelah 8–12 jam. 66 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 3. Depresan atau obat penenang Jenis narkoba depresan atau obat penenang dapat memberikan efek menenangkan karena bekerja dengan cara memperlambat kerja sistem saraf. Pemakai akan merasa mengantuk dan tingkat kesadarannya menurun. Sedatif obat penenang dikenal dengan nama BDZ, antara lain BK, lexo, MG, rohip, dan dum. BDZ dapat diminum, disuntik intravena, atau melalui dubur. Dosis mematikannya tidak diketahui dengan pasti. Jika BDZ dicampur dengan zat lain, seperti alkohol dan putauw bisa berakibat fatal karena menekan sistem pernapasan. c. Golongan adiktif Golongan adiktif adalah golongan zat atau bahan yang mengakibatkan rasa ketergantungan pada pemakainya, termasuk di dalamnya adalah alkohol, rokok, bensin, lem, dan spiritus. 1. Alkohol Cairan tidak berwarna yang mudah menguap, mudah terbakar, dan merupakan unsur ramuan yang apabila diminum dapat memabukkan. Contoh minuman yang beralkohol adalah minuman keras miras. Minuman keras jenisnya bermacam-macam antara lain a. bir, Sumber b. anggur, Gambar Minuman Keras c. wiski, dan d. brendi. Pada umumnya, efek yang ditimbulkan minuman alkohol adalah sebagai berikut. a. Menghilangkan perasaan yang menghambat atau merintangi. b. Merasa lebih tegar berhubungan secara sosial tidak menemui masalah. c. Merasa senang dan banyak tertawa. d. Menimbulkan kebingungan. e. Tidak mampu berjalan berjalan sempoyongan, lemas. f. Bicara kacau. 2. Rokok Rokok termasuk dalam zat adiktif karena dapat mengakibatkan seseorang yang merokok menjadi kecanduan dan sulit berhenti. Rokok menimbulkan asap yang tidak sedap. Rokok mengandung banyak bahan kimia berbahaya. Rokok tidak hanya berbahaya bagi perokok, tetapi juga berbahaya bagi orang yang tanpa sengaja menghirup asapnya. Orang ini disebut perokok pasif. Di dalam asap rokok terkandung lebih dari 40 zat karsinogen. Karsinogen adalah zat-zat yang menyebabkan kanker. Risiko terkena kanker seorang perokok adalah 10 kali lipat dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Merokok membahayakan kesehatan karena di dalamnya terdapat racun, yaitu tar, nikotin, belerang oksida, dan karbon monoksida. Budaya Hidup Sehat 67 3. Inhalansia Inhalansia atau solven adalah bahan yang mudah menguap yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya, aerosol, lem, aica aibon, isi korek api gas, cairan untuk dry cleaning, tinner, dan uap bensin. Umumnya, digunakan oleh anak di bawah umur atau golongan kurang mampu anak jalanan. Penggunaan menahun toluen yang terdapat pada lem dapat menimbulkan kerusakan fungsi otak. Tugas Narkoba merupakan zat yang dapat memengaruhi fungsi tubuh, terutama kinerja sistem saraf pusat atau otak sehingga dapat menyebabkan gangguan fisik dan psikis. Beberapa contoh narkoba adalah ganja, morfin, heroin, kokain, metadon, ekstasi, sabu-sabu, mariyuana, magadon, alkohol, rokok, dan inhalansia. Mari membuat kliping mengenai narkoba dengan ketentuan sebagai berikut 1. Sumber kliping diperoleh dari majalah, koran, atau internet. 2. Jumlah kliping minimal sepuluh buah. 3. Kliping ditempelkan pada kertas folio F4. 4. Kliping diberi cover halaman judul yang berisi judul dan tim penyusun. B. Dampak Penggunaan Narkoba Narkoba memiliki beberapa sifat yang menyebabkan kecanduan. Hal ini dapat membahayakan jiwa pemakainya maupun masyarakat di sekitarnya. 1. Dampak Penggunaan Narkoba bagi Jiwa Pemakai Dampak penggunaan narkoba bagi jiwa pemakai memiliki dampak-dampak sebagai berikut. a. Habitual Habitual adalah sifat narkoba yang membuat si pemakai terbiasa untuk mengingat dan mencarinya. Hal ini mendorong si pemakai untuk mendapatkannya dengan segala cara. Oleh karena itu, seorang pemakai akan sulit melepaskan diri dari ketergantungan narkoba. b. Adiktif Adiktif adalah sifat narkoba yang mengakibatkan si pemakai kecanduan dan merasakan harus terus memakainya menimbulkan efek ketagihan pada diri pemakainya. Jika si pemakai tidak menggunakannya maka akan merasakan sakit yang luar biasa, atau sering disebut dengan kondisi sakaw. c. Toleran Toleran adalah sifat narkoba yang mengakibatkan tubuh si pemakai menyatu dan menyesuaikan diri dengan narkoba. Hal ini menyebabkan si pemakai selalu menginginkan dosis yang lebih tinggi dari sebelumnya. Apabila dosisnya tidak dinaikkan, si pemakai tidak akan merasakan efek yang diinginkan dan merasakan sakaw. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 68 d. Gangguan jiwa Penggunaan narkoba dapat mengakibatkan gangguan mental atau jiwa yang dalam istilah kedokteran jiwa psikiatri disebut gangguan mental organik. Gangguan mental organik disebabkan efek langsung narkoba terhadap susunan saraf pusat otak. e. Terganggunya fisik Pemakai narkoba akan mengalami kerusakan organ tubuh akibat adanya narkoba dalam darah. Kerusakan organ yang dapat ditimbulkan, antara lain kerusakan organ hati, paru-paru, jantung, ginjal, usus, dan otak. Kerusakan organ tubuh akan berdampak buruk terhadap kerja sistem organ sehingga mengakibatkan timbulnya penyakit. 2. Dampak Penggunaan Narkoba bagi Masyarakat Dampak penggunaan narkoba bagi masyarakat memiliki dampak-dampak sebagai berikut. a. Kriminal Apabila seorang pemakai tidak mampu menahan diri ketika sakaw, dia akan berusaha mendapatkan narkoba kembali. Dia akan melakukan apa saja untuk mendapatkannya termasuk melakukan tindakan kriminal, seperti mencuri dan merampok. Tindakan kriminal ini akan membahayakan dirinya karena bisa terbunuh atau dipenjara. b. Keresahan masyarakat Pemakai narkoba cenderung memakai kekerasan dalam hal apapun termasuk dalam penyelesaian masalah. Sebagai contoh, mereka menyelesaikan masalah dengan berkelahi. Dengan begitu, pemakai narkoba telah menyumbangkan faktor utama penyebab degradasi moral. Hal ini menyebabkan keresahan dan ketidaknyamanan hidup bermasyarakat. Tugas Sifat-sifat narkoba adalah habitual, adiktif, dan toleran. Sifat-sifat itulah yang mengakibatkan seorang pemakai narkoba sulit melepaskan kebiasaan mengonsumsi narkoba kecanduan. Coba kamu buat sebuah karangan bertema "Bahaya Narkoba" dengan ketentuan sebagai berikut 1. Judul bebas, namun tetap sesuai dengan tema. 2. Karangan ditulis dengan tinta hitam pada kertas folio bergaris. 3. Panjang karangan minimal tiga halaman. Budaya Hidup Sehat 69 C. Cara Menghindari Bahaya Narkoba Pemakaian narkoba sangat berbahaya, baik bagi diri sendiri maupun masyarakat umum. Oleh karena itu, sebisa mungkin kita harus menghindarinya. Berikut ini adalah cara-cara untuk menghindari bahaya narkoba. 1. Memperdalam Pemahaman Keagamaan Agar tidak terjerumus pada tindakan-tindakan negatif maka harus memahami ajaran agama dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jika pemahaman keagamaan baik maka dengan sendirinya akan memiliki ”benteng” yang kokoh untuk tidak terjerumus ke dalam kehidupan yang merugikan, seperti penyalahgunaan narkoba. 2. Aktif dalam Kegiatan-kegiatan Positif Salah satu tindakan yang dapat mengurangi keinginan untuk mencoba narkoba adalah dengan aktif mengikuti berbagai kegiatan positif, baik itu di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Sebagai contoh mengikuti kegiatan pramuka, PMR, OSIS, kursus, dan pencinta alam. Contoh kegiatan dalam masyarakat adalah menjadi panitia 17 Agustus atau panitia hari-hari besar keagamaan, dan aktif dalam kegiatan karang taruna. 3. Mengisi Waktu Luang dengan Hal-hal Positif Agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak baik, kita harus pandai-pandai mengisi waktu luang dengan hal-hal positif. Olahraga merupakan salah satu upaya untuk mengisi waktu luang yang cukup positif. Selain itu, kita juga bisa menyalurkan bakat, seperti menyanyi, menari, membaca buku-buku pengetahuan, menulis cerpen, atau melakukan hobi kita lainnya. 4. Berhati-hati dalam Memilih Teman dan Pergaulan Dalam bergaul kita harus berhati-hati karena pergaulan sangat berpengaruh terhadap perilaku kita sehari-hari. Jika kita bergaul dengan orang yang baik maka dengan sendirinya kita akan berperilaku baik. Lain halnya jika kita bergaul dengan orang yang perilakunya kurang baik, seperti perokok, pemabuk, dan pemakai narkoba. Kemungkinan besar kita akan terbawa arus dan meniru atau paling tidak mencoba hal tersebut. Pada akhirnya kita juga akan terjerumus melakukan tindakantindakan yang negatif merokok, mabuk-mabukan, dan memakai narkoba. 5. Menjaga Komunikasi dan Hubungan yang Baik dengan Keluarga Keluarga adalah orang terdekat kita. Oleh karena itu, kita harus menjaga hubungan agar tetap baik. Jika kita menghadapi suatu masalah, ungkapkan dan pecahkan bersama-sama dengan anggota keluarga yang lain. Bicarakan dengan ayah, ibu, atau kakak. Masalah yang kita hadapi, seberat apapun pasti akan mampu dipecahkan jika dipikirkan bersama. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 70 6. Menjauhi Pemakai dan Pengedar Narkoba Hal paling utama yang harus kita lakukan untuk menghindari narkoba adalah menjauhi pemakai dan pengedarnya. Jika kita dekat-dekat dengan orang-orang yang memakai narkoba, lambat laun kita pasti akan terlibat di dalamnya. 7. Membiasakan Diri untuk Hidup Sehat Kebiasaan hidup sehat secara otomatis dapat mengingatkan kita bahwa narkoba dapat merusak kesehatan dan menyebabkan penyakit. Dengan begitu kita pasti menjauhi dan tidak akan pernah mencobanya. Membiasakan hidup sehat, antara lain dapat ditempuh dengan memakan makanan yang sehat dan bergizi empat sehat lima sempurna. Selain itu juga dengan istirahat yang cukup dan berolahraga secara teratur. Tugas Catat kegiatan kamu sehari-hari di rumah dan lingkungan. Berdasarkan catatan tersebut, kembangkan menjadi karangan singkat dengan tema kegiatan positif di rumah dan lingkungan dapat menghindarkan diri dari narkoba. Rangkuman Narkoba merupakan bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh akan memengaruhi fungsi tubuh, terutama pada kinerja saraf pusat atau otak sehingga penggunaan yang salah akan menyebabkan gangguan fisik dan psikis. Narkoba digolongkan menjadi tiga, yaitu golongan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif NAPZA. Golongan narkotika terdiri atas tiga jenis, yaitu alam ganja dan opium, semibuatan morfin, heroin, dan kokain, dan sintetis atau buatan petidin, metadon, dan naltrexon. Golongan psikotropika terdiri atas tiga jenis, yaitu stimulan ekstasi dan sabu-sabu, halusinogen LSD dan mariyuana, dan depresan magadon dan rohipnol. Golongan adiktif, seperti alkohol, rokok, bensin, lem, dan spritus. Sifat-sifat narkoba adalah habitual, adiktif, dan toleran. Pemakaian narkoba tidak hanya merugikan pemakainya, tetapi juga masyarakat dan lingkungan sosial secara umum. Narkoba dapat dihindari dengan cara membiasakan diri hidup sehat, mempertebal keimanan, menjalin komunikasi dan menjaga hubungan baik dengan keluarga, mengisi waktu luang dengan hal-hal positif, dan menjauhi pergaulan yang tidak baik termasuk di dalamnya menghindari pemakai dan pengedar narkoba. Budaya Hidup Sehat 71 Refleksi Sebagai tindak lanjut dari hasil belajar kalian, coba jawablah soal-soal dalam latihan berikut ini. Kemudian tukarkan kertas jawaban soal itu kepada teman kelasmu. Lakukanlah koreksi, kemudian hitunglah jawaban soal yang benar. Untuk mengetahui raihan prestasi belajar kalian, masukkanlah dalam rumus berikut ini! Tingkat penguasaan kompetensi = Jumlah jawaban yang benar Jumlah soal Arti tingkat penguasaan kompetensi yang kalian capai adalah 90%–100% artinya baik sekali 80%–89% artinya baik 70%–79% artinya cukup 60%–69% artinya kurang × 100 % Jika tingkat penguasaan kompetensi kalian mencapai angka di atas 80% berarti dapat meneruskan kegiatan belajar berikutnya. Namun jika tingkat penguasaan kompetensi kalian kurang dari angka 80% artinya kalian harus mengulang materi pelajaran tersebut. Latihan Ayo kerjakan pada buku tugasmu. l. Mari memilih salah satu huruf a, b, c, atau d dari jawaban berikut yang paling tepat. 1. Narkoba adalah singkatan dari .... a. narkotika dan obat c. narkotika dan obat berbahaya b. narkotika dan obat asing d. narkotika dan obat keras 2. Berikut ini adalah golongan narkotika alam, yaitu .... a. morfin dan ganja b. opium dan ekstasi c. sabu-sabu dan ganja d. opium dan ganja 3. Jenis narkoba yang memberikan efek memperlambat kerja sistem saraf adalah .... a. depresan b. stimulan c. toleran d. halusinogen 72 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 4. Ganja berasal dari tanaman .... a. Canabis sativa b. Canabis indica c. Sativa indica d. Cassava indica 5. Pemakaian morfin adalan intravena, artinya .... a. di bawah pembuluh otak b. di bawah tulang c. di bawah pembuluh darah d. di bawah persendian 6. Zat adiktif yang berasal dari peragian gula adalah .... a. lem c. bensin b. spirtus d. alkohol 7. Perasaan gembira yang berlebihan disebut dengan .... a. eropia c. etiopia b. euforia d. eforua 8. Dampak pemakaian narkoba adalah sebagai berikut, kecuali .... a. kriminalitas dan kematian b. bunuh diri dan meresahkan masyarakat c. kaya dan gaul d. miskin dan dijauhi teman 9. Berikut ini yang tidak termasuk ke dalam narkoba adalah .... a. ekstasi b. heroin c. permen d. kokain 10. Pemakai narkoba dapat tertular penyakit AIDS melalui .... a. udara pernapasan b. makanan c. pemakaian alat suntik yang bergantian d. saling bertukar pakaian II. Mari menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar. 1. 2. 3. 4. 5. Apakah yang dimaksud dengan narkoba? Apakah efek yang ditimbulkan ketika seseorang mengonsumsi alkohol? Bagaimana sikapmu menghadapi seseorang yang telah memakai narkoba? Sebutkan golongan-golongan dalam narkoba! Bagaimanakah dampak narkoba bagi si pemakai dan lingkungan sekitarnya? III. Mari melakukan kegiatan berikut ini. Lakukan kunjungan ke kepolisian sektor Polsek di daerahmu. Lakukan wawancara dengan kapolsek seputar kejahatan narkoba. Catat hasil wawancara secara ringkas. Permainan dan Olahraga 73 Bab 6 Permainan dan Olahraga Kata-kata Kunci Kata-kata kunci yang akan kalian pelajari pada bab ini adalah - awalan blok footwork melewati mistar - - mendarat passing pukulan servis smes tolakan Masa kanak-kanak sangat ideal untuk mempelajari dasar-dasar olahraga, karena badan masih lentur. Mempelajari bola voli, tenis meja, dan atletik sangat baik untuk mengembangkan dasar dan kemampuan kita. Lebih penting lagi kita bisa menikmati waktuwaktu latihan sambil membangun sikap sportif, pantang menyerah, dan mau terus belajar. Prestasi tidak dapat diperoleh dalam sekejap. Prestasi membutuhkan waktu lama sampai tubuh kita siap untuk menerima latihan yang lebih keras dan ikut pertandingan-pertandingan yang berat. Tahukah kalian teknik-teknik yang harus dikuasai dalam bola voli? Tahukah kalian teknik-teknik dalam tenis meja? Tahukah kalian cabang-cabang atletik dan teknik-teknik dalam atletik? Untuk mengetahui lebih jauh, marilah kita bahas materi tentang bola voli, tenis meja, dan atletik berikut ini. Sumber Gambar Bola Voli Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan mampu 1. Melakukan teknik dasar permainan bola voli dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerja sama, sportivitas, dan kejujuran. 2. Melakukan teknik dasar permainan tenis meja. 3 Melakukan teknik lompat tinggi dan tolak peluru. 74 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 A. Permainan Bola Voli Olahraga bola voli adalah suatu cabang olahraga dengan memvoli bola di udara hilir mudik di atas net. Tujuannya untuk memasukkan atau mematikan bola lawan guna meraih angka kemenangan. Bola dapat divoli ke udara mempergunakan semua anggota tubuh asal pantulannya sempurna. Namun, yang sering digunakan adalah menggunakan kedua tangan. Olahraga bola voli diciptakan oleh William G. Morgan pada tahun 1895. Ia seorang pemimpin dan pembina olahraga dari Young Man Christian Association YMCA di kota Holyoke Massachussetts, Amerika Serikat. Pada tahun 1892, YMCA berhasil mengadakan kejuaraan nasional bola voli di Amerika Serikat. Sementara itu, sebagai wadah organisasi bola voli internasional didirikanlah International Volley Ball Federation IVBF pada tahun 1948. Anggotanya saat itu berjumlah 15 negara dengan pusatnya di Paris, Prancis. Permainan bola voli di Indonesia berkembang dan diperkenalkan oleh bangsa Belanda ketika menjajah Indonesia. Sejak 1938, olahraga bola voli mulai dikenal masyarakat Indonesia. Sejak saat itu bola voli berkembang di masyarakat. Klubklub bola voli tumbuh di kota-kota besar di seluruh Indonesia. Untuk itulah pada tanggal 22 Januari 1955, dibentuk Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia PBVSI. Bola voli sebagai olahraga mulai dipertandingkan di arena Pekan Olahraga Nasional PON II di Jakarta dan Pekan Olahraga Mahasiswa I di Yogyakarta. Terdapat beberapa teknik dan peraturan yang perlu dikuasai dalam permainan bola voli. 1. Teknik-teknik Permainan Bola Voli Teknik-teknik permainan bola voli yang harus dikuasai, antara lain servis, passing, smes, dan blok. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan satu per satu berikut ini. a. Servis Servis adalah pukulan bola pertama untuk memenuhi suatu permainan atau ketika terjadi bola mati dan perpindahan bola. Pukulan servis sebagai pukulan awal untuk mendapatkan poin dalam pertandingan. Oleh karena itu, menguasai servis dengan baik sangat penting. Berikut ini, jenis-jenis servis. 1. Servis bawah Cara melakukan servis bawah adalah sebagai berikut. a. Kaki kiri di depan, kaki kanan di belakang. b. Badan agak condong ke depan. c. Tangan kiri memegang bola, tangan kanan diayun ke belakang. d. Bola sedikit dilambungkan dan dipukul dengan tangan kanan. e. Setelah memukul, kaki kanan melangkah ke depan, dan masuk lapangan dengan mengambil Sumber Dokumen Penerbit posisi siap. Gambar Servis bawah Permainan dan Olahraga 75 2. Servis atas Cara melakukan servis atas adalah sebagai berikut. a. Kaki kiri di depan, kaki kanan di belakang. b. Posisi badan tegak. c. Tangan kiri memegang bola. d. Tangan kanan diayun ke belakang kepala. e. Lambungkan bola di atas kepala. f. Pukullah bola dengan telapak tangan atau kepalan tangan ketika berada di depan atas kepala. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Servis atas b. Passing Passing adalah cara menerima atau mengoperkan bola kepada teman satu regu. Selain itu, passing merupakan suatu langkah awal untuk menyusun pola serangan. Berikut ini jenis-jenis passing. 1. Passing atas Cara melakukan passing atas adalah sebagai berikut. a. Kedua kaki dibuka selebar bahu. b. Kedua lutut ditekuk dengan badan merendah. c. Kedua lutut sikapnya mengeper. d. Kedua tangan ditekuk dengan kedua telapak tangan dan jari-jari membentuk cekungan seperti mangkuk setengah lingkaran. e. Passing bola ke atas saat berada di atas depan dahi. f. Kedua lengan diluruskan dengan gerakan Sumber Dokumen Penerbit ekspresif mendorong bola. Gambar Passing atas g. Ibu jari, jari tengah, dan telunjuk yang dominan melakukan dorongan bola. 2. Passing bawah Cara melakukan passing bawah adalah sebagai berikut. a. Kedua kaki dibuka selebar bahu. b. Kedua lutut ditekuk dengan badan condong sedikit ke depan. c. Kedua lutut digerakkan mengeper dan rileks. d. Kedua tangan berpegangan, telapak tangan kiri memegang punggung telapak tangan kanan. e. Ayunkan kedua lengan ke depan arah datangnya bola. f. Perkenaan bola di atas pergelangan tangan. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Passing bawah 76 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 c. Smes Smes adalah pukulan keras yang menukik dan mematikan. Bola dipukul ke lapangan lawan melewati atas net. Sementara itu pihak lawan mengalami kesulitan untuk mengembalikan bola. Smes merupakan gerakan yang kompleks meliputi gerakan melangkah, tolakan untuk meloncat, memukul bola, saat melayang di udara, dan saat mendarat. Cara melakukan smes adalah sebagai berikut. 1. Awalan tiga langkah ke depan di belakang net. 2. Lutut direndahkan ke bawah mengeper. 3. Kedua tangan di belakang badan. 4. Lakukan tolakan kedua kaki ke atas sambil mengayunkan tangan ke depan atas. 5. Songsong bola dan pukul dengan keras ke lapangan lawan. 6. Melakukan pendaratan dengan kedua kaki mengeper. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Smes d. Cara membendung blok Blok adalah usaha menahan/membendung pukulan smes dengan menjulurkan tangan ke atas net. Blok merupakan benteng pertahanan utama untuk menahan serangan pihak lawan. Blok hanya boleh dilakukan oleh pemain yang posisinya di depan net. Agar blok dapat dilakukan dengan baik, seorang yang akan melakukan blok harus 1. Selalu membaca pergerakan lawan. 2. Dapat menebak arah pergerakan bola. 3. Kerja sama yang baik saat melakukan blok. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Cara membendung blok Ada empat tahapan melakukan blok, yaitu 1. Posisi awal Posisi awal membendung bola adalah sebagai berikut. a. Pemain melangkah ke depan net dengan posisi siap. b. Kedua lengan ditekuk dan diletakkan di depan muka. c. Kedua telapak tangan menghadap net. 2. Tahapan Tahapan membendung bola adalah sebagai berikut. a. Kedua kaki ditekuk mengeper. b. Tolakan kedua kaki ke atas dan diluruskan. c. Kedua tangan dijulurkan ke atas dan melihat pergerakan bola. 3. Kontak dengan bola Kontak dengan bola pada saat membendung bola adalah sebagai berikut. a. Jari-jari tangan dibuka lebar. b. Kedua tangan didekatkan sehingga bola tidak bisa lolos. Permainan dan Olahraga 77 4. Mendarat Mendarat pada saat membendung bola adalah sebagai berikut. a. Setelah kontak dengan bola, pemain dengan cepat mendarat. b. Turunkan kedua tangan jangan sampai menyentuh net. c. Kembali ke posisi tempat semula. 2. Bermain dengan Peraturan yang Dimodifikasi Setelah bisa latihan dasar, sekarang lakukan bermain bola voli mini dengan peraturan yang dimodifikasi. Peraturan yang dimodifikasi tersebut antara lain a. Jumlah pemain tiap regu 4 orang. b. Jumlah poin satu set 25. c. Melakukan servis dengan cara bergantian. d. Ukuran lapangan 6 × 12 meter. e. Ukuran tinggi net 2 meter. f. Dalam bermain gunakan semua teknik-teknik yang diberikan oleh guru. g. Bermainlah dengan baik sesama temanmu. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Bermain bola voli mini 3. Peraturan Permainan Bola Voli Peraturan permainan bola voli adalah sebagai berikut. Setiap regu ada 6 orang yang bermain dan 6 pemain cadangan. Perputaran pemain searah jarum jam. Lama permainan three winning set. Set kemenangan diraih ketika regu meraih 25 poin. Dalam posisi 24–24, dilakukan deuce sampai suatu regu meraih angka selisih 2 dari lainnya. f. Jika kedudukan set kemenangan 2–2 set penentuan dimainkan sampai angka 15. g. Dalam posisi 14–14 dilakukan deuce sampai suatu regu meraih angka dengan selisih 2. h. Penghitungan angka/nilai dengan sistem reli poin. i. Time out diminta oleh official/pelatih kepada wasit, lamanya 30 detik. a. b. c. d. e. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 78 Tugas 1. Peralatan bola, net, lapangan, dan peluit 2. Praktikkan kegiatan passing atas, passing bawah, dan servis masing-masing tiga kali. 3. Pelaksanaan Temanmu melakukan servis, sementara kamu passing bola servis temanmu. Dilakukan secara bergantian dengan temanmu. No. 1. 2. 3. Jenis Tes Hasil Tes 1 2 Nilai Rata-rata 3 Servis Passing atas Passing bawah B. Permainan Tenis Meja Tenis meja adalah permainan olahraga dengan memantul-mantulkan bola di atas meja menggunakan bet. Tenis meja merupakan olahraga dalam gedung indoorgame. Pemainnya dua orang atau empat orang. Olahraga tenis meja populer di Inggris sejak abad ke-19. Nama lain untuk permainan ini adalah pingpong, gossima, dan whiff-whoff. Baru pada tanggal 15 Januari 1921, tenis meja resmi dengan nama table tenis. Ini semua atas prakarsa dari George Lehman. Permainan tenis meja masuk ke Indonesia pada tahun 1930. Permainan ini dibawa oleh orang Belanda, yang datang ke Indonesia. Pada awalnya permainan ini hanya dimainkan di gedung pertemuan umum orang Belanda yang disebut societet. Sepuluh tahun kemudian, permainan ini dikenal masyarakat Indonesia melalui para pamong dan ambtenar pegawai negeri. Pada tahun 1948, dibentuk Persatuan Pingpong Seluruh Indonesia, kemudian tahun 1951 organisasi tersebut diubah menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia PTMSI. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Permainan tenis meja Permainan dan Olahraga 79 Terdapat beberapa teknik dan peraturan yang perlu dikuasai dalam permainan tenis meja. 1. Teknik Dasar Tenis Meja Pada umumnya teknik dasar tenis meja ada empat, yaitu teknik memegang bet, teknik siap sedia, teknik gerakan kaki, dan teknik pukulan. a. Teknik memegang bet grip Teknik memegang bet ada dua macam, yaitu 1. Pegangan seperti memegang pena penhold grip Pegangan seperti memegang pena dikenal dengan pegangan Asia. Pegangan ini hanya menggunakan satu sisi bet yang dapat digunakan. 2. Pegangan jabat tangan shakehand grip Pegangan jabat tangan lebih populer di Eropa atau negara-negara Barat. Seorang pemain dapat menggunakan kedua sisi bet ketika bermain menggunakan pegangan jabat tangan. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Pegangan seperti memegang pena Sumber Dokumen Penerbit Gambar Pegangan jabat tangan shakehand grip b. Teknik siap sedia Teknik siap sedia, di mana posisi kaki, badan, dan tangan siap menerima dan memukul bola. Teknik siap sedia ada dua macam, yaitu 1. Square stance Square stance adalah posisi badan secara penuh menghadap ke meja. Posisi ini cocok untuk siap menerima servis lawan ataupun siap kembali sesudah pukulan lawan dikembalikan. 2. Side stance Side stance adalah posisi badan menyamping. Posisinya menyamping ke kanan dan menyamping ke kiri. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Teknik Square stance Sumber Dokumen Penerbit Gambar Teknik Side stance Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 80 c. Teknik gerakan kaki footwork Gerakan kaki dalam tenis meja dibedakan bagi nomor tunggal ataupun ganda. Gerakan kaki yang digunakan pada nomor tunggal juga digunakan pada nomor ganda. Arah gerakan kaki ke depan, ke belakang, ke samping kanan dan ke samping kiri, ataupun secara diagonal. d. Teknik pukulan stroke Teknik pukulan dalam permainan tenis meja, terdiri atas 1. Push Push adalah teknik pukulan dengan mendorong bola dan posisi bet terbuka. Teknik pukulan ini biasa digunakan untuk mengembalikan pukulan push itu sendiri dan pukulan chop. 2. Drive Drive adalah teknik pukulan dengan gerakan bet dari bawah serong ke atas dan sikap bet tertutup. 3. Block Block adalah teknik pukulan dengan gerakan menghentikan atau membendung bola dengan setiap bet tertutup. Block biasa digunakan untuk mengembalikan bola-bola drive maupun top spin putaran atas. 4. Chop Chop adalah teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak. Bola dipotong arahnya. 5. Service Service adalah teknik memukul bola untuk menyajikan bola pertama ke dalam permainan. Caranya bola dilambungkan ke atas, saat turun bola dipukul memantul di meja penyaji, dan jatuh di meja lawan. 6. Forehand Forehand adalah pukulan yang dilakukan dengan posisi tangan dari luar diayun ke dalam. 7. Backhand Backhand adalah pukulan yang dilakukan dengan posisi tangan dari dalam diayun ke luar. 2. Bermain Tenis Meja dengan Peraturan yang Dimodifikasi a. b. c. d. e. f. g. h. Cara melakukannya adalah sebagai berikut. Lapangan menggunakan meja yang berbentuk empat persegi panjang. Net menggunakan tali yang dipasang di tengah-tengahnya. Bet dari papan kayu atau piring aluminium. Bola tenis meja. Sistemnya reli poin. Jumlah poin satu set 21. Bermain dengan semua teknik dasar yang telah diajarkan guru. Servis mati pindah bola. Permainan dan Olahraga 81 3. Peraturan Permainan Tenis Meja Peraturan permainan tenis meja dapat diketahui dari ketentuan-ketentuan servis dan mendapatkan angka. a. Servis Ketentuan-ketentuan dalam servis, antara lain 1. Bola dipukul dari garis akhir tidak boleh di samping meja. 2. Bola yang diservis harus jatuh di bidang sendiri dan melewati net ke bidang lawan. 3. Jika bola servis mengenai net dan jatuh di bidang lawan, servis diulang. 4. Servis untuk permainan ganda harus selalu dari sebelah kanan dengan arah servis selalu diagonal atau silang. b. Angka Ketentuan-ketentuan mendapatkan angka, antara lain 1. Pemain mendapat angka jika lawan gagal mengembalikan bola, baik melalui servis maupun dari permainan. 2. Pemain yang lebih dulu mendapat angka 21 yang menjadi pemenang, kecuali terjadi deuce. 3. Deuce terjadi ketika angka sama 20–20 . Pemain yang mendapat angka selisih dua lebih dulu itulah yang menjadi pemenang. Tugas 1. Uji Kemampuan Praktikkan teknik pukulan servis, chop, drive, push, dan block. Dilakukan secara bergantian dengan temanmu. No. Jenis Tes 1. 2 3 4 5 Hasil Tes 1 2 Nilai Rata-rata 3 Servis Chop Drive Push Block 2. Uji Wawasan Coba sebutkan atlet-atlet tenis meja Indonesia yang pernah bertanding di kejuaraan nasional maupun internasional. No. Nama Atlet Tenis Meja Kejuaraan di 82 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 C. Atletik Atletik adalah dasar dari segala cabang olahraga. Cabang olahraga apapun yang mengandung gerakan fisik, pasti berdasar pada atletik. Tanpa kita sadari, sejak kecil kita sudah mempraktikkan atletik. Hal ini dapat kita lihat saat berjalan, lari, melempar, dan lompat. Berikut beberapa teknik pada cabang-cabang atletik. 1. Teknik dan Peraturan Lompat Tinggi a. Teknik lompat tinggi Penguasaan teknik dalam lompat tinggi sangat penting untuk bisa mencapai lompatan yang maksimal. Untuk itu, teknik-tekniknya harus dikuasai betul. Teknikteknik tersebut, antara lain awalan, tolakan, melewati mistar, dan mendarat. 1. Awalan Pada lompat tinggi gaya straddle, awalan menyamping dengan sudut antara 45°–55° terhadap letak mistar. Awalan panjangnya delapan langkah, dengan empat langkah terakhir lebih lebar daripada empat langkah pertama. Dalam melakukan awalan, kecepatan lari diperlukan untuk memberikan momentum terhadap badan untuk melewati mistar. Dengan demikian, semakin tinggi Sumber Dokumen Penerbit mistar yang akan dilewati maka semakin cepat Gambar Teknik awalan lompat tinggi larinya. 2. Tolakan Tolakan merupakan proses mengubah awalan horizontal menjadi vertikal untuk melewati mistar. Tolakan kaki tumpu harus kuat agar gerakan lompatan mencapai titik maksimal. Untuk itu, pada langkah terakhir agak lebar dengan sikap badan agak menengah disertai gerakan ayunan ke atas untuk membantu mengangkat titik berat badan lebih tinggi. 3. Melewati mistar Pada saat lompatan melewati mistar mencapai titik tertinggi badan diputar ke kiri secara penuh. Kepala mendahului melewati mistar, perut dan dada menghadap ke bawah. Kaki yang semula sebagai tumpuan bergantung ditarik dalam posisi kaki kangkang. Kaki kanan sudah turun, sementara tangan mempersiapkan diri untuk membantu pendaratan. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Teknik awalan lompat tinggi Sumber Dokumen Penerbit Gambar Teknik melewati mistar lompat tinggi Permainan dan Olahraga 83 4. Mendarat Jika pendaratan dengan bak lompat dan karet busa yang tebal, punggung dapat langsung dijatuhkan ketika sudah melewati mistar. Namun jika tempat pendaratan dengan bak pasir pendaratan dilakukan dengan kaki kanan kaki ayun. Pendaratan ini dibantu oleh kedua tangan. Kalaupun badan terpaksa harus dijatuhkan, maka yang lebih dulu jatuh adalah pundak karena diikuti gerakan berguling. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Teknik mendarat lompat tinggi b. Peraturan lompat tinggi Peraturan dalam lompat tinggi adalah sebagai berikut. 1. Terdapat mistar lompat, mistar ini dapat dari besi atau kayu. Bentuknya bulat atau segitiga dengan diameter 25–30 mm. Permulaan mistar datar atau rata pada kedua ujungnya yang berguna untuk meletakkannya pada papan penopang. Panjang mistar antara 3,64–4 m dan beratnya 2,2 kg. 2. Terdapat lintasan awalan dan tolakan kaki yang panjangnya tak terbatas, minimalnya 5 m. 3. Terdapat tiang lompat, di mana semua tiang dapat dipakai asal kuat, tinggi, dan mudah menaikkan mistar dengan selisih 5 atau 10 cm. 4. Terdapat tempat mendarat minimal berukuran 4 × 5 m dan dapat ditutup dengan matras lompat atau karet busa sebagai tempat mendarat. 5. Tidak memperpendek langkah akhir saat awalan. 6. Badan tidak condong ke depan. 7. Kaki ayunan diangkat penuh. 8. Kaki penolak tidak bengkok ketika menolak. 9. Kaki penolak naik dibengkokkan. 10. Rotasi cukup dari pinggang saat di atas mistar. Tugas Mari mempraktikkan lompat tinggi gaya guling perut. Lompat dilakukan 3 kali. Setiap lompatan diukur, lompatan yang tertinggi yang digunakan. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 84 2. Teknik dan Peraturan Menolak Peluru a. Teknik menolak peluru Teknik menolak peluru dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut. 1. Sikap badan a. Berdiri tegak menyamping arah tolakan, kedua kaki dibuka lebar. b. Kaki kiri lurus ke depan lutut kaki kanan sedikit dibengkokkan ke depan, dan sedikit serong ke samping kanan. c. Badan agak membengkok dan sedikit condong ke depan. d. Konsentrasi pikiran, kaki kiri diayun ke depan, dan belakang. Ayunan ini secara psikologis untuk memenangkan dan merasakan sudah kokohkah posisi kaki kanan. e. Kaki kanan ditekuk rendah, begitu ayunan kaki kiri dirasa cukup. Sumber Dokumen Penerbit f. Tangan kiri berfungsi untuk menjaga keseimbangan. Gambar Teknik menolak peluru 2. Cara menolak peluru a. Pinggang diputar dan bahu ke samping depan. b. Putar seluruh badan dengan cepat. c. Pada saat badan berputar tukar kaki yang di depan dengan kaki yang di belakang dengan cara dihentakkan. d. Peluru ditolakkan dengan ayunan yang tajam, dari samping ke atas depan arah tolakan bentuk parabola. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Teknik menolak peluru 3. Gerakan akhir a. Bertukar kaki yang di depan dengan kaki yang di belakang setelah melakukan tolakan. b. Kaki yang di belakang diluruskan untuk menjaga keseimbangan. b. Peraturan tolak peluru 1. 2. 3. 4. 5. Peserta tolak peluru dinyatakan gagal dalam melakukan tolakan jika Menyentuh balok atas sebelah atas. Menyentuh tanah di luar lingkaran lapangan. Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah. Peluru jatuh di luar sektor lapangan. Gagal melakukan lemparan 3 kali berturut-turut. Permainan dan Olahraga 85 Tugas Melengkapi tabel. No. 1. 2. 3. Teknik Tolak Peluru Cara Melakukan Sikap badan Cara menolak peluru Gerakan akhir 3. Tolak Peluru dengan Peraturan yang Dimodifikasi Cara melakukannya adalah sebagai berikut. a. Sediakan lima buah bola tenis dan satu keranjang atau kardus. b. Letakkan keranjang atau kardus yang jaraknya tujuh meter dari tempat melakukan tolakan. c. Setiap siswa melakukan tolakan ke keranjang atau kardus sebanyak lima kali. d. Siswa yang hasil tolakannya masuk ke keranjang paling banyak dinyatakan sebagai pemenang. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Menolak bola ke sasaran Tugas 1. Mari berlatih dalam bentuk lomba tolak peluru yang dimodifikasi bersama teman-temanmu. 2. Melakukan tolakan dengan bola tenis melewati ban yang digantung. 3. Setiap anak melakukan tolakan sebanyak 5 kali. 4. Catat jumlah tolakan setiap anak yang berhasil melewati ban. 5. Jumlah tolakan terbanyak yang berhasil melewati ban dinyatakan sebagai pemenangnya. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 86 Rangkuman Olahraga bola voli adalah cabang olahraga dengan memvoli bola di udara hilir mudik di atas net. Olahraga ini diciptakan oleh William W. Morgan tahun 1895. Teknik-teknik yang perlu dikuasai dalam bola voli antara lain servis, passing, smes, dan blok. Permainan bola voli setiap tim ada 6 orang pemain. Set kemenangan diraih ketika suatu tim mendapat angka 25 dengan sistem reli poin. Tenis meja merupakan permainan olahraga memantul-memantulkan bola di atas meja menggunakan bet. Tenis meja disebut juga pingpong. Dalam permainan tenis meja dibutuhkan perlengkapan berupa lapangan, net, bola, dan bet. Untuk dapat bermain tenis meja dengan baik harus menguasai teknik-tekniknya. Teknik tersebut antara lain cara memegang bet, teknik siap sedia, gerakan kaki, dan pukulan .Set kemenangan diraih ketika pemain telah meraih angka 21 lebih dulu. Lompat tinggi adalah gerakan melompat setinggi-tingginya melewati mistar. Untuk bisa melakukan lompat tinggi yang baik harus menguasai teknik-teknik awalan, tolakan, melewati mistar, dan mendarat. Perlengkapan lompat tinggi meliputi mistar lompat, lintasan awalan dan tolakan, tiang lompat, dan tempat mendarat dapat berupa karet busa atau bak pasir. Tolak peluru merupakan olahraga menolak peluru sejauh-jauhnya dengan teknik dasar yang baik dan benar. Teknik dasar tolak peluru meliputi sikap badan dalam awalan, tolakan, dan gerakan akhir. Refleksi Sebagai tindak lanjut dari hasil belajar kalian, coba jawablah soal-soal dalam latihan berikut ini. Kemudian tukarkan kertas jawaban soal itu kepada teman kelasmu. Lakukanlah koreksi, kemudian hitunglah jawaban soal yang benar. Untuk mengetahui raihan prestasi belajar kalian, masukkanlah dalam rumus berikut ini! Tingkat penguasaan kompetensi = Jumlah jawaban yang benar Jumlah soal × 100 % Arti tingkat penguasaan kompetensi yang kalian capai adalah 90%–100% artinya baik sekali 80%–89% artinya baik 70%–79% artinya cukup 60%–69% artinya kurang Jika tingkat penguasaan kompetensi kalian mencapai angka di atas 80% berarti dapat meneruskan kegiatan belajar berikutnya. Namun jika tingkat penguasaan kompetensi kalian kurang dari angka 80% artinya kalian harus mengulang materi pelajaran tersebut. Permainan dan Olahraga 87 Latihan Ayo kerjakan pada buku tugasmu. l. Mari memilih salah satu huruf a, b, c, atau d dari jawaban berikut yang paling tepat. 1. Permainan bola voli diciptakan oleh .... a. William G. Morgan b. John Hankook c. James A. Naismith d. George Lehman 2. Teknik dasar permainan bola voli adalah .... a. servis, smes, blok, dan passing b. mengoper, menendang, dan menghentikan c. menggiring, menangkap, dan menembak d. servis, menendang, dan menghentikan 3. Time out dalam permainan bola voli selama .... a. 1 menit b. 2 menit c. 30 detik d. 3 menit 4. Induk organisasi tenis meja Indonesia adalah .... a. PTMSI b. PSSI c. PPTI d. PBSI 5. Alat yang digunakan untuk memukul bola dalam tenis meja adalah .... a. bet b. raket c. net d. glove 6. Berikut ini jenis pukulan dalam tenis meja, kecuali .... a. chop b. push c. job d. spin 7. Gaya lompat tinggi guling perut disebut juga .... a. scissor b. straddle c. flop d. western roll Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 88 8. Berat peluru untuk kelompok putra adalah .... a. 5,26 kg b. 6,26 kg c. 7,26 kg d. 4,26 kg 9. Tolak peluru termasuk dalam atletik nomor .... a. lari b. lempar c. lompat d. jalan 10. Induk olahraga cabang atletik adalah .... a. PASI b. PRSI c. PABSI d. PBSI II. Mari menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar. 1. 2. 3. 4. 5. Bagaimana cara melakukan passing atas, servis bawah, dan blok? Sebutkan teknik pukulan dalam tenis meja! Apa yang dimaksud dengan pukulan spin dalam tenis meja? Jelaskan teknik melewati mistar dalam gaya straddle? Sukakah kamu dengan olahraga atletik? Jelaskan jawaban disertai alasanalasannya! III. Mari melakukan kegiatan berikut ini. 1. Uji keterampilan lompat tinggi. 2. Uji keterampilan servis dan passing. Kebugaran Jasmani 89 Bab 7 Kebugaran Jasmani Kata-kata Kunci Kata-kata kunci yang akan kalian pelajari pada bab ini adalah - back up latihan kecepatan latihan kelincahan latihan ketepatan - pelemasan sendi peregangan otot pola hidup sehat pull up Kebugaran jasmani adalah suatu derajat atau kemampuan seseorang dalam rangka melakukan kegiatan sehari-harinya tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Kebugaran jasmani dapat tetap terjaga dengan pola hidup sehat. Di samping itu melakukan aktivitas fisik yang terencana dengan melakukan peregangan otot dan pelemasan sendi sebelum latihan. Dan yang tak kalah penting dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas tentang kebugaran jasmani berikut ini. Sumber Gambar Latihan kebugaran jasmani 1. 2. 3. 4. Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan mampu Menjelaskan pola hidup sehat. Melakukan bentuk-bentuk latihan kebugaran jasmani. Melakukan latihan yang terencana dan terprogram. Melakukan aktivitas yang berkelanjutan untuk meningkatkan kebugaran. 90 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 A. Pola Hidup Sehat Sehat dan bugar terasa mahal saat kita terbaring sakit di rumah sakit. Setelah keluar dari rumah sakit kita mendapat tagihan biaya rumah sakit. Sakit membuat kita kehilangan banyak kesempatan, berhenti dari berbagai aktivitas yang menyenangkan, dan membosankan. Oleh karena itu, kesehatan harus dijaga, sebelum sakit benarbenar mendatangi kita. Jagalah sehatmu sebelum datang sakitmu. Seseorang dikatakan sehat jika kondisinya tidak sakit baik secara fisik maupun psikis. Untuk memperoleh kondisi sehat, seseorang harus menjalani gaya hidup sehat. Pola hidup sehat paling tidak melaksanakan heksausaha sehat. Heksausaha sehat itu kepanjangan dari kata sehati, yaitu seimbang gizi, enyahkan rokok, hindari dan atasi stres, awasi tekanan darah, teratur berolahraga, serta istirahat cukup. 1. Seimbang Gizi Keseimbangan gizi yang dibutuhkan tubuh kita perlu diperhatikan. Makanan yang dimakan hendaknya mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat-zat tersebut, yaitu karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan air. Keseimbangan gizi terdapat dalam makanan empat sehat lima sempurna. Makanan tersebut, antara lain nasi, sayur, lauk-pauk, buah, dan susu. Jika keseimbangan gizi tidak diperhatikan, dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Seperti kurang vitamin C menyebabkan sariawan, kurang vitamin A menyebabkan penglihatan berkurang, dan sebagainya. Itulah pentingnya keseimbangan gizi tetap terjaga dalam pola makan. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Makanan yang bergizi seimbang 2. Enyahkan Rokok Rokok mengandung nikotin yang bersifat adiktif. Selain itu, rokok juga mengandung macam zat kimia dan 20 macam racun maut yang terdapat di dalam tar. Dampak merokok adalah darah mengental dan pembuluh darah rapuh sehingga memicu serangan jantung dan stroke. Dampak yang lain adalah kanker, radang saluran pernapasan, fisik lemah, dan menimbulkan impotensi. Jika ingin sehat maka enyahkan dan hindarkan rokok dari kehidupan kita. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Dilarang merokok Kebugaran Jasmani 91 3. Hindari dan Atasi Stres Stres dapat mengganggu kesehatan, untuk itu harus dihindari. Jika stres kita harus menghilangkannya dengan cara sebagai berikut. a. Jangan selalu bergantung pada orang lain. b. Selalu berpikir positif. c. Jangan selalu mengingat kesalahan masa lalu. d. Rasa dengki dan cemburu harus dihilangkan karena akan menguras energi. e. Hilangkan berburuk sangka kepada orang lain. f. Jangan menyimpan kemarahan dan frustasi. g. Jauhkan kebiasaan sikap terburu-buru. h. Luangkanlah waktu dengan kegiatan-kegiatan yang positif. 4. Awasi Tekanan Darah Tekanan darah adalah desakan yang ditimbulkan oleh darah dan terjadi pada dinding pembuluh darah. Usahakan tekanan darah dalam keadaan stabil. Jika kondisi tekanan darah labil akan mengganggu kesehatan. Untuk itu, kestabilan tekanan darah perlu dijaga dengan baik. Jika mengalami gangguan maka segera periksa ke dokter. Sumber Gambar Mengukur tensi darah 5. Teratur Berolahraga Teratur dalam berolahraga dapat meningkatkan kemampuan jantung dan paruparu, menurunkan kadar gula darah, mengurangi risiko penyakit jantung koroner, memperlancar aliran darah, dan memperbaiki bentuk tubuh. Dengan demikian, kesehatan tetap terjaga dan badan tetap bugar. Badan yang sehat dan bugar menjadikan aktivitas sehari-hari berjalan dengan lancar. Sumber Gambar Lari 6. Istirahat yang Cukup Istirahat merupakan cara mengembalikan kebugaran jasmani setelah melakukan berbagai aktivitas. Istirahat jenisnya bermacam-macam dan kebutuhan istirahat setiap orang berbeda-beda. Istirahat yang terbaik adalah tidur. Tidur pada malam hari bagi anak usia SD, antara 8–10 jam. Sumber Gambar Tidur adalah istirahat terbaik Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 92 B. Peregangan Otot dan Pelemasan Sendi Peregangan otot dan pelemasan sendi penting dilakukan sebelum melakukan latihan yang sesungguhnya. Hal ini dilakukan untuk mencapai hal-hal sebagai berikut. 1. Mengurangi kemungkinan terjadi cedera sendi dan otot. 2. Menghemat tenaga yang dikeluarkan ketika melakukan gerakan. 3. Mempersiapkan anggota badan untuk melakukan gerakan dalam latihan yang lebih berat. 4. Untuk melemaskan persendian agar mudah melakukan gerakan dan tidak kaku. Peregangan otot dan pelemasan sendi di antaranya 1. Peregangan Otot Tangan a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. Cara melakukan peregangan otot adalah sebagai berikut. Berdiri tegak. Tangan dibengkokkan di depan dada. Tangan kanan memegang siku tangan kiri. Tarik siku tangan kiri ke arah kanan dan tahan sebentar. Kembali ke sikap semula. Gantian dengan tangan kanan. Dibengkokkan di depan dada. Tangan kiri memegang siku tangan kanan. Tarik siku tangan kanan ke arah kiri dan tahan sebentar. Kembali ke sikap semula. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Peregangan otot Dilakukan secara bergantian antara tangan kiri dan tangan tangan kanan. 2. Peregangan Otot Leher Cara melakukan peregangan otot leher adalah sebagai berikut. a. Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu. b. Kedua tangan di pinggang. c. Putar leher ke kiri dua kali, ke kanan dua kali, dilakukan 2 × 8 hitungan. c. Anggukan kepala ke bawah dua kali, ke atas dua kali, dilakukan 2 × 8 hitungan. d. Miringkan kepala ke kiri dua kali dan ke kanan dua kali, dilakukan 2 × 8 hitungan. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Peregangan otot leher Kebugaran Jasmani 93 3. Peregangan Otot Pinggul Cara melakukan peregangan otot pinggul adalah sebagai berikut. a. Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu. b. Kedua tangan di samping badan. c. Renggutkan badan ke bawah sampai, kedua tangan menyentuh lantai. d. Kembali ke sikap semula. e. Renggutkan badan ke belakang dengan kedua tangan memegang pinggul. f. Lakukan secara bergantian. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Peregangan otot pinggul 4. Peregangan Otot Kaki Cara melakukan peregangan otot kaki adalah sebagai berikut. a. Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu. b. Angkat kaki kanan dengan kedua tangan memegang lutut. c. Tahan sebentar, kembali ke sikap semula. d. Angkat kaki kiri dengan kedua tangan memegang lutut. e. Tahan sebentar, kembali ke sikap semula. f. Lakukan secara bergantian. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Peregangan otot kaki 5. Pelemasan Sendi Lutut Cara melakukan pelemasan sendi lutut adalah sebagai berikut. a. Berdiri tegak kedua kaki rapat. b. Kedua lutut dibengkokkan. c. Kedua tangan memegang lutut. d. Putar kedua lutut ke kanan dua kali dan ke kiri dua kali. e. Dilakukan dalam 2 × 8 hitungan. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Pelemasan sendi lutut 6. Pelemasan Sendi Bahu Cara melakukan pelemasan sendi bahu adalah sebagai berikut. a. Berdiri tegak kedua kaki rapat. b. Kedua tangan direntangkan ke samping. c. Putar kedua tangan dari mulai putaran lambat kemudian cepat. d. Putar dari putaran kecil kemudian ke putaran besar. e. Lakukan secara berulang-ulang. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Pelemasan sendi bahu Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 Kebugaran Jasmani 94 94 7. Pelemasan Sendi Kaki Cara melakukan pelemasan sendi kaki adalah sebagai berikut. a. Berdiri tegak, kedua kaki rapat. b. Kedua tangan di pinggang. c. Angkat kaki kanan ke depan. d. Putar ujung kaki ke kanan dan ke kiri. e. Kembali ke sikap semula. f. Angkat kaki kiri ke depan. g. Putar ujung kaki ke kanan dan ke kiri. h. Kembali ke sikap semula. i. Lakukan secara bergantian antara kaki kanan dan kaki kiri. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Pelemasan sendi kaki C. Latihan yang Terencana dan Terprogram Latihan terencana dan terprogram adalah proses yang sistematis yang harus menganut prinsip-prinsip latihan tertentu berdasarkan rancangan aktivitas fisik yang sudah tersusun. Dengan demikian, mekanisme fisik akan bertambah baik dan bugar. Agar kebugaran jasmani tetap terjaga, maka harus menyusun program latihan yang terencana dan terprogram dengan baik. Latihan fisik yang terencana dan terprogram tersusun dalam empat tahap, yaitu 1. Tahap diagnose Pada tahap ini sasarannya untuk menghimpun data potensi peserta, seperti riwayat kesehatan, gaya hidup, pengukuran kesehatan dan komponen kebugaran, serta pemilihan program latihan. 2. Tahap dasar Pada tahap ini berisi latihan dasar kebugaran. Tujuannya untuk memberi kesempatan tubuh beradaptasi terhadap pembebanan latihan sebelum mengikuti program latihan sebenarnya. 3. Tahap peningkatan Pada tahap ini berisi latihan lanjutan dengan takaran sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai guna meningkatkan status kebugaran jasmani. 4. Tahap pemeliharaan Pada tahap ini berisi serangkaian latihan untuk mempertahankan status kebugaran yang telah dicapai pada periode sebelumnya. Tahap Diagnose Tahap Dasar Mengetahui Mencapai tingkat kebugaran kebugaran minimal Tahap Peningkatan Tahap Pemeliharaan Meningkatkan kebugaran Mempertahankan kebugaran Kebugaran Jasmani 95 Berikut ini contoh latihan yang terencana dan terprogram berdasarkan tujuannya Kebugaran Terkait Kebugaran Terkait Komponen Kesehatan Tingkat Kesehatan Tingkat Prinsip Dasar Menengah Frekuensi 3 kali per minggu. Intensitas 50–60% denyut nadi 60–70% denyut nadi maksimal. maksimal. 65–90% denyut nadi maksimal. Waktu 30 menit total keseluruhan. 40–60 menit total keseluruhan. 60–120 menit total keseluruhan. Tipe Jalan, joging, lari, Joging, lari, permainpermainan, dan akti- an, kompetisi antar vitas yang me- kelas dan sekolah. merlukan peralatan sederhana. Program latihan, lari, aerobik, kompetisi olahraga antarsekolah. Pengenalan program bervariasi. Penerapan prinsip set, repetisi, dan latihan untuk memenuhi hasil yang diharapkan. K e m a j u a n Biarkan anak maju dan kekhas- menurut temponya, an kemajuan minimal. 3–5 kali per minggu Kebugaran untuk Prestasi Olahraga 5–6 kali per minggu Sumber Pendidikan Kebugaran Jasmani Orientasi Pembinaan Disepanjang Hayat 2001 hal 49 Mengapa kita harus melakukan latihan yang terencana dan terprogram? Karena dampak dari latihan tersebut dapat berpengaruh pada hal-hal berikut ini. 1. Meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru. 2. Memperkuat sendi dan otot. 3. Mengurangi lemak. 4. Menurunkan kadar gula darah. 5. Memperbaiki bentuk tubuh. 6. Memperlambat proses penuaan. 7. Menambah semangat dan vitalitas tubuh. Berikut ini adalah unsur-unsur latihan untuk peningkatan kebugaran jasmani. 1. Latihan Daya tahan Otot Latihan daya tahan otot terdiri atas pull up dan back up. a. Pull up angkat tubuh Cara melakukannya pull up adalah sebagai berikut. 1. Berdiri di bawah tiang horizontal. 2. Kedua tangan memegang tiang posisi menggantung. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 96 3. Angkat tubuh sampai dagu di atas tiang, tahan sebentar. 4. Tubuh diturunkan kembali. 5. Lakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Pull up b. Back up 1. 2. 3. 4. 5. 6. Cara melakukannya back up adalah sebagai berikut. Posisi tidur telungkup. Kedua tangan saling berpegangan di belakang kepala. Angkat badan dan kaki bersama-sama. Tahan beberapa saat. Kembali ke sikap semula. Lakukan gerakan tersebut secara berulangulang. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Pull up Contoh lain dari bentuk latihan daya tahan otot adalah semua bentuk weight training. Dalam latihan ini hal yang perlu mendapat perhatian adalah latihannya disesuaikan dengan batasan daya tahan otot. Contohnya squats dengan beban, rowing, triceps stretch, dan wrist roll. 2. Latihan Kelincahan Agility Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk bergerak cepat dan dapat mengubah posisi tubuh berulang-ulang. Bentuk-bentuk latihan kelincahan, antara lain a. Lari bolak-balik shuttle run b. Zig-zag lari berbelok-belok melewati rintangan c. Lari menerobos teman yang berdiri kangkang dan melompati teman yang merangkak. d. Squat thrust. Kebugaran Jasmani 97 3. Latihan Kecepatan Kecepatan merupakan kemampuan melakukan gerakan-gerakan berkelanjutan dan sama dalam waktu yang cepat. Tujuan latihan ini untuk melatih kemampuan kerja otot-otot dalam waktu yang cepat. Bentuk latihan kecepatan adalah berlari sprint dengan jarak 50 meter dengan sistem interval training. Interval training adalah suatu sistem latihan yang diselingi oleh interval-interval yang berupa masa-masa istirahat. Ada beberapa faktor yang harus dipenuhi dalam menyusun interval training, yaitu a. Lamanya latihan. b. Ulangan melakukan latihan. c. Beban latihan. d. Masa istirahat recovery interval setiap ulangan dari latihan. 4. Latihan Ketepatan Accuracy Ketepatan adalah suatu kemampuan seseorang dalam rangka memenuhi target yang ingin dicapai. Cara melakukan latihan ketepatan adalah sebagai berikut. a. Membuat lingkaran di dinding diameter 20 cm dan tinggi 120 cm. b. Lakukan lemparan bola ke dinding dengan jarak tertentu misalnya jarak 5 m. c. Hitung lemparan bola yang mengenai sasaran dalam lingkaran. D. Latihan yang Berkelanjutan untuk Meningkatkan Kebugaran Olahraga hendaknya dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan. Menurut Rusli Lutan dan kawan-kawan 2001 ada empat faktor yang yang berpengaruh terhadap peningkatan kebugaran jasmani seseorang. Faktor-faktor tersebut adalah frekuensi, intensitas, waktu, dan tipe. 1. Frekuensi Frekuensi adalah seberapa sering seseorang melakukan aktivitas jasmani yang berkaitan dengan kesehatan. Untuk setiap komponen guna mencapai derajat kebugaran jasmani yang memadai, frekuensi latihannya adalah 3–4 kali per minggu. Otot-tot yang dilatih secara teratur dengan frekuensi cukup akan mengalami perkembangan, serabut ototnya semakin tebal dan otot menjadi besar. Hal ini disebut dengan hipertropi. 2. Intensitas Intensitas adalah seberapa besar seseorang berlatih selama latihan. Untuk meningkatkan kebugaran jasmani, seseorang harus melakukan aktivitas jasmani yang lebih berat dari biasanya. Takaran beratnya latihan bergantung pada tujuannya. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 98 3. Waktu Waktu adalah lamanya aktivitas jasmani dilakukan dengan seberapa lama latihan berlangsung tergantung pada komponen kebugaran yang dilatih. Bagi anak-anak SD waktu aktif bergerak selama 30–60 menit. 4. Tipe Tipe adalah kekhasan dari bentuk latihan yang dilakukan siswa untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Kekhasan latihan itu terkait dengan sistem energi untuk melaksanakan suatu kegiatan. Latihan kebugaran jasmani yang teratur dan berkelanjutan bagi anak-anak sangat bermanfaat karena 1. Merangsang pertumbuhan tulang. 2. Mengembangkan kapasitas paru-paru. 3. Memperlancar peredaran darah. 4. Mengurangi kolesterol. Tugas 1. Mari melakukan latihan gerakan-gerakan a. Pull up b. Squat trust c. Sprint 2. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan gerakan. 3. Buatlah program latihan yang terencana dan terprogram. 4. Praktikkan program yang telah direncanakan tersebut secara teratur dan berkelanjutan. Rangkuman Kebugaran jasmani adalah suatu derajat atau kemampuan seseorang dalam rangka melakukan kegiatan sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Untuk hidup sehat harus melakukan pola hidup sehat. Tujuan latihan-latihan fisik adalah untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan ergosistem tubuh. Bentuk-bentuk latihan kebugaran jasmani, antara lain pull up, back up, shuttle run, lari zig-zag, squat thrust, dan lain-lain. Untuk dapat meningkatkan kebugaran jasmani, latihannya harus memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut. a. Dilakukan secara teratur, disiplin, dan kontinu. b. Dilakukan secara berulang-ulang. c. Menggunakan beban yang lebih. Kebugaran Jasmani 99 Refleksi Sebagai tindak lanjut dari hasil belajar kalian, coba jawablah soal-soal dalam latihan berikut ini. Kemudian tukarkan kertas jawaban soal itu kepada teman kelasmu. Lakukanlah koreksi, kemudian hitunglah jawaban soal yang benar. Untuk mengetahui raihan prestasi belajar kalian, masukkanlah dalam rumus berikut ini! Tingkat penguasaan kompetensi = Jumlah jawaban yang benar Jumlah soal × 100% Arti tingkat penguasaan kompetensi yang kalian capai adalah 90%–100% artinya baik sekali 80%–89% artinya baik 70%–79% artinya cukup 60%–69% artinya kurang Jika tingkat penguasaan kompetensi kalian mencapai angka di atas 80% berarti dapat meneruskan kegiatan belajar berikutnya. Namun jika tingkat penguasaan kompetensi kalian kurang dari angka 80% artinya kalian harus mengulang materi pelajaran tersebut. Latihan Ayo kerjakan pada buku tugasmu. l. Mari memilih salah satu huruf a, b, c, atau d dari jawaban berikut yang paling tepat. 1. Gerakan peregangan dan pelemasan amat penting dalam latihan kebugaran jasmani untuk menghindari …. a. cedera c. penyakit b. stres d. kram 2. Latihan kebugaran jasmani, kedua tangan menggantung di tiang horizontal disebut …. a. pull up c. push up b. back up d. sit up 3. Berikut ini yang menyebabkan tubuh tetap prima, kecuali …. a. hidup teratur b. olahraga teratur c. merokok teratur d. makan teratur 100 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 4. Ciri kebugaran jasmani yang baik adalah …. a. pemulihan cepat b. masa istirahat lama c. sirkulasi jantung meningkat d. efisiensi gerak meningkat 5. Latihan kebugaran jasmani bermanfaat untuk meningkatkan …. a. daya tahan c. kekuatan b. kelentukan d. a, b, dan c benar 6. Berikut ini perilaku pola hidup sehat, kecuali …. a. teratur olahraga c. madat b. makan makanan bergizi d. hindari rokok 7. Teratur berolahraga akan meningkatkan kebugaran jasmani, dengan demikian akan meningkatkan hal-hal berikut ini, kecuali .... a. kemampuan jantung dan paru-paru b. impotensi c. memperlancar aliran darah d. daya tahan tubuh 8. Berikut ini yang merupakan latihan kelincahan adalah …. a. shuttle run c. heavy weight b. squat jump d. pull up 9. Bentuk latihan yang terprogram dan terencana, akan berpengaruh pada halhal berikut ini, kecuali …. a. menurunkan gula darah b. memperlambat proses penuaan c. memperkuat sendi dan otot d. meningkatkan tekanan darah tinggi 10. Unsur-unsur kebugaran jasmani adalah sebagai berikut, kecuali …. a. endurance c. sprint b. agility d. strength II. Mari menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar. 1. 2. 3. 4. 5. Apa arti dari sehat? Apa yang dimaksud heksausaha sehat? Bagaimana cara melakukan pelemasan sendi otot? Apa saja dampak dari latihan olahraga yang terencana dan terprogram? Bagaimana sikapmu menghadapi anak yang mengganggumu ketika berolahraga? III. Mari melakukan kegiatan-kegiatan berikut ini. 1. Praktikkan gerakan-gerakan peregangan! 2. Praktikkan gerakan pull up! 3. Praktikkan gerakan back up! Senam 101 Bab Senam 8 Kata-kata Kunci Kata-kata kunci yang akan kalian pelajari pada bab ini adalah - Sikap lilin Guling lenting Loncat harimau - Meroda Lompat kangkang di atas peti lompat Senam lantai dan senam ketangkasan merupakan rumpun dari senam. Disebut senam lantai karena gerakannya dilakukan di lantai atau matras. Senam lantai disebut juga latihan bebas karena saat melakukan gerakan tidak menggunakan benda atau perkakas lain. Senam ketangkasan merupakan senam yang gerakannya memerlukan ketangkasan. Untuk belajar senam lantai dan ketangkasan diperlukan keberanian dan keterampilan gerakan. Kedua hal jika sudah kalian miliki merupakan modal untuk berlatih senam lantai dan senam ketangkasan. Apa saja bentuk gerakan senam lantai dan senam ketangkasan? Bagaimana cara melakukan gerakan-gerakan senam lantai dan senam ketangkasan? Jawaban kedua pertanyaan tersebut dapat kalian temukan pada materi berikut ini. Sumber Gambar Sikap lilin Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan mampu 1. Mempraktikkan kombinasi senam lantai dan senam ketangkasan dengan konsisten dan kontrol yang baik. 2. Mempraktikkan kombinasi bentuk-bentuk senam lantai dan senam ketangkasan dengan koordinasi dan kontrol yang baik. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 102 A. Sikap Lilin Sikap lilin adalah suatu sikap yang dilakukan dengan cara tidur telentang dengan gerakan mengangkat kedua kaki dan badan ke atas lurus serta ditopang oleh kedua tangan di pinggang. 1. 2. 3. 4. 5. Cara melakukan sikap lilin adalah sebagai berikut. Tidur telentang kedua kaki rapat dan kedua tangan di samping lurus. Pandangan ke atas. Angkat kedua kaki ke atas diikuti gerakan badan ke atas. Antara kaki dan badan membentuk satu garis lurus. Pinggang ditopang oleh kedua tangan. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Sikap lilin B. Guling Lenting Neckspring Guling lenting adalah suatu gerakan melentingkan badan ke depan atas dengan lemparan kedua kaki dan tolakan kedua tangan. Tolakan tangan dimulai dari sikap setengah guling ke belakang atau guling ke depan dengan kedua kaki rapat dan lutut lurus. Cara melakukan guling lenting adalah sebagai berikut. 1. Posisi jongkok menghadap matras. 2. Kedua telapak tangan menempel di atas matras pandangan ke depan. 3. Angkat pinggul dan masukkan kepala di antara kedua lengan yang sikutnya ditekuk keluar. 4. Saat tengkuk menempel matras, lecutkan kedua kaki ke depan atas hingga keduanya mendarat pada matras dengan ujung telapak kaki lurus. 5. Berdiri dengan kedua kaki rapat. 6. Kedua tangan lurus ke atas di samping telinga. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Guling Lenting Senam 103 C. Loncat Harimau Tiger Sprong Loncat harimau adalah suatu gerakan meloncat seperti harimau menerkam mangsanya, kemudian diikuti gerakan roll depan. Cara melakukan loncat harimau adalah sebagai berikut. 1. Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat. 2. Kedua tangan diluruskan di depan dada. 3. Kedua lutut dibengkokkan dengan siap melakukan loncatan. 4. Meloncat ke depan sejauh mungkin dengan kedua tangan dan kaki lurus melayang di udara. 5. Mendarat dengan kedua tangan lebih dahulu. 6. Berguling ke depan. 7. Kembali ke sikap semula. Sumber Dokumen Penerbit Gambar loncat harimau D. Meroda Meroda adalah suatu gerakan memutar badan dengan sikap awal menyamping arah gerakan dan tumpuan berat badan ketika berputar menggunakan kedua tangan dan kaki. Cara melakukan meroda adalah sebagai berikut. 1. Berdiri dengan sikap menyamping ke arah gerakan. 2. Kedua kaki dibuka selebar bahu, dan kedua tangan terentang serong ke atas. 3. Gerakannya dimulai dari tangan kiri dengan meletakkan tangan kiri pada matras, diikuti kaki kanan terangkat lurus ke atas. 4. Ketika tangan kanan diletakkan pada matras, kaki kiri terangkat lurus ke atas. 5. Turunkan kedua kaki pada matras, disusul terangkatnya tangan kiri dari matras dan kaki mendarat di depan matras. 6. Coba lakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang sehingga kalian menguasai gerakan meroda dengan baik. 104 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 Sumber Dokumen Penerbit Gambar Meroda tanpa bantuan Cara memberi bantuan dalam meroda, antara lain 1. Memegang pada kedua sisi panggul dari belakang. 2. Membantu memutar panggul ke samping dan menjaga keseimbangan. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Meroda dengan bantuan E. Lompat Kangkang di Atas Peti Lompat Gerakan lompat kangkang melewati peti lompat memerlukan keberanian dan nyali yang besar. Oleh karena itu, dalam latihan gerakan tersebut perlu tahapantahapan yang harus dilalui lebih dulu untuk sampai pada teknik yang sesungguhnya. Tahapan-tahapan dalam latihan lompat kangkang melewati peti lompat adalah sebagai berikut. 1. Latihan Awalan Cara melakukan latihan awal, yaitu a. Awalan dengan lari sekencang-kencangnya dengan badan condong ke depan. b. Perhitungkan langkah untuk menolakkan kedua kaki pada papan tolakan, sementara kedua tangan mengarah pada peti lompat. c. Pandangan fokus ke peti lompat. d. Lakukan latihan ini berulang-ulang untuk dapat menguasai gerakan awalan dengan baik. Senam 105 2. Latihan Melakukan Tolakan Cara melakukan latihan melakukan tolakan, yaitu a. Berdiri di depan peti lompat, kaki dibuka selebar bahu. b. Kedua tangan memegang peti lompat. c. Tolakan dilakukan dengan kedua kaki pada papan tolakan hingga pinggul terangkat ke atas dan kedua kaki dibuka lebar. d. Lakukan latihan dengan awalan beberapa langkah. e. Lakukan latihan ini berulang-ulang untuk dapat menguasai gerakan tolakan dengan baik. 3. Latihan Melewati Peti Lompat Cara melakukan latihan melewati peti lompat, yaitu a. Lakukan awalan lima langkah, tolakan kedua tangan dengan bertumpu pada pinggang teman yang membungkuk. b. Kaki kangkang melewati punggung teman seperti melewati rintangan. c. Setelah latihan dikuasai, lakukan latihan pada peti lompat. 4. Latihan Pendaratan Cara melakukan latihan pendaratan, yaitu a. Berdiri di atas peti lompat, kaki melompat. b. Pendaratan dilakukan dengan ujung kaki lutut mengeper dan kedua tangan lurus ke atas. c. Lakukan berulang-ulang untuk dapat menguasai gerakan pendaratan dengan baik. Setelah latihan awalan, tolakan, melewati peti lompat, dan pendaratan dikuasai dengan baik, sekarang lakukan cara lompat kangkang di atas peti lompat secara menyeluruh. Cara melakukan lompat kangkang di atas peti lompat secara menyeluruh adalah sebagai berikut. 1. Awalan lari secepatnya dengan badan condong ke depan. 2. Pandangan ke arah peti lompat. 3. Tolakan kedua kaki pada papan tolakan. 4. Tangan yang memegang tepi peti lompat segera ditolakan sekuat-kuatnya dengan kedua kaki dibuka lebar. 5. Pada saat mendarat dengan ujung kaki, kedua lutut mengeper, sementara kedua tangan direntangkan ke atas. Sumber Dokumen Penerbit 6. Akhiri dengan sikap sempurna. Gambar Lompat kangkang di atas peti lompat Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 106 Hal-hal yang harus mendapat perhatian untuk menjaga keselamatan dalam senam, antara lain 1. Melakukan pemanasan terlebih dahulu. 2. Berpakaian tidak terlalu sempit. 3. Mulailah latihan dari yang mudah lebih dahulu. 4. Gerakan dilakukan secara alami. 5. Perlu didampingi oleh pelatih atau instruktur. 6. Melakukan pendinginan usai latihan. Tugas 1. Mari melakukan praktik guling lenting, loncat harimau, meroda, dan sikap lilin. No. 1. 2 3 4 Hasil Tes Jenis Tes 1 2 3 Nilai Rata-rata Guling lenting Lompat harimau Meroda Sikap lilin 2. Lakukan setiap gerakan senam dengan 3 kali uji. 3. Buatlah kliping tentang senam. Sumber diperoleh dari koran, tabloid, majalah, internet, atau sumber yang lain. Susunlah kliping-kliping tersebut dengan baik dan menarik! Rangkuman Dalam melakukan senam lantai dan ketangkasan dibutuhkan keberanian dan keterampilan gerakan. Sebelum melakukan senam diawali dengan pemanasan dan diakhiri dengan pendinginan. Guling lenting adalah gerakan melentingkan tubuh ke depan atas dengan lemparan kedua kaki dan tolakan kedua tangan. Contoh lain dari senam adalah 1. sikap lilin, 2. loncat harimau, 3. meroda, dan 4. lompat kangkang di atas peti lompat. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam senam, antara lain 1. pakaian tidak terlalu sempit, 2. berlatih dari yang mudah, 3. gerakan dilakukan secara alami, dan 4. didampingi instruktur/pelatih. Senam 107 Refleksi Sebagai tindak lanjut dari hasil belajar kalian, coba jawablah soal-soal dalam latihan berikut ini. Kemudian tukarkan kertas jawaban soal itu kepada teman kelasmu. Lakukanlah koreksi, kemudian hitunglah jawaban soal yang benar. Untuk mengetahui raihan prestasi belajar kalian, masukkanlah dalam rumus berikut ini! Tingkat penguasaan kompetensi = Jumlah jawaban yang benar Jumlah soal × 100 % Arti tingkat penguasaan kompetensi yang kalian capai adalah 90%–100% artinya baik sekali 80%–89% artinya baik 70%–79% artinya cukup 60%–69% artinya kurang Jika tingkat penguasaan kompetensi kalian mencapai angka di atas 80% berarti dapat meneruskan kegiatan belajar berikutnya. Namun jika tingkat penguasaan kompetensi kalian kurang dari angka 80% artinya kalian harus mengulang materi pelajaran tersebut. Latihan Ayo kerjakan pada buku tugasmu. l. Mari memilih salah satu huruf a, b, c, atau d dari jawaban berikut yang paling tepat. 1. Posisi badan pada saat meroda adalah .... a. menghadap ke belakang b. membelakangi arah gerakan c. menyamping arah gerakan d. bebas 2. Gerakan akhir guling lenting adalah .... a. tidur b. duduk c. jongkok d. berdiri 3. Berikut ini alat yang digunakan dalam senam lantai, kecuali .... a. karpet c. matras b. busa d. sabut 108 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 4. Dasar gerakan loncat harimau adalah .... a. roll depan b. roll belakang c. guling lenting d. kayang 5. Rangkaian gerakan senam lantai terdiri atas .... a. lompatan b. keseimbangan c. putaran d. a, b, dan c benar 6. Teknik lompat jongkok di atas peti lompat bertumpu pada .... a. tungkai b. lutut c. kedua kaki d. kedua tangan 7. Gerakan untuk mengurangi terjadinya cedera atau kram adalah .... a. latihan inti b. pemanasan c. pendinginan d. penenangan 8. Induk organisasi senam Indonesia adalah .... a. Persani c. PSSI b. ISSI d. PASI 9. Setelah melakukan senam sebaiknya melakukan .... a. warming up c. drinking b. cooling down d. rest 10. Induk organisasi senam dunia adalah .... a. FIG c. FINA b. IAAF d. FIFA II. Mari menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar. 1. 2. 3. 4. 5. Apa manfaat pemanasan sebelum melakukan gerakan inti? Apa yang dimaksud dengan meroda? Bagaimana cara melakukan loncat kangkang di atas peti loncat? Apa kepanjangan dari FIG? Apakah kamu menyukai senam? Jelaskan jawabanmu disertai alasan yang tepat! III. Mari melakukan kegiatan berikut ini. 1. Praktikkan cara melakukan sikap lilin! 2. Praktikkan cara melakukan gerakan meroda! 3. Praktikkan cara melakukan lompat kangkang di atas peti lompat! Gerak Ritmik 109 Bab 9 Gerak Ritmik Kata-kata Kunci Kata-kata kunci yang akan kalian pelajari pada bab ini adalah - gerakan membungkuk gerakan menekuk gerakan meliuk - langkah biasa loncat putar jalan dan lompat Gerak ritmik adalah suatu gerak yang berirama. Irama pengiringnya dapat berupa musik, lagu, tepukan tangan maupun hitungan. Gerak ritmik dapat dilakukan secara individu maupun berkelompok. Tekanan dalam gerak ritmik terletak pada irama, kelenturan tubuh, dan kontinuitas gerakan. Gerak ritmik yang baik dilakukan secara teratur. Dengan demikian badan menjadi sehat dan bugar. Penyakit pun menjauhi kita sehingga aktivitas sehari-hari berjalan lancar. Tahukah kamu gerakan-gerakan ritmik sederhana di tempat? Tahukah kamu gerakan-gerakan ritmik sederhana jalan dan lompat? Jawaban kedua pertanyaan tersebut di atas, dapat kalian temukan pada materi berikut ini. Sumber Gambar Gerak ritmik Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan mampu 1. Mempraktikkan gerak ritmik sederhana di tempat, seperti membungkuk, menekuk, dan meliuk. 2. Mempraktikkan kombinasi gerak ritmik sederhana dengan jalan dan lompat. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 110 Pada pelajaran kali ini, akan dibahas tentang gerak ritmik sederhana berupa gerakan membungkuk, menekuk, maupun meliuk. Di samping itu, juga kombinasi gerak ritmik sederhana dengan jalan dan lompat. Gerakan-gerakan tersebut dilakukan dengan kerja sama dan estetika. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas materi berikut ini. A. Gerak Ritmik Sederhana di Tempat Berpasangan dan Beregu Dalam berlatih gerak ritmik umumnya dilakukan secara bersama-sama. Hal ini dilakukan untuk saling memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam gerak. Di samping itu, juga memerlukan koordinasi gerak yang baik. Dengan demikian gerakan yang dilakukan bersama-sama terlihat serasi dan kompak. Gerakan membungkuk, menekuk, dan meliuk termasuk ke dalam gerakan ritmik. Gerakan-gerakan tersebut sangat berperan dalam melakukan gerakan ritmik. 1. Gerakan Membungkuk a. b. c. d. e. f. g. Cara melakukan gerakan membungkuk adalah sebagai berikut. Berdiri tegak, kedua kaki rapat. Bungkukkan badan dengan merenggutkan kedua tangan ke bawah hingga telapak tangan mencapai tanah. Lakukan gerakan ini dua kali. Kembali ke sikap semula. Kedua tangan di samping. Renggutlah badan ke belakang hingga membusur. Pandangan ke atas belakang. Lakukan gerakan ini dua kali. Kembali ke sikap semula. Lakukan gerakan Sumber Dokumen Penerbit membungkukkan badan ke depan dan belakang Gambar Gerakan secara berulang-ulang dengan hitungan 2 × 8. membungkuk 2. Gerakan Menekuk Cara melakukan gerakan menekuk adalah sebagai berikut. a. Berdiri kedua kaki rapat, kedua tangan di pinggang. b. Kedua kaki jinjit, kemudian jongkok. c. Berdiri seperti sikap semula. d. Lakukan gerakan ini berulang-ulang sampai 2 × 8 hitungan. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Gerakan menekuk Gerak Ritmik 111 3. Gerakan Meliuk a. b. c. d. e. f. Cara melakukan gerakan meliuk adalah sebagai berikut. Kaki kangkang, liukkan badan ke kiri. Tangan kiri di pinggang, tangan kanan melingkar di atas kepala. Lutut kanan ditekuk, pandangan ke arah kaki kiri. Lakukan gerakan tersebut dalam 2 kali hitungan. Liukkan badan ke kanan, tangan kanan di pinggang, tangan kiri melingkar di atas kepala. Lutut kiri ditekuk, pandangan ke arah kaki kanan. Lakukan gerakan tersebut dalam 2 kali hitungan. Sumber Dokumen Penerbit Lakukan gerakan meliukkan badan ke kiri dan ke Gambar Gerakan meliuk kanan bergantian dalam 2 × 8 hitungan. B. Gerak Ritmik Sederhana dengan Jalan dan Lompat Berpasangan dan Beregu Terdapat beberapa macam gerakan langkah dan loncat pada senam ritmik, di antaranya langkah biasa dan loncat putar/lingkar maupun kombinasi jalan dan lompat. 1. Langkah Biasa a. b. c. d. e. f. Cara melakukan langkah biasa, yaitu Berdiri tegak melangkah ke kiri dengan kedua tangan di pinggang. Langkahkan kaki kiri ke depan, di muka kaki kanan. Tumit selalu diangkat dengan tumpuan di atas ujung kaki. Setiap langkah dilakukan dengan mengepit dan diikuti pemindahan berat badan. Langkahkan kaki kanan ke depan, letakkan di sisi dan rapatkan dengan kaki kiri. Setiap langkah selalu dilakukan dengan gerakan mengeper dan memindahkan berat badan. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Langkah Biasa Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 112 2. Loncat Putar/lingkar Cara melakukan loncat putar/lingkar, yaitu a. Berdiri tegak, kaki rapat. b. Loncat-loncat di tempat dengan kedua kaki, kedua tangan di pinggang. c. Loncat ke arah kiri hingga menghadap ke belakang 180°. d. Loncat ke arah kanan hingga menghadap ke depan lagi 180°. e. Lakukan 2 × 8 hitungan secara bergantian arah. Kesalahan yang sering terjadi waktu meloncat putar a. Meloncat ke belakang tidak 180°. b. Waktu meloncat badan tidak tegak. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Loncat putar/lingkar 3. Kombinasi Jalan dan Lompat Cara melakukan gerakan kombinasi jalan dan lompat adalah sebagai berikut. a. Hitungan 1–2 kaki kiri melangkah ke depan diikuti kaki kanan. b. Hitungan 3–4 kaki kiri diletakkan di samping kaki kanan kemudian melompat dan berputar ke arah kiri hingga 180°. c. Hitungan 5–6 kaki kanan melangkah ke depan diikuti kaki kiri. d. Hitungan 7–8 kaki kanan diletakkan di samping kaki kiri kemudian melompat dan berputar ke Sumber Dokumen Penerbit arah kanan hingga 180°. Gambar Kombinasi jalan dan lompat e. Lakukan gerakan tersebut 4 × 8 hitungan. Tugas 1. Sebutkan jenis-jenis senam umum/ritmik. No. Nama Senam Irama 1. 2. 3. 4. 2. Buatlah kliping tentang senam irama. Sumber dari koran, majalah, tabloid, internet, atau sumber yang lain. Susunlah kliping dengan baik dan berilah ulasan. Gerak Ritmik 113 Rangkuman Gerakan ritmik adalah gerakan yang berirama. Gerakan ritmik terbagi ke dalam gerakan membungkuk, menekuk, meliuk, langkah, dan loncat. Gerakan-gerakan tersebut sangat berpengaruh terhadap keberhasilan gerakan ritmik. Aktivitas ritmik memiliki nilai-nilai 1. kedisiplinan, 2. keserasian, 3. keindahan, dan 4. keluwesan. Refleksi Sebagai tindak lanjut dari hasil belajar kalian, coba jawablah soal-soal dalam latihan berikut ini. Kemudian tukarkan kertas jawaban soal itu kepada teman kelasmu. Lakukanlah koreksi, kemudian hitunglah jawaban soal yang benar. Untuk mengetahui raihan prestasi belajar kalian, masukkanlah dalam rumus berikut ini! Tingkat penguasaan kompetensi = Jumlah jawaban yang benar Jumlah soal Arti tingkat penguasaan kompetensi yang kalian capai adalah 90%–100% artinya baik sekali 80%–89% artinya baik 70%–79% artinya cukup 60%–69% artinya kurang × 100% Jika tingkat penguasaan kompetensi kalian mencapai angka di atas 80% berarti dapat meneruskan kegiatan belajar berikutnya. Namun jika tingkat penguasaan kompetensi kalian kurang dari angka 80% artinya kalian harus mengulang materi pelajaran tersebut. Latihan Ayo kerjakan pada buku tugasmu. l. Mari memilih salah satu huruf a, b, c, atau d dari jawaban berikut yang paling tepat. 1. Tekanan yang harus diberikan pada senam ritmik adalah .... a. kekuatan c. tekanan tubuh b. kecepatan d. ketegangan otot 114 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 2. Istilah lain langkah biasa dalam senam ritmik adalah .... a. loopas c. balanpas b. bijtreks d. galoppas 3. Hal berikut yang bukan merupakan penilaian dalam unsur gerakan senam ritmik adalah .... a. irama c. kontinuitas gerakan b. kelenturan tubuh d. berat tubuh 4. Keluwesan dalam gerakan senam irama disebut teknik .... a. ketepatan irama c. kontinuitas b. keseimbangan d. fleksibilitas 5. Senam irama yang dilakukan rutin sangat penting dalam .... a. kekuatan tubuh b. pembentukan dan kesehatan tubuh c. daya tahan d. pembentukan tubuh 6. Istilah loncat pantul adalah .... a. loop sprong c. swing sprong b. koat sprong d. schiter sprong 7. Istilah loncat ayun adalah .... a. swing sprong c. huppel sprong b. drai sprong d. kruis sprong 8. Sebelum melakukan senam kita harus .... a. pemanasan c. peregangan b. pendinginan d. tiduran 9. Senam irama dapat dilakukan oleh .... a. anak-anak c. dewasa b. remaja d. a, b, dan c benar 10. Istilah untuk loncat putar silang adalah .... a. schiter sprong c. wessel sprong b. drai sprong d. koats prong II. Mari menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar. 1. Gerakan langkah apa sajakah yang terdapat dalam senam irama? 2. Gerakan loncat apa sajakah yang terdapat dalam senam irama? 3. Apa saja kesalahan yang sering terjadi saat gerakan membungkuk ke depan dan ke belakang? 4. Bagaimana cara meliukkan badan ke kanan dan ke kiri? 5. Sukakah kamu dengan senam irama? Jelaskan jawabanmu disertai alasannya! III. Mari melakukan kegiatan berikut ini. 1. Praktikkan gerakan membungkuk, menekuk, dan meliuk! 2. Praktikkan kombinasi gerakan jalan dan lompat! Aktivitas Air 115 Bab 10 Aktivitas Air Kata-kata Kunci Kata-kata kunci yang akan kalian pelajari pada bab ini adalah - meluncur gerakan kaki gerakan lengan - pernapasan koordinasi gerakan keselamatan di air Renang merupakan olahraga yang paling baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Mengapa demikian? Karena ketika berenang hampir semua otot tubuh bergerak. Dengan demikian, semua otot-otot dapat berkembang pesat dan kekuatannya dapat terus meningkat. Renang gaya dada biasa disebut renang gaya katak. Olahraga renang sangat baik dikuasai. Hal ini perlu untuk bisa melakukan penyelamatan di air. Sudahkah kalian mengetahui cara melakukan renang gaya dada? Sudahkah kalian mengetahui cara penyelamatan di air? Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas materi berikut ini. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Renang gaya dada Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan mampu 1. Mempraktikkan gerak dasar meluncur, gerakan kaki, dan gerakan lengan renang gaya dada. 2. Mempraktikkan gerakan pengambilan napas renang gaya dada. 3. Mempraktikkan koordinasi gerakan renang gaya dada. 4. Mempraktikkan dasar-dasar keselamatan di air. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 116 A. Gerak Dasar Meluncur, Gerak Kaki, dan Lengan Renang Gaya Dada Gaya dada dalam renang sering disebut gaya katak. Karena gerakan kaki yang dilakukan menyerupai dengan gerakan katak ketika sedang berada dalam air. Renang gaya dada membutuhkan stamina dan daya tahan yang tinggi. Sarana kolam renang untuk latihan dianjurkan menggunakan ukuran 10 × 15 m, 15 × 20 m, atau 15 × 25 m dengan kedalaman 1–1,5 m. Apabila di alam terbuka perlu diperhatikan agar tempat berlatih tidak berarus besar dan benar-benar aman untuk latihan berenang. Untuk dapat menguasai teknik renang gaya dada, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain 1. Sikap atau Posisi Tubuh Saat Meluncur Sikap atau posisi tubuh renang gaya dada pada saat meluncur, antara lain a. Tubuh lurus di atas permukaan air. b. Posisi tubuh telungkup. c. Kedua tangan lurus ke depan. d. Kedua kaki lurus ke belakang. e. Seluruh tubuh rileks agar tidak mengeluarkan tenaga yang cuma-cuma. f. Posisi tubuh sedatar mungkin dengan permukaan air sewaktu meluncur. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Sikap atau posisi tubuh saat meluncur 2. Gerakan Kaki Saat Meluncur a. b. c. d. e. Gerakan kaki yang perlu diperhatikan, antara lain Posisi kedua kaki lurus pada awal gerakan. Kedua kaki digerakkan mulai dari mengangkat tumit. Tarik secara bersama-sama ke arah pinggul, posisi paha agak dibuka. Pergelangan kaki diputar ke samping hingga telapak kaki menghadap ke atas. Tendangkan kedua kaki ke belakang di bawah permukaan air ± 20 cm hingga lurus dan rapat di akhir lecutan telapak kaki. Sumber Dokumen Penerbit Sumber Dokumen Penerbit Gambar Gerakan kaki saat meluncur Gambar Gerakan kaki saat meluncur Aktivitas Air 117 3. Gerakan Tangan Saat Meluncur Gerakan tangan yang perlu diperhatikan pada saat meluncur, antara lain a. Kedua tangan lurus ke depan. b. Gerakan tangan dimulai dari gerakan mendayung kedua lengan di bawah air ± 20 cm. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Kedua tangan lurus ke depan Sumber Dokumen Penerbit Gambar Gerakan mendayung kedua lengan c. Kedua telapak tangan menekan ke arah luar, arah bawah, dan belakang. d. Kedua siku ditekuk ke dalam hingga tangan secara bersama-sama memutar dan menekan di depan, dagu dan kedua tangan diluncurkan ke depan bersamasama. e. Berakhir segaris bahu. f. Pola gerak seperti gambar daun. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Gerakan mendayung kedua lengan Sumber Dokumen Penerbit Gambar Gerakan mendayung kedua lengan B. Gerakan Pengambilan Napas Renang Gaya Dada Gerakan pengambilan napas dalam renang gaya dada dapat dilakukan sebagai berikut. 1. Mengangkat kepala ke arah depan. 2. Pandangan ke arah depan sehingga mulut keluar dari permukaan air. 3. Naikkan dagu secukupnya agar dapat mengambil napas. 4. Ambil napas saat lengan menarik napas. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Gerakan pengambilan napas renang gaya dada Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 118 C. Koordinasi Gerakan Renang Gaya Dada Koordinasi gerakan adalah mengatur semua gerakan yang ada dalam renang gaya dada sehingga tercipta gerakan yang serasi dan utuh. Koodinasi gerakan dalam renang gaya dada adalah sebagai berikut. 1. Koordinasi antara gerakan kaki, tangan, dan pernapasan dilakukan dalam keadaan meluncur. 2. Gerakan tangan menarik dan kaki istirahat. 3. Gerakan kaki menjejak mendorong dan lengan ke depan istirahat. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Koodinasi gerakan dalam renang gaya dada D. Dasar-dasar Keselamatan di Air Memberanikan diri masuk ke dalam air merupakan dasar dalam belajar renang. Namun demikian, kita harus mematuhi aturan dalam berenang. Hal ini perlu ditaati supaya keselamatan dalam berenang terjaga. Sebelum berenang, perlu pelemasan dan peregangan otot-otot. Hal ini dilakukan untuk menghindari bahaya kram ketika sedang berenang. Untuk menjaga keselamatan di kolam renang, hindari hal-hal berikut ini. 1. Bermain kejar-kejaran di pinggir kolam. Hal ini sangat berbahaya karena suasana di pinggir kolam renang licin. Akibatnya kalian dapat terjatuh. 2. Mendorong teman dari pinggir kolam. Hal ini bisa menyebabkan teman kalian tenggelam jika belum bisa berenang. 3. Berenang di tempat yang dalam tanpa pemandu. Hal ini bisa berbahaya bagi yang belum bisa berenang karena dapat tenggelam. 4. Meloncat dari atas kolam yang banyak orang sedang bermain. Tindakan ini sangat membahayakan orang-orang yang sedang bermain maupun kalian karena dapat menimbulkan kecelakaan. 5. Meloncat di kolam yang dangkal dengan posisi menukik membahayakan kepala. 6. Jangan membasuh muka di pinggir kolam, dikhawatirkan kalian terpeleset dan jatuh ke dalam kolam. 7. Hindari perut dalam keadaan kosong/kenyang. Tugas 1. Praktikkan teknik meluncur, gerakan kaki, tangan, dan pernapasan renang gaya dada dengan benar. 2. Buatlah kliping tentang renang! Kalian dapat mencari bahan dari koran, tabloid olahraga, majalah, atau internet. Susunlah kliping tersebut dengan rapi, baik, dan teratur. Berilah komentar di bawah atau di samping kliping tersebut. Aktivitas Air 119 Rangkuman Olahraga renang merupakan olahraga yang paling baik untuk menjaga kesehatan. Dalam olahraga renang, seluruh otot-otot tubuh bergerak. Renang gaya dada disebut juga gaya katak karena gerakannya mirip katak ketika berada dalam air. Teknik renang gaya dada meliputi meluncur, gerakan kaki, gerakan tangan, dan pernapasan. Di area kolam renang kita tidak boleh berlari-larian, membasuh muka di pinggir kolam, meloncat menukik di kolam dangkal, dan lain-lain. Untuk penyelamatan di kolam renang diperlukan keterampilan berenang. Refleksi Sebagai tindak lanjut dari hasil belajar kalian, coba jawablah soal-soal dalam latihan berikut ini. Kemudian tukarkan kertas jawaban soal itu kepada teman kelasmu. Lakukanlah koreksi, kemudian hitunglah jawaban soal yang benar. Untuk mengetahui raihan prestasi belajar kalian, masukkanlah dalam rumus berikut ini! Tingkat penguasaan kompetensi = Jumlah jawaban yang benar Jumlah soal × 100 % Arti tingkat penguasaan kompetensi yang kalian capai adalah 90%–100% artinya baik sekali 80%–89% artinya baik 70%–79% artinya cukup 60%–69% artinya kurang Jika tingkat penguasaan kompetensi kalian mencapai angka di atas 80% berarti dapat meneruskan kegiatan belajar berikutnya. Namun jika tingkat penguasaan kompetensi kalian kurang dari angka 80% artinya kalian harus mengulang materi pelajaran tersebut. Latihan Ayo kerjakan pada buku tugasmu. l. Mari memilih salah satu huruf a, b, c, atau d dari jawaban berikut yang paling tepat. 1. Berikut ini adalah istilah asing untuk gaya dada, yaitu .... a. breast stroke c. back crawl b. crawl d. butterfly 2. Renang gaya dada disebut juga dengan gaya .... a. katak c. kupu-kupu b. lumba-lumba d. bebas Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 120 3. Induk organisasi renang Indonesia adalah .... a. PBSI c. PRSSNI b. PRSI d. Percasi 4. Posisi tubuh saat renang gaya dada adalah .... a. telungkup c. menyamping b. telentang d. semua jawaban salah 5. Dalam gerakan kaki gaya dada, ada gerakan .... a. tendangan c. rapat b. tarik d. a, b, dan c benar 6. Dalam gerakan kaki, dorongan ke belakang pada gaya dada dilakukan menggunakan .... a. pangkal paha c. telapak kaki b. lecutan kaki d. lutut 7. Dalam gerakan lengan gaya dada, telapak tangan dan jari-jari harus .... a. direnggangkan c. dirapatkan b. dibuka lebar-lebar d. rileks 8. Untuk menjaga keselamatan di kolam, yang terpenting harus menghargai standar-standar keselamatan .... a. diri sendiri b. orang lain c. diri sendiri dan orang lain d. lingkungan 9. Berikut ini hal-hal yang harus dihindari di area kolam renang, kecuali .... a. main kejar-kejaran di tepi kolam b. membasuh muka di tepi kolam c. didampingi pelatih ketika berenang d. meloncat di kolam yang dangkal dalam posisi menukik 10. Ketika melakukan penyelamatan di air, kita harus bersikap .... a. bingung b. panik c. tenang d. tegang II. Mari menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar. 1. 2. 3. 4. 5. Apa manfaat renang bagi tubuh kita? Bagaimana cara melakukan renang gaya dada? Siapa sajakah atlet-atlet renang Indonesia? Apa saja alat yang dapat digunakan untuk penyelematan di air? Bagaimana sikapmu melihat anak yang tenggelam di kolam renang? III. Mari melakukan kegiatan berikut ini. Praktikkan gerakan renang gaya dada! Aktivitas Luar Sekolah 121 Bab 11 Aktivitas Luar Sekolah Kata-kata Kunci Kata-kata kunci yang akan kalian pelajari pada bab ini adalah - perencanaan penjelajahan - perlengkapan kemah - persiapan penjelajahan - lokasi perkemahan - pelaksanaan penjelajahan - mendirikan tenda - evaluasi penjelajahan - kegiatan di perkemahan - merencanakan kemah Penjelajahan merupakan kegiatan di alam bebas dengan berjalan kaki disertai dengan berbagai permainan atau petualangan. Berkemah merupakan kegiatan di alam bebas yang menginap beberapa hari di dalam tenda. Kegiatan penjelajahan dan perkemahan merupakan kegiatan di alam bebas. Sebelum pelaksanaan perlu perencanaan yang matang. Sementara sesudah pelaksanaan perlu diadakan evaluasi. Apa saja perencanaan yang diperlukan dalam penjelajahan dan berkemah? Bagaimana pelaksanaan penjelajahan dan berkemah dapat berjalan dengan lancar? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ikuti materi berikut ini. Sumber Gambar Penjelajahan Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan mampu 1. Mempraktikkan aktivitas penjelajahan di alam bebas dengan kerja sama, tanggung jawab, disiplin, dan menjaga keselamatan. 2. Mempraktikkan pemasangan kemah bersama dengan kerja sama yang baik, tanggung jawab, dan disiplin. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 122 A. Penjelajahan Penjelajahan hiking adalah suatu kegiatan di alam bebas dengan berjalan kaki diikuti dengan berbagai permainan atau petualangan. Kegiatan penjelajahan bertujuan untuk melatih mental, fisik, keterampilan, dan mengembangkan daya kreativitas. Berikut yang harus diperhatikan dalam penjelajahan. 1. Perencanaan Penjelajahan Perencanaan merupakan langkah awal melakukan kegiatan. Perencanaan suatu kegiatan merupakan hal yang penting. Hal ini dilakukan agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Oleh karena itu, perlu diperhatikan dalam perencanaan penjelajahan, antara lain a. Waktu pelaksanaan disesuaikan dengan kondisi cuaca. b. Mengidentifikasi lokasi yang akan dilakukan untuk penjelajahan. c. Menyusun acara pelaksanaan kegiatan. d. Menyusun jadwal kegiatan. Acuan yang menjadi titik pokok dalam perencanaan adalah mengorganisasi aktivitas yang akan dilakukan. Hal ini untuk mengurangi kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi. 2. Persiapan Penjelajahan a. b. c. d. Membentuk panitia dan kelengkapannya. Menjajaki pendahuluan objek yang akan dituju. Mengirim surat izin kepada pihak yang berwenang. Menentukan perlengkapan perorangan dan kelompok. a. b. c. d. e. Perlengkapan perorangan, antara lain Sepatu dan kaos kaki. Pakaian. Ransel. Air minum dan makanan. Obat-obatan ringan. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Perlengkapan penjelajahan perorangan Aktivitas Luar Sekolah Perlengkapan kelompok, antara lain a. Kompas, merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui arah mata angin. b. PPPK, merupakan obat-obatan yang digunakan untuk pertolongan pertama ketika terjadi kecelakaan. c. Peta perjalanan, merupakan denah yang menunjukkan arah perjalanan yang akan dituju. d. Tenda. e. Tambang. 123 Sumber Dokumen Penerbit Gambar Perlengkapan penjelajahan kelompok 3. Pelaksanaan Penjelajahan Kegiatan penjelajahan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Semua peserta penjelajahan berkumpul sesuai kelompoknya. Ketua kelompok memberi pengarahan kepada anggotanya. Kepala sekolah atau yang mewakilinya melepas keberangkatan para peserta penjelajahan. Selama dalam perjalanan penjelajahan, keselamatan diri dan kelompok menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, perlu diperhatikan hal-hal berikut ini. a. Setiap peserta mematuhi aturan dan petunjuk yang telah ditetapkan. b. Kekompakan dan kerja sama kelompok harus tetap terjaga. c. Sopan santun harus selalu dijaga. d. Menjaga keselamatan diri dan kelompok. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Pelaksanaan penjelajahan e. Tidak merusak lingkungan yang dilewati. Kegiatan di alam bebas mempunyai risiko. Risiko tersebut, antara lain kram, kaki lecet, terjatuh, dan kecelakaan yang lain. Hal tersebut hendaknya sudah diantisipasi oleh peserta dan kelompoknya. Peserta telah siap menghadapi masalah dalam perjalanan penjelajahan. 4. Evaluasi Penjelajahan Dalam setiap kegiatan, perlu diadakan evaluasi. Evaluasi diadakan untuk mengetahui hal-hal berikut. a. Menilai sampai sejauh mana rencana yang diprogramkan dapat berjalan. b. Mengidentifikasi persoalan-persoalan yang muncul dalam penjelajahan. c. Memberikan catatan agar dalam penjelajahan yang akan datang permasalahan yang muncul dapat diantisipasi. d. Menilai kerja panitia sampai sejauh mana kekompakan, koordinasi, dan kerja sama timnya. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 124 Tugas Tentunya kalian pernah ikut penjelajahan, bukan? Coba tuangkan hasil perjalanan penjelajahan kalian dalam bentuk tulisan. Catat hasil-hasil yang ditemui selama dalam perjalanan. B. Berkemah Berkemah atau kamping adalah kegiatan yang dilakukan di alam bebas terbuka dengan menginap di dalam tenda. Kegiatan perkemahan biasanya berkaitan dengan kepramukaan dan pencinta alam. Berkemah bukan sekadar berwisata. Pemandangan alam yang indah dan asri mengajak kita mengenal alam ciptaan Tuhan. Ingat apa kata pepatah ”tak kenal maka tak sayang”. Berkemah akan bertambah rasa cinta pada alam. Dengan demikian, tumbuh keinginan untuk menjaga dan melestarikan alam. 1. Merencanakan Kemah Secara Matang a. b. c. d. e. f. g. Perencanaan dalam kegiatan perkemahan mencakup hal-hal berikut ini. Waktu pelaksanaan. Menentukan tempat perkemahan. Biaya yang diperlukan. Jumlah peserta kemah. Surat izin kegiatan dari pihak yang berwenang. Pembagian regu. Perlengkapan yang diperlukan. 2. Alat dan Perlengkapan Kemah a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. Alat dan perlengkapan kemah yang diperlukan, antara lain Tenda. Tali atau tambang. Tongkat atau tiang penyangga. Pasak. Cangkul dan sabit. Senter dan lampu. Tikar. Peralatan memasak. Peralatan makan dan minum. Peralatan mandi. Sumber Dokumen Penerbit Alat dan perlengkapan lain yang diperlukan Gambar Alat dan perlengkapan pada kegiatan yang dilakukan di acara makan dan memasak berkemah. Aktivitas Luar Sekolah 125 Agar bawaan tidak terlalu berat, semua perlengkapan harus ditanggung bersama teman satu kelompok. Ada pembagian tugas yang jelas dan adil terhadap semua anggota kelompok. Hal ini dilakukan supaya tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. 3. Memilih Lokasi Perkemahan Dalam memilih lokasi perkemahan, hendaknya tempat yang aman dan dekat dengan sumber air bersih. Di samping itu, mudah mendapatkan kebutuhan pokok sehari-hari. Jika memilih tempat di bumi perkemahan, fasilitas pendukungnya sudah disediakan. Kita tinggal memilih tempat untuk mendirikan tenda. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Memilih lokasi perkemahan 4. Cara Mendirikan Tenda Pada saat kita akan mendirikan tenda perlu perhatikan hal-hal berikut. a. Tempat dipilih yang datar. b. Pasang kedua tiang penyangga. c. Ikat setiap tiang dengan tali ke kiri dan ke kanan. d. Gunakan pasak untuk mengikatkan tali. e. Hubungkan tiang pertama dan kedua dengan tali. f. Pasang tenda dengan setiap ujung tenda, ditarik dengan tali sampai kencang dan dihubungkan dengan pasak. g. Buat parit di sekeliling tenda untuk aliran air. h. Pasang pagar di sekeliling tenda. Sumber Dokumen Penerbit Gambar Cara mendirikan tenda 5. Kegiatan di Perkemahan Kegiatan di perkemahan dilakukan untuk dapat mengenal lingkungan alam secara lebih dekat dan lebih baik. Di samping itu, juga untuk menciptakan suasana kekeluargaan dan keakraban di antara para peserta kemah. Kegiatan yang dilakukan untuk menguji wawasan, pengetahuan, maupun keterampilan para peserta kemah. Dengan demikian dapat mengembangkan kecakapan hidup life skill peserta kemah. Kegiatan yang dilakukan di arena perkemahan bermacam-macam. Kegiatan tersebut, antara lain a. Mencari jejak. b. Halang rintang. c. Lomba memasak antar tenda/regu. d. Kegiatan olahraga. e. Api unggun. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 126 6. Nilai-nilai yang Terkandung dalam Perkemahan Kegiatan perkemahan memiliki nilai-nilai positif bagi kita. Nilai-nilai positif tersebut adalah sebagai berikut. a. Kebersamaan. b. Kerja sama. c. Mencintai alam dan sesama manusia. d. Tanggung jawab. e. Disiplin. f. Tenggang rasa. g. Kemandirian. Tugas I. Tugas Individu 1. Buatlah suatu karangan singkat seputar pengalamanmu mengikuti kegiatan berkemah! 2. Tulislah dalam kertas folio minimal dua halaman! 3. Bacakan hasil karanganmu di depan kelas untuk dinilai oleh teman-teman dan gurumu! II. Tugas Kelompok 1. Buatlah kelompok terdiri atas 4–5 orang. Lakukan cara memasang tenda. 2. Lomba memasak nasi goreng di perkemahan. Petunjuk lomba a. Setiap regu/tenda mengirim satu tim. b. Bahan-bahan dan alat membawa sendiri. c. Setiap peserta lomba tidak boleh membawa bahan-bahan yang sudah diracik. d. Bahan-bahan harus diracik di tempat lomba. e. Penilaiannya pada kebersihan, rasa, penyajian, dan kerja sama tim. Rangkuman Penjelajahan adalah kegiatan di alam bebas dengan jalan kaki, yang diikuti berbagai permainan atau petualangan. Untuk melakukan penjelajahan diperlukan perencanaan yang matang, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi terhadap kegiatan. Hal ini dilakukan supaya kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Evaluasi kegiatan dilakukan untuk mengidentifikasi persoalan-persoalan yang muncul dalam penjelajahan. Berkemah adalah kegiatan yang dilakukan di alam terbuka dengan menginap di alam terbuka. Berkemah merupakan wujud belajar dengan alam sebagai gurunya. Untuk berkemah diperlukan perlengkapan kemah berupa tenda dan perlengkapannya. Berkemah melatih kita pada kebersamaan, kerja sama, mencintai alam, tanggung jawab, disiplin, dan belajar hidup mandiri. Aktivitas Luar Sekolah 127 Refleksi Sebagai tindak lanjut dari hasil belajar kalian, coba jawablah soal-soal dalam latihan berikut ini. Kemudian tukarkan kertas jawaban soal itu kepada teman kelasmu. Lakukanlah koreksi, kemudian hitunglah jawaban soal yang benar. Untuk mengetahui raihan prestasi belajar kalian, masukkanlah dalam rumus berikut ini! Tingkat penguasaan kompetensi = Jumlah jawaban yang benar Jumlah soal × 100 % Arti tingkat penguasaan kompetensi yang kalian capai adalah 90%–100% artinya baik sekali 80%–89% artinya baik 70%–79% artinya cukup 60%–69% artinya kurang Jika tingkat penguasaan kompetensi kalian mencapai angka di atas 80% berarti dapat meneruskan kegiatan belajar berikutnya. Namun jika tingkat penguasaan kompetensi kalian kurang dari angka 80% artinya kalian harus mengulang materi pelajaran tersebut. Latihan Ayo kerjakan pada buku tugasmu. l. Mari memilih salah satu huruf a, b, c, atau d dari jawaban berikut yang paling tepat. 1. Istilah asing untuk berkemah adalah .... a. camping b. climbing c. riding d. hiking 2. Nama lain dari penjelajahan adalah .... a. hiking b. camping c. rekreasi d. jalan-jalan 3. Perjalanan akan melatih hal-hal berikut ini, kecuali .... a. mental b. fisik c. kenakalan d. keterampilan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 128 4. Untuk melakukan penjelajahan perlu persiapan .... a. fisik b. mental c. peralatan d. semuanya benar 5. Perlengkapan penting sebagai petunjuk arah dalam penjelajahan adalah .... a. kompas b. minuman c. tongkat d. senjata tajam 6. Alat untuk mengikat tali pada tenda agar kencang adalah .... a. pasak c. tiang b. cangkul d. tali 7. Berikut ini manfaat berkemah, kecuali .... a. melatih kebersamaan b. melatih kerja sama c. melatih hidup boros d. melatih kemandirian 8. Sekeliling kemah ditaburi garam untuk menghindari .... a. binatang berbisa b. binatang buas c. pencurian d. bahaya kebakaran 9. Kegiatan penjelajahan di sungai namanya .... a. climbing b. arung jeram c. diving d. renang 10. Berikut ini maksud dan tujuan penjelajahan, kecuali .... a. hura-hura b. mendapatkan ketenangan batin c. mengisi waktu luang d. mengendorkan tekanan-tekanan jiwa dan jasmani II. Mari menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar. 1. 2. 3. 4. 5. Apa yang dimaksud dengan penjelajahan? Apa yang dimaksud dengan kemah? Apa sajakah yang termasuk perlengkapan penjelajahan? Apa manfaat berkemah? Sukakah kamu dengan kegiatan berkemah? Jelaskan! III. Mari melakukan kegiatan berikut ini. Praktikkan cara memasang tenda! Budaya Hidup Sehat 129 Bab 12 Budaya Hidup Sehat Kata-kata Kunci Kata-kata kunci yang akan kalian pelajari pada bab ini adalah - cara menolak narkoba - cara menolak pelecehan seksual Istilah narkoba merupakan singkatan dari narkotika dan obat-obatan berbahaya. Dikatakan bahaya karena jika disalahgunakan akan menimbulkan efek negatif bagi tubuh. Adapun pelecehan seksual dilakukan secara sepihak dan tidak diundang. Tindakan pelecehan seksual dirasakan mengganggu harkat dan martabat diri pihak korban. Kita harus berani menolak penyalahgunaan narkoba. Kita pun harus berani menolak bentuk-bentuk pelecehan seksual. Narkoba menimbulkan ketergantungan, ketagihan, dan merusak organ tubuh. Pelecehan seksual menimbulkan trauma, malu, dan tersinggung. Mengapa harus menolak narkoba dan pelecehan seksual? Bagaimana cara melakukan penolakan narkoba dan pelecehan seksual? Jawaban kedua pertanyaan di atas dapat ditemukan pada materi berikut ini. Sumber Gambar Anti drugs Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan mampu 1. Melakukan penolakan terhadap ajakan menggunakan narkoba. 2. Melakukan penolakan terhadap pelecehan seksual. 130 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 A. Cara Menolak dan Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba Penyalahgunaan narkoba sangat merusak kesehatan dan masa depan seseorang. Penyalahgunaan narkoba juga akan menguras keuangan seseorang dan merusak moral generasi muda. Oleh karena itu kita harus berani menolak dan mencegah penyalahgunaan narkoba. 1. Cara Menolak Narkoba Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari lingkungan. Kita tidak bisa lepas dari mereka sebab kita juga membutuhkan mereka. Sudahkah kamu mengenali perilaku dirimu? Apabila kamu memiliki perilaku percaya diri maka pengaruh negatif dari luar dapat dengan mudah ditolak. Kamu tidak akan membiasakan pengaruh negatif, merasuki kehidupanmu. Dengan percaya diri kita mengenal kemampuan diri sendiri dalam berpikir, bertindak, dan bersikap. Menurut Juhana dan Dadan Supardan 2006 perilaku percaya diri sangat membantu mencegah penyalahgunaan narkoba. Percaya diri akan memudahkan kita berani menolak tawaran penyalahgunaan narkoba. Orang yang percaya diri adalah orang yang tahu cara menghargai diri sendiri, tidak mudah dipengaruhi orang lain, dan menghargai orang lain. Ketika ada tawaran menggunakan narkoba, ia akan menolak dan mengatakan ”tidak untuk narkoba”. Hal ini dilakukan karena mampu berpikir akan dampak negatif narkoba dan bahayanya. Hal-hal lain untuk menolak narkoba adalah sebagai berikut. a. Tidak berdekatan dan bergaul dengan pengguna narkoba. b. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif. c. Jangan coba-coba menggunakan narkoba. d. Jauhi narkoba dengan segala bentuknya. e. Selalu taat menjalankan ajaran agama. f. Hindari pergaulan bebas. 2. Cara Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba Penyalahgunaan narkoba telah merambah berbagai masyarakat baik di desa maupun di kota, yang kaya maupun yang miskin. Agar tidak berkembang lebih luas peredarannya perlu peran aktif masyarakat maupun pemerintah dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba. Menurut Subagyo Partodiharjo cara-cara menanggulangi penyalahgunaan narkoba ada lima, yaitu a. Preemtif/promotif, cara ini dilakukan melalui pembinaan. Pembinaan ditujukan kepada masyarakat yang belum memakai atau mengenal narkoba. b. Preventif adalah usaha pencegahan. Cara ini dilakukan melalui berbagai kegiatan kampanye antinarkoba maupun penyuluhan masalah narkoba. c. Kuratif adalah program pengobatan/penyembuhan. Ini dilakukan kepada pengguna narkoba. Tujuannya menghentikan dan menyembuhkan ketergantungan pada narkoba. Budaya Hidup Sehat 131 d. Rehabilitasi adalah usaha pemulihan kesehatan jiwa dan raga pada pengguna narkoba yang sudah menjalani program kuratif. e. Represif adalah usaha penindakan terhadap produsen, bandar, pengedar, dan pemakai narkoba berdasarkan hukum. Sumber Dokumen penerbit Gambar Penanggulangan narkoba secara promotif Sumber Dokumen penerbit Gambar Penanggulangan narkoba secara represif Pihak berwenang dalam melakukan tindakan represif selalu berpegang teguh pada 1. UU No. 22 Tahun 1997 tentang narkotika. 2. UU No. 5 Tahun 1997 tentang psikotropika. Tugas I. Kegiatan Individu 1. Kunjungi panti rehabilitasi narkoba. 2. Tanyakan kepada dokter/perawat, kegiatan di panti rehabilitasi. 3. Catat hasil kunjunganmu dan dikumpulkan. II. Kegiatan Kelompok Coba sebutkan panti/rumah sakit untuk rehabilitasi para pecandu narkoba. B. Cara Menolak Pelecehan Seksual 1. Pengertian Pelecehan Seksual Pelecehan seksual adalah segala bentuk perilaku yang berbau seksual dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran sehingga menimbulkan reaksi negatif. Istilahnya dalam bahasa Inggris adalah sexual harrassment. Pelecehan seksual terjadi ketika pelaku mempunyai kekuasaan lebih daripada korban. Di samping itu karena adanya kesempatan. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 132 2. Bentuk-bentuk Pelecehan Seksual a. b. c. d. Pelecehan seksual sexual harrassment bentuknya bermacam-macam, antara lain Pelecehan gender/jenis kelamin gender harrassment. Perilaku menggoda seductive behaviour. Serangan seksual sexual assault. Pemaksaan seksual sexual coercion. Semua bentuk kasus pelecehan seksual jelas merupakan perilaku seksual yang tidak diundang. Oleh karena itu, kita harus selalu berhati-hati dan waspada ketika bepergian. Jaga kehormatan dan harga diri kita agar tidak dilecehkan. 3. Contoh Pelecehan Seksual Contoh pelecehan seksual, meliputi main mata, siulan nakal, komentar berkonotasi seks, humor porno, cubitan, colekan, tepukan atau colekan pada bagian tubuh tertentu. Pelecehan seksual yang paling kejam adalah perkosaan. Kejadian pelecehan seksual dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Korban pelecehan seksual tidak memandang status sosial, ekonomi, agama, dan ras. Untuk itu jangan memberi ruang dan kesempatan kepada pelaku pelecehan seksual. 4. Cara Menolak/Mencegah Pelecehan Seksual Kiat-kiat untuk mencegah dan menolak pelecehan seksual, antara lain a. Berani mengatakan tidak/menolak. b. Memberi pelajaran kepada pelaku. Jika tidak sanggup melakukannya katakan kepada pelaku bahwa tindakannya tidak dapat diterima. c. Melaporkan pelecehan seksual kepada yang berwajib. d. Menyebarkan informasi tentang pelecehan seksual. e. Mau bertindak sebagai saksi. f. Berpakaian rapi dan sopan serta tidak memberi kesempatan pihak lain melakukan pelecehan seksual. g. Selalu berhati-hati dan waspada ketika di tempat ramai maupun sepi. Semua bentuk pelecehan seksual dilarang agama ataupun norma masyarakat. Pelecehan seksual juga merupakan bentuk pelanggaran norma hukum. Ada beberapa pasal dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHP yang dapat menjerat pelaku pelecehan seksual, misalnya pencabulan pada pasal 289–296 KUHP. Tugas 1. Membuat kliping a. Carilah berita-berita di koran, majalah, atau internet tentang pelecehan seksual. b. Berilah ulasan terhadap berita atau artikel tersebut. c. Susunlah secara rapi. 2. Membuat esai tentang pelecehan seksual. Apa yang kalian lakukan ketika terjadi pelecehan seksual terhadap diri kalian? Budaya Hidup Sehat 133 3. Carilah sebuah berita atau artikel pelecehan seksual. Baca dan diskusikan berita atau artikel tersebut bersama teman kelompokmu. Tuliskan hasil diskusi dengan format seperti berikut ini. a. Sumber berita/tanggal ______________________________________ b. Judul berita ______________________________________ c. Hasil diskusi ______________________________________ Rangkuman Narkoba terdiri atas narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif yang lain. Penyalahgunaan narkoba harus ditolak sebab narkoba mempunyai sifat jahat yang membelenggu penggunanya. Perilaku percaya diri dapat mencegah penggunaan narkoba. Selain itu jangan coba-coba memakai narkoba, jauhi narkoba, dan hindari pergaulan bebas. Sementara pencegahannya dengan cara preemtif, preventif, kuratif, rehabilitasi, dan represif. Pelecehan seksual adalah segala bentuk perilaku yang berbau seksual yang dilakukan sepihak dan tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran. Pelecehan seksual yang paling ekstrim adalah perkosaan. Oleh karena itu, kita harus mampu dan berani menolak berbagai bentuk pelecehan seksual. Refleksi Sebagai tindak lanjut dari hasil belajar kalian, coba jawablah soal-soal dalam latihan berikut ini. Kemudian tukarkan kertas jawaban soal itu kepada teman kelasmu. Lakukanlah koreksi, kemudian hitunglah jawaban soal yang benar. Untuk mengetahui raihan prestasi belajar kalian, masukkanlah dalam rumus berikut ini! Tingkat penguasaan kompetensi = Jumlah jawaban yang benar Jumlah soal × 100 % Arti tingkat penguasaan kompetensi yang kalian capai adalah 90%–100% artinya baik sekali 80%–89% artinya baik 70%–79% artinya cukup 60%–69% artinya kurang Jika tingkat penguasaan kompetensi kalian mencapai angka di atas 80% berarti dapat meneruskan kegiatan belajar berikutnya. Namun jika tingkat penguasaan kompetensi kalian kurang dari angka 80% artinya kalian harus mengulang materi pelajaran tersebut. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 134 Latihan Ayo kerjakan pada buku tugasmu. l. Mari memilih salah satu huruf a, b, c, atau d dari jawaban berikut yang paling tepat. 1. Menggunakan narkoba bukan untuk pengobatan disebut .... a. pemakai narkoba b. penyalahgunaan narkoba c. pemanfaatan narkoba d. penggunaan narkoba 2. Penghentian pemakaian narkoba bagi pecandu akan menimbulkan .... a. sakaw b. nyimeng c. junkies d. relapse 3. Sifat pada narkoba yang membuat pemakainya selalu ingat, terkenang, dan cenderung untuk selalu mencari narkoba disebut .... a. habitual b. toleran c. adiktif d. sakaw 4. Tanpa narkoba ia tidak bisa apa-apa. Berarti ia sudah menjadi pecandu berat disebut dengan istilah .... a. junkies b. sakaw c. nyimeng d. ngedrugs 5. Cara penanggulangan penyalahgunaan narkoba melalui pembinaan disebut .... a. preemtif b. preventif c. represif d. kuratif 6. Usaha pemulihan kesehatan jiwa dan raga pada pengguna narkoba yang sudah mengalami program kuratif disebut .... a. rehabilitasi b. represif c. persuasif d. kuratif 7. Bentuk pergaulan bebas sangat mendukung pada .... a. penyalahgunaan narkoba b. kesehatan jasmani c. kegiatan sosial kemasyarakatan d. globalisasi Budaya Hidup Sehat 8. Menolak narkoba merupakan usaha .... a. yang sia-sia b. pemberantasan narkoba c. pengadaan narkoba d. pencegahan penyalahgunaan narkoba 9. Korban pelecehan seksual umumnya adalah .... a. orang tua b. anak-anak c. laki-laki d. remaja 10. Pelecehan seksual merupakan tindakan yang .... a. bermoral b. sesat c. terpuji d. kontra produktif II. Mari menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar. 1. 2. 3. 4. 5. Apa saja tiga sifat jahat narkoba? Bagaimana ciri orang yang sudah mencandu narkoba? Bagaimana cara-cara menolak narkoba? Apa saja bentuk pelecehan seksual? Bagaimana sikapmu menghadapi pelecehan seksual yang menimpamu? 135 136 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Daftar Kesehatan 6 Pustaka Daftar Pustaka Dinas Olahraga dan Pemuda Pemprov. DKI Jakarta. 2004. Petunjuk Olahraga Senam. Jakarta Dinas Olahraga dan Pemuda Pemprov DKI Jakarta. Dumadi, 2004. Buku III Materi Pelatihan. Jakarta Direktorat Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar Jakarta. Gayo, Iwan, ed. 2001. Buku Pintar Seri Senior. Jakarta Pustaka Warga Negara. Hardinge, Mervyn. 2001. Kiat Keluarga Sehat. Bandung Indonesia Publishing. Sugeng. 2003. RPUL Indonesia-Dunia. Semarang Aneka Ilmu. Juhana, O dan Dadan Supardan. 2006. Meniti Masa Depan Menjauhi Narkoba. Jakarta Mediantara Semesta. Lutan, Rusli, dkk. 2001. Pendidikan Kebugaran Jasmani. Orientasi Pembinaan di Sepanjang Hayat. Jakarta Direktorat Jenderal Olahraga Depdiknas. _________. 2001. Asas-asas Pendidikan Jasmani Pendekatan Pendidikan Gerak di Sekolah Dasar. Jakarta Direktorat Jenderal Olahraga Depdiknas. Partodiharjo, Subagyo. 2007. Kenali Narkoba dan Musuhi Penyalahgunaannya. Jakarta Esensi. Pusat Bahasa Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa ketiga cetakan keempat. Jakarta Balai Pustaka. Saputra, Yudha. 2001. Dasar-dasar Keterampilan Atletik. Jakarta Ditjen Olahraga Depdiknas. Sukirno. 2008. Dasar-dasar Renang. Depok Arya Duta. Soegijono, 2004. Buku I Materi Pelatihan. Jakarta Direktorat Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar Jakarta. Tim Penyusun. 2004. Petunjuk Olahraga Senam. Jakarta Dinas Olahraga dan Pemuda Pemprov DKI Jakarta. Undang-Undang Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya. 2007. Bandung Fokus Media. htm. 5 Februari 2009. seksual. htm. 3 Juni 2009. Budaya Hidup Sehat Glosarium 137 137 Glosarium Atletik Agility Back hand Back roll Blok Bunt Catcher Chop Cooling down Daya tahan Drugs Depresan Forehand Forward roll Gizi Handstand Headstand Heroin Inhalansia Interval training Jalan Jingkat Cabang olahraga yang terdiri atas nomor-nomor jalan, lari, lompat, dan lempar. kemampuan seseorang untuk bergerak cepat dan dapat mengubah posisi tubuh berulang-ulang. pukulan bola yang dilakukan dengan posisi tangan dari dalam ke luar. guling belakang. gerakan menahan bola dengan menjulurkan tangan di atas net. pukulan tanpa ayunan. salah seorang penjaga yang ditugaskan khusus menangkap bola di belakang home base pada permainan rounders. pukulan bola dengan cara memotong arah datangnya bola. pendinginan. kemampuan melakukan tugas gerak selama periode tertentu. narkoba. jenis narkoba/obat terlarang yang dapat memberikan efek menenangkan karena kerja memperlambat kerja sistem syaraf. pukulan yang dilakukan dengan posisi tangan dari luar diayun ke dalam. gerakan berputar ke depan dengan posisi badan membulat, dan dilakukan di lantai atau matras. zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan tubuh. berdiri dengan tangan. berdiri dengan kepala. golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan dari pengolahan morfin secara kimia melalui empat tahap. bahan yang mudah menguap yang digunakan dengan cara dihirup. sistem latihan kebugaran jasmani dengan masamasa istirahat. gerakan melangkahkan kaki. berjalan dengan ujung jari kaki yang bergerak. 138 Kokain Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 golongan narkotika yang digunakan dengan cara dihirup. Latihan daya tahan serangkaian gerakan yang bertujuan untuk melatih/meningkatkan daya tahan tubuh. Latihan kekuatan latihan yang berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh. Latihan kelenturan latihan yang bertujuan untuk melatih kemampuan setiap persendian agar dapat meregang. Menggiring bola membawa bola menggunakan sentuhan kaki dengan tujuan untuk mendekatkan bola pada sasaran dalam permainan sepak bola. Meroda gerakan memutar badan ke samping. Morfin zat aktif yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia. Narkoba narkotik dan obat-obatan terlarang. Neck spring guling lenting. Opium golongan narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap. Passing gerakan menerima bola atau mengumpan kepada pemain lain. Pemanasan dinamis pemanasan yang bertujuan untuk memberikan fleksibilitas gerak otot dan persendian saat melakukan gerakan senam. Pemanasan statis pemanasan yang bertujuan untuk meregangkan otot-otot tubuh agar siap melakukan aktivitas yang akan dilakukan. Pitcher pemain yang bertugas melemparkan bola kepada seorang pemukul dalam permainan rounders. Rehabilitasi usaha memulihkan kesehatan jiwa dan raga pada pengguna narkoba yang sudah mengalami program kuratif. Rileks santai, tidak kaku. Ritmik berirama. Senam ritmik senam irama. Servis pukulan awal dalam suatu pertandingan. SKJ senam kesegaran jasmani. Smes pukulan keras dan menukik ke lapangan lawan dengan lompat setinggi-tingginya. Tiger sprong loncat harimau. Undang-undang ketentuan dan peraturan negara yang dibuat dan dibahas bersama oleh presiden dan DPR. Variasi bentuk/rupa yang lain. Warming up pemanasan. Budaya Indeks Hidup Sehat 139 139 Indeks A Atletik 3, 17, 22, 24, 73, 82 Agility 96, 100 B Backhand 80, 139 Backroll 45, 137 Blok 74, 76, 86, 87, 88 Bunt 6, 137 C Catcher 4, 139 Chop 80, 81, 87 Cooling down 28, 43, 137 E Ekstasi 65, 70, 71 Evaluasi 121, 123, 126, F Forehand 80, 137 Forward roll 44, 137 G Gizi 90, 137 H Handstand 48, 49, 51, 137 Headstand 41, 47, 51, 137 Heroin 65, 67, 77, 137 I M Menggiring 9, 14, 15, 24 Meroda 103, 104, 106 Morfin 65, 67, 70 N Narkoba 63–70, 129–131, 133 Neck spring 102 O Opium 64, 70 P Passing 75, 78, 86 Pemanasan dinamis 42, 50, 138 Pemanasan statis 42, 50, 138 Pitcher 4, 132 R Rehabilitasi 131, 133, 138 Represif 131, 133, 134 Rowing 96 S Senam ritmik 1, 53, 54, 60, 111 Servis 73–75, 78, 81 SKJ 56, 60, 138 Smes 74, 76, 86, 138 T Tiger sprong 103, 106, 138 Inhalansia 67, 137 Interval training 97, 137 U Jalan 29, 53, 54, 56, 60, 109, 110, 111, 112, 114, 126, 137 Jingkat 53, 55, 60, 137 Jongkok 18, 20, 21, 102 V J K Kokain 65, 67, 70, 138 L Latihan daya tahan 28, 29, 38, 95, 96 Latihan kekuatan 19, 27, 34, 36–38 Latihan kelenturan 27, 29, 30–34, 38 Udara 16, 20, 21, 24, 74, 76, 86 Undang-undang 64, 132 Variasi 14, 28, 43 Voli 73, 74, 77, 86 W Warming up 28, 29, 42, 138 Z Zat adiktif 64, 70, 72, 138 Zig-zag 96, 98 Pendidikan PendidikanJasmani JasmaniOlahraga Olahragadan danKesehatan Kesehatan6 6 140 140 Lampiran Lampiran 1 Kejuaraan Olahraga a. Nasional PON I di Surakarta 8–12 September 1948 PON II di Jakarta 21–28 Oktober 1951 PON III di Medan 20–27 September 1953 PON IV di Makassar 28 September–6 Oktober 1957 PON V di Bandung 23 September–1 Oktober 1961 PON VI dibatalkan Peristiwa G-30-S/PKI PON VII di Surabaya 26 Agustus–6 September 1969 PON VIII di Jakarta 4–15 Agustus 1973 PON IX di Jakarta 23 Juli–3 Agustus 1977 PON X di Jakarta 9–30 September 1981 PON XI di Jakarta 9–20 September 1985 PON XII di Jakarta 18–28 Oktober 1989 PON XIII di Jakarta 9–19 September 1993 PON XIV di Palembang Tahun 1997 PON XV di Jakarta Tahun 2001 PON XVI di Surabaya Tahun 2005 PON XVII di Samarinda Tahun 2008 Sumber Diolah dari berbagai sumber. b. Regional 1. SEA Games Pekan Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara SEA Games I di Bangkok Muangthai 12–17 Desember 1959. SEA Games II di Rangoon Birma 11–16 Desember 1962. SEA Games III di Kuala Lumpur Malaysia 14–21 Desember 1965. SEA Games IV di Bangkok Muangthai 9–16 Desember 1967. SEA Games V di Rangoon Birma 6–13 Desember 1969. SEA Games VI di Kuala Lumpur Malaysia 11–18 Desember 1971. SEA Games VII di Singapura Singapura 1–8 Desember 1973. SEA Games VIII di Bangkok Muangthai 9–16 Desember 1975. SEA Games IX di Kuala Lumpur Malaysia 9–26 November 1977. SEA Games X di Jakarta Indonesia 21–30 September 1979. SEA Games XI di Manila Filipina 6–15 Desember 1981. SEA Games XII di Singapura Singapura 28 Mei–6 Juni 1983. SEA Games XIII di Bangkok Muangthai 8–18 Desember 1985. SEA Games XIV di Jakarta Indonesia 9–20 Desember 1987. SEA Games XV di Kuala Lumpur Malaysia 20–23 Agustus 1989. SEA Games XVI di Manila Filipina 24 November–5 Desember 1991. SEA Games XVII di Singapura Singapura 12–20 Juni 1993. SEA Games XVIII di Chiang Mai Muangthai Desember 1995. SEA Games XIX di Jakarta Indonesia 11–19 Oktober 1997. SEA Games XX di Bandar Seri Begawan Brunei Darussalam Agustus 1999. SEA Games XXI di Kuala Lumpur Malaysia September 2001. SEA Games XXII di Singapura Singapura 2003. SEA Games XXIII di Bangkok Muangthai 2005. SEA Games XXIV di Vietnam 2007. Sumber Diolah dari berbagai sumber. Budaya Hidup Sehat Lampiran 2. 141 141 Asian Games Pekan Olahraga Negara-Negara Asia Asian Games I di New Delhi India 4–11 Maret 1951. Asian Games II di Manila Filipina 1–9 Mei 1954. Asian Games III di Tokyo Jepang 24 Mei–1 Juni 1958. Asian Games IV di Jakarta Indonesia 24 Agustus–4 September 1962. Asian Games V di Bangkok Thailand 9–18 Desember 1966. Asian Games VI di Bangkok Thailand 15–25 November 1971. Asian Games VII di Teheran Iran 1–16 September 1974. Asian Games VIII di Bangkok Thailand 9–20 Desember 1978. Asian Games IX di New Delhi India 19 November–4 Desember 1982. Asian Games X di Soul Korea Selatan 20 September–5 Oktober 1986. Asian Games XI di Beijing RRC 1990. Asian Games XII di Hirosima Jepang 2–16 Oktober 1994. Asian Games XIII di Chiang Mai Thailand Oktober 1998. Asian Games XIV di Busan Korea Selatan September 2002. Asian Games XV di Doha Qatar 2006. Sumber RPUL Indonesia-Dunia c. Dunia Olimpiade adalah pesta olahraga dunia. Berasal dari Yunani. Dahulu diadakan sebagai pemujaan Dewa Zeus di Gunung Olympus. Olimpiade I tahun 1896 di Athena Yunani. Olimpiade II tahun 1900 di Paris Prancis. Olimpiade III tahun 1904 di St. Louis Amerika Serikat. Olimpiade IV tahun 1906 di Athena Yunani. Olimpiade V tahun 1908 di London Inggris. Olimpiade VI tahun 1912 di Stockholm Swedia. Olimpiade VII tahun 1920 di Antwerpen Beldia. Olimpiade VIII tahun 1924 di Paris Prancis. Olimpiade IX tahun 1928 di Amsterdam Belanda. Olimpiade X tahun 1932 di Los Angeles Amerika Serikat. Olimpiade XI tahun 1936 di Berlin Jerman Timur. Olimpiade XII dibatalkan karena Perang Dunia. Olimpiade XIII dibatalkan karena Perang Dunia. Olimpiade XIV tahun 1948 di London Inggris. Olimpiade XV tahun 1952 di Helsinki Finlandia. Olimpiade XVI tahun 1956 di Melbourne Australia. Olimpiade XVII tahun 1960 di Roma Italia. Olimpiade XVIII tahun 1964 di Tokyo Jepang. Olimpiade XIX tahun 1968 di Mexico City Mexico. Olimpiade XX tahun 1972 di Munich Jerman Barat. Olimpiade XXI tahun 1976 di Montreal Kanada. Olimpiade XXII tahun 1980 di Moskow Rusia. Olimpiade XXIII tahun 1984 di Los Angeles Amerika Serikat. Olimpiade XXIV tahun 1988 di Seoul Korea Selatan. Olimpiade XXV tahun 1992 di Barcelona Spanyol. Olimpiade XXVI tahun 1994 di Atlanta Amerika Serikat. Olimpiade XXVII tahun 2000 di Sidney Australia. Olimpiade XXVIII tahun 2004 di Athena Yunani. Olimpiade XXIX tahun 2008 di Beijing Cina. Sumber Ensiklopedi Umum untuk Pelajar Jilid 11 hal. 69 Pendidikan PendidikanJasmani JasmaniOlahraga Olahragadan danKesehatan Kesehatan6 6 142 Lampiran 2 Induk Organisasi Olahraga a. Nasional 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27 28. 29. 30. 31. 33. 33. 34. FASI FORKI GABSI IKASI IMI IPSI ISSI PABBSI PASI PBI PBSI PBVSI Pelti Perbakin Perbasi Perbasasi Percasi Perkemi Perpani Persani Perserasi Perserosi Pertina PGI PGSI PHSI PJSI POBSI Pordasi Porlasi Portelasi PRSI PSSI PTMSI b. Internasional 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. FIBA FIFA FIG IAAF IABA IBF ILTA ISF ITTF IYRU OPBF WBA WBC WBO Federasi Aeromodeling Seluruh Indonesia Federasi Olahraga Karatedo Indonesia Gabungan Brigade Seluruh Indonesia Ikatan Anggar Seluruh Indonesia Ikatan Motor Indonesia Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia Ikatan Sport Sepeda Indonesia Persatuan Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia Persatuan Atletik Seluruh Indonesia Persatuan Bowling Indonesia Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia Persatuan Lawn Tenis Indonesia Persatuan Menembak Indonesia Persatuan Basket Seluruh Indonesia Persatuan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia Persatuan Catur Seluruh Indonesia Persatuan Kempo Indonesia Persatuan Panahan Indonesia Persatuan Senam Indonesia Persatuan Sepakraga sepak takraw Seluruh Indonesia Persatuan Sepatu Roda Seluruh Indonesia Persatuan Tinju Amatir Indonesia Persatuan Golf Indonesia Persatuan Gulat Seluruh Indonesia Persatuan Hockey Seluruh Indonesia Persatuan Judo Seluruh Indonesia Persatuan Olahraga Bilyar Seluruh Indonesia Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia Persatuan Olahraga Terbang Layang Seluruh Indonesia Persatuan Renang Seluruh Indonesia Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia Federation International de Basketball Amateur Federation of International Football Association Federation International de Gymnastique International Amateur Athletic Federation International Amateur Boxing Association International Badminton Federation International Lawn Tennis Association International Softball Federation International Table Tennis Federation International Yacht Racing Union Orient Pasific Boxing Federation World Boxing Association World Boxing Commission World Boxing Organization Sumber RPUL Indonesia-Dunia Budaya Hidup Sehat Lampiran 143 Lampiran 3 Mengukur Kemampuan Anak dalam Atletik Berdasarkan Umur Tabel Kemampuan Kecepatan Berlari Anak Kecepatan meter/detik No. Umur Tahun Putra 1. 5 3,5 3,4 2. 6 3,9 3,75 3. 7 4,4 4,2 4. 8 4,75 4,6 5. 9 5,1 4,9 6. 10 5,4 5,2 7. 11 5,7 5,4 8. 12 5,8 5,6 Putri Tabel Kemampuan Loncat Vertikal Anak Tinggi Loncatan cm No. Umur Tahun Putra Putri 1. 5 7,6 6,6 2. 6 12,7 11,4 3. 7 17,8 16,5 4. 8 22,3 19,8 5. 9 25,4 22,9 6. 10 26,7 24,6 7. 11 27,9 25,4 8. 12 30,0 26,7 Tabel Kemampuan Lompat Jauh Tanpa Awalan Jarak Lompatan cm No. Umur Tahun Putra Putri 1. 5 91,4 82,5 2. 6 96,5 92,7 3. 7 106,7 102,9 4. 8 119,4 114,3 5. 9 129,5 124,5 6. 10 139,7 134,6 7. 11 149,9 142,2 8. 12 161,3 149,8 Sumber Perkembangan dan Belajar Gerak Biomekanika Kondisi Fisik Anak-anak Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 144 144 Lampiran 4 Tes Antropometri Tes ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui keadaan tubuh yang serasi ideal. Tes ini meliputi 1. Pengukuran Tinggi Badan TB 2. Pengukuran Berat Badan BB 3. Pengukuran Rentang Lengan RL 4. Pengukuran Tinggi Duduk TD Contoh seorang diketahui Si A mempunyai tinggi badan 150 cm, dan berat badan 50 kg. Apakah Si A itu ideal, kurus, atau gemuk. Kategori kurus BBI > BB sebenarnya -5 kg gemuk BBI 18 31 >15 31 13–19 thn menit, detik > 19 31 >16 31 30–39 thn menit, detik > 20 31 >19 31 50–59 thn menit, detik 17 31–19 30 19 01–20 00 13 31–13 00 12 31–14 30 15 56–17 30 16 31–19 00 15 55–18 00 16 31–19 00 10 46–12 00 11 01–12 30 13 31–15 94 14 31–15 54 12 30–13 30 13 00–13 30 16 30–17 30 11 15–13 59 17 31–19 30 14 00–16 15 19 31–20 30 16 16–19 00 20 00–21 00 19 01–20 00 > 21 01 >20 01 ≥ 60 thn menit, detik Sumber Buku I Materi Pelatihan 2001 hal. 49 13 45–15 55 14 30–16 30 10 30–11 30 11 00–12 30 13 01–15 35 14 31–17 00 12 01–14 00 12 31–14 45 09 45–10 45 10 00–11 00 19 31–20 00 20 01–20 30 15 36–15 30 17 01–19 00 > 19 31 >17 31 40–49 thn menit, detik 18 31–19 00 19 01–19 30 14 01–16 00 14 06–17 30 > 19 31 >16 31 20–29 thn menit, detik Tabel Penilaian Tes Lari 2,4 km Menurut Kenneth H. Cooper Tes ini untuk mengetahui daya tahan atau kemampuan fisik seseorang. Berupa lari dengan jarak tertentu sesuai dengan standar penilaian yang diciptakan oleh Kenneth H. Cooper, yaitu tes aerobik. Meskipun tes ini untuk usia 13 tahun ke atas, tetapi tidak ada salahnya digunakan bagi siswa SD dengan menggunakan patokan persentase yang dicapai oleh semua siswa yang melakukan tes aerobik tersebut. Lampiran 6 146 146 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 Diunduh dari

bukuteks pelajaran yang sesuai dengan kurikulum tersebut. Buku teks pelajaran ini merupakan salah satu bahan pembelajaran bagi peserta didik dan guru. Pada tahun 2021, kurikulum dan buku akan diimplementasikan secara terbatas di Sekolah Penggerak. Hal ini sesuai dengan Keputusan . Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1177 Tahun 2020 tentang
BUKU PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNTUK KELAS 3 SDBUKU PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNTUK KELAS 3 SDIdik Saeful BahriPuji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/ penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet website Jaringan Pendidikan Nasional.
kmanomor-165-tahun-2014-kurma-k13-lampiran.pdf. by Khadijah Ra. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 000912 TAHUN 2013 TENTANG KURIKULUM MADRASAH 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. by pipit andriani. BUKU DOKUMEN 1 MTs REVISI 2019 FULL. by YUNADI CITALAKSANA. Di dalam dunia pendidikan, buku menjadi salah satu alat yang sangat penting sebagai sumber belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran. Salah satu jenis buku yang banyak digunakan dalam pembelajaran adalah buku pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Untuk memudahkan dalam pengelolaan dan pengaturan buku-buku ini, maka diperlukan nomor klasifikasi buku pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Apa itu Nomor Klasifikasi Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan? Nomor klasifikasi buku pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah sebuah sistem pengelompokan buku berdasarkan topik dan materi yang terkandung di dalamnya. Nomor klasifikasi ini memudahkan pengaturan buku-buku berdasarkan topik dan materi yang sama, sehingga mempermudah dalam pencarian dan peminjaman buku. Bagaimana Sistem Nomor Klasifikasi Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan? Sistem nomor klasifikasi buku pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan menggunakan kode Dewey Decimal Classification DDC. Kode DDC terdiri dari tiga digit angka yang mewakili topik pokok buku, diikuti oleh tanda titik desimal dan tiga digit angka lainnya yang mewakili sub-topik buku. Contohnya, buku tentang anatomi manusia akan memiliki nomor klasifikasi 612. Buku tentang olahraga akan memiliki nomor klasifikasi 796. Dan buku tentang kesehatan akan memiliki nomor klasifikasi 613. Manfaat Nomor Klasifikasi Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Manfaat dari nomor klasifikasi buku pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah mempermudah dalam pengaturan buku berdasarkan topik dan materi yang sama. Dengan nomor klasifikasi ini, maka buku-buku yang memiliki topik dan materi yang sama akan dikelompokkan bersama-sama. Hal ini memudahkan dalam pencarian dan peminjaman buku, serta memudahkan dalam pengelolaan dan pengaturan buku-buku di perpustakaan atau pusat sumber belajar. Cara Mencari Nomor Klasifikasi Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk mencari nomor klasifikasi buku pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut Cari tahu topik dan materi buku yang akan dicari. Gunakan katalog buku perpustakaan atau pusat sumber belajar untuk mencari buku dengan topik dan materi yang sama. Cari nomor klasifikasi buku pada katalog buku atau cari tahu di rak buku dengan nomor klasifikasi yang sama. Kesimpulan Nomor klasifikasi buku pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah sistem pengelompokan buku berdasarkan topik dan materi yang terkandung di dalamnya. Sistem nomor klasifikasi ini memudahkan pengaturan buku-buku berdasarkan topik dan materi yang sama, sehingga mempermudah dalam pencarian dan peminjaman buku. Cara mencari nomor klasifikasi buku pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat dilakukan dengan mencari tahu topik dan materi buku, menggunakan katalog buku, dan mencari nomor klasifikasi buku pada katalog buku atau rak buku. Olahraga Bukuini merupakan buku siswa yang dipersiapkan dalam rangka Implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Penerbit Grasindo. Buku ini merupakan Òdokumen hidupÓ yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Penulis Syarifudin Mulyana. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan. bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan. untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan. gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan. frAeWHz.
  • jtc3jwm93s.pages.dev/228
  • jtc3jwm93s.pages.dev/226
  • jtc3jwm93s.pages.dev/301
  • jtc3jwm93s.pages.dev/187
  • jtc3jwm93s.pages.dev/284
  • jtc3jwm93s.pages.dev/362
  • jtc3jwm93s.pages.dev/394
  • jtc3jwm93s.pages.dev/29
  • jtc3jwm93s.pages.dev/336
  • nomor klasifikasi buku pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan